Showing posts with label School Activity. Show all posts
Showing posts with label School Activity. Show all posts

Friday, January 4, 2019

Graduation Day


Bismillah …

Awal tahun… 2019 is coming …. Hooray…..

Lembaran hari hari baru lagi… kisah baru… moment moment baru mendatang semoga lebih baik dari tahun kemarin. Smoga kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan, menyertai kami ya Allah.



Ngomongin kebahagiaan .. tahun kemarin kebahagian terbesar saya adalah mengantar Nadjwa  memasuki gerbang sekolah SMA favorite pilihannya di kota untuk daftar ulang. Alangkah bangganya saya melihat hasil dari jerih payah Nadjwa untuk mewujudkan cita-citanya.

Dimulai dari setahun sebelum kelulusan SMP, si bungsu sudah giat meningkatkan kualitas belajarnya. Tak jemu banyak latihan soal. Dan saya sebagai ibunya tak perlu repot dan kerja keras untuk membimbing Nadjwa, she is very independent. Tidak ada teriakan mengingatkan belajar , ikut les atau try out. Yang ada malah saya yang kewalahan memberinya warning untuk tidak banyak-banyak pushed herself … hahaha . Takutnya disaat ujian malah drop atau sakit.

Ngomongin sakit… walaupun kekhawatiran saya sempat terjadi, yaitu Nadjwa harus opname di RS Happy Land karena muntah dan demam tinggi tapi Alhamdullilah recoverynya cepat , bahkan saat masih lemah di bed dan tahu hari itu ada ujian, dia memaksa untuk ikut meski harus pakai selang infuse di lengan.. aahh ada-ada saja Nadjwa ini.

Saya juga sering mendapati lampu ruang tengah masih menyala ketika dini hari saya nglilir … ternyata anak wedok masih asyik membuka buku pelajaran. “bentar lagi mii.. nanggung..” jawabnya ketika saya ‘paksa’ untuk tidur. Dan yang membuat saya bangga dengan sibling goal antara Galo dan Nadjwa adalah mereka saling support,  kakak sangat toleran dan menjaga adiknya. Kakak beberapa kali antar jemput adiknya untuk urusan try out atau mengantar beli perlengkapan sekolah. Dan akan mengajak adiknya jalan-jalan kalau sang adik sudah mulai sambat jenuh dan butuh refreshing.

Dan ketika tiba hari pengumuman nilai Ujian Nasional, tiada hal lain yang kami lakukan selain sujud syukur. Nadjwa terliat cukup puas dengan pencapaian hasil ujiannya. Allah mengabulkan keinginan dan doanya, untuk bisa sekolah di salah satu SMA favorite di Kota.








Moment Graduation Day SMP 4 Depok menjadi penghujung rangkaian kelulusan Nadjwa, dilaksanakan tanggal 27 Mei 2018 saat bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Mata saya berkabut,  air mata saya  luruh ketika melihat gadis kurus ini melangkahkan kakinya menuju mimbar. Senyum manis tersungging diwajahnya ketika menerima kalungan samir wisuda dan surat kelulusan. Terima kasih ya Allah for giving me this beautiful moment. Mommy so proud of you Nadjwa.





Monday, May 8, 2017

Hasil tak akan mengkhianati usaha

Nadjwa… mommy berharap kalimat diatas selalu kamu pegang kemana dan dimanapun nak.
Yakin dan percayalah bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Berusahalah semaksimal mungkin dan kerja cerdas maka hasil yang akan kamu dapatkan juga akan maksimal dan tidak akan mengkhianati usahamu.
Mommy bangga dengan usaha adek beberapa minggu ini… bangga dengan besarnya progress yang kamu dapatkan .




 Hanya doa yang bisa mommy panjatkan kepadaNya untuk mengiringi jerih payahmu.
Ketika kata “ aku ingin juara lomba Story Telling “ terucap dari bibir mungilmu, Mommy begitu trenyuh… kamu mau bangkit untuk membuktikan bahwa kamu mau berjuang untuk lebih berprestasi lagi.


Satu minggu kemarin kita sama sama berusaha ya Nadj…  berusaha dalam kapasitas masing masing.

Nadjwa latihan memerankan lakon Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang sesuai tema yang kamu pilih untuk lomba story telling, dibantu oleh Mbak Gilang, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris UNY yang sangat baik mendampingimu latihan. Latihan yang intensif karena kamu hanya punya waktu kurang dari seminggu .


Tugas mommy kemarin meminta perpanjangan pendaftaranmu ke penyelenggara lomba karena ternyata sekolahmu ‘lupa’ belum mendaftarkan muridnya sampai hari terakhir pendaftaran ditutup.

Agak ngeselin juga ya Nadj… menugaskan muridnya untuk latihan persiapan lomba tapi tidak didaftarkan hanya dengan alasan tidak ada dana ( biaya pendaftaran Rp. 15.000/murid) dan lomba yang diselenggarakan bukan oleh Diknas sehingga bila menang tidak akan mendapat point prestasi.

Haduh… kok seperti ini mindset pengajar di sekolahmu ya… Begitu tinggi standar yang dipatok. Maunya hanya mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Diknas, tapi tanpa handle muridnya, tanpa memberikan pengarahan bahkan pendampingan.


Tapi semua kesulitan diatas adalah ujian nak…  jika kamu mampu melaluinya , maka jalan lebar akan terbentang sehingga langkahmu akan lebih lenggang.

“Guru pendampingnya siapa dik..?” tanya panitia lomba ketika pagi itu kita registrasi.
Dengan suara lirih dan tawa kecil kamu menyebut “mommy”. Dan kakak kakak SMA juga tertawa sambil mengangguk ke arah mommy dan meminta mommy utk mengisi nama dan tanda tangan.
Langkah selanjutnya adalah mengambil nomer undian. Dan ahaaiiii…. Angka 01 memilih untuk tersemat didada kirimu.

“ I’m so nervous ….” Ucapmu sembari melendot ke bahu mommy.

Ya Nadj… siapa sih yang gak nervous tampil pertama untuk sebuah lomba yang baru pertama kali kamu ikuti . Seingat saya ketika dibangku sekolah dasar Nadjwa pernah mengikuti lomba presentasi tapi belum mendapatkan juara dan ketika di TK mengikuti lomba Kartinian mendapatkan juara pertama. Dan sekarang di tingkat SMP terpacu kembali untuk mengikuti kompetisi.

Tak ada kata lain selain bangga dan bersyukur ketika akhirnya dengan lancar kamu maju untuk tampil dihadapan Juri, peserta lomba lain yang berjumlah sekitar 30 dan tamu undangan.



Penampilanmu mendapat pujian dari Juri, pronunciation bagus, alur cerita bagus, diakhir cerita memberikan pesan moral yang jelas dan kamu dipuji kreatif utk atribut yang dipakai dan cara penggunaannya.




Alhamdullilah ya Allah… usaha dan kerja kerasmu memberikan hasil yang sangat bagus. Kekhawatiran dan kecemasan tak ada sedikitpun ketika kamu tampil. Seluruh cerita kamu sampaikan mengalir tanpa keliru.

Penampilan peserta lain juga tak kalah bagusnya.. murid murid SMP yang pintar berbahasa inggris, dengan ragam kreatifitas mereka dalam memerankan tokoh cerita yang dipilih.
Kompetisi yang lumayan panjang dari pagi hingga sore, diselingi istirahat makan dan sholat.

Dan ucapan syukur kembali terucap ketika sekolah Nadjwa disebut sebagai juara 3, Alhamdullilah ya nak, Selamat anakku Nadjwa. Semoga hasil awal yang baik ini menjadi pintu pembuka untuk prestasi yang lebih baik lagi dimasa depan.

Saturday, March 5, 2016

The Wedding

Saya bergegas keluar dari kamar tidur setelah merapikan sprei ketika mendangar ibu tertawa terbahak bahak diruang tengah.
' Iki lho anakmu lucu tenan...' ibu masih tertawa tawa sambil melambaikan secarik kertas ketika melihat saya muncul.
' Nopo e bu..? tanya saya penasaran.
' Woco dewe...' jawab ibu sambil menyerahkan kertas tersebut dgn senyum simpul.
Hanya sejenak saja saya membaca tapi tawa saya ikutan berderai seperti ibu.
Galo yg keluar dari kamar mandi nyeletuk 'pada ngapain to kok ketawa ketawa..'
' Ini apa e kak..?'  saya melambaikan kertas yg saya baca
Galo tertawa
' tugas bahasa jawa... Keren khan...!'
Dan inilah yg membuat saya dan ibu tertawa seru di pagi hari

-----------------------------------------------------------------------

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Kanthi nyadong sihberkahing Gusti Allah SWT Ingkang Maha Asih, ing pangangkah kawulo sagotrah badhe anglaksanakaken pawiwahan dhaup saha syukuran anak kulo :
Ilia Raiskha Galo
Putri Bapak Widodo & Ibu Untari
Kaliyan
Justin Drew Bieber
Putra Bapak Jeremy & Ibu Pettie

Menggah titi wacanipun:
Dinten : Minggu
Suryo kaping : 22 Desember 2022
Wanci Tabuh : 18.00 – 21.00
Manggen wonten : The Hazelton Hotel, Toronto, Ontario

Satuhu damel bombong lan bingahing manah kulo sagotrah, bilih sarana dhanganing penggalih lan sepening sambekala, Bapak/Ibu/Sedherek kerso rawuh angestreni saha paring donga pangestu dhateng sang pengantin kekalih.

Wusana kawula sagotrah ngaturaken agunging panuwun saha nyuwun paringing pangaksami bilih wonten kekurangan lan kalepatan kula nuwun pangapunten.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Keluarga                                   Keluarga
Bapak Widodo                               Bapak Jeremy
Ibu Untari                                 Ibu Pettie

-----------------------------------------------------------------------------------------------------




Dan kelucuan makin membuat saya terpingkal adalah selipan sebuah tiket pesawat disetiap undangan.

‘ satu doang nih yang diberi tiket…? Tanya saya

‘ iyalaah… mahal e ke Toronto…’ Galo meringis

Saya manggut manggut dengan senyum simpul.

‘ ya ya ya…. Masih lama khan ya Gal… 2022…’

‘ iya… aku mau kuliah dulu trus kerja ..  became a millioner and take you on vacations of your dreams..’ ucap Galo sambil memeluk saya

‘aamiin… ‘ jawab saya sambil mengucek rambut Galo yang panjang terurai.

Saya mengembalikan ‘serat ulem’ buatan Galo.


Tugas pelajaran Bahasa Jawa sekolah Galo seru yaa…. hehehehe

Sunday, February 28, 2016

Kolaborasi kami

' Mommy.... bantuin... ngerjain PR..' Nadjwa (13th ), keluar dari kamarnya dengan tangan menjinjing buku buku berikut alat tulis.

' PR apa? ' saya meletakan Hp yang sedari tadi riuh dgn nada chat masuk. Mode silent saya nyalakan.

' Math... operasi hitung bentuk aljabar '

Saya garuk garuk kepala yang tiba tiba gatal.

' Susah gak Nadj...?' saya terkekeh. ' Kira kira mommy bisa gak yaa...'

' Bisalah... PR bab sebelumnya yang diajari mommy bener kok..' Nadjwa menenangkan saya.

Saya tertawa dan terbatuk batuk.

' Bweeeee sombongggg.... baru bener satu bab.....' sahut Galo (17th) yg tengah sibuk mengerjakan tugas presentasi biologi di samping saya.

' Heleh.... lha mbok kamu yg ngajari adikmu Gal.. khan ya paham pelajaran SMP.too.' balas saya.

' pas pelajaran Aljabar aku tidur e mom...' jawab Galo sambil tertawa.

Aaahhhgggrrrr... emang minta ditimpuk nih anak. Kebanyakan alesan.

Saya lantas meminta buku paket math Nadjwa dan mulai membaca dan belajar dulu sebelum bareng Nadjwa mengerjakan PR.

Sejak menjadi siswa SMP dan belajar di salah satu sekolah favorite di Kabupaten Sleman, tugas dan PR Nadjwa lumayan banyak tiap harinya.

Beberapa kali, awalnya saya memang mengalami kesulitan membantu belajar karena terbatasnya pengetahuan saya. Rencananya saya ingin mencarikan guru les pelajaran buat Nadjwa , tapi ketika saya dan Nadjwa belajar bersama dan berhasil mengerjakan PR rasanya sungguh senang dan puas. Tertundalah tujuan untuk mencari guru les. Otak kembali bekerja mengingat ilmu jaman sekolah dulu. Nadjwa juga senang belajar dengan mommynya ( yalah... emang mau belajar dengan siapa lagi... wekekekkk), katanya PRnya sudah benar ketika dikoreksi. Alhamdullilah lolos uji...hahahaha

Jujur... tugas mendampingi belajar anak anak sebenarnya ingin saya pasrahkan ke papi nya...scara dia yg lebih cerdas dari saya . Sayangnya papi anak anak tidak pernah lagi datang membimbing belajar sejak kami berpisah. So otomatis menemani belajar menjadi kewajiban saya. Padahal anak anak sangat suka belajar dibimbing papinya. Tapi ya sudahlah, saya berusaha semaksimal mungkin menjalankan fungsi sebagai ibu dan ayah bagi Galo dan Nadjwa.

Bukan hal mudah untuk saya dalam menjalani peran ini. Sebagai single mom saya harus bekerja mencari nafkah, mendidik anak, mengikuti perkembangannya dan mendampinginya tumbuh dengan harapan mereka bisa menjadi individu yang lebih baik.

' Welah malah ngalamun...' Galo menggoyang goyangkan buku pelajaran yg tengah saya baca...ehh saya pandangi.

Saya terkekeh

' Dah Nadj... mommy paham....ayo kita kerjakan... ! ada berapa soal PRnya..?'

Nadjwa beringsut duduk kesamping saya.

'20..' jawabnya sambil meringis

Hahajahaha.... mampuslah saja....

Tapi saya tidak khawatir... sebenarnya Nadjwa sudah paham dan bisa mengerjakan sendiri PRnya.. kecerdasannya sudah terbukti dengan predikat rangking 2 dikelas... anak bungsu hanya butuh ditemani belajar...hehehehehe

Proses belajar anak memang tidak bisa ditawar adalah menjadi kewajiban orang tua untuk membimbing. Boleh mengarahkan tapi tdk memaksa.
Biarlah anak belajar berkreasi dan bereksplorasi.

Seperti saat saya jemput dari sekolah bbrp hari lalu she told klu ada tugas pelajaran bahasa inggris yg ribet.
'Disuruh presentasiin cara memasak makanan.. bawa bahan bahan mentahnya dan yg sudah matang.. murid presentasi hasil masakan orangtuanya..'

wolalalaaa..

'Mommy khan pinter. masak.., bikin apa ya mom..? tanya Nadjwa.

Heheheheh... again... mom duty on call

Setelah mencari referensi dan sedikit masukan dari saya , Nadjwa mendapatkan ide membuat masakan italy..

She wrote recipe , all ingredient and how to cooked the signature dish.

Sayapun segera mengajak Nadjwa belanja Setelah bahan yang diperlukan dicatat lengkap

Masakannya gak boleh biasa biasa saja
agar nilai presentasinya memuaskan sebab her teacher said klu masakannya gampang nilainya hanya 7.


Dan betapa bahagianya saya ketika dengan bangga Nadjwa menceritakan hasil presentasinya.. panne citti carbonara the amazing dishes by nadjwa mendapat nilai tertinggi... score 85.... bahkan sang guru menepuk pundaknya dan berkata... besok sekolah di SMA 1 kodya ya nduk..
Saya terharu mendengarnya. Semoga Engkau kabulkan ya Allah.

Sejak semalam saya tahu Nadjwa akan mendapat nilai bagus karena saya sudah melihat caranya presentasi dalam bahasa inggris. Pengucapan Nadjwa cukup fasih
dan persiapannya matang. Saya memberinya ide untuk mengemas raw ingredient satu persatu dalam cup alumunium foil dan diwrapping . Hasilnya bersih, higenis dan menarik.

Paginya saya membuatkan masakan yg berbahan pasta tersebut sebagai bekal sekalian utk main dishes presentasinya.
Great kolaborasi murid dan orangtua. Makin kreatif saja cara pembelajaran disekolah yaa..hehehe

' kata mrs. Wulan masakan mommy enak..' ungkap Nadjwa.

Hahahaha....saya tertawa senang... dobel senang..

Thursday, December 3, 2015

Setelah 6 Tahun

Tiada kata lain selain bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatNya ketika hari H pengumuman nilai UN Nadjwa dikeluarkan beberapa bulan lalu.
proud of you Nadjwa..!!
well done Nadjwa !!!

wisuda kelulusan

Kala itu saya diwanti wanti utk tidak usah menunggui di sekolah.. tapi langsung pulang after took her at school.  So I did it.. J ..I knew she was little bit nervouse. Hikss… siapa sih yang gak deg deg an nunggu detik detik pengumuman nilai dan kelulusan setelah berbulan bulan belajar dari pagi hingga malam demi lulus sekolah dan dapat mendaftar di sekolah SMP favourit.
Saya sih tenang tenang saja.. sebab yakin akan kemampuan Nadjwa. Untuk mendapatkan sekolah favourit  di area Sleman sesuai dengan akte kelahirannya, mudah untuknya. Persaingannya hanya saat dia menginginkan bisa sekolah di SMP Negeri favorit di Kotamadya. Dikarenakan jatah kuota dari luar kodya hanya 20% pendaftar.

Tak sampai 60 menit dirumah.. si kecil sudah sms minta dijemput. Hiksss…  cangkir kopi yg sedianya hendak saya seruput urung hinggap dibibir. Sayapun segera bergegas.

Ada pemandangan tak lazim ketika saya memasuki halaman sekolah. Nadjwa yg sudah melihat kedatangan saya tiba tiba balik badan membelakangi mobil yg sudah saya parkir didekatnya.
Saya deg degan

Saya turunkan kaca mobil

“ nadjwa….” Saya panggil tapi Nadjwa bergeming.

Saya  lihat teman-temannya berdiri melinggar berkerubung didekatnya. Berbisik bisik dan kemudian saling pegang tangan. Satu persatu akhirnya bubar.. ekspresi wajah mereka datar.
Haduh… hati saya rasanya rontok.. saya betul-betul tidak bisa mengucapkan kata-kata. Dengan tenang Nadjwa masuk ke dalam mobil. Saya hanya diam. Anak saya tersenyum tipis. Saya haru melihat karena ada bekas tangis dipelupuk mata.

“ gimana hasilnya Nadj…” saya bertanya lirih.

Tanpa banyak kata Nadjwa menyerahkan selembar kertas. Lantas menundukkan wajah.

Pelan saya buka lembar kertas yg merupakan pengumuman kelulusan dan tabel nilai UN, mata saya langsung tertuju pada angka total. Jantung saya tersentak. Sungguh saya kaget dan tidak mengira. Saya menghela nafas.. pelan saya usap kepala Nadjwa.. “ gak apa apa Nadj… nilai segini juga masih bisa sekolah di SMP Negeri.. tapi di Sleman.”
Saya lihat Nadjwa hanya menunduk.

“ sekolah dimana Mom....?” tanya Nadjwa pelan.

“ SMP dekat rumah itu… “

“ Nggak mau…” sahut Nadjwa cepat.

“ Nilaimu nanggung dik… klu enggak ya ke SMP Swasta..” saya melirik angka 26,35 dilembar kertas yg masih saya pegang. Tangan saya basah berkeringat.

Sungguh saya tak habis pikir.. bagaimana mungkin nilai Nadjwa bisa berada di range rata-rata. Kemampuannya diatas nilai itu. Walaupun bila dibagi 3.. nilai Nadjwa masih bagus 8,7 tapi tetap not good enough utk masuk ke SMP Negeri favorite.

Saya jadi termenung.. mengingat kerja keras anak bungsu saya ini.. yang begitu tekun belajar dan berdoa.  Sekolah SD tempat Nadjwa menimba ilmu adalah sekolah favorite dengan sistem pembelajaran yg bagus.. akademis bagus ekstrakurikuler bagus dengan guru guru yg sangat mendukung dan memperhatikan anak anak didiknya. Selama 3 bulan terakhir menjelang ujian nasional anak-anak lebih giat latihan soal dan tambahan jam belajar hingga sore bahkan dihari tertentu masuk pada malam hari.

“ mom….” Panggilan Nadjwa membuyarkan lamunan saya.

“ Hhmmm kita cari sekolah yg dekat rumah ya.. toh pendaftaran belum dibuka.. belum tahu juga sebaran nilai tahun ini seperti apa.. jangan khawatir kita pasti dapat sekolah bagus..” ucap saya.

“ kalau nilainya ini.. aku bisa sekolah dimana mom..?” Saya gugup menerima selembar kertas lagi dari tangan Nadjwa. Buru-buru saya buka . Jerit saya tak tertahan lagi… saya peluk anak saya erat-erat..  Nadjwa tertawa-tawa riang.

“Nadjwaaaaa….!!!! What the hell are you doing..??” saya melotot dengan tatapan bingung tapi dengan hati yg bergemuruh campur aduk antara senang, bingung, shock jadi satu.  Pandangan mata saya berkabut, tapi angka 28,35 tetap bisa saya lihat. Alhamdullilah ya Allah.

“ hahahahahaha…..yessssss….berhasil mengerjain para orang tua…” Nadjwa tertawa senang.

“ jadiiiiiii….. kalian tadi berdiri lama trus pakai pasang wajah wajah tanpa ekspresi tadi emang sdh di skenario..???

Nadjwa menganguk angguk dengan wajar lucu menggemaskan.
Saya peluk Nadjwa dan mengucap syukur tiada henti.

Dengan gemas sambil tertawa riang nadjwa menciumi pipi saya. “ makasih ya mommy ..selalu nemeni Nadjwa belajar. .. muaaccchhhh…”


Airmata saya tak terbendung. 

Dalam perjalanan pulang ... she told me that her teachers did the same scenario before gave the exam score. 

Waahhh... sekolahnya Nadjwa sesuatu bangetttt...

Saya hanya bisa tertawa geli dan mengacungi jempol atas kekreatifan guru guru dan kepala sekolahnya.

Bravo SD Percobaan Sleman...:D

Wednesday, February 18, 2015

100 second challenge y2c Ilia Raiskha Galo




Oktober 2014 lalu, Galo ikut audisi tantangan 100 detik Y2C di sekolahnya. Salah satu hobby Galo memetik dawai gitar dan bernyanyi tersalurkan melalui acara penyaluran bakat siswa-siswa SMA se Jogjakarta yang diselenggarakan oleh Yamaha Youth Community (Y2C) Indonesia .

Wednesday, February 11, 2015

ICT di Vredeburg Fortress

Cukup bangga juga ketika Nadjwa dan Intan masuk dalam kelompok 20 besar Lomba Kreativitas Siswa yang diadakan oleh Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (BTKP) dalam rangka  ICT CAMP AND EDU FAIR 2014 , Agustus 2014 lalu.

Dengan wajah berseri Nadjwa memperlihatkan pengumuman yg di sounding oleh sekolahnya melalui link di facebook : “ Finalis Lomba Kreativitas Siswa, dimohon untuk datang ke Benteng Vredeburg Yogyakarta pada hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2014, pukul 08.00 s.d. 18.00, untuk mengikuti Babak Final Lomba Kreativitas Siswa. Khusus untuk finalis Lomba Kreativitas Siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, kami wajibkan untuk membawa laptop, modem, kamera, dan apabila memungkinkan handycam, untuk melakukan kegiatan observasi di sekitar Benteng Vredeburg dengan tema baru yang telah ditentukan oleh Panitia pada saat hari H pelaksanaan lomba.

Persiapan selanjutnya yang dilakukan Nadjwa dan Intan adalah membuat presentasi, saya hanya kebagian sibuk antar jemput dari sekolah atau rumah Intan, keduanya terlihat cukup baik mempersiapkan kebutuhan lomba final.


Walapaun keduanya tak mendapatkan juara tapi saya sangat senang melihat perkembangan akademis Nadjwa yang sangat signifikan. Dia mulai tumbuh menjadi anak yang komunikatif dan ‘mau tampil’. Terkadang terselip rasa gemas melihat anak-anak yang sangat banyak dianugerahi potensi dan bakat tapi mereka seakan ‘malas’ mengeksplorasi diri. Mereka mulai enggan mengikuti lomba-lomba. Saya terkadang menyindir dengan kata-kata… ‘wah.. gak ada tambahan piala nich tahun ini….’ Tapi dengan tangkas keduanya menjawab.. ‘almari mommy sudah penuh piala tuuhh…gak cukup lagi…hehehehe’

Siang itu saya ke Benteng Vredeberg dengan tujuan melihat Nadjwa dan Intan presentasi. Walaupun hanya kebagian secuil adegan ketika mereka berbicara didepan juri tapi saya senang bisa mendampinginya saat lomba.
Usai presentasi anak-anak mengajak keliling lokasi benteng. Menarik juga acara lomba diadakan di museum, mengajak anak untuk mengenal sejarah sekaligus berwisata.



Saya sendiri baru sekali ini masuk Vredeburg, maka cukup antusias ketika nadjwa minta diantar mengitari benteng.

Sedikit sejarah tentang benteng vredeburg :
At first, the name of Vredeburg Fortress is Rustenberg Fortress. Rustenberg means resting place. At 1765 - 1788, this building was completed by Sri Sultan Hamengku Buwono I permission and the name has changed become Vredeburg. It means the reconcilement fortress. At 1760 - 1830, Vredeburg was changed function to fortification fortress. At 1830 - 1945, Vredeburg Fortress was used to the Holland and Japanese camp militaries. After 1977, the fortress was resigned by the government. Daoed Yoesoep as the Education and Culture Ministry by the permission Sri Sultan Hamengku Buwono IX as the owner of the palace, Vredeburg Fortress as the center of information and development of National Culture at August 09th, 1980.
The building shape is a square, like a big turtle. In four corners of fortress, you can find seloka which are function as the controlling room. The internal building was adapted with the new function as the museum. Vredeburg Fortress has many buildings collection. The collections are jagang or the ditches / gutters; bridges; walls or beteng in Javanese; gates; and the middle part of the building like a hall or barn which is function as soldiers shed.
The museum also has realia collections, which are real, not imitation. Realia collections have direct role in a historical moment, a development of history, science and technology development and the development of culture. The example of realia collections are households, clothes, kitchen equipments, weapons, manuscripts, etc. Except the realia collections, this museum also has the photo collections, miniatures, replicas, the paintings, and the many visualization and miniramas. Miniramas is the description of history moment with three dimensions display. Now, Vredeburg Fortress Museum has totally 55 miniramas which are seted up on four rooms.(taken from MUSEUM BENTENG VREDEBURG, Exploring the Secret of Vredeburg Fortress, jogjatrip.com)





Selain sebagai museum, benteng vredeburg juga sering dipakai sebagai lokasi pentas seni, perlombaan dan pameran. Didalam benteng juga terdapat cafĆ©, "Indische Koffie" cafe dan resto yang bernuansa Indo-Holand , ya semacam konsep "culinary and history tours".. hmm menarik juga yaa… next time kita coba yaaa… Saat sekarang nunut photo ajahh..hehehe

Friday, February 6, 2015

Galo Graduation

Salah satu kebahagian terbesar saya adalah menyaksikan anak-anak lulus dari sekolah mereka dengan prestasi yang baik. Keharuan menyeruak ketika melihat Galo lulus sekolah menengah pertama di SMPI Al Azhar 26 setahun lalu. 3 tahun menuntut ilmu dijenjang SMP dan akhirnya lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

Ilia Galo Graduation

Galo terlihat cantik dengan kebaya putih dan berjilbab. Bahkan saya awalnya tidak mengenali ketika dia berjalan paling depan ketika memasuki gedung wisuda. Saya membatin siapa sih yang cantik dan tinggi banget jalan paling depan…, saya lantas  tanya ke Nadjwa kakaknya yang mana… ehh di jawab itu lho mom yang paling depan berdiri paling kanan….

Hihihihihi…ternyata yang saya batin tadi adalah Galo.

Kenapa saya sampai tidak mengenali Galo..??? jawabannya karena Galo dandan untuk dress dan make up dirumah temannya Ajeng. Anak-anak memesan perias yang datang ke rumah, dikarenakan minimal merias 2 orang maka Galo memutuskan menginap dirumah temannya dan dirias pagi subuh .

Acara wisuda Galo memang pagi hari. Bahkan wisudawan sudah harus berada digedung pukul 06.30 wib. Sementara undangan dan orang tua pada pukul 07.00 wib.

Galo & Friends Al Azhar 26 Graduation

Bertempat di auditorium MMC jalan magelang acara wisuda SMPI Al Azhar dikemas cukup apik.

Prosesi Graduasi

Graduation & Performance 

Theater Performance

Happy Graduation

Al Azhar 26 Graduation

Satu persatu acara berjalan lancar.


Galo & Family

Galo & Dika


Alhamdullilah ya Allah… satu tugas lagi berhasil diselesaikan, mengantar Galo lulus pendidikan jenjang SMP.

Saturday, May 24, 2014

Kartinian Day

Wah saking sibuk dengan beberapa project kantor yang harus jalan berbarengan, saya jadi kelupaan untuk update blog dan menulis kegiatan-kegiatan anak-anak.
Salah satunya kegiatan peringatan hari Kartini yang sudah lewat sebulan lalu.

Sekolah Nadjwa , TK & SD Percontohan Sleman, tahun ini seperti  juga tahun-tahun sebelumnya selalu memperingati hari kelahiran tokoh emansipasi wanita tersebut dengan mengadakan upacara dengan seluruh pesertanya menggunakan busana nasional. Selain itu diadakan beberapa lomba dan kreasi kerajinan untuk makin memeriahkan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April.
Maka pagi itu saya dan Nadjwa sudah duduk manis disebuah salon dekat rumah untuk simple make over wajah dan rambut. Nadjwa akan mengenakan kebaya dan jarik modern sehingga riasan wajah dan rambut akan dibuat simple dan tipis saja.


 Setelah selesai make over, saya mengantar Nadjwa ke sekolah. Nenteng kamera agar dapat beberapa foto untuk dokumentasi.









Sekarang ini agak susah meminta anak-anak untuk mau difoto, alasannya malu, hehehehe…. Jadi saya harus sedikit member penjelasan betapa pentingnya sebuah foto karena moment yang terabadikan bakalan menjadi kenangan hingga mereka dewasa nanti. Alhasil mereka mau sedikit berpose. Hehehehe.

Wednesday, August 7, 2013

Breakfasting 2013

Satu bulan menjalankan ibadah puasa, rasanya waktu berjalan begitu cepat.
Puasa identik dengan sahur dan buka puasa. Saat-saat mempersiapkan keduanya menjadi moment menyenangkan setiap harinya. Sudah beberapa bulan Ruben Semeru keponakan ikut tinggal dirumah, jadi saat-saat mempersiapkan makan sahur untuk Gallo dan Nadjwa tak terasa sepi lagi.
Ruben lebih sering tidak tidur hingga waktu subuh sehingga begitu alarm berdering tiap pukul 3 pagi saya punya teman ngobrol sambil menjerang air dan menggoreng lauk makan sahur.
Alhamdullilah Gallo dan Nadjwa mampu menunaikan ibadah puasanya dengan sangat memuaskan.Tahun ini anak-anak sehat tanpa gangguan kesehatan yang berarti.

Seperti tahun lalu menu buka puasa yang wajib ada setiap hari adalah  es buah teler spesial bikinan mommy, lauk dan sayur saya memilih untuk beli saja. Kenaikan harga bahan pangan yang diakibatkan naiknya harga bahan bakar minyak sungguh terasa imbasnya. Harga makanan melonjak jauh. Dibandingkan antara masak sendiri dan membeli sangat lebih murah dengan membeli lauk jadi.
Jadi tiap sore hari sepulang dari kantor saya langsung menuju penjual langganan sayur tak jauh dari rumah.  Aneka lauk dan sayur dijual jadi setiap harinya saya tinggal memadu padankan antara sayur dan lauk.
Buka dan sahur  menjadi kegiatan rutin yang dijadikan ‘spesial’  selama bulan ramadhan bagi seluruh umat Islam yang menunaikan ibadah wajib ini.
Kenapa jadi spesial karena setelah tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam dari subuh hingga maqrib, tentu makan dan minum yang disajikan dibuat lebih bagus dari hari-hari biasa. Ratusan aneka makanan pembuka dijual disetiap pinggir jalan, berjejer dgn jenis dan aneka rasa. Bahkan jenis-jenis jajanan tertentu hanya ada saat ramadhan menjadi serbuan para pembeli.
Untungnya anak-anak tidak suka makan jajanan, jadi saya tidak pernah menghidangkannya selama ramadhan, artinya budget makan lebih berkurang walaupun gantinya es buah teler yang saya buat untuk anak-anak lebih banyak aneka macam isinya.

Buka puasa bersama, rasanya tahun ini terasa lebih meriah dan semarak.
Kesempatan pertama buka bareng temen-teman kantor di Bale Ayu. Alhamdullilah sahabat-sahabat saya dikantor bisa hadir dengan keluarga masing-masing.



Kesempatan kedua, bukber dengan asisten student saya ke Bebek goreng H. Slamet.



Kesempatan ketiga tentu dengan keluarga, yang rutin setiap tahun berbarengen dengan kesempatan beli baju baru buat anak-anak ke mall.


Selain acara saya, anak-anakpun beberapa kali buka puasa dengan teman-teman sekolahnya.




Alhamdullilah puasa tahun ini diberikan rejeki yang barokah dan berkah kemudahan oleh Allah SWT.
Walaupun harga kebutuhan pangan dan sandang sangat mahal tapi alhamdullilah diberikan rejeki yang cukup. THR dari kantor baik berupa uang dan parcel silih berganti datang. Terima kasih ya Allah. 

Friday, May 3, 2013

My little 'Kartini'


Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April tempo hari selalu diperingati dengan beragam kegiatan mulai dari kalangan anak-anak di sekolah hingga kalangan dewasa.
Begitu juga sekolah Nadjwa, berbagai macam lomba digelar dan murid-murid SDN Model Sleman diwajibkan memakai pakaian tradisional.


Seru melihat mereka kartini-kartini kecil begitu antusias memaknai peringatan hari besar itu, dengan semangat dan penuh ceria mereka mengikuti lomba baca puisi, menggambar, pidato dan pemilihan putra-putri Kartini

Wah kalau Kartini melihat para penerusnya sekarang ini pastilah sangat bangga. Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879. Beliau sosok perempuan yang gigih memperjuang hak-hak kaum perempuan di masa penjajahan dulu. Pada jaman Ibu Kartini perempuan selalu dipandang sebagai kaum lemah.
Namun, berkat perjuangan Ibu Kartini, kini perempuan Indonesia sudah bisa berkarya dan memberikan kontribusi bagi diri sendiri, keluarga, maupun bangsa.
Perempuan Indonesia tumbuh menjadi sosok yang pandai, mandiri dan mampu berdiri sejajar dengan kaum laki-laki.

Perjuangan Kartini di masa sekarang ini, anak-anak bangsa harus didorong untuk memperjuangkan impian mereka. Situasi saat ini yang jauh berbeda dengan situasi Kartini, tentu saja mempermudah pencapaian impian itu. Dream, believe and make it happen !

“Habis Gelap Terbitlah Terang”.