Friday, June 27, 2008

Raport datang Liburan terbilang

Hari ini, Jum'at 27 Juni 2008 penerimaan raport sekolah.
Mommy, papi, Gallo dan Nadjwa siap berangkat ke sekolah untuk ambil raport kenaikan kelas. Tujuan pertama ke sekolah Nadjwa lebih dulu, TK ABA Condong Catur trus baru dilanjutkan ke SD Budi Mulia Dua.
Alhamdullilah raport akademis Gallo dan Nadjwa bagus-bagus. Papi dan Mommy senang melihat prestasi kakak adik di sekolah, terlihat deretan angka nilai yang memuaskan dengan kenaikan angka yang cukup signifikan dibanding dengan nilai semester satu.
Selamat ya Gallo .... syukur alhamdullilah nilai kakak bagus, tetap rajin belajar semoga tahun mendatang makin bagus nilai pelajarannya.
Selamat juga untuk Nadjwa... syukur alhamdullilah perkembangan adik di sekolah makin bagus, pintar berhitung, membaca, menari dan tidak ditunggui lagi di sekolah.

Nadjwa bersorak gembira ketika mommy bilang sekolahnya libur 2 minggu.
" horeee.... kita jalan-jalan kemana mommy..?"
" adik mau kemana..?"
" Berenang..." jawab Nadjwa antusias.
He..he..he.. belut kecil satu ini kemanapun pergi kegiatan berenang selalu menjadi tujuan utama.
Oke dech.. nanti mommy rancang dulu ya.. mau liburan kemana, mengingat pekerjaan kantor mommy tidak bisa ditinggalkan, jadi hari sabtu dan minggu mesti di rencanakan sebagai hari libur terbaik.

Thursday, June 26, 2008

Membaca Al Qur'an



Menanamkan kebiasaan yang baik untuk anak harus didahului dari kebiasaan orang tua. Orang tua adalah contoh yang sempurna bagi anak-anak. Bahkan anak-anak umur kurang dari 7 tahun adalah pribadi-pribadi kecil yang pandai menirukan tabiat orang tua. Apa yang dilihat dan didengar, dominan diikuti.
Jadi kalau kita menyuruh anak sholat, mutlak mesti kita orang tua dulu yang mengerjakan sholat, baru bisa menyuruh anak sholat.
Mau menyuruh anak mengaji, mesti orang tuanya dulu yang mengaji.
Maka, kegiatan mengaji menjadi agenda rutin untuk seluruh keluarga 2 kali seminggu.
Hajjah Ani datang ke rumah tiap hari Rabu dan Jum’at sore pukul 16.30 WIB untuk mengajari papi, mommy, Gallo, Nadjwa dan Ruben membaca kitab suci Al’Quran.

Dimulai dari belajar IQRA
Metode yang dipakai sama dengan yang diajarkan dari sekolah. Memakai metode IQRA.
Bedanya metode Iqra' ini dgn metode konfensional (jaman dulu) adalah tidak dikenalkannya tanda2 baca seperti 'kasroh', 'fatah' dll.
Metode Iqra' menggunakan cara 'langsung baca'. A-i-u, ban-bin-bun.
Jadi bagi yg baru mengenal atau belajar bisa cepat bisa. Insya Allah.
Perbedaan lainnya, tentu saja buku yg digunakan. Kalau metode Iqra' dgn buku khusus jilid 1 s/d 6, sedangkan metode konfensional pakai buku yg biasa dikenal dgn nama 'turutan' atau 'juz amma'.

Beda Gallo dengan Ikal
Bu Ani sangat telaten mengajar kami membaca Al Quran. Suaranya bagus dan merdu.
Kami senang diajar mengaji oleh bu Ani.
Jadi teringat kisah Ikal & Arai di novel Sang Pemimpinya Andrea Hirata, saat mereka masih kecil, mereka belajar mengaji dibawah pengawasan telinga tajam seorang ustadz. Rotan siap di tangan. Kalau mereka terlambat datang ke surau atau cara bacaan Al’quran mereka salah, maka hukuman berat sudah menanti
Sungguh berbeda cara mengaji Gallo dan Nadjwa dengan Arai dan Ikal. Meski rambut mereka sama-sama ikal walau Gallo nggak ikal banget seeh.... tapi Arai dan Ikal harus terbirit-birit lari pontang-panting menghindari hukuman guru ngaji dengan sabetan rotan di badan sementara Gallo dan Nadjwa baru lari pontang panting dari bermain di rumah tetangga kalau mendengar suara mommy memanggil untuk segera ngaji karena bu Ani sudah menunggu.
Bahkan sebagai hadiah pemanis, Gallo dan Nadjwa sering dibawain sebungkus permen coklat kalau bacaan Al Quran mereka benar dan bagus.

Monday, June 23, 2008

Tempat Penitipan Akira

Walaupun rapor kenaikan kelas masih akan dibagi seminggu lagi, tapi gank 3 girls sudah ‘sadar diri’ kalau mereka akan dipisah kelas saat pembagian kelas nanti.
Mereka bertiga berani taruhan pasti tak akan sekelas karena guru-guru ‘sadar diri’ juga kalau mengumpulkan ketiganya kembali dalam satu kelas sama dengan menumbuh suburkankan bibit-bibit ‘ratu gosip’ di kelas 4 … :-D
“ mom, pulang ujian aku langsung ke rumah Akira ya…” pamit Gallo hari jum’at kemarin.
Mommy belum menjawab.
“ Gallo sudah bilang papi, kata papi terserah mommy..”
Heeemmm… ‘keputusan ditangan mommy’ nich...
“ ada acara apa di rumah Akira ?” tanya mommy.
“ kumpul-kumpul, kayaknya kelas 4 nanti kita nggak sekelas lagi mom, ya pesta perpisahan gitu loohhh..”
Mommy tersenyum.
“ Fira sudah dapet ijin mamanya?” tanya mommy lagi.
“ Sudah.. Pleaaaseeee mom boleh ya…” jurus minta-minta maut Gallo beraksi.
“ Eyangnya Akira khan barusan pulang dari rumah sakit, nanti kalian merepotkan mamanya Akira lho...”
“ eyangnya Akira sudah sembuh trus pulang ke Kalimantan kok mom, makanya mamanya Akira membolehkan kita kumpul dirumahnya.
“ nanti mommy telpon mamanya Akira dulu dech…” mommy mencolek pipi Gallo gemas.
Gallo berlalu dengan wajah sedikit kecewa.
Don’t worry Gallo, mommy pasti mengijinkan kalau kedua mommy mommy yang lain juga sudah memberi sinyal lampu hijau.



Akhirnya 3 girls jadi ngadain acara kumpul-kumpul di rumah Akira, mereka biasa menyebut TEMPAT PENITIPAN AKIRA. Hore……!!!
Apa saja sich yang dikerjakan 3 cewek super aktif itu kalau sedang kumpul-kumpul.

Nonton Uefa Euro 2008
Hah… nonton bola…sejak kapan 3 gadis-gadis itu menyukai nonton pertandingan sepakbola dunia piala Eropa atau yang biasa disebut EURO 2008 ini…!!!
Weeh jangan –jangan Gallo dapet gen gila bola dari papinya ya.. :-D
Sedikit cerita tentang Euro 2008, piala EURO berlangsung di Swiss dan Austria. Delapan kota penyelenggara telah menghias diri, diantaranya : Bernel, Basel, Geneva, Zurich di Swiss, serta Vienna, Innsbruck, Salzburg, Klagenfurt di Austria. Penyanyi hip hop asal Jamaika Shaagy bakalan tampil sebagai acara pembukaan tanggal 07 Juni 2008.
Maskot EURO 2008 merupakan sosok karakter kembar berambut merah serta berduri yakni Trix dan Flix. Kedua nama itu mencerminkan keseriusan dan kemampuan mengontrol diri. Kenapa kembar ? Karena boneka satunya diumpamakan sebagai kreatifitas dan semangat perlawanan.
Even empat tahunan ini juga tak ketinggalan menyiapkan piala bagi pemenang nya yakni Trofi Henri Delaunay yang dirancang oleh Arthus Bertrand. Nama Hendri Delaunay merupakan penggagas terbentuknya Piala Eropa serta pernah menjadi sekjen pertama UEFA tahun 1954.
Hadiah untuk EURO 2008 ini yakni fee kontestan 7,5 juta euro, babak penyisihan menang 1 juta euro, babak penyisihan imbang 500 ribu euro, perempat final 2 juta euro, semifinal 3 juta euro, runner - up 4,5 juta euro, juara pertama 7,5 juta euro.

Selain nonton bola mereka nonton film…!!!
Kalau nggak salah film-film girly girly gitu… ya sebangsa cinderella story. Nah ini sisi kewanitaan mereka.
Tentu tak akan terlewatkan adalah karaoke…., bak 3 Diva suara nyanyian mereka memenuhi seantero Gedong Kuning tempat tinggal Akira, ha..ha..ha..
Dari cerita Gallo lewat telpon pagi harinya, semalam mereka baru tidur jam 02.30. Waduh…. Untuk sekali saja ya nduk… jangan jadi kebiasaan melek hingga dini hari ya…

Mengukur luas Ambarukkmo Plaza
Seusai sarapan, agenda mereka jalan-jalan ke mall.
Tante Yanti, mamanya Akira punya rencana akan ‘melepaskan’ mereka bertiga di mall , hanya bertiga… nggak pakai pengawal…
Jadi kata-kata yang meluncur pertama kali dari bibir mereka adalah “ yeeeeeee….” Yang panjang dan gembira.
Menurut laporan Gallo, mereka bertiga mengitari mall dari lantai dasar hingga lantai atas , turun naik lewat lift dan elevator, masuk toko satu ke toko yang lain bak petugas pengawas lapangan dengan riang. Ngukur jalan ya neng ……
Yo wis gak apa-apa, mommy mommy melepaskan mereka bertiga karena yakin bisa saling menjaga dan bertanggung-jawab.
Seharian main ke timezone, hilir mudik ke strawberry toko pernak-pernik atau karaoke ke starbox trus makan siang dan jala-jalan ke toko buku nggak terasa melelahkan bagi mereka.

Pulang kenyang
Gallo diantar tante Yanti ke rumah lewat jam 9 malam. Kantuk sudah hinggap sempurna diwajah mereka.
“ mbak, kupulangkan anakmu ya…”
“ makasih buanyak ya…’ mommy mencium pipi tante Yanti.
“ da… dagg…. Gallo…” teriak Fira dan Akira dari balik kaca mobil.
Gallo melambaikan tangan untuk kedua sahabatnya.
Mommy memeluk Gallo erat-erat, mencium kedua pipi cimpluknya.
“ capek..? sudah maem belum…?” tanya mommy.
“ sudah kenyang, tadi diajak mamanya Akira makan steak di Cendrawasih. Aku juga kenyang belanja…aku beli oleh-oleh buat Nadjwa, cermin dan sisir kecil…”
“ aku juga beli mood ring lho mom…”
“ oh ya, mommy lihat mood kamu sekarang dong…”
Gallo memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya, cincin dengan batu bulat ditengahnya.
“ warnanya ungu.. apa artinya ?” tanya mommy.
“ Gallo sedang very-very happy…” senyum Gallo mengembang.

Wednesday, June 18, 2008

Happy Birthday, tante Riena

Click to get cool Animations for your MySpace profile

Adik mommy, tante Riena yang tinggal di Gorontalo hari ini ulang tahun.
Selamat berbahagia ya tante… panjang umur, sehat selalu dan makin sayang sama kita semua ….
Gallo dan Nadjwa tidak bisa datang merayakan ulang tahun tante…maaf ya tante.. habis rumah tante jauuuuuuhhhh buangettt…
Kita kirim kue ulang tahun saja ya…

Bunga bermekaran karena musik

Salah satu kegiatan bermusik yang paling mudah dan mungkin pertama kali dilakukan si kecil adalah bernyanyi.

Sejalan dengan perkembangannya, industri musik membuat musical play (kegiatan bermain yang melibatkan musik) dan bernyanyi.

Bermainlah dengan musik.

Bila anak sudah agak besar dan memang menunjukkan minat atau bakat, barulah kita ajak mendalami bakat bermusiknya seperti misalnya les piano, les biola, atau alat musik lainnya. Nikmati keindahan musik. Hidup makin berwarna dan terasa lebih dinamis dengan musik.

Bahkan Laporan dari Harian Denver di Colorado tentang penelitian reaksi tumbuh-tumbuhan terhadap musik, yang mengatakan bahwa warna suara secara obyektif akan langsung mempengaruhi sel-sel dan pertumbuhan dari tumbuhan itu sendiri.

Sebuah penilaian yang dilakukan Dorothy dengan tumbuh-tumbuhan sejenis yang di tanam dalam 5 kotak yang tertutup rapat diberi pupuk, SM, dan kelembaban suhu yang sama. Hal itu dilakukan dalam suatu pengawasan yang cukup teliti. Tiap-tiap hari pada waktu tertentu 5 kotak tersebut diperdengarkan musik yang berbeda. Setelah 4 minggu kemudian, didapatkan hasil sebagai berikut :

  • Tumbuhan yang diperdengarkan musik dari siaran radio KIMN (musik rock), dalam minggu ke-2 arah tumbuhnya menjauhi speaker dan tidak beraturan bahkan tidak berbunga. Setelah 1 bulan, tumbuhan itu kering dan mati.
  • Tumbuhan yang diperdengarkan musik klasik, menumbuhkan akar dan batang yang panjang.
  • Tumbuhan yang diperdengarkan musik Avant Garde Artonal Music, tumbuhnya menjauhi speaker dan akarnya tumbuh lebih pendek dari tumbuhan ke-2.
  • Tumbuhan yang diperdengarkan semi klasik dari siaran KLIR, bertumbuh mendekati speaker bahkan menghasilkan 6 kuntum bunga yang indah.
  • Tumbuhan yang diperdengarkan musik ibadah bercorak klasik dan tenang, tumbuhnya lebih tinggi 2 inci dibanding dengan tumbuhan ke-2 dan paling mendekati speaker.

Wow… amazing …

Wah ternyata ada garis logikanya ya.. ketika malam hari papi terlihat sering bernyanyi dan ngajak omong koleksi tanaman aglonemanya..

Terapi ke tanaman yang dilakukan papi membuahkan aglonema yang rimbun dan sehat lho… :-D

Om Iwan, teman papi juga melakukan hal yang sama, bahkan kalau akan menyilangkan /mengawinkan tanaman, ada upacara yang dilakukan terlebih dulu seperti akad ijab kabul…!!!

Weleh… weleh om…ijab kabulnya masal apa satu per satu …??? :-D

Tuesday, June 17, 2008

Dapat Piala



Piala sebagai simbol kemenangan, simbol kebanggaan dan kebahagiakan.
Tengok saat Gallo dan Nadjwa mendapat piala saat memenangkan sebuah lomba, duch senangnya melihat mereka berdua bangga dengan prestasi yang diraihnya.
Apalagi dulu saat mereka masih duduk di bangku pra sekolah , ketika mereka mengikuti lomba untuk pertama kali. Piala bahkan mampu menumbuhkan rasa percaya yang tinggi untuk anak-anak yang baru belajar berkompetisi tersebut.

Dalam satu perlombaan ada menang ada kalah, dibutuhkan sebuah kematangan emosional untuk menerima hasil akhir sebuah kompetisi.

Kalaupun anak kalah, tetap beri ia penghargaan dengan kata-kata yang memacu semangatnya, "Enggak apa-apa kalah. Yang penting sudah mencoba. Enggak semua orang bisa dapat kesempatan seperti ini lo. Jadi enggak perlu patah semangat. Lain kali bisa coba lagi."
Jangan lupa dalam kekalahan pun anak dapat memperoleh pengalaman yang berharga; ia jadi tahu bagaimana rasanya kalah sehingga akan belajar dari kekurangannya untuk meraih kesempatan lain. Diharapkan pada kesempatan lain, kegagalan tersebut tak terulang kembali.



Orang tua pun bertugas mengingatkan anak untuk tidak terlena bila memperoleh kemenangan. "Aduh, senangnya bisa menang. Tapi setiap lomba itu beda lo. Bisa saja kriterianya makin lama makin sulit. Jadi sebaiknya belajar terus ."
Mengemukakan kemungkinan kriteria dan persaingan yang makin ketat membuat anak dapat siap secara mental saat benar-benar mengalami kekalahan

Lomba menjadi salah satu cara untuk mengajarkan anak tentang nilai - nilai sosial. Seperti menghargai orang lain, sabar menunggu atau tidak marah kalau kalah.
Menang ataupun kalah sebagai wakil sekolah di ajang lomba akan memberikan pengalaman berharga.

Support juga dibutuhkan dalam hal memberikan ketenangan batin saat anak berkompetisi. Bila perlu tekankan bahwa kompetisi yang diikuti bukan merupakan masalah menang atau kalah. Yang penting, ia memiliki motivasi untuk bisa mencapai standar kompetisi dan mau menyelesaikan kompetisi.

Monday, June 16, 2008

Akhirnya datang juga .....

Ujian akhir sekolah, horee……..
Gallo harus lebih giat belajar minggu ini. Ujian akhir akan ditempuhnya selama satu minggu. Mommy juga lebih sibuk, surfing internet untuk cari soal-soal latihan ujian klas 3 SD.



Mbak Indri, guru les pelajaran Gallo juga datang kerumah tiap hari kalau musim ujian tiba. Gallo lebih memilih mbak Indri untuk menemaninya belajar, katanya kalau belajar dengan mommy ‘menakutkan’… :-D katanya mommy galakkkkk…….
Walaupun Gallo belajar didampingi guru les tetapi mommy selalu memonitor apa saja yang sudah dipelajari Gallo. Guru les hanya datang 2 kali dalam seminggu, praktis hari-hari yang lain Gallo lebih banyak belajar dengan papi dan mommy.



Siapa sich yang lebih tepat mendampingi anak di dalam belajar, sebaiknya mommy atau papi ? Idealnya sich dua-duanya, tapi lebih tepat memang yang mempunyai waktu, sebab kita tahu kalau kita tidak mempunyai waktu kita akan mudah marah, kita tidak sabar dengan anak.
Yang kedua adalah yang memang bisa mengajarkan dengan cara yang dimengerti oleh anak. Karena kadang-kadang anak yang satu cocok dengan papi, anak kedua cocok dengan mommy; tidak mesti sama sebab kadang-kadang cara belajar dan cara berpikir orangtua pun berbeda, dan cocoknya dengan anak tertentu.
Jadi ya diserahkan saja kepada papi dan mommy, yang penting ialah lihatlah yang paling cocok untuk melakukannya.

Nah mommy dan papi, ini adalah Jadwal ujian Akhir semester 2 klas 3 Gallo ya…

Senin – Agama Islam dan PKn
Selasa – Matematika dan Bahasa Jawa
Rabu – Bahasa Indonesia dan Seni Budaya
Kamis – IPA dan Bahasa Inggris
Jum’at – IPS

“ mom, kata mbak Indri kalau nilai-nilai ulanganku bagus aku mau dikasih coklat lagi seperti ujian kompetensi dulu..kalau papi dan mommy mau kasih bonus apa..”
Gallo mendapat sebungkus coklat caramel setiap mendapat nilai 10 untuk hasil ujiannya.

“ nggak usah khawatir sayang, kalau Gallo bisa mengerjakan soal dengan baik dan mendapat nilai yang memuaskan papi dan mommy akan memberikan hadiah terindah untukmu..”
Selamat menempuh ujian ya Gallo… rajin belajar semoga nilai-nilai ujianmu bagus.. jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan soal dan harus lebih teliti membaca perintah dan mengerjakan setiap soal ya..
Mommy selalu mengiringimu dengan doa….

The First Time



Pengalaman pertama pentas menari untuk Nadjwa.
Acara tutup tahun TK ABA condong catur, dari klas A2 mempersembahkan tari CANDIK AYU. Nadjwa dan 9 temannya akan melenggang gemulai menari di atas panggung gedung serba guna kelurahan condong catur hari minggu.

Tim Make Over
Lagu wajib mommy, pasti calling tante Susie… ya iyalah, tante Susie khan memang jago merias dan bikin cantik. Pemilik sanggar MahaDewi tersebut gak bisa menolak ‘tugas’ dari mommy, karena mereka bersahabat sejak jadul dan pastilah mereka akan saling membantu . Thanks ya tante Cuciiiiiii… :-D

Pusing, mommy….
Nunggu acara di mulai, mommy memilih duduk di pendopo kalurahan sambil menunggu acara pembukaan yang akan diawali dengan drumband anak-anak TK B.
Tiba-tiba Nadjwa mengeluh sakit kepala.
“ mommy… kepalaku pusing…” keluh Nadjwa dengan airmata berlinang.
Aduh… nak… kenapa tiba-tiba sakit.
“ mommy carikan obat dulu ya.., tunggu disini jangan kemana-mana ya..”
“ Gallo jagain adik ya.. mommy ke toko depan cari obat ya..” pesan Mommy sebelum beranjak pergi.
Gallo mengangguk dan memeluk adiknya erat.
Tak berapa lama mommy kembali dengan 2 botol minuman dan obat pereda sakit.
Nadjwa minum 2 butir obat dan minta dipijit kepalanya.
Ketika ibu-ibu yang lain mengajak mommy masuk gedung, mommy menolak karena Nadjwa minta tiduran sebentar sambil dipijit.
Berangsur-angsur pusing kepala Nadjwa menghilang setelah Nadjwa bisa muntah. Wajahnya kembali cerah dan bisa tersenyum lagi.

Show Time…
Bu Linda, guru Nadjwa menghampiri mommy dan memberitahukan kalau sebentar lagi tari Candik Ayu harus tampil.


Nadjwa, papi, mommy dan Gallo segera menuju belakang panggung.
Semua teman-teman Nadjwa sudah berkumpul.
Senangnya melihat Nadjwa akhirnya bisa menari untuk pertama kalinya. Mommy sempat khawatir sakit kepala Nadjwa tidak segera hilang, pasti adik memilih untuk pulang dan tidak pentas.
Lihatnya gerak gemulai 10 bidadari berbaju hijau itu menari…
Sesekali mereka melirik disamping panggung, melihat guru tari mereka yang ikut menari dari balik layar.
Tepuk tangan meriah mengiringi langkah kaki kecil mereka meninggalkan panggung pentas.
“ rasanya aku pingin menari lagi…” mata Nadjwa berbinar ceria.



Friday, June 13, 2008

Mata Hati



Gallo…
Mommy bangga melihat Gallo malam itu
Semburat merah jambu di pipi dan ceria senyum Gallo
Mengiringi indahnya alunan gesekan biolamu.

Nadjwa…
Mommy bahagia melihat Nadjwa malam itu
Tawa ceria , lenggang badan dan tepukan tangan mungil Nadjwa
Menggema bersama nada-nada cinta

Gallo…
Teruslah menyanyikan lagu nan merdu
Dendangkan suara kasih dari lentik jemari tanganmu

Nadjwa…
Cerialah selalu hari-harimu
Menarilah gemulai dengan langkah-langkah indahmu

Gallo & Nadjwa
Permata hati
Kebahagiaan hati
Kebanggaan Mommy
Berdua kalian khan saling menjaga dan menyayangi.

I am… a Kite (kid) Runner





Dzakwa ( almost 3 years ), anak tante Susie, teman sekantor mommy, lagi seneng berperan jadi kite runner ( he..he..he.. mirip judul novel ya..).
Mommy bilang “ tulis dong moment berharga itu..”
And inilah ALL STORY ABOUT DZAKWA, THE KITE RUNNER from his beloved mother.

***
Hari itu Jum’at sore sekitar pukul lima..
Ini cerita dari seorang anak kecil, named DZAKWA (anaknya tante Susie), yang tiba2 berteriak teriak manggil mamanya di minggu sore.
“MA..MAMA..MAMA CUCI..TINI, MA.. (ma..ma..mama Susie, sini, ma..).” sambil berlari-lari menuju rumah sambil mengayunkan tangannya dengan heboh memberi isyarat supaya mamanya mendekat.
“Dalem..kak.. (dalem=bhs jawa, jawaban “ya” apabila kita dipanggil).” mamanya juga ikut-ikutan tergopoh-gopoh menyambut anaknya.
“Itu..itu.. ada layang-layang..banak (banyak maksudnya)..ma..” tangan kecilnya menunjuk-nunjuk ke langit.
“Wah, iya lho.. banyak sekali. Bagus ya,kak?” sahut mamanya sambil tersenyum.
Di desa tempat Dzakwa tinggal memang baru musim main laying-layang, karena musim panas sudah tiba. Banyak anak laki-laki dari usia sepantaran Dzakwa sampai Bapak-bapak juga ikut ramai memainkannya.
Tangan Dzakwa mulai menarik-narik baju mamanya sambil merayu “Kakak mau, ma. Mau Layang-layang, beiin ya ma, nang banak kali yooo..tayak puna mas Ali ya, ma.. (Kakak mau, ma. Mau Layang-layang, beliin ya ma, yang banyak sekali lho..kayak punya mas Ari ya, ma).”
“Boleh, tapi cium mama dulu dong..” jawab mamanya sambil mengangsurkan mukanya ke depan muka mungil anaknya. Dengan semangat Dzakwa langsung memegangi muka mamanya dan.. “Mmuuah..mmuah..mmuuah..muuah..muuah...mmuah..mmuuah..muuah…”
Bibir mungil yang di monyong-monyongin itu mendarat mulus di jidat, mata kanan, mata kiri, hidung, pipi kanan, pipi kiri,bibir dan dagu mamanya sambil mengucap
“Auuu…(I Love You maksudnya).”
“I Love You To.”
“Nanti ya, ma, bei na (belinya)?”
“Besok dong, sayang..kan udah sore, tokonya sudah tutup, ok?”
Dzakwa hanya menjawab dengan mengangguk-angguk sambil tersenyum.

***
Hari itu Sabtu pagi sekitar pukul sepuluh..
“Mana, pa? mana? Layang-layangn(y)a?” Dzakwa berlari-lari kecil mengikuti papanya yang baru pulang dari studio.
“Nanti, ya.. Kan nanti papa pergi lagi jemput mama. Nanti papa beliin kalo pulang dari jemput mama ya.. Ok? Toss dulu dong” kata papa Adi.
“Ok..” jawab anak kecil yang sebentar lagi berumur 3 tahun ini semangat sambil tanganya membuat toss dan mengacungkan jempolnya.

***
Hari itu Sabtu malam sekitar pukul setengah tujuh..
“Tadi kakak nagih papa lagi lho ma..” kata papa Adi sewaktu menjemput istrinya di kantor.
“Hah? Nagih apaan?” tanya mama Susie.
“Layang-layang. Tadi siang, pas papa pulang, langsung aja ditagih. Kita langsung beliin aja ya? Kasihan, temen-temennya bisa main, kakak cuman liat aja.” Jawab papa Adi.
“OK..”
Setelah itu papa Adi dan mama Susie puter-puter kota, ke kampung-kampung, cari warung yang jualan layang-layang. Akhirnya mama Susie menyerah dan mulai mengetik sms ke tante Tarry (temen mama Susie di kantor) tanya kemana bisa beli layang-layang sekaligus benangnya. Kenapa pilihan mama Susie sms nya ke tante Tarry bukan teman yang lainnya? Karena tante Tarry juga tinggal di kampung seperti mama Susie, tidak di perumahan seperti teman-teman yang lainnya. Biasanya di kampung banyak sekali warung-warung yang menjual layang-layang.
Sesaat kemudian tante Tarry jawab sms mama Susie, “Layang-layang kertas kan? Cari aja ke warung-warung, biasanya ada. Kalau memang ga ada, ntar biar dibikinin pakdhe Widodo aja. Hehe..”
Seperti mendapat anugerah, mama Susie langsung menjawab lagi smsnya dengan berbinar-binar,”Serius! Besok tak ambil ya.. demi anak..” hehe..mama Susie tersenyum lega.
Tapi setelah jam mulai mendekati angka delapan, papa Adi berinisiatif mencari ke daerah Gowok, pertimbangannya, disana terdapat warung-warung kecil, barangkali….
“Eit! Tuh ada layang-layang di warung yang tadi itu lho..!” tiba-tiba mama Susie berteriak mengejutkan.
“Bener? Ya, sudah, mundur aja dulu..” kata papa adi.
“Yaah.. kok dah sobek gitu ya, pa. Jalan lagi aja.”
“Ntar ah, Tanya aja dulu barangkali masih punya yang di dalam.”
“Ya, deh, kutunggu di mobil aja.”

Sesaat kemudian, papa Adi balik ke mobil.
“Kata yang punya warung, suruh coba ke warung di ujung sana, namanya “Ghani”. Dia bilang lengkap, ada benang juga.”
“ya, dicoba aja, kali-kali ada.”
Mereka meluncur ke warung yang di beritahu pemilik warung tadi.
“Mana sih?” kata mama Susie. “Kok ga ada?”
“Tuuuh..tuuh.. ada, ada, yang cat warungnya kuning. Makanya kacamata tu di pake biar jelas lihatnya.” Jawab papa Adi sambil ngomel.
“Hehehe.. ho oh.”
Mereka berdua turun dan benar aja, disitu ada berbagai ukuran layang-layang berikut benangnya. Mreka membeli 3 layang-layang dan 4 gulung benang yang mirip senar. Pertimbangan mama Susie supaya tidak melukai tangan mungil Dzakwa.

***
Hari itu Sabtu malam sekitar pukul setengah sembilan..
“Mana, ma? Mana, pa? Layang-layangn(y)a?” berondong Dzakwa ketika mama dan papanya memasuki rumah.
“Tokonya tutup, kak. Besok ya? Kan sudah malam.” Jawab papanya menggoda.
“Aaahh.. Ga mau kakak maun(y)a sekalang aja. Ga mau becok (besok).” mukanya mulai ‘mewek’ mode on. Hehehe..
Papanya memang sengaja menggoda.
“Kalo kakak mau, masuk rumah dulu, pintunya di tutup. Nanti papa kasih layang-layang deh..”
Seketika Dzakwa ceria, dia tutup pintu sambil senyum riang dia selalu meletakkan jari telunjuknya di bibir, menyuruh mamanya dia.
“Sstt.. sst... mama diam ya, nanti papa ambe (ambil) layang duyu ya..” katanya senang.
Kemudian..
“TARRAAAA…” teriak papanya mengejutkan.
“Hoolee… kakak pun(y)a layang-layang..” serunya sambil berlari masuk ke rumah.

***
Hari itu Minggu siang sekitar pukul sebelas..
“Ayo, pa. Main layang.. Ayo, di depan t(s)ana yo..” rajuk Dzakwa, ketika papa dan mamanya baru pulang dari mengantar saudara ke pangkalan bus Joglosemar, mau pulang ke Solo.
“Panas, sayang.. nanti sore aja ya, nak..” kata mamanya.
Dasar anak-anak, dia tetap kekeuh menarik papanya keluar sambil membawa layang-layang.
“Iya..iya, tapi pake topi ya, panas.” Kata papanya.
“Ya.”
Sesaat setelahnya…
“Ayo, ma.. ban(g)un. Liat layang kakak. Te(r)bang tinggi o, ma..” mamanya tersenyum sambil berusaha membuka matanya, yang hampir tertidur.
Ketika sampai di luar..
“Aduuh, kak. Mama ga kuat panasnya kayak gini. Mbok sudah aja mainnya nanti sore. Sekarang bobok dulu aja, ya..”
“Aaahh, kakak ga mau bobo, ma, main aja.” jawab Dzakwa ngeyel.
Papanya yang sudah mulai memerah mukanya karena panas mulai membujuk juga. Tapi, yang namanya anak kecil, tetep aja ga mau berhenti main.. Akhirnya papa dan mamanya yang mengalah. Demi anak lagi alasanya.
Hitam.. hitam.. deh.. 

***
Hari itu Senin pagi sekitar pukul delapan..
Di kantor mama Susie.
“Si..Si..” panggil tante Tarry ketika mama Susie melintas di depannya.
“Apa, mbak?”
“Nih.. untuk dede Dzakwa dari kakak Lago (panggilan Dzakwa untuk Gallo, karena susye bilangnya) dan kakak Nadjwa.”
“Wah, pasti girang dia dapet layang-layang segini banyak. Makasih, ya, mbak. Yang bikin pak Wied ya?”
“??*&^%$#@”
jawab tante Tarry.

***
Hari itu Senin sore sekitar pukul setengah lima..
“Mana, ma? Mama bawa layang dal(r)i teman di kantong(r) ya?”
Kok tahu? Woo, ni pasti mbak ya, yang bocorin. Huh, dasar, buat surprise je.”
Tadi siang memang mama Susie telpon ke rumah dan ngobrol dengan mbak (yang momong Dzakwa), sempet bilang juga kalo Dzakwa di beliin layang-layang ma tante Tarry.
“Ayo, kak. Telpon tante Tarry, kakak Gallo ma kakak Nadjwa dulu. Bilang trimakasih dong, kan dah di kasih layang-layang.” kata mama Susie.
“Nanti aja, ma. Ya? Kakak main duy(l)u..”
“Tapi, janji ya..”
“Ya, ma.”


***
Hari itu Senin malam sekitar pukul delapan..
“Ayo, kak. Telpon dulu, ntar keburu tante ma kakaknya bobok. Tadi udah janji lho..” kata mama Susie.
“Ya, ma.” Jawab Dzakwa sambil mengangguk-angguk.
Mama Susie mengambil Hp nya..
Tuuttt…tuuttt.. nada sambung mulai terdengar.
“Halo,Assalamu’alaikum..” sahut tante Tarry di seberang.
“Wa’alaikumsalam.. Tante, ini kakak Dzakwa mau bicara..”
HP pindah tangan ke dekat telinga Dzakwa.
“Ayo kak, kok cumin diem aja, katanya mau bilang terimakasih?” kata mama Susie.
Dzakwa diem aja, cuman kepalanya angguk-angguk dan ekspresi mukanya malu-malu. Entah apa yang tante Tarry katakan...

***
Hari itu Selasa sore sekitar pukul lima..
Inilah aku, Dzakwa, dengan nama baruku the Kite (kid) Runner...
Aktifitas rutin baru ketika sore mulai menyapa..

***


Thursday, June 12, 2008

Mengayuh Velocipede



Tanyakan ke Gallo dan Nadjwa “ siapa yang ngajari naik sepeda roda dua?”
Mereka pasti serempak menjawab “ anak tetanggaaaa……”
He..he..he…
Papi dan mommy bahkan tidak tahu kapan tepatnya mereka bisa naik sepeda roda 2.
Sejak kecil kakak adik suka sekali naik sepeda, papi mommy membelikan sepeda roda 4 yang bisa dilepas roda penyangga belakangnya untuk belajar saat mereka masih kecil.
Ketika Nadjwa sore-sore pulang ke rumah sambil menaiki sepeda besar beroda dua yang lebih besar dari tubuhnya, mommy benar-benar surprise… bukan sepedanya lagiii..!!! :-D
“ mom aku pinjam sepedanya pakde Walijan lho…”
“ wah.. adik sudah bisa naik sepeda roda dua ?” tanyaku gembira.
“ diajari mbak Atief..” jawabnya senang.
Kulirik sepeda wim cycle strawberry yang teronggok di depan rumah, masih lengkap dengan 2 roda penyangganya.
Weeehh… pemberani juga nich anak, batinku. Baru kemarin lusa dia merengek ke papinya untuk melepas roda penyangga tersebut, tak sabar menunggu disambarnya sepeda punya tetangga.
Bersepeda ria bagi anak-anak sangat banyak manfaatnya, menjadikan mereka mampu belajar mengenal arah. Mulai mengetahui kiri atau kanan, tanjakan atau turunan, tikungan, berputar, mundur, dan sebagainya. Manfaat lain memudahkan anak untuk mengenal pemetaan ruang.
Sore hari adalah waktu favorite anak-anak untuk keliling komplek menaiki kendaraan kayuh yang sudah ada dimuka bumi ini sejak 200 tahun lalu.



Gallo sering menggelar acara balap sepeda. Suara jerit riuh anak-anak terdengar menggema di Jalan BBM. Saling sorak saling support jagoan masing-masing.
Bersepeda menimbulkan jiwa mudah bereksplorasi dari tempat satu ke tempat lain. Anak – anak juga akan mengenal lingkungan baru ataupun orang-orang baru. Interaksi dengan lingkungan pun semakin bertambah.
Khususnya lagi, kemampuan motorik anak juga terlatih. Otot kaki dan tangan terasah mengendalikan sepeda dan anak-anak jadi ceria.
“ ingat ya, boleh main sepeda tapi nggak boleh dijalan raya, disepanjang jalan komplek saja, hati-hati jangan ngebut-ngebut..” pesan mommy tiap kakak adik pamit mau naik sepeda keliling komplek perumahan.

Tuesday, June 10, 2008

Naik ke atap rumah



Ayahlah yang mengasah instingku. Ia membiarkanku berbuat kesalahan dan hanya mengawasiku. Mungkin ia tahu bahwa aku adalah satu di antara sejuta orang, atau satu di antara seratus juta orang, atau berapapun angka statistiknya, yang dapat melakukan hal-hal yang tak dapat dilakukan siapapun bersama binatang liar. Bahkan aku bisa melakukan hal-hal yang lebih gila lagi, yang menurutnya tak mungkin ia lakukan. Aku selalu menganggapnya sebagai mentor. Dan hadiah terbaik yang pernah ia berikan kepadaku adalah membiarkan naluriku terasah, dan memeliharanya dengan baik.
( inspirasi Steve Irwin )


Waduh jangan-jangan papi sedang terobsesi untuk mengajak anak-anak gadisnya berpetualang alam ya…
Cause 2 hari ini, setiap sore hari rumah terlihat lebih gaduh, 3 sosok tubuh , satu bertubuh gedhe sudah berumur dan ganteng, he..he..he.. laki-laki berambut cepak dan dua gadis manis satu berperawakan bonsor dan satu bertubuh kecil mungil, ketiganya ribut menaiki atap rumah. Eit… ternyata tambah seekor kucing berwarna hitam putih yang ikut-ikutan mengekplorasi genteng rumah.
“ hai mom….aku lagi outbound ” Teriak Gallo sambil melambaikan tangan.
“ mommy, ayo naik, disini enak, pemandangannya indah…” teriakan Nadjwa melengking.
" tapi nggak ada luncuran flyingfox ya..." timpal Gallo
Dari bawah kulihat keempat sosok tubuh itu bercengkerama ceria di atap rumah.
Ah… lebih bagus no comment melihat adegan itu, bikin kaki shaky – shaky aja..
“ hati-hati ya nak, yang anteng , mommy takut kamu jatuh…. “ ucapku berusaha tenang.
“ gak usah khawatir mom, aku jagain kok…” sahut papi cepat sembari menyirami tanaman adenium di dak teras depan.
Kulirik tajam suamiku, rasanya pingin kujitak…
Seringai lucu wajahnya menyambut pedasnya lirikan mataku.





Papi, Gallo dan Nadjwa, mereka kompak nian kalau bermain seru-seruan. Semakin kerap mereka berdua bermain semakin baik kata mereka. Tapi mommy kerap juga memberikan kata pengantar yang tidak pendek, harap maklum mereka bertiga kalau bermain lebih sering membuat mommy was-was, contohnya naik-naik ke genteng…!!!
Tak dipungkiri dengan acara bermain yang agak ekstrem tersebut mengajarkan kompetisi yang dapat melatih kemampuan mental dan fisik anak untuk belajar mengeksplorasi dunia dan mengenal kemampuan tubuhnya. ‘keperkasaan’ papi merasuk dalam diri anak-anak gadisnya. Dengan cara-cara bermainnya yang khas menawarkan dunia yang lebih luas dan menantang.

Interaksi mereka bertiga sejak dini melalui berbagai permainan bersama terbukti meningkatkan kemampuan kognitif . Seringnya bermain bersama memberikan pelajaran berharga cara-cara menyelesaikan masalah, berkompetisi, kemandirian dan wawasan berpikirnya terbuka luas.
Keasyikan bermain dan kedekatan dengan sosok ayah menurut pakar pendidikan anak akan membuat anak-anak lebih mudah bersosialisasi, dan lebih berani, terutama dalam mengemukakan pendapat.

" papi, besok naik atap lagi ya...." pinta Nadjwa, beberapa detik setelah turun dari tangga dan menginjak tanah.
" besok muter ya pi, dari teras depan trus jalan ke belakang rumah ya.." Gallo melanjutkan.
" tanya mommy dulu.. boleh nggak.." bisik papi.
Serentak keduanya menatapku.
" pasti mommy marah..." sergap Nadjwa cepat.

Monday, June 9, 2008

Kipas Angin untuk Bumi



“ mom, minta tanamannya dong… besok pagi suruh bawa tanaman ke sekolah, untuk mengurangi efek global warming…” ucap Gallo serius.
“ tau gak mom, sekarang ini udara panassss banget khan, lebih panas dari sebelumnya, itu akibat global warming. Aku bilang ke guru ku, miss pasang aja kipas angin disamping bumi..”
Ha…ha..ha .. aku tertawa terpingkal. Ide bagus juga, pasang kipas angin… hmmmm bikin bumi jadi sejuuukkkk..”
" nich liat nich, gambar bumi Gallo.."
Aku tersenyum geli.
“ nggak pasang AC sekalian Lo..” celetuk papi sambil mengamati gambar Gallo.
“ gak boleh pi, freon AC juga membikin bumi makin panas. Freon merusak lapisan ozon jadi bumi makin tersiksa karena kepanasan..”
A ha…..

Pemanasan global adalah terjadinya peningkatan suhu akibat efek rumah kaca. Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah pemakaian energi fosil yang berlebihan. Akibatnya gas CO2 yang terbentuk dipantulkan kembali ke bumi oleh atmosfer. Hal itu menyebabkan suhu di bumi meningkat, melelehkan gunung es, dan terjadinya gelombang air pasang yang menenggelamkan pulau serta menimbulkan banjir.

Menurut Ir. Wahyu Indraningsih, penyebab pemanasan global adalah pola konsumsi dan pola produksi. Industri menjadi penyebab pemanasan global karena dalam industri menghasilkan CO2, methan, dan N2O.

Sementara itu banyaknya penebangan pohon yang terjadi juga menyebabkan konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat. "Untuk itu penanaman pohon menjadi hal yang perlu digalakkan. Karena pohon mampu menyerap kadar CO2 dalam atmosfer," terangnya.

“ bawa pohon nangka depan rumah itu Lo.. yang gede.. masak bawa pohon kecil gitu..” celetuk papi ketika melihat Gallo membawa satu pot tanaman aglonema.

“ huh… papi tuch asal dech…” jawab Gallo dengan bibir manyun.

P L A Y G R O U N D ed

Makan ke restorant cepat saji atau resto lainnnya , bagi Gallo dan Nadjwa hanya sampingan. Tujuan utama adalah arena bermainnya..!! Apalagi yang ada trampolinnya seperti tempat makan di dekat Jl. Malioboro… dan kolam mandi bola di Jl. Urip Sumoharjo.
Makan mereka cuma dikit main-mainnya yang banyak, akhirnya makanan malah dibawa pulang dan disuapi di mobil.
Bikin mommy papi sewot…
Tapi itu dulu… saat masih kecilllll… :-D

Sekarang mereka berdua sudah janji. Baru bermain sepuasnya setelah selesai makan.
Selain itu mereka berdua sadar se sadar-sadarnya bahwa arena bermain memuat aturan batas umur dan berat badan.
“ wah, aku nggak boleh masuk nich…” ucap Gallo kecewa ketika membaca aturan batas masuk arena bermain hingga umur 7 th atau dengan berat badan max 25 kg.


Nah .. berikut tips aman bermain untuk balita
Bermain di sarana bermain umum tentu harus kita waspadai kebersihan tempatnya.
Jangan pernah memilih arena bermain yang sarananya sudah dipenuhi debu dan ditumbuhi jamur, lumut, apalagi sampai menimbulkan bau tak sedap.
”Sebagai konsumen, kita berhak bertanya kepada pihak pengelola mengenai sistem perawatan arena bermain tersebut.”
Idealnya, setelah sekian jam digunakan atau dimanfaatkan oleh sejumlah anak, setiap mainan harus dibersihkan. Bahkan untuk meminimalkan peluang penularan penyakit tertentu, mainan juga harus dibersihkan secara berkala menggunakan bahan pembersih yang bisa membunuh jamur, bakteri, dan kuman.


Perhatikan Keamanan
Pastikan keamanan setiap lekuk dan sudut sarana di tempat bermain yang akan digunakan dapat diandalkan. Jika kira-kira membahayakan, lebih baik urungkan saja niat mengajak main balita di tempat tersebut. Begitu juga materi yang mendominasi arena bermain itu. Amati aspek lunak-kerasnya, licin atau tidak dan tajam atau tidak semua benda yang ada. Termasuk aman tidaknya cat yang digunakan.

Mengapa hal-hal kecil tadi perlu diperhatikan baik-baik?
Tak lain karena pengalaman tidak enak kala anak terbentur atau terluka akan jauh lebih ”dirasa” daripada manfaat permainan itu sendiri. Sayang sekali ‘kan, kalau karena pernah cedera anak jadi tak mau mencoba permainan ini-itu atau tidak lagi terangsang melakukan berbagai eksplorasi hingga potensi/kemampuan anak jadi tidak terasah.


Kolam mandi bola, contohnya, untuk anak batita idealnya harus dipisahkan dari kolam serupa untuk anak prasekolah. Mengapa? Sebagian batita, terutama batita awal usia 1-2 tahun, masih berada di fase oral. Inilah yang membuat mereka seringkali memasukkan bola-bola tersebut ke dalam mulutnya.

Pertimbangan lain, perkembangan motorik membuat anak prasekolah cenderung ”rusuh” dengan melompat dan meloncat atau terjun bebas tanpa memperhatikan ada atau tidak orang lain yang mungkin bakal celaka dengan ulahnya. Di sinilah pentingnya orang tua menyeleksi arena bermain seperti apa yang dianggapnya layak.


Cermati Aspek Kesesuaian
Pilihlah sarana bermain yang merangsang pergerakan otot batita, baik otot-otot kaki, tangan, maupun seluruh bagian tubuhnya. Jangan lupa perhatikan juga kesesuaian bentuk, ukuran, dan tingkat kesulitan masing-masing permainan tersebut. Balok keseimbangan, contohnya, pilihkan yang baloknya relatif lebar dan goyangannya tidak menghentak-hentak. Sedangkan untuk perosotan idealnya dilengkapi dengan matras atau ”bantalan” pasir yang bisa meredam benturan saat anak mendarat. Lalu untuk permainan gorong-gorong, pilihkan yang jalan keluarnya langsung bisa ditemukan anak dengan panjang yang terjangkau.

Kuota/Kapasitas
Tinggalkan arena bermain yang sudah penuh sesak. Dalam kondisi semacam itu jangan harap anak bisa memetik manfaat dari aktivitas bermainnya.
Begitu juga jika melihat antrian yang amat panjang hingga harus menunggu cukup lama untuk mendapat giliran. Bisa-bisa si batita bete duluan sebelum bermain. Padahal salah satu unsur penting bagi anak batita adalah pengalaman yang menyenangkan. Nah, kalau dia sampai terlalu lama menunggu, kalah berebut kesempatan dengan anak yang lebih besar, tentu saja permainan tersebut akan menjadi pengalaman tidak menyenangkan buat si batita. Meski di usia ini anak juga harus mulai diperkenalkan pada konsep berbagi, tapi tentu bukan dengan cara-cara seperti ini.


Kualitas SDM
Yang dimaksudkan di sini adalah kualitas petugas atau kakak-kakak pendamping yang ada di lokasi arena bermain. Ini sangat perlu mengingat mereka harus menjaga, membimbing, dan mengarahkan anak bagaimana harusnya bermain dengan baik dan benar. Jika semua aturan main bisa dipatuhi, bukan cuma keselamatan dan kenyamanan bermain yang didapat anak, tapi juga manfaat lain. Semisal, ”O…begini toh caranya menjaga keseimbangan di jalan yang licin.”
Atau, ”Supaya bonekanya enggak gampang hancur, aku mesti mencampur tepung ini dengan air.”

Tentu saja agar bisa memainkan perannya sebagai pendamping, jumlah SDM yang bertugas harus sesuai dengan kapasitas arena permainan itu sendiri.
Jangan sampai satu penjaga harus mengawasi 10 anak yang sedang asyik bermain, contohnya.

sumber : berbagai sumber

Sunday, June 8, 2008

Elegance Night Of Farewell Symphony

Tanggal 6 Juni 2008, adalah puncak kegiatan BMD Music Orchestra untuk bulan Juni pengisi acara malam pelepasan siswa SD & SMP Budi Mulia Dua.
Gallo salah satu violis orchestra yang di konduktori oleh Yuwana Arifin itu sudah sibuk mempersiapkan diri sejak 3 bulan lalu.
Latihan intensif dua kali tiap minggu, bahkan seminggu sebelum tampil latihan tiap hari.
Trenyuh juga melihat Gallo baru pulang ke rumah setelah matahari terbenam. Tapi kakak menikmati hari-hari latihannya, tidak pernah mengeluh sekalipun.
“ jangan lupa minum madu ya Lo..” pesan papi.
Untuk menjaga kondisi kesehatan kakak, mommy rutin memberikan 1 sendok makan madu murni tiap pagi.

Gladi bersih



Persiapan latihan akhir menjelang perform di auditorium UNY jam 8 pagi. Setting tempat duduk dan sound tersebut dijadwalkan hingga jam 11 siang.
Para wisudawan SD dan SMP satu per satu dilatih didepan stage, jalur berjalan, menghormat dan menerima kalungan samir wisuda.

Make over
Tante Susie mengubah penampilan Gallo bak princess Ariel…!!!



Look gelombang-gelombang rambutnya cantik sekali.. elegance..

Amien Rais
Ketua yayasan Budi Mulia, bpk Amein Rais memberikan sambutan.
Apresiasi beliau begitu besar melihat putra-putri Budi Mulia yang telah lulus studi grade 6 dan 9. Impian beliau juga terwujud ketika menyaksikan pentas orchestra putra-putri Budi Mulia.





“ saat menyaksikan sebuah pagelaran orchestra pesta kelulusan siswa di luar negeri, saya berkeinginan bila satu saat nanti di sekolah Budi Mulia juga mempunyai group musik seperti itu. Dan ternyata impian saya terwujud malam ini..” cerita pak Amien Rais disambut tepuk tangan meriah.

Show Time
Posisi duduk Gallo dibaris kedua membuat mommy dan papi ekstra keras mengambil gambar Gallo. Wali murid dan undangan hanya diperbolehkan mengambil gambar dari tempat duduk. Mommy dan tante Prima, mamanya Azka teman sekolah Gallo akhirnya memilih ruang lighting di lt 2 untuk mengambil gambar dan video.
Terjadi peningkatan peserta orchestra, tahun lalu hanya 20 % murid-murid Budi Mulia yang gabung di group, tapi tahun ini meningkat menjadi 80% sisanya dibantu oleh mahasiswa dari UNY, betul-betul sebuah peningkatan yang signifikan, papar Yuwono Arifin sang konduktor.



Satu demi satu acara berjalan lancar. Diiringi dengan alunan musik orchestra prosesi ceremonial wisuda makin terasa khitmat &  syahdu.





Sebagai penghujung acara, BMD Music Orchestra tampil all out membawakan lagu greates love, medley lagu daerah dan ditutup lagu we are the champion.
Applause panjang dan letusan balon menutup acara malam itu, Elegance Night Of Farewell Symphony.










Blueberry half cheese baked a bread

Sore-sore pulang jemput kakak latihan biola mampir di warung roti bakar depan kantor kelurahan Condong Catur.Warung roti bakar langganan kakak Gallo.
Sebenarnya banyak banget sich yang jual roti bakar di seputar Ring Road utara, tapi kakak seneng ke gerobaknya mas roti karena menunya bervariasi. Loh kok mas roti ? Nadjwa yang kasih nama.
“ khan masnya itu jual roti.. masak dipanggil mas kebo…” canda Nadjwa diikuti ketawa nyaringnya. Adik kecil itu memang seneng bercanda sich…
Kata kakak rasa coklatnya enak, nggak pahit tapi coklatnya buaaanyaakkk trus biasanya kakak minta rotinya dibakar agak lebih coklat .
“ Hmmmm sedap…” kedua kakak adik bisa comat comot roti dan habis se porsi.
Kalau mommy lain lagi, lebih seneng roti bakar keju. Tapi kali ini mau nyoba rasa lain juga .
“ mas, yang separo blueberry ya…”


blueberry & cheese


Ada banyak rasa selain coklat, keju dan blueberry lho , ada roti bakar tuna, corned, nanas, durian, dan strawberry. Dan tentu saja boleh minta 2 rasa untuk 1 kotak roti bakar.
Murah meriah lagi, cuma Rp. 7.500 se porsi. Kenyang dan cukup bergizi…..
Saat dalam perjalanan pulang Gallo dan papi berkata “bagaimana jika roti itu diberi nama "blueberry half cheese baked a bread semua tertawa gembira ha..ha..ha..:-o

Friday, June 6, 2008

Welcome to Miauuu



Ya ampun…. Yu Mi Ko beranak lagi…!!!
Uhhhh… benar-benar tidak menjalankan program KB, generasi ke 2 ini lahir 5 anak kucing…!!!
Mommy marah-marah…
Papi, Gallo dan Nadjwa diam tak berani komentar.
“ tuch khan, sudah dibilangin, berkali-kali, mbok segera dibawa ke dokter hewan, suntik KB kek, diminumin pil kek…, sekarang kalau beranak pinak gimana, dulu anaknya Yu Mi Ko ( baca : generasi 1 ada 3 kucing betina dan 1 jantan ) mau diambil temennya mommy nggak boleh, besok kalau Minul beranak 4, Chaki juga 4 trus Shulip juga 4 jadi peternakan kucing dong..”
Nadjwa bengong melihat mommy yang ngomel terus.
Tapi jari-jari tangan dibentangkan, ngitung jumlah anak-anak kucingnya.
“ GaLo, biarin saja anaknya Yu Mi Ko dikasihin temennya mommy..” bisik Nadjwa.
Gallo mengangguk cepat.
“ Pi, bisa nggak sich pulang dari jemput sekolah terus ke dokter hewan..” Mommy melototi papi.
“ iyo bisa.. bisa….. besok yo, Lo besok ingetin papi mampir ke dokter hewan ya..” Papi ikutan menjawab cepat.
“ sttttt .. sini..” papi memberi isyarat, mengajak Gallo dan Nadjwa segera menyingkir, sebelum makin dimarahi mommy.

Mommy memang berhak marah, urusan merawat kucing banyak ditangan mommy.
Papi, Gallo dan Nadjwa bertugas membawa ke dokter dan ngajak bermain kucing-kucing itu..
Dulu perjanjiannya Yu Mi Ko boleh hamil 2 kali setelah itu harus di sterilkan, mommy sayang banget dgn Yu Mi Ko, kasihan kalau hamil terus menerus, kapan bisa punya waktu untuk diri sendiri, he..he..he.. Sebab lain sterilisasi tidak hanya menolong dalam mengontrol anak kucing terbengkalai, tetapi juga mengurangi resiko masalah yang berhubungan dengan sistem peranakan dan masalah perilaku yang berhubungan dengan lawan jenis.





Generasi pertama, Minul and her gang sebentar lagi menjelma menjadi kucing betina dewasa secara seksual, umur mereka kurang lebih sudah 4 bulan
Kucing betina yang biasa dipanggil ratu (queen), mereka umumnya mulai dewasa secara seksual antara 4 sampai 12 bulan. Betina yang tidak disterilkan/spayed dapat menghasilkan anak sampai delapan tahun atau lebih.
Kucing jantan dipanggil tom, umum menjadi subur mulai dari 6 dan delapan bulan dan terus sampai 14 tahun atau lebih.
Banyak dokter hewan menyarankan kucing untuk diseterilasi pada atau setelah enam bulan meskipun ada pertentangan dari beberapa individu tentang isu ini.

Duh nggak terbayangkan dech kalau punya Minul beranak 5 dan lahir kucing betina semua…!!!