Showing posts with label Gardening. Show all posts
Showing posts with label Gardening. Show all posts

Friday, February 22, 2019

Menanam Strawberry


Bulan September lalu, saat jalan-jalan ke PASTY (Pasar satwa dan tanaman Yogyakarta) di bagian los tanaman, saya tertarik dengan deretan tanaman dalam polibag yang di jual salah satu kios. Berpuluh tanaman  stroberi berjejer rapi. ‘ Tapi hhmmm bukankah strawberry adalah tanaman dataran tinggi..’ batin saya…. Saya belum sempat buka mulut  ketika seorang laki-laki yang berdiri beberapa jengkal di depan saya berucap.. “ itu strawberry dataran rendah bu.. bisa beradaptasi dan berbuah disini…” spontan saya menatap orang tersebut yang ternyata  penjualnya.. Saya manggut-manggut.. ‘mas nya bisa tau isi pikiran saya yaa… hahahaha

Singkat cerita saya tertarik untuk membuktikan ucapan penjual tersebut. Saya sudah langsung terbayang panen strawberry dan bikin selai sendiri… Hhhmmm… You know what… I really love berry much…
Saya boyong 2 polybag tanaman strawberry ke rumah… ( hahahah.. dikit saja..namanya juga belajar ). Dan berjanji penuh cinta kasih merawatnya. Saya pilih tanaman yang kekar dan sehat..sudah ada beberapa kuntum bunga yang muncul.. harapan saya bunganya tidak rontok dan bakal menjadi buah.

Saya memang sangat menyukai strawberry, bentuknya saja sudah adorable banget. Berwarna merah dan punya bintik hitam di permukaan buahnya. Kalau disuruh memilih makanan atau minuman antara chocolate atau strawberry, saya pasti pilih strawberry. Apalagi ice cream sundae strawberry nya Mc Donald… hhhmmmm always my first choice.
Seperti kita tahu, Stroberi merambah penggunaannya hampir di semua industri , dari dikonsumsi dalam kondisi segar maupun yang telah diolah. Selain itu  dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat perasa stroberi atau sebagai campuran permen, soap, parfum, produk kosmetik dan masih banyak lagi.

Menurut sejarahnya buah yang punya  rasa manis agak asam ini merupakan tanaman buah herbal yang ditemukan pertama kali di negara Chili, Amerika.  Tanaman hutan yang  kemudian melalui beberapa kali proses persilangan dan dikembang biakkan ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Jawa Tengah, tempat yang memiliki banyak sentra perkebunan stroberi salah satunya di daerah Ketep Magelang.



Setelah beberapa waktu , 2 pot tanaman stroberi saya akhirnya berbuah… duhh hepi nya liat buah berwarna putih yang muncul dari sulur-sulur batang. Semakin lama seiring buah membesar warnanya berubah menjadi merah cerah dan akhirnya matang.



Bahagianya petik beberapa kuntum buah, dan rasanya manis.. buahnya juga besar. Bahkan saat panen kedua, saya beneran membuat selai stroberi sendiri. Walau hanya menghasilkan sebotol kecil tapi rasanya sungguh nikmat dan tentunya fresh.



Tuesday, January 29, 2019

Jambu Jamaika


Hari ini saya upload pohon jambu jamaika di IG.  Satu-satunya pohon besar yang menaungi rumah campaka yang kami tanam berbarengan dengan selesainya pembangunan rumah .
Setelah beberapa tahun akhirnya pohon yang memiliki bunga berwarna shocking pink ini berbuah juga. Belum banyak bunga yang muncul , mungkin karena bunga pertama, dan sepertinya pohon jambu ini kesuburan daunnya.. hehehe.


  Memang sudah beberapa kali ditreatment agar lekas berbunga, dari pupuk hingga stress air, tapi sepertinya belum berhasil. Tetiba tanpa kami sadari tahun ini telah muncul beberapa kuntum bunga di dahan-dahan pohon.  A hhaaaa…. Bahagia sekali melihatnya.. penantian beberapa tahun terbayar dengan mekarnya bunga Jambu Jamaika yang indah itu beberapa hari kemudian.




Saat beli bibit dulu, mas penjualnya bilang kalau pohon Jambu jamaika sudah berbuah di tahun ke 3 dan bakal berbuah sepanjang tahun, tapi mungkin karena pohon yang saya beli ini dipindahkan dari tong dan ditanam dihalaman jadi tumbuh untuk membesarkan batang dan banyak daunnya lebih dulu. Dan mungkin karena niatan ditanam untuk pohon perindang jadi beneran pohonnya jadi besar dan rindang…lupa untuk berbuah….hahahaha. Apalagi setiap musim hujan tiba .. pohonnya sangat pesat tumbuh,  cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang tinggi .




Dan terbukti awal musim hujan tahun ini, jambu yang punya banyak nama lain seperi jambu bo, jambu jambak (Minahasa), jambu bool (Sunda), nyambu bol (Bali), jambu bolo (Makassar), jambu bolu (Bugis), jambu darsana, dersana, tersana (Jawa, Madura atau  Malay apple ini berbunga dan berbuah di Omah Cempaka.


Dan si cantik  Syzygium malaccense ini rasa buahnya beneran manis dan berdaging empuk ketika akhirnya pohon kesayangan ini bisa dipanen. Agak berlebihan siihh kata-kata panen.. lebih pas nya petik saja karena hanya besar dan matang beberapa butir.


Dan yang paling saya suka dari jambu bola adalah aromanya yang sangat wangi dan menyegarkan. Bahkan infonya , pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran. Di antara ketiga jenis spesies seperti jambu batu (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygiumsamarangense), ternyata jambu bol termahal di antara ketiganya.

Semoga tahun ini , 2019… Jambu Dersono Omah Cempaka makin lebat buahnya… Aamiin.

Thursday, November 1, 2018

Tomat pot


Salah satu tanaman yang mudah untuk dibudidayakan bagi pemula gardening seperti saya adalah bertanam tomat. Biji tomat saya dapat dari buah tomat yang sedianya bakal saya masak untuk saos spaghetti. Ada juga biji cabai merah besar dan papaya California.. Kalau lagi punya niat tinggi gini.. segala macam biji-bijian pengen ditanam. Hehehe

Tanaman tomat dapat tumbuh di segala media, terutama bagi gardening dengan kepemilikan lahan yang terbatas seperti saya. Budidaya tanaman tomat bisa dilakukan dengan metode Tanaman  Buah Dalam Pot (Tabulampot) atau hidroponik. Kali ini saya coba tanam dalam pot.





Saya skip saja cerita cara pilih benih hingga proses penanamannya ya.. pasti sudah banyak di release di web. Singkat cerita beberapa bulan kemudian , tanaman tomat tersebut berhasil berbuah. Saya tanam 2 jenis tomat beda bentuk. So Happy banget kalau tanaman yang kita semai sudah berhasil berbuah.
Gardening bagi saya benar-benar obat mujarab bagi letih lelah sepulang kantor . Dan jadi moment bonding saya dengan alam setiap week end. Setiap saya menyirami tanaman, anginpun terpanggil datang, bertiup semilir angin disertai bau tanah segar.






Friday, July 13, 2018

Semangka di Omah Cempaka

Kesukaan saya bercocok tanam kembali muncul. Tepatnya pertengahan tahun 2017, ketika itu saya beli semangka kuning di supermarket. Ternyata rasanya sangat manis . Iseng saya tanam biji semangka tersebut disamping kamar anak-anak. Ada sedikit teras dibawah tandon air. Dulu rencananya space ini untuk duduk-duduk menikmati sore ditemani secangkir kopi, tapi ternyata tidak sesuai dengan angan-angan. Jadilah area itu kosong .



3-5 hari kemudian benih yang saya tanam dalam pot kecil mulai berkecambah dan akhirnya muncul daun . Setelah saya repoting hiduplah si semangka dengan subur. Saya tertawa geli acap menengok ke nibun (singkatan dari mini kebun yaacch…. Hahaha) yang hanya terisi beberapa pot tanaman bunga dan satu pot tanaman semangka, geli bercampur sedih.. teringat rumah dan kebun OmahIjo. Terbayang saya bisa bertanam aneka sayur dan buah dihalaman omah yang luas itu.. hehehe. Tapi yang sudah berlalu sudahlah biar berlalu… sekarang di Omah Cempaka saya juga tetap bisa bertanam. Walaupun hanya 1-2 pot tanaman, karena terbatasnya lahan.



Setiap pagi saya ke nibun, membersihkan daun yang kering, menyiram tanaman dan memberi pupuk setiap seminggu sekali. Ketika sore pulang dari kantor saya mulai merasakan kembali bahagianya memandang tanaman yang tumbuh subur.. hijau.. mencium aroma tanah basah usai tersiram air hujan… hhhmmm.. I feel very alive. Recharge.. letih lelah dari bekerja kembali menumbuhkan semangat , merasa lebih fresh dan happy. Ditambah di area tempat saya bertanam selalu riuh oleh kicau burung emprit yang bertengger di tiang beton tandon air.
Someday sepulang dari kantor, anak-anak berteriak teriak menghampiri.. “ moma moma itu apa yang di pot ..?” Tanya Nadjwa sambil menarik tangan saya kearah nibun.



Saya tertawa.. selama ini saya memang tidak cerita ke anak-anak, lebih tepatnya saya sembunyikan hasil bertanam saya.
“ ini apaaa….” Nadjwa terkikik sambil menarik narik buah semangka yang baru tumbuh sebesar kepalan orang dewasa.
“Aduh jangan ditarik tarik deekkk…” sahut saya sambil mencubit pinggang Nadjwa.



“ Petik Nadj….” Galo menimpali
“…aaaa jangan…. Belum matang….” Teriak saya sambil berusaha menarik lengan kedua anak saya menjauh dari sulur sulur pohon semangka. Dan mereka tertawa tawa sambil menjulurkan lidah menghindari jangkauan saya.

Panen Pertama


Ketika akhirnya musim panen tiba.. walau hanya sebutir semangka kuning, rasanya bahagia tak terkira. Tanaman yang membuat saya semangat lagi untuk bercocok tanam ini rasanya sangat manis dan segar. Bahkan ibu juga terheran-heran ketika ikut mencicipi … “ kok iso urip yoo…legi meneh…” (artinya : kok bisa hidup dan manis )hehehehe…

Panen Kedua

Anak anak juga memuji keberhasilan momanya menumbuhkan sebutir semangka..hahaha.. dan meminta untuk menanam buah lainnya. HHmmmm… okay kids.. let’s see what moma can make a magic :D

Saturday, December 23, 2017

Flame of Irian


Akhir tahun ini lagi banyak dibicarakan spot selfie baru di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang. Sebagai bagian dari keluarga besar  universitas swasta terbesar di Jogjakarta tersebut, tentu saya ikut penasaran, spot mana lagi nich yang bikin UII hits di Insta story banyak orang. Di kampus terpadu memang ada beberapa lokasi yang hits untuk dikunjungi antara lain Candi Kimpulan dan Masjid Ulil Albab.
Candi Kimpulan adalah candi yang ditemukan secara tidak sengaja oleh para pekerja yang sedang menggali pondasi untuk gedung  perpustakaan pusat. Sementara masjid Ulil Albab punya keistimewaan  sangat artistik, megah dan modern.  Yang paling dominan adalah kubah berwarna kuning cerah, sekilas, kubah ini mirip bentuk Colosseum di Roma. Dua lokasi ini sudah sangat terkenal dan menjadi spot foto yang sangat menarik.

Nah.. lokasi mana lagi nih yang hits..? Ternyata setelah dapat kiriman foto dari seorang teman yang berkantor disana, sang pembikin viral adalah dompolan bunga . !



Yupss… bunga Flame of Irian sedang serempak berbunga dikiri kanan jalan menuju komplek kampus, tepatnya diatas jembatan sungai yang terletak di depan masjid Ulil Albab.




Gak mau kalah cepat dengan pemburu spot hits, pagi-pagi hari sabtu saya punya kesempatan untuk melihat langsung indahnya bunga yang berasal dari Papua ini. Kebetulan Ilia minta diantar ke kampus karena ada acara outing.
Begitu memasuki gerbang kampus saya sudah sangat excited dan berharap sedang tidak banyak orang yang selfie on spot, hari masih pagi belum genap lonceng 7 kali. Dan ternyata benar, terlihat bunga berwarna jingga kemerahan berdompol dompol diatas pergola. Aaa…saya langsung berbinar dengan suka cita melihat keindahan seperti ini.. bunga-bunga yang sedang mekar sangat menyenangkan mata dan hati saya.



Tapi saya harus bersabar sejenak, saya harus melewati keindahan bunga tersebut untuk memutari komplek kampus dan perkantoran untuk drop off Ilia di kampus FTSP yang terletak di ujung belakang sisi kanan komplek kampus terpadu.



Setelah mengantar Ilia saya kembali ke luar komplek menuju parking lot masjid Ulil Albab . Setelah parkir mobil dan berjalan kaki menyeberang menuju pergola yang sarat oleh juntaian bunga berwarna jingga.
Tampak beberapa pekerja taman tengah menyapu halaman, dan ternyata ada beberapa orang yang sedang berfoto dibawah bunga-bunga. Waaa ada yang lebih gesit datangnya…hehehehe


Semakin dekat saya bisa melihat bunga yang berdompol-dompol ini, semakin kagum saya dibuatnya. Ya Allah begitu indah mahakaryaMu.. Bunga tersusun dalam tandan sepanjang 30 – 50 cm,  menggantung dari atap pergola dan sisi sisi bawah tiang dan bisa awet hingga 3 minggu. Flame of Irian biasa di sebut bunga kuku macan kalau di Jawa karena penampakannya memang mirip cakar harimau raksasa.


Tak mau buang waktu saya segera mengambil beberapa foto dengan Nadjwa sebagai modelnya. Semakin lama makin banyak orang berdatangan, bahkan saya beberapa kali diminta bantuan untuk mengambil foto mereka berlatar belakang flame of Irian dan kemegahan masjid Ulil Albab.


Tak cukup sekali saya dating ke kampus terpadu, hari minggunya saya kembali kesana sekalian menjemput Ilia dari kegiatan outing di luar kota.