Jalan-jalan lagiiii…. J kali ini ke jajaran pantai dikawasan Gunung
Kidul. Sebuah kawasan di selatan Jogjakarta yang terkenal memiliki
pantai-pantai nan indah dan berpasir putih.
Rencana rombongan akan
bermain pasir dan makan siang ke Pantai Ngandong.
Sebuah pantai yang ‘tersembunyi’
… belum se terkenal Pantai Siung atau Indrayanti, namun bagi saya yang sudah beberapa kali ke pantai
di GK , pantai Ngandong cukup lebih mempesona dari pantai-pantai tersebut.
Pantai Ngandong terletak
di Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, atau di sebelah barat
dari Pantai Sundak. Perjalanan dari Kota Yogyakarta memakan waktu sekitar 3 jam
untuk tiba di sana.
Berhubung perjalanan
dengan menggunakan 3 mobil dari Jogja dengan membawa rombongan mahasiswa dan
keluarga adl perjalanan santai-santai saja.. Joz salah satu mahasiswa
mengusulkan untuk mampir dulu ke pantai Pok Tunggal.
Hmmmm… cukup sering saya
mendengar nama pantai yang katanya juga indah tersebut. Akhirnya semua setuju
untuk mampir dulu ke pantai Pok Tunggal.
Perjalanan ke Pantai Pok
Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, jalan berbatu
dan sempit dan semua perjalanan yang rada ekstrim itu berujung pada pemandangan pantai dan sungguh
indah dan memikat hati.
Sebatang pohon Duras
tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon
sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi
jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.
Namun pesona yang
sesungguhnya dari Pok Tunggal adalah barisan tebing karang yang berdiri gagah
bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang
tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi
untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing.
Rasanya sudah pengen
berbasah ria begitu kaki menginjak pasir lembut dan berwarna putih bersih, tapi
berhubung rencana awal hanya mampir dan tujuan utama ke pantai Ngandong maka
hanya jalan-jalan sejenak menikmati pemandangan nan mempesona itu.
‘ aduhhh dah kepingin
nyebur nich mbaaakkkkk…..’ teriak Dandy
‘ ya udah nyebur. ntar
kita ke Ngandong naik mobil , kamu berenang ke barat sono yaaa…’ timpal Gigin.
Astrid, Nur, Reny dan
Saya tertawa geli melihat Dandy yang bertubuh tambun digeret-geret ke pinggir
pantai untuk diceburin.
Galo dan Nadjwa yang saya
ajak segera berlarian dengan riang, ombak pantai beberapa kali menerpa membahasi
kaki-kaki mereka .
Belum puas rasanya berada
di Pok Tunggal tapi waktu membatasi sehingga rombongan harus lanjut ke Pantai
Ngandong. Apalagi anak-anak sudah pengen segera nyebur ke pantai .
Meski tidak luas, Pantai
Ngandong akan sangat memanjakan . Ini adalah kali kedua kunjungan saya. Pantai
ini relatif sepi dari wisatawan, sangat cocok untuk bersantai sampai puas sambil ditemani alunan deru ombak.
Pantai Ngandong juga
menjadi tempat tinggal oleh nelayan-nelayan setempat. Warung dan penginapan
yang terletak di dekat pantainya mulai dikembangkan.
Salah satunya adalah
warung milih salah satu penduduk yang telah saya hubungi untuk menyiapkan makan
siang rombongan kami. Makan siang dibibir pantai, menikmati segelas es kelapa
muda dengan deburan ombak disela-sela kaki.. hhmmm sebuah kenikmatan yang
sangat layak disyukuri.
Anak-anak segera saja
menghambur ke pantai.
Gurauan dan candaan Dika, Joz, Yuko, Astrid, Nur, Reny, Dendy dan Gigin memecah kesunyian pantai. Terdengar tawa dan jeritan-jeritan acap ombak datang
menghambur.
Satu hari yang sarat tawa
dan kenangan manis