Sunday, February 28, 2016

Kolaborasi kami

' Mommy.... bantuin... ngerjain PR..' Nadjwa (13th ), keluar dari kamarnya dengan tangan menjinjing buku buku berikut alat tulis.

' PR apa? ' saya meletakan Hp yang sedari tadi riuh dgn nada chat masuk. Mode silent saya nyalakan.

' Math... operasi hitung bentuk aljabar '

Saya garuk garuk kepala yang tiba tiba gatal.

' Susah gak Nadj...?' saya terkekeh. ' Kira kira mommy bisa gak yaa...'

' Bisalah... PR bab sebelumnya yang diajari mommy bener kok..' Nadjwa menenangkan saya.

Saya tertawa dan terbatuk batuk.

' Bweeeee sombongggg.... baru bener satu bab.....' sahut Galo (17th) yg tengah sibuk mengerjakan tugas presentasi biologi di samping saya.

' Heleh.... lha mbok kamu yg ngajari adikmu Gal.. khan ya paham pelajaran SMP.too.' balas saya.

' pas pelajaran Aljabar aku tidur e mom...' jawab Galo sambil tertawa.

Aaahhhgggrrrr... emang minta ditimpuk nih anak. Kebanyakan alesan.

Saya lantas meminta buku paket math Nadjwa dan mulai membaca dan belajar dulu sebelum bareng Nadjwa mengerjakan PR.

Sejak menjadi siswa SMP dan belajar di salah satu sekolah favorite di Kabupaten Sleman, tugas dan PR Nadjwa lumayan banyak tiap harinya.

Beberapa kali, awalnya saya memang mengalami kesulitan membantu belajar karena terbatasnya pengetahuan saya. Rencananya saya ingin mencarikan guru les pelajaran buat Nadjwa , tapi ketika saya dan Nadjwa belajar bersama dan berhasil mengerjakan PR rasanya sungguh senang dan puas. Tertundalah tujuan untuk mencari guru les. Otak kembali bekerja mengingat ilmu jaman sekolah dulu. Nadjwa juga senang belajar dengan mommynya ( yalah... emang mau belajar dengan siapa lagi... wekekekkk), katanya PRnya sudah benar ketika dikoreksi. Alhamdullilah lolos uji...hahahaha

Jujur... tugas mendampingi belajar anak anak sebenarnya ingin saya pasrahkan ke papi nya...scara dia yg lebih cerdas dari saya . Sayangnya papi anak anak tidak pernah lagi datang membimbing belajar sejak kami berpisah. So otomatis menemani belajar menjadi kewajiban saya. Padahal anak anak sangat suka belajar dibimbing papinya. Tapi ya sudahlah, saya berusaha semaksimal mungkin menjalankan fungsi sebagai ibu dan ayah bagi Galo dan Nadjwa.

Bukan hal mudah untuk saya dalam menjalani peran ini. Sebagai single mom saya harus bekerja mencari nafkah, mendidik anak, mengikuti perkembangannya dan mendampinginya tumbuh dengan harapan mereka bisa menjadi individu yang lebih baik.

' Welah malah ngalamun...' Galo menggoyang goyangkan buku pelajaran yg tengah saya baca...ehh saya pandangi.

Saya terkekeh

' Dah Nadj... mommy paham....ayo kita kerjakan... ! ada berapa soal PRnya..?'

Nadjwa beringsut duduk kesamping saya.

'20..' jawabnya sambil meringis

Hahajahaha.... mampuslah saja....

Tapi saya tidak khawatir... sebenarnya Nadjwa sudah paham dan bisa mengerjakan sendiri PRnya.. kecerdasannya sudah terbukti dengan predikat rangking 2 dikelas... anak bungsu hanya butuh ditemani belajar...hehehehehe

Proses belajar anak memang tidak bisa ditawar adalah menjadi kewajiban orang tua untuk membimbing. Boleh mengarahkan tapi tdk memaksa.
Biarlah anak belajar berkreasi dan bereksplorasi.

Seperti saat saya jemput dari sekolah bbrp hari lalu she told klu ada tugas pelajaran bahasa inggris yg ribet.
'Disuruh presentasiin cara memasak makanan.. bawa bahan bahan mentahnya dan yg sudah matang.. murid presentasi hasil masakan orangtuanya..'

wolalalaaa..

'Mommy khan pinter. masak.., bikin apa ya mom..? tanya Nadjwa.

Heheheheh... again... mom duty on call

Setelah mencari referensi dan sedikit masukan dari saya , Nadjwa mendapatkan ide membuat masakan italy..

She wrote recipe , all ingredient and how to cooked the signature dish.

Sayapun segera mengajak Nadjwa belanja Setelah bahan yang diperlukan dicatat lengkap

Masakannya gak boleh biasa biasa saja
agar nilai presentasinya memuaskan sebab her teacher said klu masakannya gampang nilainya hanya 7.


Dan betapa bahagianya saya ketika dengan bangga Nadjwa menceritakan hasil presentasinya.. panne citti carbonara the amazing dishes by nadjwa mendapat nilai tertinggi... score 85.... bahkan sang guru menepuk pundaknya dan berkata... besok sekolah di SMA 1 kodya ya nduk..
Saya terharu mendengarnya. Semoga Engkau kabulkan ya Allah.

Sejak semalam saya tahu Nadjwa akan mendapat nilai bagus karena saya sudah melihat caranya presentasi dalam bahasa inggris. Pengucapan Nadjwa cukup fasih
dan persiapannya matang. Saya memberinya ide untuk mengemas raw ingredient satu persatu dalam cup alumunium foil dan diwrapping . Hasilnya bersih, higenis dan menarik.

Paginya saya membuatkan masakan yg berbahan pasta tersebut sebagai bekal sekalian utk main dishes presentasinya.
Great kolaborasi murid dan orangtua. Makin kreatif saja cara pembelajaran disekolah yaa..hehehe

' kata mrs. Wulan masakan mommy enak..' ungkap Nadjwa.

Hahahaha....saya tertawa senang... dobel senang..

Friday, February 26, 2016

2Happy Days

Saya nyaris memporak porandakan acara jalan jalan dengan hun di Jakarta karena sakit maag yg memburuk hari minggu kemarin.
Sebelum berangkat ke ibukota saya memang sudah tidak enak badan. Leher tengeng sebelah kiri dan kedutan gak berhenti henti lebih dari seminggu, dan maag melilit datang dan pergi.

Malam hari sebelum berangkat hun texting apa sebaiknya saya tidak usah berangkat ke Jakarta karena masih sakit.
Saya termangu.. antara mengiyakan dan tidak.

Rencana jalan-jalan sudah direncanakan jauh hari bahkan tiket pesawat juga sdh siap 2 minggu sblm saya berangkat.
Saya balas texting.

'Sebaiknya gimana hun?'

Saya tidak bisa mengambil keputusan. Lebih tepatnya tidak tega mengecewakan hun yg sangat mengharap kedatangan saya.
'Aku sangat ingin kamu ke Jakarta, tapi juga gak tega memaksamu dgn kondisi kesehatan seperti itu..' balas hun
Saya hela nafas dalam dan meminta hun untuk ikut berdoa semoga esok pagi saya siap berangkat ke Jakarta.

12 Jam kemudian saya sdh berada didalam mobil hun... alhamdullilah akhirnya saya bisa bertemu hun dan sekarang duduk bersebelahan dalam perjalanan menuju Puncak Pass.

Cuaca kota Jakarta mendung sejak pesawat yg saya tumpangi landing satu jam lalu.

Suasana jadi romantis. Mendung, berdua didalam mobil, diiringi musik dan sedikit rintik hujan. Hehehehe..

Hun menggenggam jemari saya...

'Sehat ya Tha... sedih aku kalau kamu sakit terus...'
Saya tersenyum dan mengangguk
'Bapak Ibu dan anak anak sehat khan..?'
Saya mengangguk lagi
'Mereka titip salam untukmu...'
'Waalaikum salam' jawab hun.

Obrolan sepanjang jalan dengan hun adalah moment yg paling saya suka. Berbagi cerita, canda, tiba-tiba marah marahan, tertawa tapi ada sedihnya juga...hehehehe... random.

Bersyukur perjalanan lancar menuju Puncak, dan lolos dari pengaturan lalu lintas buka tutup jalan.

Akhirnya sampai ke tujuan Merlimba Garden.
Hasil iseng gugling tempat wisata sekitaran Puncak yg mau saya ada bunga bunganya gitu...hehehehe
Tempatnya lumayanlah bagus , duduk duduk sambil menikmati pemandangan dan sejuknya hawa pegunungan.
Selain itu ... something must to do... photo photo...hehehehe

Sebelumnya Hun ngajak makan yg hangat hangat dulu.. ...hmmm apalagi kalau bukan bakso kuah.
Saya geleng geleng kepala... melirik his tummy yg makin menggembung saja macam hamil 7 bulan.
Makan lagi...!!! batin saya.
Padahal sebungkus kentang goreng dan 1 big burgernya King Burger barusan dilahapnya.
Tapi manut sajalah.. toh hun hanya ingin menjaga badan saya tetap sehat dan maag saya tidak kumat.

Setelah makan... mulailah jalan-jalan dimulai. Hhmmm..buat membakar lemak dgn energi yang barusan kita lahap. Hehehehe..




Melrimba Garden adalah kebun bunga di Puncak.. Letaknya memang cukup jauh dari gerbang tol Ciawi atau lampu merah Gadog

Sesuai namanya, Melrimba Garden memang seperti Taman Bunga Nusantara. Kebun bunga ini memiliki lahan cukup luas.
Penataan taman yang cantik dengan bunga aneka warna.

Selain kebun bunga, ada beberapa atraksi wisata yang ditawarkan kepada traveler. Atraksi tersebut seperti tea walk, fishing, memanah, kemping, ATV, bahkan mini golf.

Harga tiket masuk ke kebun bunga cukup murah Rp 10.000/orang.

Sayangnya cuaca mendung, bahkan rintik hujan mulai turun ketika hun menarik tangan saya mempercepat langkah agar tidak kehujanan dan segera menuju mobil.
Tak banyak foto diambil tapi cukuplah buat sekedar dokumentasi.

Benar saja belum sampai 200 m meninggalkan merlimba hujan deras turun bak dicurahkan dari langit. Dan terjebaklah kami dalam kemacetan. Hikss..

Makan malam ke Cimory terpaksa dibatalkan karena saya malas keluar mobil ditengah derasnya hujan.
Saya pengen segera sampai hotel dan mandi air panas.

☀☀☀☀

Keesokan harinya .. pagi pagi hun sudah menggedor pintu kamar saya..dan mengajak jalan jalan ke kebun teh.
Rencananya take breakfast dulu dan sekalian check out.
Sayapun segera packing dan mandi.

Menu sarapan hotel yg beraneka macam tidak menggugah selera saya, maag saya kembali sakit melilit datang dan pergi.
Hun sudah mulai khawatir melihat ringisan diwajah saya.
'Kita balik ke Jakarta saja ya... atau mau balik ke kamar untuk istirahat..?' tawar hun.
'Gak apa apa..kita jalan jalan saja... sakitnya datang pergi kok..dan masih bisa nahan...' ucap saya sok kuat.
Hun geleng geleng kepala dengan wajah cemas.

Tanpa perlu beralasan ternyata tea walk harus batal ... penyebabnya bukan karena saya sakit tapi padatnya pengunjung wisatawan ke Puncak minggu pagi itu. Saat mobil mulai menyusuri jalan raya telah disambut kemacetan. Saya minta hun utk putar balik saja krn kalkulasi waktu.. bisa bisa saya ketinggalan pesawat krn terjebak di Puncak.

'Trus kemana kita..?' Hun tancap gas karena sisi jalan arah jakarta lengang sementara sisi yg lain antrian mengular luar biasa panjang. Bus bus pariwisata berderet deret. Sirine dari kendaraan polisi meraung raung menertibkan pengguna jalan.
' Eiittt malah melamun...' hun menjentik ujung hidung saya.
Saya terkekeh.
'Manut aja...' jawab saya pendek

Akhirnya hun membawa saya ke Kota Tua Jakarta.

Tepatnya hanya ke Museum Fatahillah.

Ada yang lucu ketika kita touchdown Kota Tua. Saya yang duluan turun dari mobil menunggu hun dipinggir jalan karena mas ganteng sedang parking his car.

Setelah hun menghampiri saya lantas jalan bergegas . Hun yang menggandeng tangan saya mengikuti langkah saya yang super cepat karena kepanasan. Hampir tengah hari .. matahari begitu panas menyengat.

Tiba-tiba hun nyeletuk ‘ Loh… disini to tempatnya…?’ ucapnya sambil memandang wajah saya.

Lhohhh....Saya bengong

Dengan wajah meringis... He told sering sekali lewat daerah Kota Tua tapi baru tahu dimana letak Museum Fatahillah. 

Yaela hun... kirain :D

Museum Fatahillah, di masa lampau, era penjajahan VOC, bangunan museum ini memiliki fungsi sebagai balai kota, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah.


Di bagian luar bangunan museum terdapat lapangan, disebut sebagai lapangan Fatahillah. Lapangan ini dulu adalah tempat mengeksekusi para tahanan.
Museum terbesar di Jakarta ini memiliki 3 lantai dan menyimpan sekitar 25.000 koleksi benda bersejarah, di antaranya prasasti, meriam, patung Dewa-Dewi, koleksi mebel antik, gerabah, dan keramik.

Penelusuran jejak sejarah kota Jakarta dari masa pra-sejarah hingga berdirinya kota Jayakarta pada tahun 1527 dapat diketahui di museum ini.
Tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 2 ribu per orang. Museum ini terbuka untuk publik setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai dari pukul 9 pagi hingga 3 sore.

Hanya sebentar kami kelilingi museum... tempatnya sangat ramai pengunjung. 

Di pelataran museum lebih ramai lagi.. wisatawan yg berkeliling naik sepeda dgn hiasan dan topi warna warni. Sangat menarik.

Melanjutkan jalan jalan saya minta hun mengantar ke mall sebelum ke bandara. Beli oleh oleh utk anak anak dan makan siang.

Dan saya kembali meringis kesakitan .Duuhhh... baru sekarang saya merasakan sakit maaq yg agak parah. Biasanya saya abai krn hanya perih sebentar. Tapi kali ini sakit yg saya rasakan menembus hingga ke punggung dan panggul. Ada rasa panas yg menggumpal diperut dan punggung acap sakitnya datang.

Hun lantas membelikan saya obat maag beda merk dari yg sudah saya minum.
Setelah minum obat, rasa sakit mulai reda.

Omg. .. tiba tiba saya pingin segera sampai rumah dan bisa merebahkan badan.

Sedih rasanya memaksakan pergi tapi kondisi badan tidak sehat.. hanya merepotkan hun saja.

Setelah makan, Grand Vitara warna putih yg dikendarai hun kembali gesit menyibak jalanan ibukota.

Tiba di Bandara disambut hujan. Setelah sholat ashar di masjid bandara, dan rebahan di selasar masjid yg sejuk, saya  lirik hun yg tengah memijat telapak kaki saya. Sakit banget di titik titik tertentu dan membuat saya menjerit jerit tertahan.

'jadi merepotkan kamu... pengennya senang senang malah merawat sakit...' ucap saya disela ringisan kesakitan krn dipijat.

' Sering sering aja mbak...' sahut hun. 'Saya suka kok...' tawanya berderai. Saya ikut tertawa campur meringis sakit dan mencubit lengan hun gemas.

Nada bbm terdengar dari HP saya, Galo texting dan menanyakan kapan pulang. Saya jawab kalau sudah di bandara dan sekitar jam 21.00 wib will be landing di Jogja. ‘have a safe flight mom.. jangan lupa oleh oleh’ texting Galo lagi diikuti emot emot mringis .

Saya tertawa sambil membalas bbm Galo

‘siapa Tha..?’ tanya hun

‘anakmu…, nanyain kapan pulang sama minta oleh oleh…’ jawab saya

‘salam buat anak-anak ya… bilang dah dibeliin oleh oleh se koper…’ hun terkekeh sambil melirik jam tangan.

Saya segera mengakhiri bbm dan bersiap beranjak menuju gedung terminal. Hun menunggui saya check in counter dan mengantar saya sampai ke lantai 2.
Sekali lagi saya pandangi wajah ganteng nya, hun memeluk saya erat dan mencium kening saya.

‘sampai jumpa bulan depan ya…’ bisiknya ditelinga.

Saya mengangguk.

Hun melambaikan tangan sebelum saya melangkah menuju boarding gate.

Bismillah semoga lancar perjalanan pulang .

Dan.... saya disambut antrian panjang penumpang yang mengular .


Friday, February 12, 2016

HBD 13 Nadjwa

Jerit kegirangan Nadjwa terdengar melengking keras ketika kaki kakinya menginjak ujung anak tangga lantai 2.. kakak Galo yg berdiri dibelakangnya lantas menyanyikan lagu Happy Birthday.. saya tersenyum haru melihat keriangan Nadjwa. Pelukan hangatnya menghambur mendekap tubuh saya.

‘Makasih mommy…. ‘ ucapnya ceria , saya cium kedua pipinya dan membalas pelukannya lebih erat.

‘ aahhh… balon…balon…bunga…kue…. Aaaaaa kadoooo….’ Nadjwa menunjuk-nunjuk semua atribut yang ditata Gallo untuk adiknya. Tangannya menyentuh pita pita warna merah yang mengikat balon helium warna warni yang terbang hingga menyentuh plafond rumah.



‘aku gak diterimakasihi niihh… dah niup 8 balon sampai gempor mulutku….’ celetuk Gallo dgn wajah pura-pura cemberut.

Nadjwa tertawa riang dan memeluk kakaknya.

‘makasih ya kak…’ Gallo tertawa dan mencium pipi adiknya..

Terbayar sudah kesibukan setengah hari ini, mempersiapkan surprised birthday buat Nadjwa. Hilang semua pening dan sesak didada saya melihat Nadjwa begitu bahagia.

Rencana mendekor rumah lantai 2 sudah tercetus sehari sebelumnya. Kakak yang akan mengerjakan dan belanja kebutuhan seperti balon, balon huruf, pita dan lain-lain. Tugas saya beli bunga dan kue. Sayangnya sejak semalam hujan lebat sehingga kakak tidak bisa keluar rumah, jadilah siang hari saya diantar Mimin asisten student kantor dan Pak Munawar teman kantor untuk  beli barang-barang yang dibutuhkan.

Saya terpaksa merepoti teman-teman karena saat itu saya sedang pening berat, leher kiri saya ‘tengeng’ tdk bisa menoleh ke kiri dan dada saya terasa sesek.. sakit di ulu hati. Saya abai dengan kondisi saya karena ingin membahagiakan Nadjwa yang hari ini berumur 13 tahun.  Maka demi keamanan saya diantar teman-teman.

Perjalanan dimulai dengan beli balon dan balon huruf ke toko balon di dekat Terminal Concat.  Mimin tanya ke penjualnya dimana bisa melembungkan balon helium, dijawab di sekitaran alun-alun. Hmmm… I see…  lumayan jauh dari condong catur.

Jam makan siang sudah berdentang ketika tiba di alun alun kidul.. sebelum cari tukang balon mampir dulu makan siang ke warung Handayani pojokan alkid. Brongkos empal dan es campurnya maknyus. Tak lupa saya beli es campur untuk anak-anak, mereka sangat suka es kelapa yang dicampur dengan tape dan sirop kelapa, minuman khas warung ini.

Setelah makan perjalanan dilanjut ke plengkung wijilan karena ternyata tidak ada satupun pedagang balon yang jualan di alkid. Dapat info dari temannya Mimin kalau di timur plengkung ada penjual balon gas helium.

Sukses melembungkan 12 balon warna warni kami melanjutkan perjalanan ke Jalan Ahmad Jazuli untuk beli bunga. Gerimis mulai menerpa. Saya komat kamit berdoa semoga tidak deras.

Sampai di jalan yang merupakan pusat penjualan bunga potong kami memilih salah satu toko yang mudah untuk parkir mobil. Diiringi rintik gerimis saya memilih bunga mawar untuk dibuat hand buket . Tak membutuhkan waktu lama rangkaian indah sudah kami dapat.

Diburu waktu untuk segera melanjutkan perjalanan karena masih ada 2 tempat tujuan yaitu toko merah untuk beli pita dan double tape serta toko kue Swiss.

Jam sudah menunjuk pukul  13.30. Kakak Gallo sudah bbm kalau sudah siap dirumah untuk mendekor.

Dan tiba-tiba bbm dari Nadjwa muncul. Minta dijemput dari sekolah. Huahahahaha saya terkekeh. Akhirnya aksi memperlama kepulangan Nadjwa dimulai.

Saya jawab kalau mommy baru bisa jemput jam 14.30 karena masih ada urusan kantor. Dan Nadjwa menjawab Yaa… J

Saya lega

Pak Munawar mulai ngebut mengendarai mobilnya , jalanan kota Jogja agak macet berbarengan dengan jam pulang sekolah dan hujan..

Jam 14.15 saya sampai rumah, Gallo menyambut  dengan tertawa terpingkal ketika melihat balon-balon berebutan keluar dari bagasi mobil.

Setelah drop barang-barang saya lanjut jalan lagi untuk menjemput Nadjwa ke sekolahnya di Babarsari.

Skenario selanjutnya adalah membawa Nadjwa ke kantor sambil menunggu Gallo selesai mendekor. Rencana saya akan pesan pizza delivery , utk menyamarkan waktu tunggu sekalian juga untuk makan malam ..hahahaha

Dikarenakan hujan rintik masih turun delivery pizza baru datang kurang lebih 45 menit kemudian. Pas pada saat yang sama Gallo bbm kalau sudah selesai menjalankan tugasnya.


“ mommyyyyy….. makasih lagiiiii….” Nadjwa mengagetkan lamunan saya. Tangannya menjinjing sebuah HP. Dengan mata berbinar.  Saya tertawa. Alhamdullilah saya bisa membelikan sebuah HP baru buat Nadjwa sebagai kado.
Beberapa minggu ini Nadjwa sering dibuat sewot dan menangis oleh HP jadulnya.. sering tiba-tiba mati dan tidak bisa di charge.  HP barang yang penting untuk Nadjwa, selain untuk berkomunikasi, dari HP lah Nadjwa belajar. Semua informasi untuk pelajaran sekolahnya terbantu lewat HP. HP juga sebagai kamus saku untuk Nadjwa.
HP yang saya belikan ini jauh beda dgn janji saya. Dulu ketika ujian UN kelulusan saya pernah berjanji untuk membelikan iphone .. hp impiannya, kalau nilainya bagus. Maaf ya dik.. nilai UN mu sangat sangat bagus… tapi mommy belom bisa mewujudkan impianmu. Nadjwa juga tidak merengek walaupun saya mengulur janji karena belum ada dana. Walau sedihnya bukan kepalang kalau HP jadulnya mulai ngambeg.

Semoga gak ada lagi airmata yg menetes ya dik .. karena gak bisa gugling materi presentasi  …hehehehe.

Hari ini sungguh bahagia melihat senyum ceria Nadjwa, juga kelegaan Galo bisa memberi surprise untuk adiknya.

Happy Birthday Nadjwa,  may you have all the joy your heart can hold, all the smiles a day can bring, all the blessing a life can unfold, and may you get the world’s best on everything.


Semoga Allah selalu melindungi dan menyayangimu anakku.