Saturday, December 23, 2017

Flame of Irian


Akhir tahun ini lagi banyak dibicarakan spot selfie baru di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang. Sebagai bagian dari keluarga besar  universitas swasta terbesar di Jogjakarta tersebut, tentu saya ikut penasaran, spot mana lagi nich yang bikin UII hits di Insta story banyak orang. Di kampus terpadu memang ada beberapa lokasi yang hits untuk dikunjungi antara lain Candi Kimpulan dan Masjid Ulil Albab.
Candi Kimpulan adalah candi yang ditemukan secara tidak sengaja oleh para pekerja yang sedang menggali pondasi untuk gedung  perpustakaan pusat. Sementara masjid Ulil Albab punya keistimewaan  sangat artistik, megah dan modern.  Yang paling dominan adalah kubah berwarna kuning cerah, sekilas, kubah ini mirip bentuk Colosseum di Roma. Dua lokasi ini sudah sangat terkenal dan menjadi spot foto yang sangat menarik.

Nah.. lokasi mana lagi nih yang hits..? Ternyata setelah dapat kiriman foto dari seorang teman yang berkantor disana, sang pembikin viral adalah dompolan bunga . !



Yupss… bunga Flame of Irian sedang serempak berbunga dikiri kanan jalan menuju komplek kampus, tepatnya diatas jembatan sungai yang terletak di depan masjid Ulil Albab.




Gak mau kalah cepat dengan pemburu spot hits, pagi-pagi hari sabtu saya punya kesempatan untuk melihat langsung indahnya bunga yang berasal dari Papua ini. Kebetulan Ilia minta diantar ke kampus karena ada acara outing.
Begitu memasuki gerbang kampus saya sudah sangat excited dan berharap sedang tidak banyak orang yang selfie on spot, hari masih pagi belum genap lonceng 7 kali. Dan ternyata benar, terlihat bunga berwarna jingga kemerahan berdompol dompol diatas pergola. Aaa…saya langsung berbinar dengan suka cita melihat keindahan seperti ini.. bunga-bunga yang sedang mekar sangat menyenangkan mata dan hati saya.



Tapi saya harus bersabar sejenak, saya harus melewati keindahan bunga tersebut untuk memutari komplek kampus dan perkantoran untuk drop off Ilia di kampus FTSP yang terletak di ujung belakang sisi kanan komplek kampus terpadu.



Setelah mengantar Ilia saya kembali ke luar komplek menuju parking lot masjid Ulil Albab . Setelah parkir mobil dan berjalan kaki menyeberang menuju pergola yang sarat oleh juntaian bunga berwarna jingga.
Tampak beberapa pekerja taman tengah menyapu halaman, dan ternyata ada beberapa orang yang sedang berfoto dibawah bunga-bunga. Waaa ada yang lebih gesit datangnya…hehehehe


Semakin dekat saya bisa melihat bunga yang berdompol-dompol ini, semakin kagum saya dibuatnya. Ya Allah begitu indah mahakaryaMu.. Bunga tersusun dalam tandan sepanjang 30 – 50 cm,  menggantung dari atap pergola dan sisi sisi bawah tiang dan bisa awet hingga 3 minggu. Flame of Irian biasa di sebut bunga kuku macan kalau di Jawa karena penampakannya memang mirip cakar harimau raksasa.


Tak mau buang waktu saya segera mengambil beberapa foto dengan Nadjwa sebagai modelnya. Semakin lama makin banyak orang berdatangan, bahkan saya beberapa kali diminta bantuan untuk mengambil foto mereka berlatar belakang flame of Irian dan kemegahan masjid Ulil Albab.


Tak cukup sekali saya dating ke kampus terpadu, hari minggunya saya kembali kesana sekalian menjemput Ilia dari kegiatan outing di luar kota.

Tuesday, September 12, 2017

Monumen Bajra Sandhi Bali


Jalan-jalan edukatif nich… heheheh… ke museum. Tepatnya Monumen Bajra Sandhi Renon. Letaknya di jantung kota Denpasar, tempatnya di daerah Renon. Menurut info Monumen ini dibangun dan didedikasikan untuk perjuangan rakyat pulau Bali.

Sampai di lokasi masih pagi, banyak penduduk lokal yang melakukan aktifitas olah raga. Kami lantas memutari halaman monument yang sangat asri dan hijau. Pantas pada betah berolah raga atau sekedar kumpul-kumpul di kawasan tersebut.



Ketika saya dan Nadjwa tengah menaiki tangga menuju tugu yang menjulang tinggi untuk sekedar foto saya diikuti 2 orang anak kecil yang terus minta untuk ikut naik dan di foto … duh saya longok-longok mencari orang tuanya , tapi tak saya temukan orang dewasa yang tengah melihat adegan kami  jongkok di lantai tangga yang cukup tinggi… saya tanya ke anak yang lebih besar dan dijawab kalau datang dengan ayah mereka dan sedang olah raga. Saya minta dia menunjuk dimana ayah mereka.. dan jari mungilnya mengarah pada seorang bapak yang mengenakan kaos warna biru .. jauuh dari posisi kami berdiri. Ya ampun pak..nii anaknya naik segini jauh gak diperhatiin. Saya lantas cepet-cepat membantu 2 bocah ini kembali turun, khawatir keselamatan mereka.



Kami bertiga lantas berjalan memutar menuju pintu depan masuk monumen. Bajra Sandhi semacam Monasnya Jakarta. Sama-sama berfungsi sebagai monumen tugu peringatan. Rancangan arsitektur dari Monumen Bajra Sandhi sangat kental dengan arsitektur khas Bali, banyak ukiran dan pahatan yang sangat unik.




Nama Bajra Sandi berasal dari kata Bajra dan Sandhi. Bajra artinya Genta dan Sandhi artinya suci. Jika dilihat dari bentuk bangunan monumen, memang terlihat seperti Genta Suci yang digunakan oleh para pendeta agama Hindu, saat mengucapkan mantra dalam upacara persembahyangan.







Bagi wisatawan Asia seperti Jepang, China, Korea, keunikan monumen Bajra Sandhi terlihat seperti Pagoda. Oleh karena itu, banyak wisatawan Asia yang mengangap monumen ini adalah Pagoda, seperti di negara mereka.

Saturday, September 9, 2017

3D Trick Photo



Tujuan plesir selanjutnya adalah Dream Museum Zone (DMZ) Bali. Yaitu museum dengan koleksi lukisan 3D. Lukisan yang kita jadikan background foto dan seakan menjadikan kita satu kesatuan dengan lukisan tersebut. Tapi syaratnya kita juga kudu bisa pose dan mengambil sudut foto yang tepat.

DMZ sendiri telah hadir lama dan  menjadi salah satu objek wisata terkenal di Bali, yaitu sejak bulan Juli 2014 yang lalu.
3D DMZ Museum Bali mengadopsi tema Korean 3D Trick Art Museum, karena seperti yang diketahui oleh awam bahwa konsep atau model Museum 3 Dimensi ini pertama kali diciptakan oleh seniman – seniman asal negeri ginseng Korea Selatan.

Ada banyak ruang ( Contemporary, Egypt, Aquarium, Safari Renaissance, 18+ Area ,Sport Indonesia, Dream Park, Big & Small Venice, Korean Pavilion, Luminescence Zone, Jurassic Park ) yang berisi banyak sudut lukisan, tinggal pilih dan pinteran pose maka hasil yang diperoleh juga fantastis. Modelnya (baca : kita) harus bisa ngeblend dengan tema dan lukisannya.

Kalau nggak bisa gaya atau belum paham ini lukisan maunya gimana.. dun worry.. ada guide yang akan mengarahkan kita bagaimana berpose agar foto yang kita ambil jadi menarik.

Ikuti tips dibawah ini agar gak nyesel seperti saya.. kehabisan baterai kamera…hahaha.. padahal masih banyak lukisan yang belum dipakai untuk pose.

1.Pakaian penting banget untuk menghasilkan foto yang bagus, unik dan kece, kalau sempat bisa juga ganti-ganti baju biar makin oke… hehehe

2.Jangan dating sendirian.. hehehehe Gak asyik banget. Kalau bisa ajak rombongan se kampung.

3.Bawa powerbank klu mau foto pakai HP, klu kamera poket/dlsr jangan lupa bawa baterai cadangan atau chargernya sekalian.

4.Jangan malu untuk bertanya kepada Guide di setiap ruangan dan mintalah pendapat mereka bagaimana teknik berfoto yang tepat.

Ini di ruang Egypt .. Longok - longok di pinggir puing bangunan di padang pasir, hehehe



Dari padang pasir pindah ke dasar laut.. kakak Galo merubah jd mermaid


Nyaris ditelan Hiu malah ketawa tawa nyantai.. gimana siihh buuuukk..hahahaha


Haduhh... mereka akan direbus .... 


Berwisata di pinggir pantai


Ya ampun .. emang gak ada jalan lain ya..?? hahaha


merasakan sensasi panasnya lava mengalir


Hai lihat... banyak ikan dibawah sanaaa.... :D


Waaaa.... adik punya sayap...!!!!


Loohh... kok horor..!!


Yang mana kakak mana adik..??? 


awas kayunya lapuk dikk... :(


Dikejar King Kong... :)

Kupu kupunya penyok kak... hahahaha


only glass between us ...

Pleasee don't let her fall... 

Ini lagiii... anjing seram dan galak gitu malah disenyumin..




Jadi… begini inilah jadinya.. foto dengan baterai mepet.. yaa lumayan yaa.. hehehe... menghibur diri.






































Saturday, September 2, 2017

Parasailing di Tanjung Benoa


Gallo dan Nadjwa, adalah anak-anak yang pemberani menurut saya. Banyak hal baru yang mereka berani coba dan pelajari. Sejak kecil saya berusaha mengenalkan mereka akan banyak hobby dan kegiatan. Terutama kegiatan yang mengasah soft skill mereka, dari bermain music, olahraga, seni dan lainnya.

Rasa keingintahuan dan berani mencoba itu yang membuat mereka antusias mencoba hal baru di acara plesir ke Bali kali ini, mereka antusias memilih Parasailing di Watersport Tanjung Benoa. 

Parasailing merupakan salah satu olaraga air yang sangat menantang dan seruuu.. Permainan ini memakai payung parasut dan ditarik oleh speed boat mengelilingi pantai tanjung benoa, jadi persis seperti sedang terjun payung beneran dan kita dapat melihat keindahan pesisir pantai selatan pulau Bali dari ketinggian.

Setelah memesan paket untuk 3 orang, untuk anak-anak dan pak Munawar, yaitu teman kantor satu rombongan, kami lantas kembali menaiki perahu menuju tengah laut untuk pindah ke speed boat. Di atas kapal sudah ada beberapa orang yang akan ditarik naik ke angkasa, kami duduk dulu menunggu persiapan pasang parasut.




Sambil menunggu, saya pandangi kedua buah hati saya tersebut. Kedekatan mereka berdua satu sama lain sangat menentramkan hati saya. Setiap kali bisa mengajak anak-anak pergi piknik dan menikmati kebersamaan seperti ini dan melihat mereka bisa tersenyum ceria, sungguh bahagia hati saya sebagai seorang ibu.

Tahun ini Gallo lulus SMA dan akan melanjutkan kuliah. Tak terasa begitu cepatnya waktu berlari. Rasanya baru kemarin saya pangku dan gendong, sekarang telah tumbuh dewasa dan cantik. Sementara Nadjwa tahun depan gantian cari SMA, gadis kecil saya sebentar lagi sudah menjadi remaja. Nadjwa yang manis dengan lesung pipit di kedua pipinya.

“ moma…. Kok melamun…” Nadjwa tiba-tiba pindah duduk disebelah saya .
Saya tersenyum dan mengelus rambut hitam panjangnya. Si bungsu dengan manja memeluk saya.

“ Pada kedinginan ya..?” Galo tertawa kecil dan ikutan memeluk.

Dan kami bertiga berpelukan

“ eeehhh.. ada teletubbies…..berpelukaaannn !!! “ celetuk pak Munawar.

Hahahaha… jadi malu dengan Pak Munawar…




Tak berapa lama, anak anak dan pak Mun di minta persiapan untuk parasailing. Atribut seperti harnace dan tali pengamanan dipasang.

Dan meluncurlah mereka di angkasa.. ditarik boat dengan kecepatan tinggi mengitari Tanjung Benoa. Teriakan dan jeritan ketiganya sontak terdengar nyaring begitu badan mereka tertarik parasut. Saya ngilu melihatnya… luar biasa bener mereka bertiga itu.. Perasaaan ngeri menjalari tengkuk saya.. bagaimana dengan keamanan mereka apakah mungkin tali ini kuat.. aman..? … dan bagaimana dengan resiko jatuh ke laut ……… ya Allah.. diam-diam saya berdoa untuk keselamatan mereka bertiga . Ketakutan akan jatuh pasti ada, namun sensasi terbang tersebut membuat saya yang melihat di bawah iri dibuatnya..hehehe..

Diatas sana mereka pasti merasakan keseruan dan sangat menyenangkan. Menikmati pemandangan indahnya Pulau Bali dari ketinggian lebih dari 100m.


Entah berapa menit kemudian mereka terlihat ditarik kembali mendekati kapal dan akhirnya ketiganya menjejakan kaki di kapal. Ucapan pertama yang keluar dari bibir Nadjwa adalah…. “ mami mau lagiiiii…. Seruuu….”



Saya tertawa tergelak…




Ya Allah… terima kasih telah Engkau titipkan anak-anak pemberani ini ..

Saturday, August 5, 2017

Pulau Penyu Bali


Beberapa kali wisata ke Pulau Bali , tapi baru sekali ini ke Tanjung Benoa.




Jadi rencananya ada 2 agenda di Tanjung Benoa. Mengunjungi Pulau Penyu menggunakan Glass Bottom Boat dan Watersport Adventure .
Galo dan Nadjwa sudah gak sabar untuk segera meloncat ke dalam perahu. Tapi kita mesti nunggu rombongan lain karena perahu bisa dimuati oleh 8-10 orang.



Dan dimulailah petualangan pagi itu, perahu mulai meluncur ke tengah samudra , perahu yang dilengkapi kaca tembus pandang dibagian lantai ini membuat kita mudah melihat ke dalam laut,  pemandangan terumbu karang serta ikan-ikan warna warni. Angin kencang dan percikan air asin menerpa wajah, pemandangan yang disuguhkan sangat mempesona, terlihat pengunjung lain berseliweran menaiki Banana boat, parasailing, jet ski dan masih banyak lagi. Dua gadis saya sudah mulai tunjuk-tunjuk ini itu untuk nyoba aneka watersport activity.


Beberapa menit kemudian sampailah rombongan ke Deluang Sari, tempat penangkaran penyu. Tempatnya berupa pulau kecil dengan jarak tempuh sekitar 10-15 menit dengan menggunakan perahu. Menurut sejarah keberadaan penangkaran Pulau Penyu ini tak lain karena  di era tahun 1990 hingga 1999-an keberadaan penyu hijau hampir mencapai kepunahannya di Bali. Hal itu disebabkan hewan tersebut banyak  dikonsumsi , selain itu menjadi sarana upacara ritual di Pura-pura di Bali yang menjadikan Penyu salah satu hewan kurban yang wajib ada.



Penyu bagi masyarakat di bali ditahun tersebut merupakan santapan kegemaran. Makan daging penyu selain rasanya enak banget dan dagingnya empuk sangat lezat jika di panggang atau di buat sate dan lawar (Makanan Khas Bali). Akibatnya, populasi penyu mengalami kemerosotan yg sangat drastis, bahkan nyaris punah. Pemerintah kemudian membuat larangan penangkapan dan jual beli penyu dengan alasan apapun. Kalau itu utk ritual di pura, hanya diperkenankan utk Pura Pura besar saja dan ritual keagamaan yg bersifat besar, dan hanya 1 ekor saja yg kecil.






Tak mau berlama-lama di Pulau Penyu karena anak-anak sudah kepingin naik Parasailing. Kami segera naik lagi ke perahu dan kembali ke meeting point awal.