Saturday, January 26, 2008

Senja di Parangtritis



Ketemu foto saat senja di Parangtritis. Nadjwa masih kecil, umur 3 th, digendong papi menikmati indahnya sunset di pantai.



Kebiasaan papi merokok, tak mudah berhenti walau dilarang berkali-kali.



Setelah lelah bermain dengan air dan pasir pantai, hmmm enaknya makan jagung bakar dan minum wedang ronde di temani semilir angin dan diterangi cahaya lampu petromak.

Sunday, January 20, 2008

Musim Durian Datang




Musim durian datang. Di Yogya, dibeberapa tempat yang biasa menjual buah dengan aroma menyengat tersebut terlihat mulai menumpuk di sepanjang jalan Malam hari, kawasan Jogja utara seperti jalan Magelang, depan TVRI, depan pasar Kranggan di jln Diponegoro dan sekitar jln Adisucipto arah Bandara mulai ramai dipadati penggemar buah durian yang ingin menikmati makan buah tersebut langsung ditempat pembelian.
Tikar-tikar digelar disepanjang trotoar. Hmmm suasana terlihat ramai dengan tawar-menawar harga diselingi decap pujian dari lidah karena rasa manis dan legit sang buah berduri. Cahaya lampu petromak menambah indah siluet malam.
Sebagai pecandu buah durian, kami sekeluarga tak luput dari godaan untuk segera ikut menikmati musim tersebut.
Didepan TVRI Jogja adalah lokasi yang kami tuju. Setelah memilih buah dan menawar harga, tak berapa lama beberapa butir buah sudah siap untuk disantap.
Tanpa menunggu komando empat tangan terjulur berebut mengambil daging buah berwarna kekuningan nan tebal dan mulut segera ikut berebut menikmati rasa manis nan legit . Hmmmm lezaaatttttt…

Yuk mengenal buah durian…

Wikipedia : Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian namanya yang juga populer adalah duren. Orang Sunda menyebutnya kadu.

Tumbuhan dengan nama ini bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga (genus) Durio. Nama ilmiah durian komersial adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasaran setempat di Asia Tenggara meliputi D. kutejensis (lai), D. oxleyanus, D. graveolens (durian kura-kura atau kekura), serta D. dulcis (lahong).

Warna buahnya berbeda-beda dari hijau kekuning-kuningan, dan mempunyai bentuk dari bujur hingga bundar. Kulit buahnya bersabut dan permukaannya dipenuhi sudut-sudut tajam ("duri"). Buah mengeluarkan bau yang kuat dan khas. Bagian buah yang dapat dimakan adalah salut biji yang berwarna kekuningan, yang melindungi bijinya.

Durian berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei, meskipun pohonnya dapat tumbuh di sembarang cuaca yang serupa. Pusat keragaman biologi dan ekologi durian adalah Borneo (Pulau Kalimantan).

Karena baunya yang keras, sejumlah perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.

Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, ada cara gampang untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Bersihkan jari tangan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut jangan dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur.

Cara memilih durian

Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:

Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam buah

Cara membelah durian
Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk "berkeringat". Bila isi durian mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.

Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan "garis" sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah durian.

Bagian tangkai durian harus diterbalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di bawah buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini. Lalu goreskan pisau itu sepanjang "garis" yang sudah terlihat sebelumnya. Sebaiknya kenakan sarung tangan atau sehelai kain yang tebal untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya melakukan tugasan ini. Waspadalah terhadap risiko tertusuk duri durian.

Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.

Durian dianggap sebagai makanan panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh kita akan berkeringat. Untuk mengatasinya, tuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan manggis yang dianggap mendinginkan badan. Oleh itu kedua buah ini biasanya dimakan bersama-sama.

Durian tanpa duri
Sebagian durian dijual "tanpa duri". Duri buah durian ini ternyata telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian durian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.

Nilai gizi
Setiap 100g salut biji mengandung 90kkal (377kJ). Durian juga banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C.

Nah, bagi menyuka durian inilah saatnya kita berburu …

Tuesday, January 1, 2008

Fireworks Party




Om Krisnata dan tante Riana mengundang Gallo & Nadjwa untuk menyaksikan pesta kembang api di hotel beliau di Prambanan Yogyakarta.
Wow .. ratusan petasan dinyalakan selama 15 menit sampai memerahkan kota Yogya ditengah malam untuk merayakan pergantian tahun. Tahun 2008.
Nadjwa sampai menjerit-jerit ketakutan tapi senang, bahkan Gallo terus menutup telinga walau matanya tak berkedip memandang percikan api yang meledak-ledak diangkasa.
Thanks Ya Om.. Thanks Tante.. the moment that we'v never forget..

Welcome 2008



I wish you Health...
So you may enjoy each day in comfort.

I wish you the Love of friends and family...
And Peace within your heart.

I wish you the Beauty of nature...
That you may enjoy the work of God.

I wish you Wisdom to choose priorities...
For those things that really matter in life.

I wish you Generousity so you may share...
All good things that come to you.

I wish you Happiness and Joy...
And Blessings for the New Year.

I wish you the best of everything...
That you so well deserve.

HAPPY NEW YEAR 2008!

Taken from Om Marcel