Thursday, May 29, 2008

Menuju Lomba Paduan Suara

Inilah kesibukan peserta lomba paduan suara Budi Mulia yang didampingi guru pembimbing dan para orang tua murid... :-D

Telepon tugas 
 Pagi-pagi tante Dewi mamanya Fira sudah telpon mommy.
" jeng... piye nich jadi berangkat jam berapa..?"
Mommy terlihat garuk-garuk kepala, akhir bulan ini kesibukan mommy banyak banget.
Semalam saja baru pulang ke rumah agak larut. Kerja lembur Tim Anggaran.
" hallo jeng... masihkah disitu..." suara tante Dewi mengagetkan.
" jam 11 ya.. aku tak ke kantor dulu.." sahut mommy.
" kita punya tugas dandanin anak-anak, trus tim supporter di JEC ya.. " pesan tante sebelum menutup telpon.

Kesibukan di ruang musik
Jam 11.30 wib mommy sampai ke ruang musik.
Tiga cewek centil terlihat sedang asyik dibedaki tante Dewi.
" hai mom..." seru Gallo senang.
Mommy segera mengeluarkan alat make up dan terlihat mulai sibuk membantu Gallo dan teman-temannya berdandan.



Wow... semua anak terlihat cantik-cantik dengan pakaian baru mereka. 3 girls makin centil saja..!!!


3 girls


Usai didandanin, take voice lagi, 2 lagu wajib dan pilihan. Duch.. terharunya melihat semangat dan kekompakan mereka.
Sebelum berangkat, berdoa bersama, memohon kepada Allah  semoga diberikan lindunganNya dan kelancaran jalannya lomba.
Sekali lagi foto bareng. cheeseeeee....





Berangkat ke Jogja Expo Center (JEC) , tepat pukul 12.30 wib sampai di lt 2 gedung pertemuan tempat lomba paduan suara Kompas Gramedia Fair 2008 di laksanakan.

Supporter harap tenang
Wow... ternyata aturan pelaksanaan lomba ketat banget, terutama untuk penonton.  Selama di dalam ruang dilarang menimbulkan bunyi di karenakan akan mengganggu konsentrasi peserta lomba , HP wajib dimatikan, dilarang bercakap-cakap, makan dan minum bahkan balita yang hendak ikut masuk bila nantinya akan mengganggu konsentrasi peserta lomba hanya diperbolehkan menonton lewat layar TV yang disediakan di luar ruangan lomba. Selain itu dilarang mengambil gambar baik foto maupun video.
Sebagai wujud kompensasinya panitia akan menyerahkan foto dan video hasil lomba ke masing-masing sekolah peserta.
Syukurlah, tadi mommy sempat mengabadikan beberapa gambar dan video saat di sekolah.

Angka 16
Kelompok paduan suara Budi Mulia 2 asuhan ms. Hid ini mendapat nomer urut peserta 16. Gallo dan semua teman-temannya di karantina dulu di ruang peserta.
Mommy dan semua supporter segera digiring masuk ke ruang lomba.
Satu per satu kelompok peserta tampil di depan juri dan pendukungnnya dengan penampilan terbaik mereka.
Ketika peserta no. 16 di panggil oleh pembawa acara, semua pendukung Budi Mulia 2 pasti segera komat-kamit berdoa. Sedari tadi saja mommy sudah khusyu' memanjatkan permohonan kepadaNya, sesekali malah saling menggenggam tangan dengan ms. Hid.

Penampilan terbaik Budi Mulia Dua
Alhamdullilah, puji syukur kepadaMu ya Allah,  group paduan suara dengan nomer peserta 16 ini tampil dengan prima. Tampilan mereka memukau banyak orang, applause panjang diberikan, senyum manis tak lepas dari bibir anak-anak BMD, mommy yakin mereka juga bangga dengan penampilan terbaik mereka.
Satu per satu anak-anak berjalan menuju pintu keluar setelah memberi penghormatan akhir kepada juri dan penonton.
Rasa-rasanya mommy pingin menangis, haru dan bangga melihat penampilan Gallo dan teman-temannya. Jerih payah mereka latihan tiap hari benar-benar terbayarkan dengan indahnya alunan lagu yang mereka nyanyikan.
Mommy dan teman-teman segera menyusul keluar ruangan.
Ms Hid mengumpulkan mereka, mengucapkan doa syukur bersama dan di akhiri dengan sorak gembira.
Alhamdullilah, semua acara berjalan lancar. Mereka semua sudah memberikan penampilan terbaik, semoga hasil yang mereka raih nanti akan sangat menggembirakan. Amien...

Wednesday, May 28, 2008

Gaun untuk Gallo


soft pink gaun


Pagi-pagi mommy bawa selembar gaun warna putih nan indah, tapi kok hiasannya protol ( lepas ), semua sich...
Ternyata renda-renda dan bunga-bunga berwarna putih yang menghiasi gaun itu rusak dicakari Yumiko dan anak-anaknya.
Gaun itu dibeli mommy untuk pentas malam inagurasi kelas 6 tahun 2007 lalu dan sekarang Gallo akan pentas lagi untuk acara yang sama besok bulan Juni.
" tolong Sie, benerin bajunya Gallo ya..." pinta mommy ke tante Susie sahabat mommy di kantor.
" halah kenapa lagi nich baju.." tante Susie geleng-geleng kepala melihat penampakan gaun itu, maklum tahun lalu mommy dan tante Susie juga yang sibuk nyari baju itu ke mall malioboro.
" di gigiti Yumiko, baru dipakai sekali tok, bisa di make over lagi khan..." mommy berharap tante Susie mau membetulkan lagi pernik-pernik gaun itu.
Bukan tanpa sebab, gaun itu jadi bagus berkat tangan dingin tante Susie.
Beli gaun baru trus dipereteli kalau bukan mommy dan tante Susie gak ada lagi dech... :-D
" aku gak mantep dech Sie, hiasannya aneh... diganti saja yuk.." berdua tengah mengamati baju itu dipinggir jalan malioboro.
" yuuuukkkkk...." jawab tante Susie cepat, pasti karena pikiran mereka sama.
Berkat kerja keras tante Susie jadilah sebuah gaun nan mewah dengan budget yang tidak mahal.
Nah sekarang, gaun itu berubah lagi jadi gaun upik abu...
Aduh..... tante galak itu pasti ngamukk...!!! batin mommy.
" heh.... malah ngelamun.." tante yang maniak dengan warna ungu itu membuyarkan lamunan mommy.
" iya.. iya nggak usah pasang muka memelas gitu.. besok aku carikan hiasan baru lagi.." ucap tante cantik itu tapi tetep dengan nada menggerutu sambil mengamati hasil karyanya yang amburadul.
" Oh.. thanks God, Kau kirimkan seseorang berhati baik untukku..." sahut mommy cepat.

Dan.... keesokan harinya tante Susie sudah menenteng beberapa hiasan untuk gaun Gallo.



" kemarin khan kita pakai warna apple white, nah sekarang aku ganti soft pink, gini nich rencananya.." dengan semangat 45 mamanya Dzakwa itu membeberkan rencananya.
Mommy manggut-manggut setuju.
" aku percaya, hasil karyamu pasti istimewa, thanks bantuanmu ya Sie.."
" it's oke... inilah arti persahabatan kita.."
Mommy dan tante Susie berpelukan, halah kaya' teletubbies saja.


Tuesday, May 27, 2008

May, remembered that day.

Kesedihan dan kepedihan masih tetap terasa walaupun gempa besar itu sudah terjadi tepat  2 tahun lalu.
Setiap orang yang mengalami tragedi sabtu pagi itu pasti tak akan pernah bisa melupakan seumur hidupnya.
Bagi kami sekeluarga yang tinggal jauh dari pusat gempa saja ketakutan luar biasa kami alami, apalagi saudara-saudara kami di Bantul sana.
Cuplikan sejarah yang kami alami dibawah ini selalu menjadi pengingat betapa besar kuasaMu ya Allah…. Ampuni kami ya Allah .. cukupkanlah cobaan ini.

Sabtu, 27 Mei 2006 : Pukul 05.50 WIB

Pagi hari pukul 05.50 WIB hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006, Gempa besar 5,8 skala richter mengguncang kota tercinta kami Yogyakarta.

Pagi itu aku terbangun pukul 05.40 WIB, aku sudah merasakan keanehan. Tidak biasanya suasana pagi itu begitu sepi dan senyap. Padahal hari sudah siang dan aku juga kesiangan bangun. Pagi itu sama sekali tidak terdengar suara kokok ayam yang biasanya ribut. Benar-benar senyap.

Aku segera meraih remote tv, sudah beberapa hari aku tidak mengikuti berita perkembangan gunung Merapi yang sedang tinggi aktivitasnya. Beberapa kali malah sudah mengeluarkan wedhus gembel (awan panas), dikhawatirkan gunung tersebut akan meletus.

Belum selesai tangannya mencari-cari channel tv, tiba-tiba pintu sliding kamar yang menuju taman bergetar dengan hebat.. sangat keras..

Aku tergagap, teriakan suaraku keras membangunkan anak-anak yang masih tidur nyenyak…

“ … Gallo.. bangun Gallo.. gempa… lari Galo…” teriakanku membangunkan anak sulungku.

Aku menarik tangan suami, begitu terbangun, tanganku segera meraih tubuh Nadjwa, anakku yang bungsu.

“ Mamah.. ini apa mah..” aku masih mendengar pertanyaan anakku.

“ Gempa.. Gallo.. ayo cepat lari keluar..”.

Aku segera berlari ke arah pintu sliding, kebiasaanku untuk tidak pernah mengunci pintu sliding ternyata membantu. Secepatnya kami berempat berusaha berada di luar kamar.

Kami terus berlari, jarak kamar tidur menuju halaman depan rumah cukup jauh.

Ketika sampai pintu pagar depan aku kaget ketika melihat pembantuku Jono, akan melompat pagar.

“ Jon.. buka pintunya.. cari kunci pagar.. “ teriakku lagi.

Jono melihat kearahku dengan pandangan bingung, dia terlihat baru saja terbangun karena guncangan gempa.

Sedetik kemudian dia sudah bisa membuka pintu pagar, aku bernafas lega … bibirku tak henti menyebut asma Allah… Allahu Akbar… La illa ha illallah..

Tetangga sebelah rumahku juga sudah didepan rumah.

Kami hanya bisa saling memandang, dengan wajah bingung dan takut. Tiba-tiba anak tetanggaku berteriak..

“ Ibu … Merapi meletus… Merapi meletus…” telunjuk tangannya mengarah ke utara.

Ya Allah.. aku melihat gumpalan awan raksasa di atas gunung Merapi. Dari rumah jarak Merapi sekitar 30 m, pagi itu gunung terlihat sangat jelas. Betulkah Merapi meletus… kakiku rasanya makin lemas… Kami akhirnya bergerombol didepan rumah sambil menunggu keadaan kembali aman, selama 30 menit kami masih berada diluar rumah, takut bila masih ada gempa susulan.

Pukul 07.00 WIB

Listrik masih padam. Jaringan telp tidak berfungsi. Aku segera bergegas mandi menyusul anak-anak yang sudah rapi dan wangi. Gallo kuputuskan untuk tidak berangkat ke sekolah.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari depan rumahku… “ tsunami … tsunami… air naik… sudah sampai Bantul…”

Kami kembali berhamburan didepan rumah… Jalan raya didekat rumahku penuh sesak dengan kendaraan yang melaju ke arah utara. Orang-orang teriak-teriak, bunyi klakson sahut-sahutan memekakan telinga..

Aku tak beranjak dari tempat berdiri… Mungkinkah air laut Parangtritis akan sampai ke Condong Catur ? Jarak kami dari pantai sekitar 40 km dan kami berada 100 m diatas pantai..

Tiba-tiba jendela rumah tetanggaku bergetar lagi… “ gempa…gempa lagi…” teriak tetanggaku. Aku mendekap kedua anakku erat-erat.

Tiba-tiba dering HP tetanggaku berbunyi, aku ikut menyimak pembicaraan mereka..

“ apa…!!! Bantul parah… rumah roboh semua… ambruk rata tanah… ada isu tsunami ..” tetanggaku mengulang kata yang disampaikan dari seberang telp.

Aku makin mendekap anak-anakku erat… Ya Allah cobaan apa yang akan kami terima…

Tiba-tiba Gallo menarik tanganku.. kutatap wajahnya yang polos…

“ Mah… ini kiamat.. mah.. ini kiamat… umurku baru 7 tahun kok sudah kiamat, padahal aku belum tamat Iqro .. Mah…”.. ucap Gallo keras.

Kuelus kepala Gallo, aku tersenyum trenyuh, tetanggaku juga tersenyum mendengar ucapan Gallo.. namun senyum kami pedih..

Pukul 10.00 WIB

Aku mulai mendapat banyak telepon dan SMS yang menanyakan dan memastikan keadaan kami sekeluarga baik-baik saja.

Televisi mulai menayangkan berita perihal gempa di Yogya dan jumlah korbannya. Daerah Bantul adalah daerah terparah.

Pukul 12.00 WIB

Aku menyempatkan diri ke kantor sebentar memastikan keadaan kantor ( dekat dengan rumah, 10 menit perjalanan dengan mobil ), namun karena beberapa kali kami merasakan gempa susulan, kebetulan ruang kerja ada di lantai 2, akhirnya akupun cepat-cepat kembali ke rumah.

Pukul 22.00 WIB

Sehari ini berita di Televisi dipenuhi tentang gempa di Yogya. Tiap jam ‘headline news’ menjadi acara yang paling ditunggu.

Menurut Metrotvnews.com, Yogyakarta: Hingga Sabtu malam sampai pukul 22.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah mendekati angka 3.000 atau tepatnya 2.986. Data yang dihimpun Satuan Koordinasi Pelaksanaan (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Yogyakarta menunjukkan, korban meninggal terbanyak terjadi di Bantul yaitu sekitar 2.500 orang.

Sementara, di Yogyakarta korban meninggal dunia tercatat 101, disusul Sleman 55, dan Kulonprogo 27 orang. Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang bertetangga dengan Yogyakarta, korban meninggal sebanyak 637 jiwa. Di Kabupaten Magelang dan Mojokerto masing-masing satu orang meninggal dunia.

Korban luka berat tercatat 1.017 orang, 872 orang lainnya terluka ringan. Kerugian materi antara lain 2.938 unit rumah rusak berat. Angka korban tewas kemungkinan akan bertambah karena pencarian dan evakuasi jenazah korban akan dilanjutkan hari ini.(AMR)

Semalam aku tak mampu memejamkan mata.. aku takut gempa datang lagi sementara kami tertidur lelap. Akhirnya suami memutuskan untuk jaga bergantian…

Kupandang wajah kedua anakku yang tengah tertidur pulas.

Terima kasih Ya Allah... Engkau masih melindungi kami …terima kasih atas rahmat yang telah kau limpahkan kepada kami. Banyak saudara-saudara kami yang tidak beruntung malam ini.. entah mereka tidur dimana.. beralaskan apa… rumah mereka telah hancur.. kehilangan nyawa saudara dan orang-orang yang sangat mereka cintai…

Airmataku menetes deras…….



Telegram Tuhan di Langit Yogyakarta

Bencana dahsyat yang merengkuh puluhan ribu jiwa itu mengundang banyak simpati dari banyak pihak baik dalam dan luar negeri. Milis Aglonema yang menjadi tempatku bertemu dengan teman-teman penghobi tanamanpun dengan serta merta menggalang dana untuk membantu korban gempa.
Kebetulan aku salah satu orang yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada korban gempa di Bantul dan sekitarnya.

Alhamdullilah amanah tugas penyampaian dana “talikasih” untuk korban gempa Jogja – Klaten telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan alamat yang dituju.

Tiga hari muter-muter nyari alamat saudara-saudara milis banyak memberi masukan dan pelajaran bagi saya dan keluarga. Maaf, bukan bermaksud untuk berwisata gempa kalau saya mengajak semua anggota keluarga. Tapi lebih dimaksudkan pada faktor kemudahan dan mempercepat pelaksanaan saja. Tim terdiri dari :
Widodo ( Suami ) sebagai driver dan sekaligus memanfaatkan pengalamannya sebagai “appraiser” on the spot.
Parjono (juru siram tanaman di rumah) karena asli Bantul.
Tharie sebagai Juru serah dan protokol,
Nadjwa dan Gallo sekalian untuk pembelajaran empathy.

Alhamdullilah tugas yang dipercayakan, penyampaian “talikasih” temans millis kepada saudara di Jogja – Klaten telah terlaksana dengan baik. Sembilan belas alamat tujuan yang diamanahkan, semua telah saya datangi dan ketemu langsung dengan saudara-saudara kita. Total talikasih tersalur sebesar Rp 20.777.752 ( Rp 17.277.752 dari Bp Tony Soerono di tambah dana tambahan Rp 3.500.000 dari mas Yunan) telah saya sampaikan. Nilai nominal bantuan untuk masing-masing saudara, didasarkan atas :
Taksiran nilai kerusakan saat on the spot
Taksiran kemampuan “self financing” korban
Taksiran fungsi dan manfaat dana talikasih bagi korban





Besarnya dana talikasih yang tersedia, dengan memakai prinsip manfaat, merata dan adil. Dengan catatan, merata dalam artian dana dapat tersalurakan ke semua alamat yang direkomendasikan. Keadilan tidak harus selalu sesuai dengan hukum adil dalam matematika.

Pada kesempatan ini juga saya mohon maaf pada rekans pemberi amanah, karena saya telah melakukan “mutasi kerja” beliau-beliau. Ceritanya setiap kali di alamat tujuan, sebagai pembuka pasti saya sampaikan bahwa saya adalah teman bapak/ibu X di millis Aglaonema. Dan saya memperoleh amanah untuk menyampaikan talikasih dari Aglaonema Indonesia. Jawaban saudara-saudara di Jogja – Klaten hampir seragam;

“Oo… sekarang bapak/ibu/mas/mbak anu …. Sudah pindah kerja di Aglaonema Indonesia to. Tidak lagi di Indofood, atau di Pertamina, atau di Cibinong, dll”. He he he maaf.

Yang jelas, saudara-saudara di Jogja – Klaten sangat berterimaksih atas bantuan dari AI. Rasa surprise, sesuatu yang benar-benar mengejutkan, menggembirakan campur aduk dengan keharuan terpancar di wajah mereka. Satu hal lain yang saya lihat, timbulnya gairah semangat mereka karena ada yang “ngaruhke” (maaf terjemahan yang pas dalam bahasa Indonesia saya tidak tahu) dari saudaranya. Lantas ……cerita jaman dulu keluar semua ; “Nggak sangka kalau mas/mbak anu dulu nakalnya minta ampun e e e setelah jadi orang tidak lupa pada saudara.” Subhaanallah.

Demikian laporan saya, mudah-mudahan pada kesempatan lain akan saya sampaikan cerita-cerita seputar penyampaian amanah milis.

“ … banyak cerita yang mestinya kau saksikan. Sayang engkau tak turut disampingku ….. kawan..”

Bravo Aglaonema Indonesia - Tharie Widodo

Monday, May 26, 2008

" Lho... kok masih ngedot...?"



Tidak disiplin dengan alasan kenyamanan adalah faktor utama penyebab yang timbul dari satu masalah.
Masalah yang kami hadapi adalah Gallo (9th) dan Nadjwa (5th) yang sudah ‘berumur’ masih tetap minum susu pakai botol alias ngedot…! :-D
Terus terang susahnya minta ampun membuat mereka menghentikan kebiasaan kurang baik tersebut. Apalagi orang tua tidak disiplin menerapkan aturan “minum harus pakai gelas “ karena tak tahan wajah memelas anak-anak.
Pernah saking teganya kami menghentikan penggunaan botol, Nadjwa malah sakit gara-gara gelisah dan tidak bisa tidur. Akhirnya kami mengalah, melihat Nadjwa yang sekuat tenaga menahan keinginannya untuk ngedot membuat hati kami luluh.
“ ini dik, minum susunya..” dengan senyum haru papi mengangsurkan sebotol susu coklat hangat ke tangan Nadjwa.
Nadjwa yang tengah mencoba memejamkan mata terbangun, matanya yang bening mengerjap bingung.
“ nggak apa-apa, boleh ngedot kalau mau bobok saja. Kalau siang pakai gelas mimik susunya ya..” ucap papi pelan.
Nadjwa hanya mengangguk, sedetik kemudian dengan sangat-sangat nikmat dihisapnya cairan bergizi tersebut hingga tandas.
kuperiksa dahi Nadjwa dengan punggung tanganku sudah 2 malam ini suhu tubuh Nadjwa meningkat kalau berangkat tidur. Perkiraanku karena menahan keinginannya untuk tidur dengan ditemani botol susu bertutup warna biru dengan dot yang sudah jelek dan rusak.

Gallo juga punya kebiasaan sama, masih ngedot padahal umurnya sudah 9 th..!
Sebenarnya Gallo sangat paham dengan kebiasaan buruknya, tapi aku juga tidak bisa ‘keras’ menerapkan aturan karena Gallo sudah tahu kapan harus minum susu pakai dot kapan pakai gelas.
Tempo hari aku sudah senang ketika dengan keinginan dan kesadarannya sendiri dia memutuskan pindah merk susu.
Katanya “ tumbuh itu ke atas nggak ke samping, aku mau ganti susu mom..” . Dikeranjang belanjaan kulihat dia menaruh sekotak susu Hi Lo rasa coklat plus hadiah sebuah gelas.
A ha.. kesempatan nich, pikirku.
“ Kak, kalau minum susu itu aturannya pakai gelas lo, nggak pakai botol..” ucapku sambil menunjuk kearah gelas hadiah. Sedetik menunggu reaksi anakku…
Gallo memeletkan lidahnya lucu, “ iya… iya..” jawabnya pendek.
Ternyata berhasil, satu minggu lebih Gallo minum susu dengan gelas. Bahkan dengan bangga sulungku itu berkata kalau teman-temannya bilang sekarang dia lebih kurus. Entah pengaruh susu atau bukan beberapa saudara yang dolan ke rumah dan melihat Gallo juga mengatakan hal yang sama.
“ berarti bener lho mom, tumbuhku nggak ke samping tapi aku jadi lebih tinggi trus jadi kurus..” ucapannya mirip banget iklan susu.
Tapi minggu berikutnya ketika kami belanja di Carefour dengan memelas dia memintaku mengganti lagi merk susu semula.
“ mom… please mom… aku pingin ngedot… seminggu saja..” pintanya dengan tangan menangkup di depan dada bergaya bak pangeran memohon ampunan putri raja berjongkok menghiba-hiba.
“ lho… nanti tumbuhmu kesamping lagi…” celetukku ringan, beberapa orang yang melihat adegan permintaan Gallo tersenyum geli.
Gallo bangkit dan memeluk tubuhku erat-erat.
“ Hi.. malu aku dilihatin orang-orang, please ya mom..” bisiknya ditelingaku.
“ nanti kamu gendut lagi..” aku juga ikut berbisik ditelinganya.
“ nggak apa-apa seminggu saja..”. Jawabnya mantapssss.
Aku cuma bisa menghela nafas, pasrah…. Nggak enak juga berdebat tentang ngedot dengan Gallo ditengah pusat perbelanjaan .
“ yes….” Pekiknya girang ketika tanganku meletakan sekotak susu Dancow rasa coklat ke dalam kereta belanja.
“ lho.. kakak kok susunya ganti lagi..” celetuk Nadjwa yang asyik menjilati es cream dan duduk anteng didalam kereta .
“ stttttt..” telunjuk Gallo meluncur didepan mulut Nadjwa.

Ketika ada kegiatan di sekolah, misalnya kemah, Gallo jelas-jelas tidak akan mau ketika botol susu sengaja kumasukan ke ranselnya.
“ ih.. mommy.. apa-apaan nich.. malu mom.. gank three girls masak ngedot di sekolah..” dengan tertawa geli dikembalikannya lagi botol susu bertutup merah itu.
“ bener nich…” kutegaskan sekali lagi dengan menahan tawa.
“ ya..iyalah mom..”
“ sini..” ucapnya sembari merebut botol susu yang hendak kumasukan lagi kedalam ransel dan mengembalikannya ke dapur.

Tempo hari ketika rekreasi ke Jakarta kebiasaan ngedot Gallo juga hilang. Bahkan Nadjwa yang sehari bisa minum 5-6 botol susu hanya minum sekali sehari ketika akan berangkat tidur di hotel. Siang hari dia minta minum jus buah atau air putih.

Mengingat sulitnya menghilangkan kebiasaan ngedot anak-anakku akhinya aku pasrah saja. Toh aku yakin suatu ketika kebiasaan itu akan hilang dengan sendirinya, seperti pengalaman aku mommynya dan juga papinya.
Lohhh…!!!
Usut punya usut ada gen ngedot yang menurun dari kami ke anak-anak , ha..ha..ha…
Aku teringat punya kebiasaan ngedot hingga kelas 3 SD, dan hilang dengan sendirinya ketika ketangkap basah sedang ngedot oleh mahasiswa cowok yang kost dirumah ibu. Untuk selanjutnya aku malu ngedot karena mas Iwan mahasiswa itu akan menceritakan ke semua mahasiswa yang lain kalau aku ternyata masih ngedot. Uh… dasar mahasiswa kurang ajar..!!! Tapi gertakannya manjur juga, aku tidak mau ngedot lagi.

Tapi cara itu nggak ampuh untuk Gallo, ketika teman kantorku memergoki Gallo ngedot dia bilang, “ ngedot cuma untuk hari ini kok..besok-besok tanya aja mommy aku sudah nggak ngedot lagi ” kilahnya.
Ah… kenapa dulu aku nggak bikin alasan seperti itu ya..he..he..he..

Papinya anak-anak lebih parah lagi, ngedot sampai kelas 6 SD..!!! Malahan nggak hanya ngedot tapi juga ngempong.
Katanya didalam tas sekolah selalu bawa kempong, kalau istirahat secepatnya melesat ke kamar mandi dan… nyut..nyut..nyut… ngempong..!! ha..ha..ha..
Tapi kebiasaannya sirna ketika usai sunat. Malu kali ya.. sudah perjaka tapi masih ngempong.

Jadi, ketika aku pulang kerja dan membawa tabloid yang mengulas tentang ngedot, Gallo hanya manggut-manggut ketika aku membacakan artikel itu. “ bersikap konsisten, jangan terpengaruh rengekan atau tangisan anak untuk kembali memberikan susu botol. Ajak anggota keluarga lain untuk mendukung proses mengganti botol susu dengan gelas..” ucapku keras-keras.
Gallo meringis … “ enak e minum susu pakai botol itu… enaaakkkkk banget…” ucapnya sambil ngeloyor pergi.

Untung dia tidak menjawab, “ tuch papi saja ngedot sampai kelas 6, aku khan masih kelas 3..”

Stttt… Gallo belum tahu kisah masa lalu itu… :-D

One Spesial Day


my white wing


Senangnya bisa menemani anak-anak akhir minggu ini.
“ mommy libur 2 hari..?” Gallo bertanya seakan tak percaya.
“ yee…..” Nadjwa bersorak lebih dulu.
Itu artinya Nadjwa senang karena ikut membolos sekolah. Sekolah Nadjwa tidak libur pada hari sabtu, tapi kalau aku libur hari sabtu Nadjwa pasti merengek ikut tidak masuk sekolah.
“ mommy tungguin dech di sekolah..” rayuku agar Nadjwa mau sekolah.
“ nggak mau, aku pinginnya sama mommy di rumah..” dengan manja si mungil menggelayut di lenganku.
Aku lebih sering menyerah, tak apalah membolos toh aku lebih sering tugas kantor hari sabtu dari pada berada di rumah, jadi…. Berada di rumah di hari sabtu bersama anak-anak sangat spesial bagiku.
“ mommy tungguin aku latihan biola siang nanti ya..” pinta Gallo dengan mata berbinar.
Aku mengiyakan. Akhir minggu inipun sudah kupersiapkan untuk menunggui Gallo latihan orchestra dan paduan suara hari minggu besok.
Day off akhir minggu juga kupergunakan sebaik-baiknya untuk merawat koleksi adeniumku, musim panas mulai datang, bunga-bunga adenium atau biasa disebut desert rose si mawar gurun kembali semarak bermekaran. Sudah saatnya minggu ini dipupuk agar tanaman tumbuh subur dan rajin berbunga.
Pagi itu setelah selesai memandikan anak-anak, biasa… kalau tidak sekolah mereka berdua berubah manja dan minta dimandikan sambil berendam, aku segera beranjak ke kebun.
Hmmmm.. senangnya melihat aneka bunga adenium bermekaran aneka warna, tiap pagi keindahan ini yang selalu kami nikmati dari balik jendela kamar. Hamparan bunga yang termasuk dalam famili Apocynaceae dan masuk ke Indonesia sekitar 20-30 tahun lalu itu tengah memamerkan keindahan bunganya.


omahijo blooming



red dust


Sejak tahun 2000 makin banyak jenis-jenis hybrida Adenium yang lahir, awalnya bunga yang dulunya dikenal dengan sebutan kamboja jepang ini mempunyai corak biasa, namun ditangan para breeder-breeder handal lahirlah ratusan jenis corak baru beraneka warna.


blue hawai



omahijo blooming



fitizsa


Aku dan suami mulai mengoleksi tanaman berbonggol aneka bentuk ini sejak tahun 2003, awalnya hanya sebagai pengisi halaman dan pemanis rumah, namun sekarang hobbi tersebut telah berkembang menjadi bisnis sambilan karena kami berhasil mengawin silangkan adenium dan menghasilkan benih adenium. Ternyata sudah banyak juga hybrid-hybrid baru silangan kami, alhamdullilah hingga saat ini adenium merupakan jenis tanaman hias yang tetap menjadi pilihan ornamen utama untuk taman. Kehadiran bunganya yang selalu semarak sepanjang tahun selalu memikat penghobi tanaman hias.
Tak terasa hampir 2 jam berkutat dengan tanaman bikin kulit menghitam juga, he..he..he..

Agenda lain sudah menunggu, mengantar Gallo latihan biola.
Latihan di mulai pukul 09.30 di hall lt 3 SD Budi Mulia Dua. Sudah banyak pula orang tua murid yang berkumpul menunggui buah hati masing-masing.
Setelah saling berjabat tangan dan saling bertukar khabar aku memilih sudut ruang untuk mengamati latihan Gallo.
Musik memang luar biasa indahnya, apalagi bila sudah digabung dalam satu orchestra, makin indah dan menghanyutkan. Menikmati suara gesekan biola anak-anak yang seakan bernyawa lantunannya membuat hati terasa damai dan tenang.
Gallo terlihat bersemangat mengikuti latihan, lagu mars dan hymne Budi Mulia, We Are The Champion, medley lagu-lagu daerah semua dibawakan dengan apik oleh anak-anak SD dan SMP di bantu Mahasiswa UNY yang tergabung dalam BMD Music Management.

“ mommy, sudah lagu ke 6…” bisik Nadjwa ditelingaku.
Aku tertawa geli.
Mama Desi, mamanya Sheila teman Gallo mengernyitkan jidat ke arahku.
“ ono opo..?” tanyanya.
“ Nadjwa ngitung lagu yang dimainkan kakaknya, tadi sudah janjian kalau sudah 6 lagu aku harus mau turun menemaninya bermain di playground bawah..” Jawabku.
Mama Desi tertawa melihat Nadjwa yang senyum-senyum simpul.
“ Dah ya, tak tinggal ke bawah ..” aku pamit dan menggandeng tangan mungil Nadjwa.

Di halaman sekolah yang sarat mainan perosotan, ayunan dan jaring-jaring panjat Nadjwa segera menguji kelincahannya bergelantungan dan meluncur.
Jeritan-jeritan riang terdengar dari bibir mungilnya.
Serasa tak punya capek dan letih, si mungil itu berlari kesana kemari mencoba mainan satu per satu. Anehnya saat ditawari salah satu guru TK yang menghampiri Nadjwa untuk pindah sekolah Nadjwa menggeleng.


ayunan


“ Kenapa nggak mau ya bu, padahal kakaknya sudah sekolah disini juga..”
“ nggak tahu tuch , kalau saya tanya besok saja kalau masuk SD..” jawabku.
“ mommy, beli minuman yuk.. aku haus..” Nadjwa menghampiriku.


perosotan


Aku kembali bangkit dan mengikuti langkahnya menuju mini market yang terletak di depan sekolah.
Setelah membeli 2 botol minuman dingin , Nadjwa kembali berlari ke lantai atas.
“ lihat kakak lagi yuk..”
Kuikuti langkah-langkah kaki kecil Nadjwa. Ternyata latihan hampir usai, lagu terakhir sudah terdengar.
Tak berapa lama, satu per satu calon musisi-musisi cilik itu berhamburan keluar ruangan.
Gallo terlihat celingukan mencariku, kulambaikan tangan ke arahnya.
“ haus mom…” ucapnya sambil meraba leher.
“ nich tadi mommy sudah beli minuman di bawah..”
“ ah… thanks mom… enaknya kalau tiap latihan ditungguin mommy… hidupku terjamin..” dengan sigap Gallo membuka botol minum dan meneguk isinya dengan nikmat.
Aku tertawa geli mendengar ucapan anak sulungku. Sambil berjalan kurengkuh pundaknya, sebentar lagi tinggi badan kami pasti sudah sama.., dan tahun-tahun berikutnya ketinggian badanku pasti segera tertinggal jauh…he..he..he..
“ pulang yukk… istirahat.. trus kalian bobok ya…”
Kami segera bergegas ke area parkir.
Matahari pukul 1 terasa menyengat di kulit. Terasa panas namun memberikan energi yang sangat besar untuk kelanjutan hidup kami.
Terima kasih ya Allah, baru separo hari kami melalui hidup ini betapa indahnya kenikmatan yang Engkau berikan. Semoga kami senantiasa menjadi hambaMu yang pandai berterima kasih di sepanjang hidup ini.
Jalan-jalan yang kami lalui terasa lengang, kulirik anak-anak dari balik kaca spion, sambil menikmati minuman mata mereka menerawang, entah apa yang mereka pikirkan, semoga saja mereka sedang mensyukuri keindahan hari ini.

Friday, May 23, 2008

Paduan Suara BMD



Libur sekolah satu minggu karena ujian grade 6, tapi Gallo tetap harus masuk sekolah karena latihan paduan suara.
Gallo beserta 30 teman-temannya dari SD Budi Mulia Dua terdaftar sebagai peserta lomba paduan suara anak Kompas Gramedia Fair. Lomba akan diadakan tanggal 29-30 Mei 2008 di Jogjakarta Expo Centre ( JEC ) Gedongkuning Jogjakarta.
Semoga dengan persiapan yang sangat baik ini, group paduan suara arahan ms. Hid ini bisa memperoleh prestasi juara yang membanggakan, amien...
Selamat berjuang ya kak...
Mohon doanya ya teman-teman...

Thursday, May 22, 2008

Omelet Istimewa ala Mommy

Agak aneh saja kalau lihat Mommy sibuk didapur, he..he..he.. Maklum mommy nggak terbiasa masak dan nggak mau berkutat dengan aneka macam bumbu dapur. Beda dengan adiknya mommy Tante Chandra yang memang senang masak.
Walaupun sebenarnya kalau mommy mau masak, masakannya enak dan haruuummmm… sampai tercium dech rasanya.
Mommy baru mau turun ke dapur kalau tidak punya pembantu.
Seharian orang serumah bisa lihat mommy bongkar-bongkar buku resep dan tabloid masakan.
“ mau praktek masak ah….” Seru mommy.
Semua orang nggak komentar, walaupun mommy sibuk lihat menu aneka masakan yang menggiurkan seperti tom yam, steak sapi lada hitam, gurame masak acar, eeh…ujung-ujungnya mommy pasti masak sop wortel daging rolade, goreng tempe garit dan perkedel, sambal tomat dan bikin es melon atau kalau menu andalan lain sayur lodeh kluwih, ah.. semua sudah hafaaalllll…
Tapi ada yang lain hari ini…!!! Mommy pulang bawa wajan teflon baru….
“ mommy punya resep baru Lo.. omelet mie dan sayur ala mommy…” Gallo mendengarkan kalimat Mommy dengan senyum-senyum senang, karena kata Mommy omelet istimewa bikinan mommy praktis untuk bekal sekolah.
Papi yang sedang asyik baca koran nyeletuk..
“ yuk.. dicobain wajan barunya sekarang yuuk…” ajak papi jenaka.
“ belanjain bahan-bahan yang masih kurang ya pi…” timpal mommy.
“ yo wis… emang kurang opo ? “
Mommy mencatat beberapa bahan dan menyerahkan ke papi.
“ Yuk Nadj, ikut ke Utama Store..” ajak papi.
“ beliin ice cream ya pi..” Nadjwa meloncat dari kursi makan dan berlari menyusul papinya.
Akhirnya setelah menunggu beberapa menit selesai juga omelet istimewa bikinan mommy, hhmmmm rasanya sedap sekali.
“ mommy, besok pagi-pagi bikinkan lagi untuk dibawa ke sekolah ya…” pinta Gallo sambil mengunyah dengan lahapnya.
“ oce dech… “ sahut mommy senang.





Omelet Mie dan Sayur ala Mommy

Bahan :
6 butir telur
1 bungkus mie instan diremas
3 sosis sapi
Wortel secukupnya ( iris menyerupai korek api )
Jagung manis secukupnya, dipipil.
Kacang polong secukupnya
irisan daun bawang.
Keju parut secukupnya.
Bumbu :
Bumbu mie instan
Garam secukupnya ( bila perlu )
Cara :
Kocok telur hingga lepas, campur semua bahan,
taburi permukaan adonan dengan keju parut,
panggang pakai wajan tekan diameter 24 hingga matang.
Sajikan dengan saos tomat dan sambal pedas.


Wednesday, May 21, 2008

Let's dance, munyil...

Libur sekolah tapi nggak ada acara jalan-jalan ke luar rumah.
Kakak bikin acara ‘latihan dance’ untuk Nadjwa. Si adik didandani ala princess, memakai gaun warna pink, sepatu boot, rambut memakai bando dengan klincir rambut palsu, terakhir sayap kupu-kupu dipasang dipunggung Nadjwa.
MP4 milik Gallo memutar lagu let’s dance together.
“ ikuti aba-abaku ya Cup..” pesan kakak.
Dengan gemulai Nadjwa mengikuti kakaknya yang memberi aba-aba dan contoh gerak tarian.


Gallo dandanin Nadjwa



"look at me.., I am a star"



wonder women


Mommy yang sedang asyik membaca novel menghentikan kegiatannya.
Tersenyum geli melihat Nadjwa yang lenggak-lenggok menari dan sesekali tertawa cekikikan karena kesleo sepatu highheelnya.
“ mom, Nadjwa disekolahin model saja, dia luwes lho…” usul Gallo.
“ kalau adikmu mau boleh-boleh saja.., usul yang bagus kak” jawabku senang.
Nadjwa masih terus menari diiringi lagu yang diputar, lagu kedua wonder women.
Tak kalah luwes Gallo memberikan contoh-contoh gerakan dan ikut menari.
Kalau diperhatikan gerakannya tak kalah bagus dengani video klip wonder womennya mulan jameela dech...
“ kak, kamu juga cocok lho kalau jadi koreografer tari, bisa bikin gerakan-gerakan yang bagus gitu..” pujiku.
Gallo tersenyum senang.
Mommy senang kalau Gallo dan Nadjwa aktif berkreasi, menari sangat penting untuk perkembangan motorik dan tentu saja perkembangan kreatifitas mereka.
Daya imajinasi mereka juga terasah dengan kemampuan mereka mencipta gerakan-gerakan tarian.
Teruslan berkreasi bayi-bayi munyilku… :-D


Tuesday, May 20, 2008

Manik-manik cinta Nadjwa


kalung manik untuk mommy


“ Mommy, kalung ini untuk mommy…” dengan suaranya yang manja Nadjwa (5th) menyerahkan seuntai kalung kepadaku.
“ aih… bagus banget.., adik yang buat..?” tanyaku dengan pandangan takjub.
Bayi bungsuku mengangguk-angguk.
“ terima kasih sayang..” kucium pipinya yang cimpluk gemas.
Kuamati sekali lagi kalung buatan Nadjwa, seuntai kalung terbuat dari manik-manik plastik beraneka warna dan beraneka bentuk. Nadjwa pasti menemukan kotak perlengkapan jahitku. Aneka manik-manik sisa kesibukanku beberapa bulan lalu..
Dulu, saat ada waktu luang aku sering ke pasar Beringharjo, belanja aneka mainan dan macam manik-manik, batu-batuan dan pernak-pernik bahan untuk membuat asesories. Kalung, anting-anting dan gelang aku buat untuk dijual Gallo disekolahnya. Bisnis berjualan aneka mainan untuk teman-teman cowok dan pernak-pernik asesories untuk teman-teman cewek Gallo adalah hobby anak sulungku itu.
Sekarang , karena keterbatasan waktu kalau Gallo pingin jualan di sekolah aku memilih membelikan langsung asesorie jadi di Beringharjo. Dengan pembelian jumlah lusinan harganya jadi murah.
“ mommy, aku buatkan gelangnya juga ya…” Nadjwa membuyarkan lamunanku.
“ oke sayang…” jawabku segera.
Nadjwa melesat masuk ke kamar Gallo, kuintip dari sela pintu tangannya cekatan memilih bentuk-bentuk manik dan menyusunnya ke dalam tali elastis.
“ hayo… ngintip apa sich..” papi menggelitik pinggang mommy.
“ stttt.. Nadjwa lagi bikin gelang tapi nggak mau dilihat..” bisikku.
Papi manggut-manggut, diintipnya Nadjwa sambil senyum-senyum.
Tiba-tiba Nadjwa keluar dari kamar . Menengok ke arah kami, matanya yang bening mengerjap heran sebelum berlalu dari hadapan kami.
“ mbak Siti tolongin aku…” teriaknya sambil berlari menuju kamar pembantu.
“ iketin mbak.. yang kenceng ya…” perintahnya kemudian.
Aku tersenyum, berjalan menuju sofa ditengah ruang diikuti papinya anak-anak.
Tak berapa lama Nadjwa menghambur ke pelukanku.
Tangan kirinya menggenggam sebuah gelang manik dan jari tangan kanannya masuk ke mulut alias di kenyut.
“ jangan ngenyut jari to dik..” kutarik tangan kanan Nadjwa dan kuciumi pipi dan bibirnya.
“ makasih ya… sekarang mommy punya kalung dan gelang bikinan Nadjwa…” kucubit gemas pipinya berulang-ulang.
Hmmm, Nadjwa cukup terampil menyusun kalung dan gelang bikinannya, dia bisa membentuk pola selang-seling dari bentuk manik dan juga warnanya.
“ wah, lengkap dech hobbinya, Nadjwa bikin perhiasan, Gallo yang jual di sekolah..” papi nyeletuk dari balik koran yang dibacanya.
Gallo yang sedari tadi sibuk latihan biola menghentikan kegiatannya.
“ bikin yang banyak cup (panggilan Gallo untuk adiknya, dari kata cucupa, aku sendiri nggak tahu ide dari mana Gallo memanggil adiknya dengan nama itu) nanti tak bawanya ke sekolah..” Gallo menimpali kalimat papinya.
Aku cuma bisa tersenyum…..


Sunday, May 18, 2008

Camping Siaga

Libur 2 hari karena ujian nasional untuk kakak grade 6 dimanfaatkan untuk camping siaga bagi anak-anak grade 3 dan 4.
Waduh.. mau camping semalam dua hari saja perlengkapan yang dibawa Gallo seransel besar.
  • sleeping bag
  • senter
  • baju pramuka lengkap
  • alat-alat makan
  • alat-alat mandi
  • baju ganti
  • mukena dan sajadah
  • makanan ringan
  • abon sapi
  • minuman
  • boneka ( nggak lolos sensor karena menuh-menuhin ransel :-D )
Papi sudah wanti-wanti kalau malam harinya mau nengok Gallo ke sekolah.
" nggak usah pi.. cuma semalam aja kok.." tolak Gallo
" nggak, pokoknya papi mau lihat kamu.." pesan papi tak bisa ditawar sebelum Gallo turun dari mobil.
" nggak boleh ditengok lho pi, mommy tadi sudah telpon ke sekolah Gallo.." kata mommy .
" siapa bilang... lihat saja nanti malam, pasti banyak orang tua yang nengok anaknya.." papi tetap ngotot.
Mommy tersenyum makhlum. Papi pasti nggak tega membiarkan Gallo semalaman di luar rumah tanpa mengetahui keadaannya.

Malam hari, seusai sholat Isya papi sudah buru-buru pingin nengok Gallo.
" bawain Gallo makanan.."
" sudah.." jawab mommy pendek.
" bantal.."
" ini , dibawain Nadjwa..." jawab si bungsu.
Gallo lupa bawa bantal, ih sebenarnya nggak bawa bantal juga nggak apa-apa sich... sleeping bag Gallo sudah dilengkapi bantal kecil. Aha... bisa untuk alasan kalau-kalau memang orang tua tidak diperbolehkan masuk ke area camping, he..he..he..

Area camping berada disebelah utara sekolah, yaitu di tempat parkir. Ada lebih dari 20 tenda-tenda kecil berjejer saling berhadapan.

Benar juga kata papi, malam itu suasana sekolah ramai dengan persiapan api unggun, dan terlihat beberapa orang tua dan wali murid hilir mudik datang menengok putra-putrinya.
tenda barung hijau muda putri 

" lho, tendanya kok kecil banget.. mana cukup untuk tidur anak-anak segitu banyak.." komentar papi ketika melihat tenda-tenda diterjejer rapi di komplek perkemahan siaga.


tenda barung hijau muda putri


" tidurnya diluar pi.. pakai alas tikar,  Gallo khan sudah bawa sleeping bag" jawab Gallo sambil menggelayut dilengan papinya.

" aku takut digremeti ulat bulu.." bisik Gallo ketelinga papinya.
" Hiii... memang disini banyak ulat bulu..?" mommy bergidik ngeri.
" khan dekat sawah, ulat yang warnanya hitam dan gendut trus jalannya cepat banget itu.." terang papi detil.
Mommy mendelik.
Gallo tersenyum-senyum geli.
" ah... bohong ya..." kata mommy sambil mencubit pipi Gallo.
" kakak bisa po tidur disini nggak pakai AC..?" tanya Nadjwa.
" ya bisalah, khan banyak teman, bercanda-canda kalau sudah capek khan ketiduran sendiri.." jawab Gallo lagi.


api unggun



barung hijau muda putri


Terdengar pengumuman dari pengeras suara kalau seluruh anak diharap kumpul melingkari api unggun. Selain acara menyalakan api unggun, ada pesta kembang api, bakar jagung dan yel-yel tiap-tiap barung.


kreasi yel - yel


siaga putri


" ayo pi pulang, Nadjwa sudah ngantuk.." ajak mommy.
Dengan isyarat lambaian tangan mommy, Gallo mendekat ke kerumunan orang tua di luar lapangan.
Sekali lagi papi mengusap-usap kepala Gallo. Gallo mencium tangan papi dan mommy.
" bobok yang baik ya, jangan malam-malam, besok masih ada acara lintas alam khan..? pesan papi.
Gallo mengangguk. Nadjwa sudah terlelap digendongan papi.

Flea Market


Dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah Gallo salah satu agenda tetap tahunan Perguruan Budi Mulia adalah mengadakan acara flea market. Tahun pertama Gallo masuk sekolah mommy bingung ketika ditanya " ikut buka stand flea market nggak?" Kok namanya aneh flea market artinya apaan tuch ? lalat apa kutu ? he..he..he..
Kali saja untuk menggambarkan sebuah bazar penjualan barang bekas punya murid-murid sekolah budi mulia yang ramai dikunjungi pembeli disebutnya pasar kerumunan lalat.

Tahun ini adalah tahun ke-4 Gallo aktif berjualan barang bekas. Setiap anak diharapkan berpartisipasi dalam rangka pengumpulan barang bekas milik sendiri dan menjualnya di arena bazar. Setiap kelompok biasanya terdiri dari 8-10 anak, tiap kelas diperbolehkan membuka lebih dari satu stand.

Sejak 2 hari sebelumnya Gallo sibuk mencari baju-baju yang sudah tidak dipakainya lagi, beberapa sepatu milik Nadjwa dan mainan mereka berdua. Barang-barang tersebut dibungkus rapi dengan kantong plastik dan diberi label harga. Semuanya murah meriahhhh....
Sepasang sepatu milik Nadjwa saat berumur 3 th berwarna pink yang masih bagus dihargai Rp. 2.000, sepotong baju harganya cuma Rp. 1.500, dan ada boneka panda berwarna hitam putih berharga Rp. 1.000. Untuk kualitas... wow.. jangan ditanya, semua barang masih sangat layak dipakai. Bahkan sepatu-sepatu yang dijual Gallo semuanya mulus dan kinclong karena sudah dicuci bersih oleh mbak Siti.





Flea market adalah sebuah proses pembelajaran langsung yang cukup efektif untuk anak-anak. Mereka diajari untuk mengenal mata uang, nilai uang, bagaimana menawarkan produk, bernegosiasi dengan pembeli dan menghasilkan uang dari barang dagangan yang dijualnya.

Mommy harus mengantar Gallo sebelum jam 7 pagi , seperti pengalaman tahun lalu, bakalan susah nyari tempat parkir karena sepanjang jalan penuh dengan mobil yang sudah parkir duluan dan lalu lalang pengunjung bazar yang jumlahnya bisa ribuan orang.

Wow.. ternyata antusias masyarakat sekitar sekolah untuk datang dan membeli barang tidak pernah surut dari tahun ke tahun.
Acaranya meriah banget, bahkan tahun ini ada panggung hiburannya juga. Parade band dalam rangka launching BMD Music Management. Selain orchestra wadah kreasi bermusik anak-anak budi mulia adalah bermain band.

Hampir 2 jam lebih Gallo dan teman-temannya rela disengat matahari pagi untuk melayani pembeli yang datang silih berganti. Tak sia-sia kerja keras mereka, seluruh dagangan ludes terjual...! betapa senang melihat mereka dengan lihainya beraksi menawarkan dan tawar-menawar dengan pembeli.

 

" Mommy... semua sudah habis terjual.." lapor Gallo senang.
" ayo ibu-ibu... bapak-bapak.. beli baju untuk anaknya.. murah. murah... obral..obral harganya cuma seribu.." Gallo mengulang aksinya berjualan.
" nich lihat, aku berhasil membawa uang Rp. 50.000 untuk mommy.." dengan bangga diserahkannya segepok uang ribuan dan lima ribuan ketanganku.
" Wah.. luar biasa.." puji mommy terharu.
" Nah ini keuntungannya di bagi 2 masing-masih Rp. 25.000 ya.."
" asyik... boleh aku belikan majalah dan mainan mom.." mata Gallo berbinar ceria.
Aku mengangguk . " sisanya ditabung ya.." pesanku kemudian.

Hari itu sebuah pelajaran berharga diperoleh Gallo. Semoga bermanfaat ya kak...

Thursday, May 15, 2008

Buah Amandel

 
tetap ceria 


Teringat saat acara keluarga dan piknik ke Semarang (19/11/2006) yang hampir gagal.

Gallo mendadak panas tinggi di tengah perjalanan. Usai berhenti di Pom Bensin, Gallo mengeluh pusing, ketika kupegang tangan dan dahinya panas menyengat.

“ wah.. panas tinggi. Jadi ke Semarang nggak kak ? “ tanyaku khawatir.

Gallo tetap mengangguk.

“ yang sakit mana ?” Gallo mengelus leher dan bilang kepalanya pusing sekali.

Akhirnya perjalanan di lanjutkan. Gallo sudah mulai tidur lagi.

Sampai di Semarang pukul 10.30 WIB. Gallo sudah mulai ceria. Biasa … anak-anak kalau sakit tidak dirasakan terlebih didepannya terbentang aneka mainan di Wonderia, dari carrosel, speddy car, kereta api sampai mini roller coster.

Untuk sejenak Gallo & Nadjwa ceria bermain aneka mainan, semua permainan dicobanya, sampai saat makan siang ternyata panas badan Gallo makin tinggi. Gallo mulai mengeluh dan akhirnya menangis kesakitan.

Oh.. no padahal masih ada beberapa agenda yang harus dipenuhi.

Aku menyalahkan diri sendiri , piknik ke Semarang kali ini kok ya tidak membawa obat-obatan.

Akhirnya Om Adhy membantu mencarikan panadol di mini counter arena bermain.

Untuk sementara Gallo sedikit tenang.

Satu per satu agenda kami lalui. Pukul 16.00 WIB dengan percepatan acara dikarenakan kondisi Gallo yang melemah kami segera balik ke Jogja.

Malam hari Gallo makin panas. Dia mulai mengigau . Sesaat cerita meluncur dari bibirnya, kemudian dia mulai menyanyi, tiba-tiba dia terbangun dan berlari keluar kamar tidur mencari-cari papanya, kalau sudah ketemu kemanapun papanya jalan dia mengikuti dari belakang. He..he..he.. aku dan Wie jadi geli-geli cemas.

Pagi hari aku baru membawanya ke Dokter. Ternyata amandel Gallo membengkak. Dokter melarang Gallo minum es dan gorengan.

Sedikit lega, dokter mengatakan belum perlu operasi asal di jaga agar tidak makin membesar dan mengganggu pernafasan.

Aku was-was kalau sampai operasi, menurut cerita yang kudengar setelah operasi amandel biasanya anak malah gampang sakit. Hal itu bisa dipahami karena tonsil yang berfungsi untuk mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman yang memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan kemudian dihilangkan. Bak jalan bebas hambatan maka tidak akan ada lagi penyaring sumber-sumber penyakit tersebut.

Kakak iparku menyarankan untuk minum juice Nanas. Katanya juice Nanas bisa mengempiskan amandel.

Nanas mengandung pigmen (zat pewarna alami), seperti karotenoid, flavonoid, dan klorofil. Karotenoid terdapat juga pada buah-buahan berwarna kuning orange lainnya seperti belimbing, pepaya, dan mangga.

Betakarotenoid berpengaruh baik terhadap pencegahan kanker paru-paru dan tenggorokan akibat merokok.

Flavonoid mempunyai peran sebagai anti peradangan, antialergi, antivirus, dan antikarsinogen.

Sama seperti pada pigmen lainnya, klorofil (pemberi warna hijau pada buah-buahan) juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker.

Amandel Perlukah Dibuang . . . ?

Tentu saja dokter tidak bisa gegabah menentukan apakah amandel si anak akan diangkat atau tidak. Keadaannya pasti akan dilihat dulu, apakah sudah terjadi infeksi kronis, sudah mulai mengganggu jalan saluran napas, atau bahkan sudah sampai mengganggu pencernaan bagian atas.

Organ sekecil apa pun pastilah ada manfaatnya. Karena itu, diangkat atau tidaknya perlu dilihat kasus per kasus. Amandel, yang sebenarnya sebutan awam bagi tonsilla palatina (tonsil), punya peran di dalam tubuh (disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel). Amandel merupakan salah satu jaringan limfoid di daerah faring. Fungsi jaringan yang letaknya di bagian belakang rongga mulut itu memproduksi sel-sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih).

Organ ini juga berperan penting dalam tahap-tahap awal kehidupan untuk melawan infeksi selaput lendir na-sofaring (di belakang rongga hidung) dari udara pernapas-an sebelum masuk ke saluran napas bagian bawah. Dari penelitian juga diketahui, tonsil dapat memproduksi anti-bodi yang berperan dalam memproduksi Imunoglobulin A. Antibodi inilah yang membuat jaringan lokal tahan terhadap kuman penyakit. Dapat dikatakan, amandel menjadi benteng pertahanan terdepan yang menangkis serangan kuman penyakit yang masuk lewat pernapasan.

Berada di tengah struktur telinga, hidung, dan tenggorokan, tonsil sebenarnya terdiri atas tiga pasang. Pasangan pertama, tonsil faringealis, terletak pada dinding belakang saluran napas bagian atas atau faring dan di belakang hidung. Kedua, tonsil palatina pada sisi kiri dan kanan - pada lengkungan antara anak lidah dan dasar mulut (amandel). Pasangan ketiga, tonsil lingualis (tonsil lidah) yang letaknya di permukaan atas pangkal lidah.


Karena letaknya yang strategis, yaitu pada pintu masuk saluran napas dan makanan, maka fungsi utama tonsil ialah menghancurkan mikro-organisme yang masuk di pintu atas sistem pernapasan dan pencernaan. Tonsil-tonsil itu membentuk lingkaran pertahanan yang saling dihubungkan oleh garis khayal yang disebut cincin Waldeyer.

Gallo sekarang lebih manut kalau dilarang minum es dan gorengan.

“ Mama, ini boleh kumakan..? “ tangannya mengenggam sebungkus keripik potatoes.

“ Ehmmm.. gimana kalau enggak..?? ” kerlingku

“ Lho ini khan yang beli Mama dari supermarket tadi. Trus untuk siapa ? ” tanyanya dengan jenaka.

Aku tertawa.

“ Lupa .. kalau Gallo sekarang sudah mengurangi gorengan. Buat Mama saja ya..”. ucapku sambil meminta keripik yang tergenggam ditangan Gallo.

Gallo meringis lucu.



Superdad

Melihat Wie bercanda dengan Gallo & Nadjwa seringkali membuatku mengelus dada. Tak bisa aku bedakan mana yang anak-anak dan mana yang orang tua..!! Kamar dan mainan pasti berantakan laksana kapal pecah.
Teriakan dan tawa cekakaan tak ada henti. Sedetik kemudian berubah dengan kalimat-kalimat rebutan dan rengekan. Kalau sudah seperti itu aku mulai buka mulut.
“ sudah bercandanya … nanti pasti ada yang nangis..”
Untuk selanjutnya mulut-mulut mereka segera manyun dengan satu huruf vokal panjang “ uuuuuuuuuu…” diiringi dengan cengiran dan kepergian mereka bertiga pindah dari pandanganku untuk mengobrak-abrik lokasi lain.
“ heehhhhh “ akhirnya aku cuma bisa menghembuskan nafas panjang, melihat kamar yang porak poranda ditinggal 3 anak-anak ‘mbelis’ itu.
Tiba-tiba …. Gobraaakkkkk… Terdengar benda jatuh dari dalam kamar tidur utama. Aku berlari. 2 bayi kecilku terlihat menarik-narik kursi riasku.
“ mau untuk apa ?” tanyaku sambil membantu membetulkan letak kursi.
“ jangan mah.. pinjam dulu .. si papa itu sembunyi di kamar mandi, mau tak pukul e kalau keluar.. “ Nadjwa mendorong badanku keluar kamar.
“ Lho nggak usah naik kursi Nadj…” seruku.
“ Aku tuch nggak tinggi.. aku mau naik kursi…”. Teriak Nadjwa keras.
Ahhhh… sudahlah aku mengalah.
Jerit dan teriakan kembali terdengar…
“ lari …. Ada hantu….” Teriak Gallo.
Kulihat Wie mengejar anak-anak dengan kepala tertutup handuk…!!!

Jangan tanya seberapa senang dan seberapa sering ketiga ‘anak-anak’ itu bercanda dan berantem. Tiap saat selalu saja jerit dan teriakan diikuti tawa cekakaan selalu terdengar. Aku sampai bertanya .. “ nggak capek apa kalian itu berlarian dan kejar-kejaran ..? “
Pasti jawabnya “ nggaaaaakkkkk …” panjang sekali.
“ Ya sih..mana kalian capek, yang bermain dan berantakin mainan kalian, mama yang kebagian bersih-bersih…” protesku.

Gallo dan Nadjwa memang sangat dekat dengan papanya. Gallo paling sulit kusuruh practice Biola minimal 30 menit sehari, tapi begitu papanya yang omong akan segera diturutinya. Walaupun perkara makan, mandi, prepare sekolah dan lainnya pasti teriak.. mamahhh…. !!!
Nadjwa si kelelawar kecil, tiap malam kalau tidak tidur dikeloni papanya tidak mau masuk kamar tidur, dia rela menunggu bermenit-menit disamping computer papanya yang tengah sibuk kerja. “ ayo pah bobok…!!! “ pintanya memelas.


Tak hanya saat senang, anak membutuhkan papanya. Ketika sedih pun ia ingin papanya ada di sisinya. Memang, kehadiran seorang ayah, dalam berbagai situasi, memberi arti tersendiri bagi anak

Perlindungan ayah pada gadis kecilnya yang sedang cemas membuatnya merasa aman. Walau tampak sepele, perasaan aman dan terlindungi membuat si gadis cilik tumbuh lebih percaya diri dan lebih tegar menghadapi dunia, terutama ketika berhubungan dengan lawan jenis.
Anak-anak memang lebih ceria berkegiatan bersama papanya dan juga selalu penuh kejutan. Gallo dan Nadjwa seringkali terkekeh-kekeh menghadapi ulah gila-gilaan papanya.
Kegiatan seperti ini kami tempuh bukannya tanpa manfaat. Keceriaan ayah-anak ini membuka jalur komunikasi. Anak membuka diri mengenai masalah-masalahnya pada ayah tanpa takut. Kedekatan ini membuat anak-anak lebih mudah bersosialisasi, dan lebih berani mengemukakan pendapat.

Ketika tempo hari turun hujan lebat, aku yang baru pulang dari kantor cuma bisa tersenyum maklum mendapati ketiganya berlarian mengelilingi rumah sambil hujan-hujanan.
Bibir Nadjwa yang membiru karena kedinginan tak membuat anak bungsuku itu berhenti berlarian. Akibatnya Nadjwa terserang flu walaupun tidak berat.

Sebagai orang tua , anak-anak sangat membutuhkan perhatian, perlindungan dan dukungan kita untuk melewati hari-hari sulit di masa perkembangannya.
Orang tua harus menjadi model yang menyenangkan yang diam-diam mengajari berbagai hal dan membuat anak-anak melihat dunia dengan kaca mata berbeda, agar mereka tumbuh menjadi anak yang berkepribadian kuat, ceria, dan bahagia.


-end-

Tuesday, May 13, 2008

Surfing Internet

Merambah dunia komputer bagi anak-anak merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan. Tak bisa dipungkiri dunia maya adalah gudangnya ilmu dan kretifitas manusia yang berkembang sangat pesat. Banyak manfaat yang dapat diambil bila kita mampu memilih mana yang tepat dan mana yang tidak. Jangan sampai anak-anak kita terlalu sering surfing internet dan merambah alamat website yang tidak diperuntukan untuk anak-anak seperti situs porno, kekerasan dan alamat situs lain yang belum waktunya untuk dilihat anak-anak.

Sebagai orang tua tentu tidak menginginkan anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik sebagai akibat seringnya surfing internet yang tak tepat karena longgarnya pengawasan dan perhatian orangtua dan keluarga dengan dalih kesibukan.

Saya sempat kecolongan ketika Gallo berumur 7 tahun sudah mengenal dunia internet tanpa saya ketahui.

“ mah.. tadi aku ke warnet.. main internet.. lihat primbon lihat hantu..hantu…” Gallo dengan menggebu bercerita. Mulutnya manyun kiri kanan sambil mengunyah jelly candy.

Saya terperanjat… ha… main internet… allamak… selama ini saya sama sekali belum mengenalkan internet kepada putri sulungku itu…

“ hi… aku takut mah… ada hantu pocong…. “ Nadjwa, si bungsu menimpali dengan suara sangat mantapppss.. di huruf akhir ‘ng’…

Aku makin melongo…

Jaman memang sudah bergulir. Seiring pergerakan jaman, tentunya kecanggihan teknologi seperti komputer dan internet sudah bukan barang mewah lagi. Bahkan melihat anak berumur 5 tahun demikian lancarnya bermain komputer sudah bukan penampakan aneh lagi. Bisa jadi malahan anak-anak lebih paham klak-klik mouse komputer dibandingkan kita.

Komputer seakan menjadi 2 sisi mata uang yang total berbeda. Di satu sisi benda ini bisa membanjiri anak dengan tambahan pengetahuan segudang, tapi di sisi lain, bahwa ia akan lebih asyik main komputer dibanding bergaul dengan teman seumurannya juga menjadi kekuatiran yang kita simpan. Ketergantungan akan benda satu ini juga bisa menjadi masalah tersendiri.

“ Gallo tahu internet dari mana..? tanya saya menelusur.

" dari mbak Atif … “.

Atif adalah anak perempuan tetanggaku kelas 5 SD.

“ kenapa harus ke warnet… dirumah juga ada kalau mau buka internet. Mama punya alamat-alamat yang bagus untuk dibuka anak seumurmu… “ saya sangat tidak setuju kalau Gallo surfing internet dengan alamat website yang tidak tepat untuk anak seumuran Gallo.

“ Mama nggak bilang sich kalau dirumah boleh main internet..” dalih Gallo lagi.

Aku tersenyum simpul.

“ tentu boleh… , nanti mama ajari.. tapi jangan buka situs primbon ya…” pintaku.

“ situs itu apa..? “

“ ???!!!%%**$$..... “


notebook yumiko


Kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.

Pemagaran komputer
Sebenarnya kata pemagaran ini hanya sebagai ungkapan agar orang tua bisa membimbing anak memanfaatkan komputer tanpa harus membuat si anak terkena imbas negatifnya.
Yang harus dicermati mungkin adalah konsumsi games dan internet. Berbagai variasi games komputer kadang luput dari pengawasan orang tua. Padahal kadang games cukup sarat dengan unsur kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak. Untuk internet, mungkin ini menjadi masalah bagi buah hati kita yang sudah beranjak semakin besar. Akses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet, seperti materi bermuatan seks dan kekerasan yang dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang.

Bahaya Kecanduan
Perlu diperhatikan juga, tidak hanya obat-obatan yang bisa mengakibatkan kecanduan, karena komputer pun bisa melakukan hal yang sama pada buah hati kita. Pengaruh negatif kecanduan bermain komputer ini memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Lalu apa yang seharusnya Anda lakukan sebagai orang tua agar komputer tetap bisa bersahabat dan bukan menjadi musuh bagi anak? Perhatikan hal berikut..

Tegas
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Buatlah kesepakatan dengan anak mengenai waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.

Kesempatan
Berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini. Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang.

Awas Efek
Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak. Awasi hal ini untuk mencegah terganggunya fungsi indera buah hati Anda.

Selektif
Pilihlah software tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.

Safety
Harus aman. Perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya tegangan listrik. Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan CPU komputer.

Kenyamanan
Berikan meja atau kursi komputer yang ergonomis dan sesuai dengan bentuk serta ukuran tubuh anak. Buat buah hati Anda sedemikian halnya nyaman. Bentuk property yang tidak ergonomis bisa berpengaruh buruk pada perkembangan anatomi bentuk tubuh si anak.

Sosialisasi
Jangan sampai karena terlalu asik bermain komputer, anak Anda jadi lupa bergaul dengan teman-teman sepantarannya. Tanamkan padanya bahwa komputer bukanlah satu-satunya aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan karena bermain dan sosialisasi dengan teman-teman juga tidak kalah menariknya.

Nah, selamat bermain komputer..


Monday, May 12, 2008

Melintasi sungai Siak


view from the hotel room

2 hari satu malam, waktu yang sangat singkat untuk perjalanan Jogjakarta – Pekanbaru. Tugas kantor sekaligus acara jalan-jalan sedikit. Karena waktu luang yang sangat sedikit tempat belanja yang bisa dilongok adalah pasar bawah kota pekanbaru , waktu yang disediakan cuma 2 jam sebelum makan siang dan meluncur ke bandara Sultan Syarif Kasim II. Ih.. waktu segitu mana cukup untuk mengobrak-abrik pasar yang menjual tas berbagai merek terkenal, pernak-pernik, baju dan aneka makanan ringan tersebut… makhlum ibu-ibu … shooping adalah hobby.. :-D

Mas Tomo
Mas Tomo adalah teman baik mommy. Kebetulan tempat dinasnya di Chevron areal Minas lumayan dekat dari Pekanbaru. Sama-sama orang Jogja. Janjian dengan mas Tomo ketemu mommy hari minggu pagi . Mas Tomo datang ditemani seorang sahabatnya . Kata mommy keduanya wajib mengantar mommy belanja, mommy bilang mas tomo pasti lebih hafal arealnya. Wah kebayang nggak sich bapak-bapak malahan yang mengantar mommy dan tante nunung belanja di pasar, he..he..he..

Pak Aprizal & Pak Said
Beliau adalah mahasiswa pascasarjana yang sedang kuliah jarak jauh . Beliau bertugas mengawal mommy dan tante nunung. Wah tambah lagi yang menemani belanja… 4 orang bapak-bapak…!!
Lho pak Erman sopir dari Unilak nggak dihitung mom..?
O iya.. pak Erman ini yang antar jemput mommy dari kedatangan hingga nanti pulang lagi ke Yogya.

Setelah puas belanja, 3 dos besar berisi aneka oleh-oleh menambah barang bawaan mommy. Pasti over bagasi nich… :-D


souvenir dan tas



aneka makanan kecil


Tujuan selanjutnya makan siang ke satu tempat makan yang berada dipinggir sungai Siak.
Wah aneka menu masakan ikan tersaji. Hmm semua lahap-lahap menyantap ikan, cumi, dan udang yang tersaji memenuhi meja.


resto terapung


Tak terasa waktu berjalan sangat cepat, saatnya untuk pamitan dan berangkat ke bandara.


mas Tomo, tante Nunung & Mommy


Thanks teman-teman semua, terima kasih untuk keramahannya semoga lain waktu kita masih bisa bertemu kembali.


Friday, May 9, 2008

Nadjwa Swimsmile



24 Juli 2006
Hari minggu siang renang ke kids fun.. woow.. Nadjwa ( 3,5th) antusias sekali, baju renangnya yang kedodoran ditenteng-tenteng kesana kemari. “ pakai yang satunya dik.. yang gambar mickey mouse..” pintaku untuk menukar baju renang.

“ .. nggak mau, yang ini saja..” tolak Nadjwa sambil meletakkan baju renang warna biru diatas tas bawaan. Aku menyerah… baby kecilku ini paling tak bisa disuruh merubah keputusannya.

Di kolam renang, Gallo (7th) dan keponakanku Ruben (10th) sudah lebih dulu melesat ke kolam dewasa dengan waterdoom papan luncurnya yang tinggi menjulang dan melingkar-lingkar.

Aku senang dengan reaksi Nadjwa, dia segera berlari ke arena kolam anak-anak yang dangkal dan segera berguling-guling didalam air.

Berkali-kali tawanya terdengar riang, ah… lega… aku sudah khawatir jangan-jangan Nadjwa tidak mau ‘nyemplung’ ke kolam.

“ Nadjwa… ayo ke kolam dalam.. nanti di gendong papa..” Wie berkali-kali mengajak nadjwa pindah kolam, ingin mengajari Nadjwa berenang.

“ nggak mau.. disini aja…” tolaknya keras berkali-kali juga.

“ aku nanti tenggelam…” lanjutnya dengan mimik lucu.

Aku tertawa , Wie meringis geli… “ khan di pegangi papa…”

“ nggak mau … aku takut….. aku disini saja…”

Akhirnya kami mengalah.. biarlah Nadjwa senang bermain air dulu. Setelah merasa nyaman dan menikmati berada di dalam air nantinya akan kami ajari berenang.

Secara alamiah anak-anak memang tertarik pada air, terutama dalam hamparan yang luas seperti kolam renang dan laut. Namun reaksi anak terhadap air sangatlah berbeda-beda, bergantung pada usianya. Saat mereka masih kecil, mereka masih takut membenamkan diri lebih dalam di air. Mereka umumnya lebih senang bermain di air hanya sebatas mata kaki saja. Sebenarnya, ketika anak telah berusia dua tahun, orangtua dapat mulai melatih mereka berenang. Caranya, bawa mereka ke kolam dan pegang badannya sehingga mereka bisa menendang atau memukul-mukul air dengan tangan dan kakinya.

Dan ketika anak tersebut telah memasuki usia empat tahun dan telah cukup familiar dengan air, mereka bisa belajar menahan dan mengatur napas serta mengambang. Dengan demikian, ketika memasuki usia enam tahun, sudah siap untuk belajar berenang secara formal.

Kolam renang merupakan tempat yang paling baik bagi pemula yang ingin belajar renang. Sebab, di tempat itu tidak ditemui elemen yang bisa membahayakan seperti lubang yang dalam, arus air yang deras, atau batu-batuan yang tajam.

Alasan utama terjadinya kecelakaan di air adalah panik. Situasi seperti ini pasti dialami siapa pun yang tidak menguasai ilmu renang. Menit-menit pertama menyadari kakinya tidak menyentuh permukaan, mereka langsung lupa bahwa tubuh manusia itu dapat mengambang dengan sendirinya di atas air dalam keadaan santai.

Berenang adalah satu keahlian yang paling penting yang dapat ditanamkan pada anak sejak kecil. Orangtua yang tidak bisa renang atau takut terhadap air harus dapat mengatasi emosinya saat mendampingi anak belajar renang. Jika tidak, hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap anak sehingga mereka pun merasa cemas pula saat belajar.


Mengawasi anak saat berenang sangat dianjurkan, terutama bila berenang di laut. Sebab, orang yang pandai berenang pun bisa saja tenggelam di laut akibat adanya aliran deras atau gelombang besar. Selama mereka berenang di laut, jangan pernah melepas perhatian dari mereka. Lebih-lebih jika tidak mengenal suasananya, agar tidak terseret oleh gelombang atau arus deras, jangan biarkan mereka bermain hingga ke tangah laut.

Untuk mencegah anak lelah atau kram, pastikan mereka tidak mengalami dehidrasi dengan cara memberi minum air putih. Olesi tubuh mereka dengan sun-proof beberapa kali selama mereka berenang agar kulit tidak terbakar sinar matahari.

Berikut beberapa tindakan preventif bisa dilakukan orangtua saat mendampingi anak di kolam renang :
  • Bawalah ponsel sebagai tindakan berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
  • Periksa terlebih dahulu kondisi kolam sebelum berenang.
  • Pilihlah kolam renang yang dilengkapi fasilitas pengamanan, seperti penjaga, indikator kedalaman kolam dan pelampung.
  • Awasi anak sepanjang mereka berlatih renang.
  • Bagi yang tidak bisa berenang, gunakan jaket penyelamat saat mengawasi anak di kolam renang.
“ Mama, aku lapar…” teriak Gallo menghampiriku.. “ .. Nanti pulangnya makan di Mc D ya mah..”

“ Budhe….. boleh minta es krim ..” Ruben menunjuk counter ice di corner snack.

“ aku beliin bakso panas, mah…” Wie ikut-ikutan nyeletuk..

“ Mamah… aku kedinginan…” Nadjwa menghambur kearahku. Kupeluk si kecilku yang mulai menggigil, kubunggkus dengan handuk.

“ ya.. ya.. ya… sekarang semua mandi air hangat setelah itu kita makan, oke…”

“ oke… “ teriak anak-anak berbarengan dan segera berebut membawa perlengkapan mandi.