Thursday, August 1, 2019

Where birds and people meet : Bali Bird Park


Kunjungan kedua kami ke Bali Bird Park. Tidak banyak perubahan signifikan di area taman burung yang terletak di Jln Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Batubulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali ini, tempatnya selalu adem dan nyaman buat spend time, menikmati indahnya suasana alam Bali di timpa riuh kicau burung burung.






Kunjungan pertama kami beberapa tahun lalu dibarengi hujan, jadi kami tidak bisa mengexplore seluruh area. So.. tak ingin menghabiskan waktu kami memilih untuk langsung menuju area area yang belum kami kunjungi sebelumnya.




Bali Bird Park menempati lahan dengan luas area sekitar 2 hektar dan menampung sekitar seribu burung dari 250 jenis burung yang berbeda. Tidak hanya aneka jenis burung saja, di sini para wisatawan juga dapat melihat-lihat berbagai jenis tanaman tropis. Ada sekitar 2000 jenis tanaman yang ada di tempat ini. Keberadaan tanaman-tanaman tersebut semakin menambah asri dan segar suasana.



Salah satu site favorite di Bali Bird Park adalah foto bersama burung di Guyu guyu corner, dengan tenang dan terlatih burung burung tersebut diletakan dan bertengger ditangan dan bahu kita. I am so excited berpose dengan aneka jenis burung dan berwarna warni.




Lokasi selanjutnya yang kami tuju adalah sangkar burung raksasa . Berbaur dengan burung-burung berfoto dan memberi makan di Lori Feeding.




Wisata Bali Bird Park lebih bersifat edukasi dan cocok bagi anak-anak. Dengan mengunjungi bersama anak-anak, mereka akan lebih mengenal tentang dunia burung, mengajarkannya untuk menyayangi binatang, menanamkan kepedulian terhadap kelestarian alam, dan mengajak untuk turut menjaga populasi burung-burung langka agar tidak punah.


Wednesday, July 3, 2019

Kecak Dance Uluwatu


Fully antusias ketika itinerary selanjutnya adalah meyaksikan Kecak Dance. Baru sekali ini saya akan melihat secara live tarian yang melibatkan puluhan penari  laki-laki yang melingkar dan menyerukan irama "cak" sembari mengangkat kedua tangannya. Dan lokasinya di Uluwatu Temple.

Menurut info Uluwatu adalah spot terbaik untuk melihat Kecak Dance, lokasinya terletak di atas batu karang yang menjulang tinggi sekitar 97 mdpl, dengan latar belakang langit dan lautan kala senja. How beautiful …
So.. kita mesti berburu dengan waktu karena perjalanan lumayan jauh . Ditambah tiket juga dibatasi, sungguh gak lucu kalau sudah sampai disana dan tidak bisa nonton krn kehabisan tiket.

Langit telah memerah ketika kami sampai tujuan. Dan benar sekaliiiii…. 1000 orang telah antri untuk membeli tiket Kecak Dance… hehehehe. Gak ngitung siih..tapi infonya tiket dibatasi sejumlah itu, dan setiap pementasan selalu habis terjual..malah banyak pengunjung yang tertolak karena tiket sold out.

Alhamdullilah tiket terbeli… perjuangan selanjutnya adalah mendapat tempat duduk yang strategis.

Oh..ya.. saat masuk ke Pura tadi kita juga diminta pakai selendang warna kuning diikat di pinggang , kalau kain warna ungu untuk nutupi yang pada pakai celana pendek .

maafkeun keglowingan kami... efek 



Sayang gak sempat berfoto karena sibuk berlari-larian menuju lokasi. Makhlum waktunya dah mepet.
Akhirnya kita dapat tempat duduk, strategis juga menurut saya, Cuma agak terlalu jauh diatas.



Dapet ya sunset nya...hehehehe

another sunset at Uluwatu




Tari Kecak mengisahkan epos Ramayana. Sesuai dengan scene ada 4 adegan yaitu Laksmana yang meninggalkan Sita untuk berburu kijang. Kedua, Rahwana yang menyamar sebagai bhagawan untuk menculik Sita.
Ketiga, Rama menyuruh kera putih Hanoman membawa cincinnya agar diberi pada Sita. Terakhir, Hanoman mengobrak-abrik istana Rahwana sampai tertangkap meski kemudian berhasil lolos dari maut saat dibakar.

Suasana selalu riuh dengan tawa ketika Hanoman muncul. Kera putih itu selalu usil, melompat lompat diantara penonton dan bercanda hingga mengundang tawa penonton.
Adegan semakin seru ketika Hanoman di bakar api disulut mengitari tubuh kera putih yang sakti itu.




Tuesday, July 2, 2019

Mampir ke GWK


Hari pertama kita di Bali adalah mengunjungi GWK Cultural Park. Sebenarnya destinasi ini awalnya tidak ada dalam agenda, tetapi karena ada sesuatu yang baru, jadilah kita mampir sebentar ke GWK.

Tahun lalu tepatnya, patung setinggi 121m yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 60 hektar di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali ini rampung dibuat.  GWK berdiri menjulang melebihi patung Liberty di Amerika. Dan tadi pagi kita sudah menyaksikan dari kejauhan, dari atas pesawat yang kami tumpangi.

Menurut berita proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih 28 tahun. I Nyoman Nuarta, sang pematung  pasti sangat bangga dengan rampungnya maha karya iconik Bali ini.

dari hall depan saja patungnya sdh kelihatan








Setelah muter-muter tapi anak anak gak mau jauh-jauh...karena sudah pengen mampir ke gelato.






Perjalanan kita lanjut ke Uluwatu ya.. menyaksikan Kecak Dance



Monday, July 1, 2019

Kembali lagi ke Bali

Ke Bali, 27 Juni 2019 :
. grab car ke bandara 25k
. minuman dan snack di bandara 50k
....
....
😂
rencana awalnya mau nyatat semua pengeluaran selama pikenik di Bali.. tp baru 2 baris dan belum lagi sampai ke Pulau Dewata dah lupa semua niatan itu..hahhaa
Terlalu happy sepertinya.. saking lamanya gak jalan-jalan.
Otak dah mulai oleng... saatnya ngecharge body and mind. 
Dan Bali kembali menjadi pilihan kami.
.
Bismillah.. setelah persiapan packing koper 3 hari (yaelaaaa maakk..😝) dan nitip kucing, ikan dan tanaman ke ibu , dimulailah trip kami bertiga , saya, ilia dan nadjwa.
Dengan menggunakan pesawat Air Asia , kami terbang menuju Pulau Seribu Pura yang kami tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. 
Langit cerah , cuaca begitu indah ketika kami mendarat. Berharap semoga 4 hari ke depan cuaca bersahabat seperti ini.
Setelah mengambil bagasi perjalanan pun kami mulai .
Day 1
👕Pabrik kata kata Joger
⛰️Garuda Wisnu Kencana
🏝️Uluwatu

Dan inilah sebagian kecil moments hari pertama kami. 


Paksain dikit mau foto dekat pesawat... 


Yeaaa... arriving at Pulau Dewata. 

Welcome to Bali, madame... hehehehe

Our first wefie...:)

Let the vacation begin.... :)

Dari Bandara Ngurah Rai perjalanan pertama kali kami sebelum ke Garuda Wisnu Kencana adalah mampir ke Pabrik Kata Kata Joger.
Seperti yang lalu-lalu, anak-anak membeli sedikit cinderamata dan segera minta keluar untuk beli minuman di samping toko. Kami beli 2 gelas es dawet dan 2 kg salak Bali.





Sambil menunggu teman yang lain, saya dan anak-anak duduk-duduk menghabiskan waktu hingga jam makan siang.

Setelah makan siang, perjalanan kami lanjutkan ke GWK.

Kenapa kesini lagi? Karena sdh ada yang baru di GWK.. dan kami sdh melihatnya dari balik jendela pesawat. Yess.. Setelah menunggu 28th akhirnya Patung GWK selesai dibuat. Patung yang memiliki ketinggian melebihi patung liberty ini menjadi patung selamat datang bagi siapa saja yang datang ke Bali, terutama yang melakui jalur udara, karena bisa langsung dilihat ketika pesawat akan mendarat.

Friday, June 14, 2019

Kami berlebaran


Puasa ramadhan dan libur lebaran telah usai. Alhamdullilah Allah masih memberikan umur untuk melaksanakan ibadah wajib puasa tahun ini, 2019.
Tidak banyak yang berubah pada kegiatan kami di bulan Ramadhan tahun ini. Bangun pagi pukul 03.00 pagi untuk nyiapkan lauk dan  makan sahur bareng bareng dengan ayah ibu, anak-anak dan keponakan, menunya masih sama pilih telur dadar, chicken roll, Nugget atau kornet.. hahahaha. Kebiasaan .. kalau makan sahur kering keringan gitu. Kami menjalankan puasa dari subuh hingga maqrib,dan tetap  berangkat kerja, kuliah atau  sekolah. Sore hari kami berkumpul kembali untuk bersama-sama buka puasa , dan menu buka puasa tahun ini banyak bikin soup… gak kehitung selama sebulan berapa kali kami makan dengan sayur nan segar dan sehat itu. So yummy.. Alhamdullilah Allah memberikan  rejeki yang cukup untuk kami sekeluarga.



Yang beda tahun ini malahan pada kesehatan kami sekeluarga. Sebelum memasuki puasa pertama saya sakit flu dan batuk. 2 Minggu sebelumnya anak-anak yang terserang sakit, ketika anak-anak sembuh, saya gentian sakit. Eehh menyusul bapak ibu dan 2 keponakan juga silih berganti tidak baik kondisi kesehatannya. Memang cuaca saat ini sedang tidak bersahabat banyak juga rekan kantor yang satu persatu pakai masker karena flu batuk.
Kebiasaan kita untuk menyediakan es teler special ala cempaka juga otomatis hilang tahun ini karena kami banyak flu dan batuk. Kami menjauhi es dan minum kelapa muda tanpa es. Lumayan lebih irit pengeluaran… hehehehe

Tahun ini saya agak minim buka puasa bareng dengan teman-teman. Kebanyakan rencana dan wacana saja akhirnya malah tidak terwujud. Sudah cukup Bukber kantor 3 kali. Terus terang acara bukber diluar kadang bikin memeng, terutama perjalanan macet menuju lokasi. Kalau ke hotel atau resto yang sdh dipesan memang lebih nyaman tapi kalau makan ke mall tanpa bisa pesan dulu.. duuh.. ngantri dan cari tempat duduk kadang merepotkan. Tahun ini anak-anak sering ninggalin saya buka puasa sendirian.. hikkss.. agenda mereka lumayan padat… makin besar makin banyak acara ya nak…hehehe
Dari kantor dan rekanan , alhamdullilah masih menerima beberapa bingkisan parcel. Jadi sudah ada banyak persediaan kue kaleng untuk tamu tamu saat lebaran nanti.  Tapi saya tetap practice kue kering walaupun jumlahnya tidak banyak.. tombo kangen denger suara mixer setelah sebulan lebih tidak bikin kue. Konsumsi rapat atau acara lain di kantor juga diberikan dalam bentuk lauk jadi beberapa kali pulang kantor sudah tidak repot untuk menyiapkan makanan buka puasa.

Menjelang lebaran, persiapan kami menuju Idul Fitri ya masih sama dengan tahun sebelumnya… Persiapan mengikuti sholat Ied di tanah lapang dekat rumah dan tentunya memasak ketupat opor…saya hanya bantu belanjaan karena semua urusan masak memasak ibu yang turun tangan. Masakan ibu memang juara… sedep luar biasa. Sambal Goreng daging dan Opor ayam telur.
Malam hari menjelang lebaran, suara takbir dan tahmid menggema di seluruh wilayah di Indonesia, tak terkecuali kota kami di Jogjakarta, takbir keliling mewarnai seluruh jalan-jalan baik kota dan desa. Mengungkapkan kebahagiaan setelah berhasil memenangi ibadah puasa, rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Dimalam nan syahdu itulah, saya selalu meneteskan air mata. Ada rasa haru menyesak dada ketika bibir ini berucap .. “ Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"

Puja dan puji kami "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".
Ya Allah semoga Engkau masih memberikan kesehatan dan umur panjang agar kami bisa bertemu kembali dengan RamadhanMu..

                                   ***

Pagi hari nan cerah.. pagi hari yang penuh kemenangan kami sekeluarga menjalankan Sholat Ied. Beriringan kami berangkat pukul 06.30 wib. Memakai pakaian terbaik kami dan wewangian yang mengharumi indahnya hari raya. Bersama-sama dengan warga dilingkungan kampung kami menjalankan sholat 2 rakaat dan mendengarkan khotbah hari raya.



Seusai sholat Ied dilanjutkan dengan saling bermaafan, dengan tetangga dan keluarga. Dan tentunya kami sudah tak sabar untuk segera menyantap masakan yang sepertinya wajib ada di keluarga Indonesia saat hari raya Idul Fitri… Ketupat opor sambal goreng buatan ibu tercinta.




Moment lebaran yang tak kalah penting lainnya adalah Halal bihalal. Moment yang hanya ada di Indonesia. Saling berkunjung dan meminta maaf agar Idul Fitri benar benar kembali suci dan bersih.




Sebagai anak mbarep, ibu akan mendapat kunjungan dari adik-adiknya. Dan kami sekeluarga akan bergantian berkunjung ke rumah pakde, kakaknya Bapak.
Tak lupa juga kami akan mengunjungi makam simbah simbah kami yang telah mendahului menghadap Yang maha Kuasa. Nyekar juga menjadi tradisi bagi kami di hari raya.










Semua hal baik, Insha Allah … yang telah kami kerjakan semoga diterima Allah. Dari tahun ke tahun kami berusaha menjadi umat muslim yang lebih baik, Hablum Minallah Wa Hablum Minannas.

Taqabbalallaahu minnaa wa minkum wa ja’alana minal ‘aaidin wal faaiziin.
.
Ramadhan membasuh hati yang berjelaga. Saatnya meraih rahmat dan ampunanNya.
Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya.

Selamat hari raya Idul Fitri 1440H
Mohon maaf lahir dan batin
.
.
2019 - Tarie dan Keluarga


Friday, February 22, 2019

Menanam Strawberry


Bulan September lalu, saat jalan-jalan ke PASTY (Pasar satwa dan tanaman Yogyakarta) di bagian los tanaman, saya tertarik dengan deretan tanaman dalam polibag yang di jual salah satu kios. Berpuluh tanaman  stroberi berjejer rapi. ‘ Tapi hhmmm bukankah strawberry adalah tanaman dataran tinggi..’ batin saya…. Saya belum sempat buka mulut  ketika seorang laki-laki yang berdiri beberapa jengkal di depan saya berucap.. “ itu strawberry dataran rendah bu.. bisa beradaptasi dan berbuah disini…” spontan saya menatap orang tersebut yang ternyata  penjualnya.. Saya manggut-manggut.. ‘mas nya bisa tau isi pikiran saya yaa… hahahaha

Singkat cerita saya tertarik untuk membuktikan ucapan penjual tersebut. Saya sudah langsung terbayang panen strawberry dan bikin selai sendiri… Hhhmmm… You know what… I really love berry much…
Saya boyong 2 polybag tanaman strawberry ke rumah… ( hahahah.. dikit saja..namanya juga belajar ). Dan berjanji penuh cinta kasih merawatnya. Saya pilih tanaman yang kekar dan sehat..sudah ada beberapa kuntum bunga yang muncul.. harapan saya bunganya tidak rontok dan bakal menjadi buah.

Saya memang sangat menyukai strawberry, bentuknya saja sudah adorable banget. Berwarna merah dan punya bintik hitam di permukaan buahnya. Kalau disuruh memilih makanan atau minuman antara chocolate atau strawberry, saya pasti pilih strawberry. Apalagi ice cream sundae strawberry nya Mc Donald… hhhmmmm always my first choice.
Seperti kita tahu, Stroberi merambah penggunaannya hampir di semua industri , dari dikonsumsi dalam kondisi segar maupun yang telah diolah. Selain itu  dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat perasa stroberi atau sebagai campuran permen, soap, parfum, produk kosmetik dan masih banyak lagi.

Menurut sejarahnya buah yang punya  rasa manis agak asam ini merupakan tanaman buah herbal yang ditemukan pertama kali di negara Chili, Amerika.  Tanaman hutan yang  kemudian melalui beberapa kali proses persilangan dan dikembang biakkan ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Jawa Tengah, tempat yang memiliki banyak sentra perkebunan stroberi salah satunya di daerah Ketep Magelang.



Setelah beberapa waktu , 2 pot tanaman stroberi saya akhirnya berbuah… duhh hepi nya liat buah berwarna putih yang muncul dari sulur-sulur batang. Semakin lama seiring buah membesar warnanya berubah menjadi merah cerah dan akhirnya matang.



Bahagianya petik beberapa kuntum buah, dan rasanya manis.. buahnya juga besar. Bahkan saat panen kedua, saya beneran membuat selai stroberi sendiri. Walau hanya menghasilkan sebotol kecil tapi rasanya sungguh nikmat dan tentunya fresh.



Tuesday, January 29, 2019

Jambu Jamaika


Hari ini saya upload pohon jambu jamaika di IG.  Satu-satunya pohon besar yang menaungi rumah campaka yang kami tanam berbarengan dengan selesainya pembangunan rumah .
Setelah beberapa tahun akhirnya pohon yang memiliki bunga berwarna shocking pink ini berbuah juga. Belum banyak bunga yang muncul , mungkin karena bunga pertama, dan sepertinya pohon jambu ini kesuburan daunnya.. hehehe.


  Memang sudah beberapa kali ditreatment agar lekas berbunga, dari pupuk hingga stress air, tapi sepertinya belum berhasil. Tetiba tanpa kami sadari tahun ini telah muncul beberapa kuntum bunga di dahan-dahan pohon.  A hhaaaa…. Bahagia sekali melihatnya.. penantian beberapa tahun terbayar dengan mekarnya bunga Jambu Jamaika yang indah itu beberapa hari kemudian.




Saat beli bibit dulu, mas penjualnya bilang kalau pohon Jambu jamaika sudah berbuah di tahun ke 3 dan bakal berbuah sepanjang tahun, tapi mungkin karena pohon yang saya beli ini dipindahkan dari tong dan ditanam dihalaman jadi tumbuh untuk membesarkan batang dan banyak daunnya lebih dulu. Dan mungkin karena niatan ditanam untuk pohon perindang jadi beneran pohonnya jadi besar dan rindang…lupa untuk berbuah….hahahaha. Apalagi setiap musim hujan tiba .. pohonnya sangat pesat tumbuh,  cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang tinggi .




Dan terbukti awal musim hujan tahun ini, jambu yang punya banyak nama lain seperi jambu bo, jambu jambak (Minahasa), jambu bool (Sunda), nyambu bol (Bali), jambu bolo (Makassar), jambu bolu (Bugis), jambu darsana, dersana, tersana (Jawa, Madura atau  Malay apple ini berbunga dan berbuah di Omah Cempaka.


Dan si cantik  Syzygium malaccense ini rasa buahnya beneran manis dan berdaging empuk ketika akhirnya pohon kesayangan ini bisa dipanen. Agak berlebihan siihh kata-kata panen.. lebih pas nya petik saja karena hanya besar dan matang beberapa butir.


Dan yang paling saya suka dari jambu bola adalah aromanya yang sangat wangi dan menyegarkan. Bahkan infonya , pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran. Di antara ketiga jenis spesies seperti jambu batu (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygiumsamarangense), ternyata jambu bol termahal di antara ketiganya.

Semoga tahun ini , 2019… Jambu Dersono Omah Cempaka makin lebat buahnya… Aamiin.