Monday, September 24, 2012

My Litte Chef


Walaupun cuman off kerja hari minggu, tetep aja banyak pekerjaan dan kesibukan Ɣªήğ harus dilakukan..*pijet kaki pegel
Dari pekerjaan kantor yang beberapa harus tetap dipantau dan diselesaikan setiap saat juga pekerjaan rumah tangga yang memang hanya bisa full diselesaikan dihari libur seperti nyiram tanaman koleksi adenium yang lumayan banyak jumlahnya.
Dari pagi siram2 tanaman dan nyapu aja dah ngabisin waktu sejam, belom lg nyuci, ngepel, masak siapin breakfast buat 2 noni-noni yang kalau liat mommy-nya kerja malah kadang ikut nyibukin diri sendiri dgn laptop dan buku bacaan.
Tapi ya biarlah, mereka berdua juga berhak nyantai2 dihari minggu, sementara pekerjaan rumah khan memang bukan tugas wajib mereka. Keduanya sudah tanggap dgn nyuci piring makan mereka sendiri atau bersihin kamar sendiri dan mau disuruh belanja atau ambil sesuatu kerumah eyangnya sudah sesuatu hal yang sangat membantu.

Kalau rumah sudah bersih dan rapi, giliran bersihin badan sendiri dan juga teriak2 ke anak-anak untuk segera nyusul mandi.

Hari minggu kadang punya cukup waktu buat luluran dan creambath by self, tp klu anak-anak sdh minta jalan-jalan ke mall atau nonton film maka manjain badan harus ditunda minggu berikutnya.

Minggu ini nggak ada jalan-jalan krn sabtu kmrn kakak sdh pergi nonton film dgn teman sekolahnya. Adek nggak ada jatah pergi juga krn minggu kemarin sdh nambah koleksi buku bacaan. Selain itu adek punya obsesi beli HP samsung dgn uang sendiri dan sedikit sumbangan dana dari mana saja.. Hehehehe, jadi si mungil lagi puasa ngajak jalan2 demi impiannya terwujud.

Tapi bukan lagi Gallo dan Nadjwa kalau nggak segera saja ribut bikin-bikin acara.
Karena mereka tidak bisa pergi maka sasaran keduanya adalah masak memasak.
Biasanya mereka masak pasta, soup, bikin puding, mie atau nasi goreng.
Padahal saya sdh menyiapkan sarapan tapi saya biarkan saja keduanya gaduh didapur berkutat dengan bahan makanan dan kompor. Tapi tetap dalam pengawasan saya.

Setelah bikin sarapan dan menyantapnya hingga ludes, kakak sdh usul untuk bikin donat. Hehhh... saya mengernyitkan dahi, tumben kakak mau nyoba bikin donat. " Emang kakak bisa po?" Nadjwa bertanya ragu.
"Bisalah, dijual kemasan kok, aku pernah liat di supermarket.." Jawab kakak yakin.
"Boleh ya mom nyoba bikin donat.." Kakak meminta persetujuan saya.
Saya tersenyum dan mengangguk. Ujung2nya ngasih uang ke kakak utk belanja dech...hehehe
Tak perlu menunggu komando, kakak segera menaiki motor beat putihnya buat beli bahan-bahan membuat roti donut.
And here we are... My duo little chef sibuk nguleni adonan donat, mencetak dan kemudian menggorengnya.
Hasilnya.... voilaa.... yummy tenan... ditambah taburan gula halus, donat bikinan Gallo dan Nadjwa makin istimewa... *ngomong gaya chibi.
Kebersamaan itu memang sesuatu... :-)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, September 22, 2012

Brassica menu


Diet time… scara ngerasa berat badan mulai naik. Biasalah efek usai libur panjang lebaran, kerjaan makan tidur dan guling-guling dirumah.
‘ yaelaaa Tha.. badan segitu diet.. ntar kekurusan gak sehat aahhh…’ cegah suara Haq dari ujung telepon ketika melihat DP BBM saya bergambar kentang rebus dan brokoli buat menu breakfast dan dinner.
‘ gak sehat apa gak menarik…??’ canda saya.
Haq tertawa diiringi ucapan pelan.. ‘ you get that point, sayang…’

Tapi saya tetep nekat diet karena sayalah yang merasakan perubahan pada perut saya. Celana panjang warna hitam yang saya pakai ke kantor mulai tidak nyaman saya kenakan alias sesek. Hehehehe.
Maka beberapa hari ini saya santap brokoli dan kentang rebus buat menu sarapan dan makan malam, tentunya ditaburi mayonesse, garam dan lada bubuk.
Dan ternyata…. Gallo dan Nadjwa ikut-ikutan diet. Bahkan tadi pagi adeq minta dibawain bekal dgn menu yang sama, tentu harus saya tambah sosis goreng sebagai proteinnya.

Brokoli, setahu saya adalah sayuran yang kaya manfaat. Bahkan sayuran yang bernama lain Brassica ini menempati tempat khusus sebagai salah satu sayuran yang paling bergizi diantara sayuran yang lainnya. Kandungan vitaminnya lebih baik dibanding sayuran lain, kaya akan provitamin A atau karotenoid, vitamin E, asam folat dan vitamin C.
Maka brokoli punya banyak manfaat yang baik untuk kesehatan seperti :
Mencegah masalah lambung dan penyakit perut
Mengatasi semua masalah lambung yaitu memperlancar proses pencernaan sehingga brokoli mampu menekan resiko beragam gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung dan kemungkinan kanker perut.
Mencegah Diabetes
Mencegah kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Selain untuk urusan lambung, sulforaphane memliki peran dalam memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah ( hiperglikemia) yang berkaitan erat dengan diabetes.
Mencegah berkurangnya daya ingat
Alzheimer adalah bentuk dementia ( berkurangnya ingatan) yang paling umum ditemui dikalangan orang tua. Penyakit aktivitas sehari-hari penderitanya. Sebenarnya sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Banyak peneliti yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa antiacetylcholinesterase, brokoli dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.

Sementara si kentang,  dengan mengonsumsi dua porsi kentang dalam sehari dapat menurunkan tekanan darah dan tidak ada lagi penambahan berat badan.
Kentang diketahui hanya mengandung 12 kalori dan baik untuk kesehatan. Idealnya kentang direbus dengan kulitnya, sebab banyak manfaat yang bisa ditemukan pada kulit kentang seperti menurunkan tekanan darah, sementara brokoli harus direbus sebentar saja dan tidak boleh direndam sebelumnya, karena zat aktif dalam nutrisinya dapat larut dalam air. Kalau mau lebih dapat lagi manfaatnya brokoli bisa dimakan langsung sebagai lalap atau dibuat juice sayur.

Btw Haq,  you should join with us to eat brokoli and potato right now cause your tummy mulai rada-rada buncit… hohohohoho.

Tuesday, September 18, 2012

Get well soon, ibu :-)


with ibu
Saya betul-betul mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibu, beberapa hari mengeluh dada kirinya sakit. Bahkan ibu pernah periksa ke dokter praktek dekat rumah dan di diagnosa ada yang nggak beres pada jantung ibu yaitu penyumbatan.
Jleq.... rasa takut dan khawatir saya sungguh besar. Maka hari ini saya duduk gak anteng di ruang tunggu, nganter ibu periksa ke dokter jantung di JIH. Tepatnya nggak nganter lagi, tapi memaksa meriksain ibu. Ibu berulang kali menolak karena takut kalau diperiksa dan ketahuan banyak penyakit.
Hadeehhh.... saya lantas 'sedikit' ceramah, hingga akhirnya ibu nurut saya bawa ke dokter. Atas rekomendasi ibu boss saya, dipilihkan dokter Nahar spesialis jantung.

Pagi tadi saya sudah telpun ke admisi dan dicatat selanjutnya diberi nomer urut 7 dan diberitahu kalau dokter praktek mulai pukul 18.00 wib.
Maka usai sholat magrib saya jemput ibu dan segera berangkat menuju rumah sakit yang terletak dipinggir jalan ring road utara tersebut.
Sampai di RS daftar ulang ke bagian admisi, dan olalaaaa.. dikertas yang saya terima tertulis angka 21.. :-(
Ternyata daftar via telpun di JIH gak ada gunanya.. Yang dicatat nomer pendaftar adl mereka yang daftar datang atau ngambil nomer langsung dimeja admisi... hhhaadeeeww...
Sayang sungguh sayang... Apa mereka gak percaya ya pendaftar lewat telpun?
Padahal saya sudah ditanyai nomer Hp atau telpun rumah segala. Kliatannya rumah sakit ini gak bakal menerapkan pendaftaran online via internet dech..krn makin gak jelas identitasnya kalik yaa...
Maka saya harus melewatkan 2,5 jam duduk tanpa kegiatan berarti selain ngutak-utik  Blackberry.

Akhirnya datang juga giliran ibu diperiksa pak dokter. Setelah rekam jantung, dan lain2nya, termasuk ukur tensi, hasil sementara ibu harus segera cek darah, puasa dulu 10 jam.
Selain itu dokter memberi obat penurun tensi krn hasilnya cukup tinggi 150/90.
Setelah mendapat 'sedikit' ceramah dari dokter untuk ibu, hehehehehe... ibu banyak diceramahi lagi yaaa.... terutama bagaimana harus menjaga badan agar sehat untuk orang seusia ibu, saya segera bergegas menuju counter apotik dan kasir.

Saya memikirkan anak2 yang berdua saja saya tinggal dirumah. Pasti mereka sudah ketiduran krn malam sudah larut.
Beberapa hari sejak ibu sakit, otomatis anak-anak dan saya harus mengubah kebiasaan. Seperti pagi hari, biasanya ibu atau bapak mengantar Gallo sementara saya antar Nadjwa, sekarang dirubah jam 6 pagi saya antar Gallo kerumah Farah teman sekolahnya dilanjut mereka akan ke sekolah dengan naik sepeda.
Sepulang antar kakak , saya lanjut mengantar Nadjwa.
Siang hari jemput Nadjwa dan drop dedeq dirumah ibu, sore hari pulang kantor saya langsung jemput kakak dirumah farah.
◦нăнăăнăă  ◦ º°˚••˚°º perempuan itu memang luar biasa ya..?? *tepuk dada.
Saya memang sangat membutuhkan kedua orang tua untuk menjaga anak-anak. Mereka tempat saya menitipkan anak-anak sepulang  sekolah sebelum saya menjemput keduanya untuk pulang ke rumah. Juga mengantar dan menjemput sekolah.
Sebelumnya saya meminta tolong tetangga utk jemput Gallo tp sejak sebelum lebaran sang tetangga tidak bisa lagi membantu. Al hasil saya harus kembali merepotkan kedua orang tua saya.
Sementara Nadjwa, sama sekali tidak mau dijemput selain saya atau eyangnya.
Maka ketika ibu sakit, penyesuaian harus dilakukan. Syukur alhamdullilah anak2 cepat beradaptasi, bangun pagi lebih awal dari biasanya, sarapan cepat dan Nadjwa berani ditinggal sendiri sementara saya antar kakak. Saya juga sangat berterima kasih dgn Gallo yang mau meneruskan jarak ke sekolah dengan naik sepeda dari rumah temannya.
'Asyik kok mom, sekalian olah raga...' Ucap Gallo senang.

Lamunan saya buyar ketika petugas rumah sakit memanggil nama ibu, saya segera bergegas dan melangkah ke meja kasir,  artinya tinggal bayar dan bawa obat.
' Ayo bu, dah selesai ..' Saya gandeng ibu menuju parkir motor.
Saya lirik  perempuan paruh baya yang berjalan disamping saya itu.
Ibu yang saya sayangi, yang kini telah makin tua dan mulai di hampiri sakit.
Lindungi ibu dan jauhkan dari penyakit berat ya Allah.. doa saya terucap dalam hati.
Lorong rumah sakit mulai sepi hanya hentak kaki kami memecah kesunyian.
Hhhmmm... malam kian merambat larut.
' Get well soon ya ibu... ' Saya rengkuh bahu ibu yang telah melahirkan saya dan merawat saya hingga besar. Kini saatnya saya merawat perempuan nan mulia ini dgn sebaik-baiknya.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 9, 2012

Kafe Kupi


Gallo dan Nadjwa memang bukan penyuka kopi tapi kalau sesekali diajak ke kafe kupi mereka juga gak nolak dan cukup menikmati.  Biasanya mereka berdua lebih menyukai kopi yang dicampur dengan susu dan dipadu dengan rasa seperti  mocca, hazelnut, cokelat, karamel atau vanilla.


Menurut National Coffee Association, saat ini kelompok peminum kopi yang berkembang paling cepat adalah remaja dan orang dewasa. Gerai kopi atau kafe coffee mulai banyak tersebar dikota-kota, begitu juga di Jogja, budaya minum kopi bagi para remaja mulai marak ditambah dengan adanya wi fi buat koneksi internet gratis para konsumennya maka lengkaplah kafe coffee dipakai untuk tempat hang out yang nyaman dgn harga terjangkau.


"Anak-anak saat ini punya beban tugas yang berlebihan. Mereka harus mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, ditambah lagi harus mengerjakan PR. Mereka juga mencari jalan untuk tetap terjaga," papar Dr Roshini Raj, profesor tamu di New York University.

Amankah sebenarnya minuman ini untuk anak-anak? Bukankah kopi mengandung kafein, yang dapat memicu jantung untuk berdetak lebih cepat? Benarkah laporan bahwa kafein bisa menghambat pertumbuhan dan menyebabkan adiksi?

Menurut saya, bukan hanya kopi yang membuat seseorang menjadi adiksi, apapun bila dikonsumsi secara berlebih tentu hasilnya tidak bagus. Tentu kita tau bahwa kopi dengan kafeinnya memberi efek positif dan negatif , al membuat badan segar, terjaga, namun juga bisa bikin insomnia, membuat sedikit tegang atau pusing jika terlalu banyak. Maka alangkah baiknya, sebagai orang tua kita harus menjadi role model yang bijak untuk anak-anak. Sebisa mungkin konsumsi kopi memberikan manfaat yang baik untuk anak-anak.

Saya ingat pesan simbah ketika Gallo berumur kurang dari 1 tahun. ‘beri minum kopi sesendok seminggu 3 kali biar nggak step kalau sakit panas’

Selain soal kafein ada yang perlu kita waspadai adalah kandungan gula dan kalori, remaja dan anak-anak biasanya menyukai kopi dingin seperti mochaccino atau frappuccino . Beberapa jenis minuman ini memiliki lebih dari dua kali kalori kosong seperti dalam soda. Dikhawatirkan bila terlalu sering minum jenis tersebut dapat menyebabkan obesitas dan bukannya mengalami pengaruh dari kafein.

Gak ada salahnya minum satu gelas haselnut coffee buat Gallo dan Nadjwa, cukup seminggu sekali kalau mau, jadi role model yang sehat buat anak-anak artinya klu mau ke kedai kopi gak perlu sering-sering ngajak anak dan tentu saja minum minuman sehat seperti juice buah dan sayur buat penyeimbang.

So… be positive and enjoy this beautiful life… A

Friday, September 7, 2012

Pantai Klayar Pacitan


Matahari sudah lepas tengah hari ketika kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Klayar. Dari pertigaan masuk ke gua gong petunjuk arah menunjuk belok kiri untuk menuju ke Pantai berpasir putih tersebut. Kata bapak parkir diujung jalan jarak tempuh ke pantai 15 km saja.
Hhmmmm… 15 km yang ternyata bikin ‘seru’ luar biasa .. hahahaha.
Kembali akurasi menyetir Hun dipertaruhkan di medan yang cukup sulit. Medan yang turun naik tajam dan jalannya sempit. Beberapa kali papasan mobil harus ekstra hati-hati karena kanan kiri adalah jurang yang cukup dalam.

amazing klayar
Alhamdullilah setelah menempuh perjalanan 15 km yang terasa panjang dan luaaammaaa… semua kepenatan terbayar lunas ketika moncong mobil berada di ujung gundukan jalan yang tinggi sementara nun dibawah terhampar pemandangan pantai nan luar biasa indah. ‘Pantai Klayar….!!!!’ Teriak Gallo spontan.
Mata saya kembali berbinar takjub, pantai yang terletak di daerah Kalak wilayah kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan memang amazing.
‘bagus ya mom…’ Hun juga kagum dengan pemandangan didepannya.
Saya segera ambil kamera, Hun menghentikan kendaraan sementara saya mengambil gambar dari dalam mobil.

‘om cepet om…. Pengen mandi di laut…’ rengek Nadjwa.
‘ooohhh…iya..iya…. sebentar ya sayang….’ Hun buru-buru menjalan mobil dan meluncur menuju parking area setelah saya selesai mengambil beberapa shoot.

Pantai Klayar  menurut saya mirip-mirip pantai Siung di Gunung Kidul. Banyak tebing-tebing karang. Banyak batu-batu terhampar dibibir pantai juga karang-karang yang banyak ditumbuhi rumput laut.

Anak-anak tanpa dikomando langsung nyebur ke sebuah cerukan yang dikelilingi batu karang sehingga air laut menggenang sebatas dada sehingga mereka bisa bermain air dan mandi dengan lokasi yang cukup aman.
Saya memilih untuk menikmati pemandangan yang terhampar dihadapan saya, gelombang air laut yang silih berganti menerpa batu-batu karang juga para pencari rumput laut yang tengah bekerja diantara deburan ombak dan angin laut yang dingin.

para wanita perkasa
Saya lantas menghampiri seorang ibu yang tengah bekerja mencari rumput laut diujung batu karang. Sesekali keranjang tempat si ibu menaruh hasil panennya bergoyang dihempas sisa air laut yang sampai dibatu karang yang landai tersebut.
‘diolah jadi apa bu rumput lautnya..?’ tanya saya.
Si ibu tersenyum sambil menatap ke arah saya ‘ dijadikan pati mbak..’ (pati=tepung)
‘rumput laut dibeli kering mbak, sekilo Rp. 5.000..’ lanjut si ibu.

‘semua tanaman yang tumbuh dikarang ini enak dimakan lho mbak, termasuk yang mbak injak itu..’ ucap si ibu dan tertawa ketika melihat saya otomatis mengangkat kaki.
Saya jongkok dan mengamati tanaman berwarna coklat dengan bulatan2 kecil seperti buah dibatang tanaman.
‘ tinggal direbus mbak, trus dimasak aja seperti bikin sayur lodeh..’
Saya manggut-manggut mendengar penuturan si ibu.
‘ mommy…mommy… ada bulu babi….’ Teriak Nadjwa di samping saya. Tangannya menunjuk ke arah sela-sela batu karang disamping kaki saya. Terlihat benda bulat berduri warna hitam, ya betul kata Nadjwa, benda tepatnya binatang laut itu bernama bulu babi.


Pantai Klayar siang menjelang sore ini terlihat agak sepi, tidak banyak pengunjung.
Hun yang asyik pegang kamera menghampiri saya dan memberi kode agar anak-anak segera mandi air tawar krn sdh lama berendam.
‘ Nadjwa sdh menggigil tuch mom…’ ucapnya pelan ditelinga saya.
Saya mengangguk dan segera menyuruh anak-anak untuk keluar dari ceruk .
Anak-anak menurut dan segera bergegas ke mobil untuk ambil baju ganti dan peralatan mandi.

Kunjungan ke pantai Klayar memang tidak bisa lama karena masih ada satu janji untuk mengunjungi kerabat di Solo, dan kita tidak mau kemalaman sampai disana.

Padahal masih banyak keistimewaan pantai Klayar yang terpaksa tidak dilihat, celah karang dan deburan ombak yang melambai yang bisa berbunyi seperti seruling laut dan air Mancur Alami yang katanya sangat Indah. Air mancur ini terjadi karena tekanan ombak air laut yang menerpa tebing karang berongga. Air muncrat yang dapat mencapai ketinggian 10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda. Di Pantai Klayar juga terdapat air terjun kecil setinggi kurang lebih 2 meter.

Waduhhh…. Banyak yang terlewat yaa.. tapi gak apa-apalah, next time kita akan berkunjung lagi ke Klayar.
‘ capek ya sayang….?’ Hun mengusap rambut Nadjwa yang basah kuyup.
‘ tinggal tidur dimobil to mas…’ jawab ibu sambil mengeringkan rambut cucunya.
‘ inggih bu, maem makanan dimobil dulu terus tidur ya.. nanti bangun-bangun dah sampai solo..’ ucap Hun lagi.
Sekali lagi saya mengedarkan pandangan, liburan di Pacitan usai sudah. Alhamdullilah semua berjalan lancar. Terima kasih ya Allah, semoga perjalanan pulang dilancarkan dan selamat menuju Jogjakarta tercinta.
Bye Klayar see you next time…. J

Thursday, September 6, 2012

Gua GONG Pacitan


mom, ingat nggak kemarin kita disuruh bapaknya tempat kita mampir makan sate untuk ambil jalan lurus dan gak belok kanan sebelum masuk Pacitan..? tanya Hun sambil menyodorkan sebotol minuman dingin ke saya.
“ heemmm… “ saya mengangguk sambil meneguk minuman rasa apel yang segar.
‘nah skrg kita ambil jalan yang belok itu untuk ke gua gong.. jadi arahnya memutar..’ Hun meneruskan ucapannya sambil menatap wajah saya serius.
‘ weehhhh…. 22 km dong ‘ jawab saya. Hun tetap menatap saya serius tanpa berkata ‘ apaan seeh…?’ saya curiga dengan model tatapannya. Saya melotot jengah.
‘ mommy cantik….’ jawab Hun dengan wajah tetap serius sambil menahan tawa.
‘ aaarrrggghhhhh…. ‘ saya mencubit lengan Hun keras-keras.
Tiba-tiba terdengar suara ‘ eehhh…ehhhh… gak boleh pacaran…!!! terdengar seruan Gallo dari arah belakang, membuyarkan candaan kami, ternyata anak-anak sudah kembali dari toilet SPBU tempat kami berhenti  mengisi  bensin.
Hihihihi ketahuan ‘pacaran’ sama ibu dan anak-anak dech… J

Perjalanan kembali kami lanjutkan ke Gua Gong, gua yang terletak sekitar 30 km sebelah barat Pacitan ini menjadi tujuan kedua setelah Pantai Teleng Ria.
Sepanjang berjalanan saya berdoa moga-moga perjalanan ke gua Gong worth it dechh… lantaran perjalanan yang lumayan jauh.
Alhamdullilah setelah lagi-lagi melalui jalan berliku dan turun naik gunung sampailah kami ke Gua Gong.
Setelah parkir dan beli tiket masuk, perjalanan masih dilanjut menaiki tangga-tangga lumayan banyak menuju mulut Gua.
Sepanjang anak tangga banyak penjual souvenir dan makanan yang berjejer rapi dikiri kanan tangga, selain itu dimulut gua yang tidak terlalu besar banyak yang menawarkan senter untuk disewa dengan harga Rp. 4.000.
Haq menyewa 1 senter krn infonya didalam gua cukup gelap.

Sejenak mata saya harus menyesuaikan tingkat ketajaman begitu mulai memasuki gua. Dan begitu terlihat jelas…. Saya melongo… Subhuhanallah indahnya penampakan didalam gua. Saya benar-benar tak henti berdecak kagum. Entah berapa ribu tahun dibutuhkan guna terbentuknya gua yang luar biasa indah ini.

Memasuki  ruangan pertama yang  tak seberapa besar  suguhan pemandangan ornamen-ornamen nan indah yang berbentuk seperti sedotan/ straw  yang memenuhi  langit-langit gua sungguh mengagumkan. Mulai dari ruangan ini, gua dibagi menjadi 2 jalur yaitu jalur masuk dan keluar. Melewati sebuah celah sempit, kami masuk ke ruangan kedua. Di luar perkiraan, ruangan ini sangat besar dengan ratusan stalaktit dan stalagmit indah. Lampu-lampu telah dipasang di beberapa bagian, memberikan cahaya temaram yang semakin mempercantik gua.

Gua  Gong dilengkapi dengan tangga dan pegangan besi sehingga kita aman berjalan turun, walaupun begitu mesti hati-hati karena licin. Bagaimanapun juga udara didalam gua lembab dan membuat kita banyak mengucurkan keringat. Lumayan untuk membakar kalori tubuh setelah tadi pagi banyak makan ikan dan es kelapa, hehehehehe.

Berjalan menembus lorong dengan stalaktit stalagmit yang berdiri dan menggantung kokoh seakan berada di dimensi  yang berbeda. Flowstone-flowstone berbentuk gorden terlihat di beberapa tempat, menghiasi gua, menggelambir seperti gelombang kain nan mempesona. Sungguh mengagumkan bila membayangkan berapa ribu tahun yang dibutuhkan untuk membentuk formasi luar biasa ini.
Sebuah stalagmit raksasa menjadi batas dengan ruangan ketiga di ujung gua. Ornamen-ornamen kristal berwarna putih berkilauan menghiasi ruang yang dinamakan ruang kristal ini.

Kenapa disebut Gong karena ternyata ornamen-ornamen yang terhampar didalam gua akan mengeluarkan bunyi dengung cukup dengan mengetuk permukaannya.

Seorang pemandu sekaligus tukang foto yang mengikuti kami menunjukkan sebuah ornamen yang menggantung bila diketuk akan mengeluarkan bunyi nyaring nan indah. Dan itu dibuktikan oleh jari-jari tangan Gallo.

Setelah mengambil foto dibeberapa sudut gua yang indah kami meneruskan langkah menuju pintu keluar.
Hhhmmmm semilir angin menyambut tubuh kami yang basah kuyup berkeringat.
‘capek mom…?’ tanya Hun lembut sambil mengusap keringat didahi saya.
‘lumayan… sauna hun..’ sahut saya sambil menenggak minuman botol bergantian dengan Gallo dan Nadjwa.

‘jadi ke pantai khan Om…?’ tanya Gallo disela kesibukannya mengusap keringat.
‘pengen mandi ya..? Hun balik tanya.
Gallo mengangguk cepat.
‘nanti kena ubur-ubur…!!’ Nadjwa galak memperingatkan.
Hun tertawa geli melihat keseriusan peringatan Nadjwa. Direngkuhnya anak bungsu saya dengan sayang.
‘tadi gak nyebur dipantai karena ada ubur-ubur ya..?
Nadjwa mengangguk serius. 
‘moga-moga dipantai Klayar nggak ada ubur-ubur ya sayang… biar bisa nyemplung..’ ucap Hun diiringi anggukan kepala Nadjwa.
‘ayo segera berangkat, biar gak terlalu sore pulangnya…’ ibu segera beranjak menuruni anak tangga menuju arah luar obyek wisata Gua Gong.
Perjalanan masih berlanjut ke satu tujuan lagi, pantai Klayar.

to be continued …ke Pantai Klayar