Showing posts with label Omah Cempaka. Show all posts
Showing posts with label Omah Cempaka. Show all posts

Tuesday, January 29, 2019

Jambu Jamaika


Hari ini saya upload pohon jambu jamaika di IG.  Satu-satunya pohon besar yang menaungi rumah campaka yang kami tanam berbarengan dengan selesainya pembangunan rumah .
Setelah beberapa tahun akhirnya pohon yang memiliki bunga berwarna shocking pink ini berbuah juga. Belum banyak bunga yang muncul , mungkin karena bunga pertama, dan sepertinya pohon jambu ini kesuburan daunnya.. hehehe.


  Memang sudah beberapa kali ditreatment agar lekas berbunga, dari pupuk hingga stress air, tapi sepertinya belum berhasil. Tetiba tanpa kami sadari tahun ini telah muncul beberapa kuntum bunga di dahan-dahan pohon.  A hhaaaa…. Bahagia sekali melihatnya.. penantian beberapa tahun terbayar dengan mekarnya bunga Jambu Jamaika yang indah itu beberapa hari kemudian.




Saat beli bibit dulu, mas penjualnya bilang kalau pohon Jambu jamaika sudah berbuah di tahun ke 3 dan bakal berbuah sepanjang tahun, tapi mungkin karena pohon yang saya beli ini dipindahkan dari tong dan ditanam dihalaman jadi tumbuh untuk membesarkan batang dan banyak daunnya lebih dulu. Dan mungkin karena niatan ditanam untuk pohon perindang jadi beneran pohonnya jadi besar dan rindang…lupa untuk berbuah….hahahaha. Apalagi setiap musim hujan tiba .. pohonnya sangat pesat tumbuh,  cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang tinggi .




Dan terbukti awal musim hujan tahun ini, jambu yang punya banyak nama lain seperi jambu bo, jambu jambak (Minahasa), jambu bool (Sunda), nyambu bol (Bali), jambu bolo (Makassar), jambu bolu (Bugis), jambu darsana, dersana, tersana (Jawa, Madura atau  Malay apple ini berbunga dan berbuah di Omah Cempaka.


Dan si cantik  Syzygium malaccense ini rasa buahnya beneran manis dan berdaging empuk ketika akhirnya pohon kesayangan ini bisa dipanen. Agak berlebihan siihh kata-kata panen.. lebih pas nya petik saja karena hanya besar dan matang beberapa butir.


Dan yang paling saya suka dari jambu bola adalah aromanya yang sangat wangi dan menyegarkan. Bahkan infonya , pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran. Di antara ketiga jenis spesies seperti jambu batu (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygiumsamarangense), ternyata jambu bol termahal di antara ketiganya.

Semoga tahun ini , 2019… Jambu Dersono Omah Cempaka makin lebat buahnya… Aamiin.

Friday, July 13, 2018

Semangka di Omah Cempaka

Kesukaan saya bercocok tanam kembali muncul. Tepatnya pertengahan tahun 2017, ketika itu saya beli semangka kuning di supermarket. Ternyata rasanya sangat manis . Iseng saya tanam biji semangka tersebut disamping kamar anak-anak. Ada sedikit teras dibawah tandon air. Dulu rencananya space ini untuk duduk-duduk menikmati sore ditemani secangkir kopi, tapi ternyata tidak sesuai dengan angan-angan. Jadilah area itu kosong .



3-5 hari kemudian benih yang saya tanam dalam pot kecil mulai berkecambah dan akhirnya muncul daun . Setelah saya repoting hiduplah si semangka dengan subur. Saya tertawa geli acap menengok ke nibun (singkatan dari mini kebun yaacch…. Hahaha) yang hanya terisi beberapa pot tanaman bunga dan satu pot tanaman semangka, geli bercampur sedih.. teringat rumah dan kebun OmahIjo. Terbayang saya bisa bertanam aneka sayur dan buah dihalaman omah yang luas itu.. hehehe. Tapi yang sudah berlalu sudahlah biar berlalu… sekarang di Omah Cempaka saya juga tetap bisa bertanam. Walaupun hanya 1-2 pot tanaman, karena terbatasnya lahan.



Setiap pagi saya ke nibun, membersihkan daun yang kering, menyiram tanaman dan memberi pupuk setiap seminggu sekali. Ketika sore pulang dari kantor saya mulai merasakan kembali bahagianya memandang tanaman yang tumbuh subur.. hijau.. mencium aroma tanah basah usai tersiram air hujan… hhhmmm.. I feel very alive. Recharge.. letih lelah dari bekerja kembali menumbuhkan semangat , merasa lebih fresh dan happy. Ditambah di area tempat saya bertanam selalu riuh oleh kicau burung emprit yang bertengger di tiang beton tandon air.
Someday sepulang dari kantor, anak-anak berteriak teriak menghampiri.. “ moma moma itu apa yang di pot ..?” Tanya Nadjwa sambil menarik tangan saya kearah nibun.



Saya tertawa.. selama ini saya memang tidak cerita ke anak-anak, lebih tepatnya saya sembunyikan hasil bertanam saya.
“ ini apaaa….” Nadjwa terkikik sambil menarik narik buah semangka yang baru tumbuh sebesar kepalan orang dewasa.
“Aduh jangan ditarik tarik deekkk…” sahut saya sambil mencubit pinggang Nadjwa.



“ Petik Nadj….” Galo menimpali
“…aaaa jangan…. Belum matang….” Teriak saya sambil berusaha menarik lengan kedua anak saya menjauh dari sulur sulur pohon semangka. Dan mereka tertawa tawa sambil menjulurkan lidah menghindari jangkauan saya.

Panen Pertama


Ketika akhirnya musim panen tiba.. walau hanya sebutir semangka kuning, rasanya bahagia tak terkira. Tanaman yang membuat saya semangat lagi untuk bercocok tanam ini rasanya sangat manis dan segar. Bahkan ibu juga terheran-heran ketika ikut mencicipi … “ kok iso urip yoo…legi meneh…” (artinya : kok bisa hidup dan manis )hehehehe…

Panen Kedua

Anak anak juga memuji keberhasilan momanya menumbuhkan sebutir semangka..hahaha.. dan meminta untuk menanam buah lainnya. HHmmmm… okay kids.. let’s see what moma can make a magic :D