Tuesday, July 31, 2012

Si HITAM Jamaika


Inilah hasil ke-kepo-an saya… J menjelang puasa hari pertama kemarin, saya semangat boncengan dengan ibu buat jemput Nadjwa yang nginap dirumah Tasya teman sekolahnya di daerah Cangkringan. Rumah Tasya cukup jauh dari Condong Catur, tapi jarak jauh itu terbayar dengan hasil pembuktian saya karena sebuah cerita. Cerita tentang sebuah pohon jambu yang memiliki 3 warna pada tingkat kematangan buahnya.
Nah bener kepo khan..? karena pohon jambu aja saya sampai segitunya.. hehehehe
Ibu dan bapak yang pertama kali melihat selalu cerita dengan nada excited banget… ‘wuuiiihhh jambunya unyu….’ kata ibu dgn gaya gaul dan pamer.. iiiihhh saya gemas bukan kepalang.
Maka hari itu ketika Nadjwa ijin nginap dirumah sahabatnya tersebut saya cepat-cepat bilang kalau mau jemput adek ke Cangkringan.
‘ihhh tumben mau jemput, biasanya mommy ngarep Nadjwa diantar pulang papanya Tasya…’ ucap Gallo sok heran.
‘… hhmmmm pasti ada apa-apanya, mommy pengin liat pohon jambunya Tasya yaaaa…???...iiihhh mommy kepooooo .’ lanjut Gallo dengan mimik muka badut.
Saya meringis sambil memasukkan kamera jadul saya ke dalam tas dan segera bergegas berangkat sebelum Gallo tambah mengejek.

jambu unyu
Dijalan saya berdoa semoga tidak ketemu ayah ibunya Tasya ketika sampai disana, haduhhh saya cukup malu juga kalau nantinya saya dah norak moto-moto jambu trus dipetikin jambunya pula….hahahaha *edisi lebay
Dan Alhamdullilah saya memang tidak ketemu mbak Susi dan mas Joni orang tua Tasya. Begitu turun dari motor saya langsung celingukan dibawah pohon jambu yang ternyata bernama Jambu Jamaika. Wahhh emang unyu pohon dan buahnya. .. J

Jambunya besar-besar, dan berwarna-warni, ada yang merah muda, merah tua dan hitaaaammm…!!!. Saya segera ambil beberapa foto diiringi tatapan bengong Nadjwa dan Tasya. Aaahhh…biarin dech yang penting saya sudah liat langsung dan bisa mendokumentasikan sang pembikin penasaran.
Saya segera pamit ke Tasya sebelum orang tuanya muncul, pulang dari kantor. Gak enak banget kalau pulang dibawain jambu yang unyu-unyu gitu. J
jambu dersono
Malam hari, mbak Susi telpon dan minta maaf kalau gak ketemu karena masih dijalan. Wah dalam hati saya justru bersyukur. Ternyata menurut cerita mbak Susi,  jambu jamaika nggak enak dimakan kalau belum matang dan berwarna hitam. Jambu jamaika berbuah sepanjang tahun, anehnya pohon jambu jamaika akan terus berbuah jika memang musim hujan sedang berlangsung, jambu akan berkembang pesat jika hujan selalu turun, dan sebaliknya jika panas terus – menerus maka jambu sukar untuk berbuah. Maka jambu jamaika sangat cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang tinggi seperti Bogor. 
Namun bukan berarti di daerah lain tidak bisa, tetap saja bisa ditanami pohon jambu jamaika dan bisa berbuah kurang lebih setelah tiga tahun setelah menanam bibit jambu tersebut.
‘ oya.. tadi mbak Tary liat to ada cangkokan , kata bapaknya Tasya klu sdh siap tanam mau buat panjenengan…’ kata mbak Susy mengabarkan berita menyenangkan. Tapi saya jadi malu karena ketahuan inguk-inguk pohon.
‘ kok tadi gak dipetiki sekalian yang hitam-hitam to mbak…’ lanjut mbak Susy membuat saya tertawa garing.
Dan ternyata 2 hari kemudian, mbak Susy mengirim sekantung plastik berisi Jambu Jamaika yang hitam-hitam siap makan. Duuu mbak Susy…. jadi gag enak nich… hahahaha
jambu jamaika
‘ wah mbak , makasih lho kirimannya …pas banget buat buka puasa…J..’ ucap saya dari telepon dan mendapat jawaban kalau suka bakal dikirim terus tiap matang… hahaha…mbak ku yang satu ini emang pinter nglulu.. hiks..hiks…

Tak sabar, saya segera belah si hitam … hmmm daging buahnya putih bersih , Gallo dan Nadjwa segera mengambil seiiris dan katanya rasanya memang aduhaiiii…. manis, segar, empuk bertekstur lembut seperti jambu bol di negara kita ,kalau jaman saya kecil disebutnya jambu dersono. Bedanya jambu jamaika manis banget sementara jambu dersono seperti yang saya beli di sanmor UGM rasanya asam.

Terima kasih ya mbak Susy… kepo saya sdh terjawab lengkap… J

Friday, July 27, 2012

Hari-hari puasa


my lil princess
Bibir Nadjwa pecah-pecah dan berdarah karena puasa, tapi tak ada keluhan sedikitpun keluar dari bibir mungilnya. Ketika saya menawarkan untuk memberi lipbalm, gadis kecil itu menolak. Nggak suka..jawabnya. Akhirnya tiap malam menjelang tidur saya olesi dengan madu, tapi beberapa detik kemudian tawanya pecah sambil memeluk saya, sudah habis dijilat katanya. Hahahaha Nadjwa…
Kakak Gallo yang lagi asyik memetik dawai gitar malah ikutan minta madu dan dijilat-jilat dari sendok.

Alhamdullilah, kakak adik lancar menjalankan puasa , tanpa saya suruh Nadjwa sudah sangat memahami konsep pentingnya puasa Ramadhan, bahkan dengan lugas si kecil berkata bahwa puasa juga harus menahan amarah , rugi katanya kalau puasa hanya mendapat lapar. ‘jadi kalau kakak ngajak aku berantem , aku diam aja tak merem…’ saya dan Gallo terkikik sambil mengacak rambut panjangnya.
Adek melotot…. ‘eeiiittss… gak boleh marah…’ sergah Gallo sambil menahan tawa.

si burung gendut
Bagi orang dewasa, sangatlah mudah untuk tidak menunjukan rasa lapar dan haus saat puasa. Tapi bagi anak-anak yang belum berkewajiban menjalankan puasa seperti  Nadjwa pastilah sekali dua kali mengeluh lapar atau pusing. Saat seperti itulah bagaimana tugas seorang ibu dituntut untuk mampu memberi pengertian dan kesabaran kepada anak. Tak kurang-kurang  saya harus menyemangati anak-anak saat mereka mulai merasa berat. Bagaimanapun juga puasa membuat anak-anak kurang tidur, sedikit makan, dan kecapekan. Kegiatan sekolah mereka juga hanya berkurang beberapa jam dari hari biasa jadi tetap kegiatan mereka banyak disaat bersamaan mereka sedang menjalan ibadah puasa.

Sebagai bentuk apresiasi saya atas prestasi puasa penuh mereka, tiap tahun saya memberi anak-anak hadiah berupa uang. Uang yang bisa mereka pakai untuk membeli barang kesukaan mereka.
Tahun ini kakak sudah berencana ingin beli sepatu dari uang yang akan didapatnya. Saya terharu ketika mendengar keinginan kakak , tugas saya membelikan sepatu untuk sekolah tapi karena terbatas dana saya belum mampu membelikan. ‘ besok pakai uang Gallo dari hasil puasa saja, khan mommy tinggal nambahi sedikit..’
Sementara adek blom ada rencana selain menambah pundi-pundi uangnya makin gendut di perut angry bird celengannya. hehehehehe

penyegar favorite
Bulan Ramadhan adalah bulan dengan pengeluaran terbesar buat makan dibanding bulan-bulan lain. Itu saya sadari dan memang saya persiapkan. Apalagi kebutuhan akan makan anak-anak. Walaupun anak-anak sangat gampang makan dan tak pernah pilih-pilih makanan. Gallo dan Nadjwa hanya minta tiap hari minum es kelapa muda. Saya turuti tapi dengan sedikit  batu es karena Gallo punya amandel yang membesar sementara adek gampang panas badan bila kebanyakan batu es.
Saya juga stock telur, nugget, kornet, sarden, ayam filled, daging cincang, brokoli dan camilan yang disukai anak-anak.
Walaupun anak-anak jarang meminta utk jenis makanan yang mau mereka makan saat buka dan sahur tapi tetaplah harus diperhatikan pemenuhan gizinya. Setidaknya karbohidrat, protein dan vitamin harus ada.

Bulan puasa, biasanya juga diisi dengan kegiatan ibadah lain seperti sholat tarawih, mengaji dan pengajian.
Saya, Gallo dan Nadjwa juga disibukkan dengan kegiatan tersebut dimasing-masing tempat. Gallo yang sekolah di SMP Al Azhar tiap hari juga mendapat tambahan ngaji dan pendalaman agama disekolahnya. Begitu juga adek yang menuntut ilmu di SD Model , sekarang adek sekolah menggunakan jilbab, anjuran dari sekolahnya selama Ramadhan, juga ada TPA tiap hari. Sementara saya, kantor tempat saya bekerja tiap pagi menggelar pengajian selama kurang lebih 45 menit sebelum aktifitas kerja dimulai.
Malam hari kakak dan adek sholat tarawih di masjid Ar Rasyid dekat rumah, saya memilih tarawih sendiri dirumah.

Hhhmmm… hari-hari puasa masih panjang buat saya, Gallo dan Nadjwa.. semoga dilancarkan semua bentuk ibadah di bulan Ramadhan ini, dan Allah mengabulkan doa dan pinta yang kita panjatkan ya nak, Aamiin.

Monday, July 23, 2012

Ala Chef

Melihat & Mengingat
Awalnya cuma mo publish satu tulisan tentang kegiatan masak kimbab hari pertama buka puasa kemarin, tapi liat hasil foto step by step nya jadi terpikir buat tulisan tersendiri.

Ide bikin kimbab ini terwujud dikarenakan beberapa hari yang lalu, sebagai asisten SAP Accounting FE saya mendapat tugas untuk mengawal acara Training pegawai bagian keuangan UII dengan tema Team Building. Hasil replika dari Konferensi SAP di Hongkong kemarin, my Boss akan mengisi acara team building dengan cooking class.

Memapar Nasi
Tahun lalu waktu saya ikut konferen di Singapore acaranya Drummer Session, tiap orang dipegangi alat seperti ketipung dan satu grup diminta buat irama musik dan perform per group. Team yang berhasil membuat satu kelompok mampu membunyikan ketipung dengan irama yang bagus, klop dan kompak dialah pemenangnya.


Kimbab team 14
Nah karena tahun ini beda yaitu cooking class, maka pas banget jika tema training di UII juga mengadopsi kegiatan yang sama. Hasilnya adalah cooking Kimbab dan Dak Gui, hasil kerja sama antara UII dan resto korea Dae Jeung Geum.

Menggulung


Teknis acaranya, setiap kelompok yang beranggotakan 6 orang termasuk 1 pimpinan akan memasak 2 masakan korea, juri akan menilai hasil masakan tiap team dari segi cara masak, rasa, penampilan, dan kekompakan team.

Awalnya pimpinan regu akan melihat demo masak yang diperagaan oleh chef Dae Jeung Geum, stlh itu sang pimpinan akan mendelegasikan step-step cara memasak ke anak buah, dari hasil petunjuk pimpinan tersebut team akan mulai masak dengan batasan waktu yang telah ditentukan.

Dak Gui
Waaahhh… acaranya berlangsung seru dan sangat menyenangkan. Seluruh peserta baik pimpinan dan anak buah bersatu memasak, daya ingat, perintah dan kecakapan untuk menterjemahkan kata-kata ke dalam proses pembuatan masakan berjalan seru, komunikatif dan lancar. Peserta makin terlihat keren dengan apron yang dikenakan. Apron berwarna putih dgn list warna merah menambah cakap peserta layaknya chef profesional, hehehehehe.

Alhasil selama acara cooking saya hanya bisa melihat dan mengingat cara pembuatan 2 masakan tersebut. Pada saat acara tersebut digelar, tentu saya tidak ikut masak, sebagai penyelenggara tugas saya membantu persiapan acara dan keliling-keliling ke semua group memastikan kelengkapan yang dibutuhkan peserta sekaligus dokumentasi.
Tapi dalam hati saya sudah janji untuk buat sendiri dirumah, belanja dulu alas dan nori, saya yakin mudah dan anak-anak sangat menyukai masakan korea.

Dan akhirnya saya bisa praktek dirumah, tapi atas kebaikan teman saya Linggar yang pemilik resto korea. Katanya daripada saya repot beli dia memberikan kimbal, alas yang terbuat dari bambu untuk menggulung kimbab dan juga nori, rumput laut pembungkus nasi.
Whoalaaa... tentu saya senang bukan kepalang, makhlum beli alatnya harus jauh sekali tempatnya.

Kata Linggar, dia melihat saya pingin coba bikin karena terus tanya-tanya chef disela-sela acara berlangsung tapi tidak memungkinkan buat saat itu.... Hahahahaha.



Maka inilah KIMBAB Ala SAYA…. J


Bahannya : Nasi putih dan sedikit ketan diulen dengan minyak wijen, garam dan gula pasir. Sedangkan isiannya : wortel, bayam, telur dadar dan daging giling yang sebelumnya sdh dimasak dgn bumbu bawah putih, kecap asin dan minyak wijen.

Bahan yang saya pakai seadaanya yaa… hehehehehe
Tapiiiii walaupun sederhana .. Gallo dan Nadjwa suka sekali dan memuji kelezatannya.
Alhamdullilah… J
Senangnya dapat kecupan Nadjwa dikedua pipi saya. Katanya : You are the best, Mom…J

Saturday, July 21, 2012

Kimbab for Buka

Hari-hari puasa, selain disibukkan dgn sebanyak-banyaknya beribadah dan berlomba mendapat limpahan pahala Ɣªήğ berlipat dari Allah SWT, sebagai seorang ibu rumah tangga, selain kewajiban di atas saya msh punya tambahan tugas lain yaitu 'sibuk' mempersiapkan makan sahur dan buka puasa.
Dulu saya suka masak sendiri, menyusun menu sebulan, stock belanja bahan masakan dan sore hari sepulang kantor langsung masak buat buka puasa.

Terkadang urusan menyusun menu itu bikin (⌣́_⌣̀) habis krn gak mudah. Keterbatasan waktu dan tenaga membuat saya harus memilih masakan yang mudah dan bisa saya masak.
Al hasil tiap hari harus gugling buat cari referensi masakan.
Urusan selerapun bisa bikin puyeng krn anak-anak sebenarnya maunya Ɣªήğ simpel dan mudah, tp klu nuruti keinginan anak-anak menu makanan mrk minim sayur.

2 tahun ini saya memutuskan untuk tidak lagi sibuk masak :-) krn dimudahkan dengan beli sayur dan lauk dgn banyaknya 'pasar kaget' penjual aneka masakan dan makanan buka puasa dilingkungan sekitar rumah.
Sayuran, lauk pauk, snack atau minuman semua ada. Tinggal pilih dan tiap hari bisa beli dan ganti-ganti penjual sesuai selera.

Taaappiiii.... Hari pertama tetaplah harus spesial, anak-anak minta mommy masak... :-)
Yaeelaaa... :-(
Mau tak mau saya menurut. Gak ada salahnya karena sebenarnya saya suka masak.
Saya bilang ke anak-anak , mommy masak tp yang mudah aja boleh?
Anggukan kepala mereka menenangkan saya Ɣªήğ sudah lama gak berkutat dgn bawang dan cabe. Pilihan saya bikin masakan korea yang mudah.
Mommy bikin kimbab ya, ntar tinggal tambah lauk tp beli...

Diluar dugaan mereka senang sekali.
Heran juga saya dgn anak-anak. Mereka doyan sekali dgn nasi dibungkus rumput laut tersebut. Pdhal menurut saya amis, tp mrk malah gemar. Keponakan saya Ruben malah mengkritik kok tdk pakai ikan, bikin kurang amis katanya ketika saya mengganti ikan dgn daging giling. Hehehehe
Maka inilah menu buka hari pertama , kimbab ala saya.... :-) ... tengok 'mencoba kimbab'

Sebagai desert, kakak Galo bikin pancake saus madu dgn tambahan ice cream choco oreo..
Nyam... Nyam... Enaaaaaakkkkk

Alhamdullilah.. nikmatnya buka puasa day one.

Friday, July 20, 2012

Kembali Ramadhan

Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa..., ada salah, ada khilaf, ada dosa, yang mengikuti perjalanan hari-hari itu. Agar tak ada sesal, tak ada dendam,mari kita sama-sama sucikan hati, diri dan jiwa kita. "Marhaban Ya Ramadhan" selamat menunaikan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita selalu di berkahi di bulan yang penuh mahrifah ini. Aamiin.

::::::: :::::::: ::::::::

Itulah ucapan tuk mengawali fajar bulan ramadhan Ɣªήğ sebentar lagi datang, Alhamdullilah puasa bisa kembali saya jelang bersama anak-anak. Ya Allah lindungi dan mudahkan kami menjalani ibadah wajib ini, semoga puasa tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu.

Bulan ramadhan, bulan suci bulan penuh ampunan, sungguh Maha Penyayangnya Allah kepada umatnya memberikan kesempatan untuk dapat bertobat atas dosa-dosanya, bahkan berkesempatan dilipat gandakan ganjaran tuk amal ibadah yang diperbuatnya.

Marhaban Ya Ramadhan.

Wednesday, July 18, 2012

Gallo dan Gitar Galau


Seems like everybody’s got a price,I wonder how they sleep at night. When the sale comes first, And the truth comes second, Just stop for a minute and
Smile…..

Melihat Gallo bernyanyi sambil asyik memetik dawai gitar dan menyanyikan Price Taq –nya Jessy J, sungguh membanggakan bagi saya. Bangga dan terharu karena Gallo mampu membuktikan ke saya kalau keinginannya untuk punya gitar dan mampu membunyikannya benar terwujud.
Waktu duduk di sekolah dasar, karena ‘ambisi’ saya sebagai orang tua didukung gencarnya tawaran ekstrakulikuler biola dan banyak teman-temannya mengambil kegiatan yang sama, Gallo akhirnya mengikuti ekskul Biola.
Alhamdullilah prestasi kakak cukup baik dan selalu perform bila SD Budi Mulia mengadakan acara baik didalam dan luar sekolah. Tiap tahun juga mengisi acara Orchestra malam perpisahan grade VI.

Namun sejak lulus sekolah dasar, tak lagi biolanya disentuh. Sungguh sayang memang tapi akhirnya saya harus menyadari kalau hobbynya bukan main biola melainkan petikan dawai gitar dari jemarinya yang lentik panjang.


Ketika rejeki datang, Gallo akhirnya mendapatkan gitar classic impiannya. Bukan barang yang termahal tapi cukup nyaman sesuai ukuran Gallo dan suara gitarnya jernih dan lumayan indah.
Rekomendasi bagi pemula, saya membelikan sebuah gitar merk Yamaha middle type. Kata penjualnya bagus untuk anak-anak yang lagi belajar main gitar karena petikan snar nya empuk dan suaranya bagus dan gak bikin anak-anak frustasi memainkannya.
“ lhaa gimana ya bu, ada orang tua yang malah sering berkata jangan yang mahal-mahal, khan masih belajar..” ucap penjualnya sambil tersenyum.
“ lha kalau belajar saja sdh dipakaiin gitar yang tidak nyaman, harus menekan dengan sangat keras agar bisa menghasilkan nada, khan anak-anak bisa malas belajar karena lelah..” lanjut si engkoh serius.
Dan saya membenarkan. Kenyamanan dan kualitas sebanding, jadi kalau menginginkan anak belajar alat musik dengan tekun dan senang tentu kualitas alat diutamakan.

Sudah hampir setahun Gallo setia memetik dawai gitarnya. Anak itu hebat, bakat musikalnya membuat proses belajar otodidaknya berjalan lumayan lancar. Bahkan kalau sedang ‘galau’, sebuah lagu mampu diciptakannya dengan cepat.
Ngomongin lagu ciptaan, saya teringat saat Gallo dan teman-temannya perform di Pyramid saat acara lomba nyanyi yang diadakan sekolah music Talenta Svara Bertha.
Gallo dan 3 temannya Akira, Fira dan Diva sebagai pengisi acara menyumbangkan beberapa lagu termasuk sebuah lagu ciptaan mereka ber-4.
Diva dan Akira sebagai vocal, Gallo dan Fira sebagai pemetik gitar.
Sungguh di luar dugaan, seorang produser musik sangat tertarik dengan mereka ber-4. Begitu turun panggung bapak produser tersebut menghampiri mereka berempat dan mengatakan sangat tertarik dengan bakat musik dan suara mereka, sang bapak langsung menawarkan rekaman untuk lagu hasil ciptaan mereka.
Wah tentu saya yang mendapat laporan dari mbak Dewi mamanya Fira sontak mengucap syukur dan bahagia luar biasa.
Saya bahagia karena Gallo memang mampu dan lumayan bagus bermain gitar untuk anak seusianya, dan seorang produser musik sudah menunjukkan dengan tawaran tersebut.
Tapi saya tidak tega dan belum mau menanggapi serius tawaran tersebut karena Gallo masih disibukkan urusan kelulusan sekolah.
Saya yakin kalau kesempatan rekaman itu adalah rejeki Gallo pastilah satu saat nanti datang diwaktu yang tepat.

Melihat keseriusan Gallo belajar, saya sangat ingin memberikan pendidikan yang baik untuk bakat musiknya. Salah satunya dengan memberinya les musik.
Insya Allah semoga rejeki mommy dilancarkan ya Gallo… sehingga mampu menyekolahkan Gallo disekolah musik yang bagus.

…. Waiting to see a sign of defeat Uh uh
So we gonna keep everyone Moving their feet So bring back the beat And then everyone sing

It’s not about the money… money..money… J

Senyum saya terkembang lagi .., melihat Gallo bernyanyi dan jemarinya lincah memetik nada-nada. Hhhmmmm… suara Gallo juga cukup merdu… J

Friday, July 13, 2012

Secangkir Kopi


Ngopi, telah jadi budaya masyarakat aceh sejak ratusan tahun lalu, salah seorang teman saya yang orang  Lamno Aceh Barat menyampaikan hal yang sama, warung kopi adalah tempat paling cozy utk berkumpul sambil ngobrol menikmati secangkir kopi arabika.
“ gak pengen kau merasakan nikmatnya kopi aceh, Tha…?” tawaran sahabat saya dengan dialek khas melayunya sambil tertawa renyah.
“ pengenlah bang… aku khan penyuka kopi…” sahut saya cepat.
“ kita tengok kebon kopi, kau pasti suka foto disana…” lanjut bang Gaffar menambahkan tawaran untuk hobby saya yang lain..foto-foto...:-)
“ Insya Allah , bang… Soon bang… hopefully .“ jawab saya sambil mengucap doa dalam hati, semoga kelak bisa mengunjungi saudara jauh saya ini, di Aceh.

Banda Aceh memiliki kekayaan kopi nan melimpah, terkenal dengan biji kopi Arabikanya, Aceh memberikan kontribusi sebesar 40% dari produksi kopi Indonesia. Bertebarannya warung kopi di Aceh membuat tanah rencong mendapat sebutan lain sebagai Negeri Seribu Warung Kopi.

Warung kopi tradisional di Aceh awalnya adalah minuman kopi yang direbus lalu menggunakan saringan saat hendak disajikan. Fasilitasnya tak lebih dari meja dan kursi. Warung kopi tradisional digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah warung kopi yang dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah warung kopi yang memberi fasilitas tak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik, televisi satelit, dan akses internet.
Budaya ngopi adalah momen untuk berinteraksi satu sama lain, mulai bercerita bisnis, atau sekedar kumpul bareng temen-temen.

Ngomongin kumpul-kumpul, saya dan adik saya Andra kok beberapa kali mulai kerap menjajal kedai-kedai kopi yang sekarang marak di Jogja buat nggoooosiiiiip..yaaa…. J.
Waduuhhh…. budget tambahan neeh… Jarangnya kesempatan untuk ketemu karena Andra tinggal di luar kota Jogja, ‘memaksa’ kita hijrah dari duduk-duduk di teras rumah ke sofa empuk di Excelso Galeria, Starbucks Amplaz ,Reva coffee atau café dimana aja yang penting sedia kopi. Makhlum duo ibu penggemar kopi dengan duo anak ini jarang  ada kesempatan buat ‘me time’, hehehehe.
Selain bincang-bincang ngalor ngidul, tujuan saya dan Andra memang buat ngopi. Kopi sudah jadi minuman wajib kami setiap hari, meski hanya satu cangkir di pagi atau sore hari.
Kata Andra…. ‘ ni life style… skali-kali ngopi di tempat keren dan mahal..’
Maka saya biasanya aji mumpung…. mumpung dibayari Andra saya pilih kopi yang paling mahal dan enak yg direkomendasikan sang barista..wekekekekekkkk

Setahu saya ada 2 jenis kopi yaitu Arabika dan Robusta.
Saya lebih memilih minum kopi arabika karena lebih enak dan aromanya lebih harum, selain itu kadar kafeinnya tidak setinggi kopi robusta.
Kopi Arabica adalah jenis biji kopi tertua dan paling banyak dibudidayakan. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian antara 600 - 1.800 meter di atas permukaan laut dan memerlukan waktu enam sampai sembilan bulan untuk menjadi biji yang matang.
Sementara robusta adalah tanaman kopi daratan rendah, lebih tahan penyakit dan matang dalam waktu sekitar setengah dari waktu yang dibutuhkan kopi Arabica sehingga mampu menghasilkan hampir dua kali lebih banyak buah kopi.
Robusta digunakan untuk kopi secara komersial dalam kaleng dan instant kopi karena lebih murah biaya produksinya.

“ wah kayaknya gag cukup secangkir neeh….” ucap Andra sambil melambaikan tangan ke arah waitress sambil order Iced Caramel Frappucino Blended.
“ yoii aku lanjut ceritanya…..”
Saya tersenyum, bakal seharian neeh nongkrong di kafe. hihihihihi

Tuesday, July 10, 2012

Coconut elektrolit

Seharian berlarian dan berjemur dipantai berpotensi mengalami dehidrasi. Tapi tidak perlu khawatir karena minuman anti kurang cairan yang sangat kaya akan elektrolit dan pottasium pencegah dehidrasi ditumbuhkan oleh yang maha kuasa ditepian pantainya. Yups.. pohon kelapa. Kelapa adalah tanaman pra sejarah yang dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan mengapung di laut. Kelapa adalah salah satu kado terhebat dari planet ini.

segarnya es kelapa
Selain sebagai minuman yang menyegarkan dan memiliki 1001 manfaat, cairan kelapa mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.
Maka acap kali jalan-jalan dipantai, anak-anak selalu pesan es kelapa muda utuh untuk minuman mereka. Endosperm buah yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok (daging buah) adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak tersebut yang diolah sebagai es kelapa muda atau es degan.
Uniknya , daging kelapa yang gagal melekat karena mutasi tetap bermanfaat dan malah banyak dicari orang karena lebih lezat dikonsumsi. Dalam satu pohon beberapa buah biasanya ada yang bermutasi, yaitu endapan atau daging buah yang tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperm. Kelapa yang bermutasi ini disebut kopyor, dan kalau dijual, harganya lebih mahal dari es degan, hehehehe.

Kelapa adalah filter air alami yang memakan waktu hampir 9 bulan untuk menyaring setiap liter air. Air bergerak melalui banyak serat untuk dimurnikan dan disimpan secara steril di dalam batok itu sendiri. Air kelapa ini murni bersih dan merupakan sumber elektrolit yang tertinggi untuk manusia.

Air kelapa identik dengan plasma darah manusia yang merupakan donor universal. Plasma membentuk hingga 55% dari darah manusia. Dengan minum air kelapa bisa memberikan diri kita transfusi darah secara langsung.

Banyak nyawa orang di negera ke-3 telah terselamatkan karena air kelapa. Kelapa pada awal masa pertumbuhannya adalah paling meningkatkan kesehatan. Usahakan minum setidaknya satu buah air kelapa setiap hari.

Air kelapa adalah pemurni darah yang baik sekali.



Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, July 9, 2012

Flying with the wing


Saya pingin ikut-ikutan narsis foto dgn background pesawat yang akan saya tumpangi acap melihat orang-orang yang pergi berombongan dan menyempatkan diri take picture dilandasan appron pesawat, hehehehe. Sayang saya lebih sering pergi sendirian, malu juga minta tolong untuk motoin, padahal gak apa-apa juga kalau tega ‘sedikit’ merepotkan seseorang dalam perjalanan yang sama.

Maka ketika liburan bareng anak-anak saya sudah pesan ke mereka untuk mau saya foto didepan pesawat. Gallo cemberut enggan, saya tertawa, saya bilang “jarang khan kita pergi bareng-bareng naik pesawat jadi pleaseee mau yaa…?”.
Anak sulung saya menjawab “ aaaiiisssshh….obsesi mommy….”. Saya tertawa lagi… ‘lhooo kok tau…. Hahhahahaha

Perjalanan pulang saya dan anak-anak menuju Jogja akan kami tempuh selama kurang lebih 1 jam menggunakan pesawat Lion Air. Maka demi amannya perjalanan dan tidak ada acara ketinggalan pesawat karena terjebak macet, saya dan anak-anak sudah siap berada di Bandara Soetta 1 jam sebelum jam keberangkatan.
Sebelum berangkat ke bandara tadi anak-anak sudah sarapan di hotel, cukup enak dan variatif, nasi goreng dengan telor ceplok atau club sandwich dan minum lipton hot tea.

Tiba di pintu keberangkatan Terminal A bandara Soekarno Hatta Jakarta tepat waktu. Terlihat terminal sudah dipenuhi calon penumpang yang akan terbang menuju tempat tujuan masing-masing.
Hun yang mengantar saya, ibu dan anak-anak segera mencari kereta dorong untuk mengangkut travel bag yang sdh beranak pinak dari bawaan semula.

Ngobrol sebentar dan saling mengucap pesan, hun mencium pipi saya dan anak-anak sebelum berpisah.
Ibu berulang kali minta hun untuk jaga kesehatan, hun mengangguk hormat sambil mencium telapak tangan ibu.
Saya segera mendorong kereta dan memasukan tas-tas bawaan melewati X-ray dilanjut antri di counter check in.
Tak lupa saya pesan tempat duduk yang sederet, dan alhamdullilah ada, berkah check in lebih awal.. J , malas juga sich klu sampai harus terpisah tempat duduk dan harus repot minta pindah tempat duduk biar gak terpisah dengan anak.

Setelah bayar airport tax, menggunakan elevator ke lantai 2 menuju Boarding Lounge - Gate A1.
Menunggu boarding time sambil harap-harap smoga delay nya gak lama, hehehehe…
Dan benar saja, delay 30 menit diumumkan oleh petugas bandara. Inilah yang membuat perjalanan meski naik pesawat melelahkan, menunggu delay, walau waktu tempuh perjalanan diudara hanya satu jam tapi nunggu di ground dan mungkin masih nunggu ketika sudah didalam pesawat membuat perjalanan terasa lelah. Apalagi duduk di kelas ekonomi maskapai LCC , jarak kursi sempit dan membuat kaki pegal, hehehehe.
Akhirnya pengumuman untuk naik pesawat terdengar tapi lagi-lagi penumpang diminta pindah gate karena pesawat ke Jogja tidak terparkir di depan gate A1.
Ya sudahlah…. Tak bisa berkata apa-apa selain ratusan orang dengan sedikit gerutuan berjalan keluar gate A1 menuju A6.

Sesuai obsesi awal saya kembali mengulang pesan ke anak-anak untuk mau difoto dilandasan parkir, saya bersyukur karena mendapat nomer tempat duduk dibelakang jadi masuk ke dalam pesawat tidak melalui belalai gajah tapi turun tangga menuju pesawat melewati appron.
Akhirnya terwujud keinginan saya untuk punya foto anak-anak didepan pesawat, walaupun Gallo dan buru-buru pingin lenyap ke dalam pesawat karena malu. Hhhiiiiihhhh…. Kakak….!!! Padahal gak hanya saya yang moto, terlihat beberapa penumpang juga melakukan hal yang sama, narsis foto-foto. Bahkan serombongan anak sekolah lebih heboh dan narsis foto dengan membawa piala juara lomba yang mereka tenteng.

Masuk ke dalam pesawat disambut kalimat selamat datang dari seorang pramugara yang berdiri di ujung lorong pesawat. Kakak berbisik di telinga saya.. ‘mas-nya mirip Iko Uwais..’. Saya tersenyum tipis, sedikit mengamati wajah yang kata kakak mirip pemain film The Raid itu. Hehehehe.
Setelah menemukan nomer tempat duduk, kakak segera mengambil tempat dipinggir jendela. ‘aku mau foto awan kalau diatas nanti..’
Adeq agak cemberut krn didahului kakaknya, tp saya peluk anak bungsu saya sambil melipat sandaran lengan dan mengatakan kalau tetep bisa melihat ntar duduknya bisa mepet.
Ternyata didalam pesawat masih menunggu cukup lama, beberapa penumpang dipindah duduknya karena beberapa kondisi, ibu yang terpisah dengan anaknya, ibu yang membawa bayi dan harus duduk dikursi tertentu dan seorang perempuan yang dipindah duduknya krn berada di emergency exit.

Perjalanan kembali tertunda lumayan lama. Sempat nyuri foto si ‘Iko’ saat sedang peragaan keselamatan. Dan Abg Abg didepan nengok ke arah saya ketika dengar shutter kamera saya dan ikut-ikutan moto… yaachhh bikin pramugara itu ge er dan ngasih kode gak mau difoto. hahahaha.

Pelan-pelan pesawat mulai jalan menuju run way… kata kakak ‘di video ya mom saat take off..’ . Saya mengangguk.
Selama diudara kakak juga sempat mengabadikan awan-awan yang berarak diangkasa. Cuaca cerah langit biru dengan awan putih bersih sungguh pemandangan yang indah dan penerbangan yang nyaman. Tak ada goncangan diudara.
Alhamdullilah satu jam pesawat akhirnya mendarat di Bandara Adisucipto dengan selamat. Welcome home kids.. J saya cium pipi kedua anak saya.
“ mommy… aku sudah kangen Minul…” suara Nadjwa dibuat cedal kangen kucingnya membuat saya gemas ‘tuk menciumnya berulang-ulang.
“ ayoo… kita segera pulang dan ketemu minul…” . Nadjwa tersenyum cerah dan cepat-cepat mengangguk.
Terima kasih ya Allah…. untuk perjalanan liburan yang sangat mengesankan , semoga akan menjadi kenangan indah buat anak-anak nantinya, aamiin… J

Friday, July 6, 2012

DuFan Ancol Jakarta


Jakarta adalah tujuan kota piknik Galo dan Nadjwa selanjutnya setelah dari Bandung. Dan Dunia Fantasi Ancol terpaksa jadi tempat rekreasi hari ketiga karena kehabisan tiket masuk di Kidzania. Aahh seandainya tahu sebelumnya kalau jumlah pengunjung di Kidzania dibatasi antara anak-anak dan dewasa tentu saya jauh-jauh hari sdh pesan online. 

Anak-anak sebenarnya sangat pengen tahu ttg kidzania tapi waktu antri saya terbuang percuma karena tiket habis walaupun saya sdh memilih di session 2, sold out utk tiket dewasa. Galo dan Nadjwa tidak mau masuk kalau tidak ditemani saya dan eyangnya, maka kami terpaksa mengubah tujuan ke Dufan. 

Jam 10.00 wib dari Mall Pacific Place kembali pak Yono memacu mobil menuju Ancol. Alhamdullilah perjalanan tak terkendala macet, dan lagi-lagi tiba di Dufan dengan cepat dan lancar, bahkan pengunjung juga biasa saja tidak berdesakan padahal hari sabtu.

Sebenarnya datang ke Dufan bukan wisata Ɣªήğ spesial lagi bagi anak-anak karena sudah beberapa kali berkunjung. Yang spesial tentu harga tiketnya karena makin mahal, dengan menggunakan fasilitas diskon 30 % klu bayar pakai kartu kredit saja per orang msh dikenai biaya Rp. 200.000. Hehehehe .


Dan mulailah kami jalan-jalan di Dufan, tengah hari dan panasnya sungguh menyengat :-(
Gallo dan Nadjwa cukup antusias mencoba satu wahana ke wahana Ɣªήğ lain, apalagi di Dufan ketemu rombongan teman sekolahnya Ɣªήğ juga liburan ke Jakarta.
Maka saya dan eyang hanya mengikuti kemana kaki mereka berlarian.
Alhasil mereka loncat dari Histeria, Tornado dan Halilintar berganti-gantian.
Karena antri Ɣªήğ tidak panjang mereka bahkan bolak balik naik Tornado 7 kali.
Huuwaaaa.... Saya Ɣªήğ liat aja dah pusing tp mereka enjoy aja pdhal muka dan pucet kaya kertas. ◦нă☺нăă☺нăă  ◦ º°˚••˚°Âº


Usai makan siang, Nadjwa minta ke Rumah miring dan Rumah kaca.
Hadeehh... geli-geli sebel krn harus bungkuk2 dan merangkak2 di rumah miring setelah itu tersesat di rumah kaca yang memantulkan puluhan wajah dan  jůgªªªª sempit.


Jalan-jalan masih dilanjut ke arena tembak dan ke istana boneka, sayang antrinya puanjaaaangg banget jd batal masuk.
Nadjwa dah mulai terlihat kepayahan, wajahnya pucat dan terlihat sangat capek.


Maka kami putuskan untuk menyudahi petualangan di Dufan. Jalan-jalan di Dufan adl tempat wisata terakhir Ɣªήğ kami kunjungi dlm rangkaian liburan sekolah kali ini... Sampai jumpa di liburan semester depan Ɣªήğ lebih seru lagi yaaaa... daag..daaaa....

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, July 5, 2012

Kemenangan Nadjwa


Hari minggu pagi tgl 1 Juli 2012 , Nadjwa mengikuti lomba mewarnai Kaligrafi  dan alhamdullilah memperoleh juara….:-) wah senangnya adek... senyumnya mengembang cerah ketika panitia menyebut nama Nadjwa Kallalia sebagai Juara II.

Lomba yang diadakan di Kampus Fakultas Ekonomi ini, yang sekaligus kantor saya adalah dalam rangka Milad UII ke 69. Kemarin sempat ragu jadi mau datang atau enggak karena Nadjwa masih dalam masa penyembuhan setelah opname 3 hari karena campak.

Tapi Alhamdullilah Nadjwa tetap antusias ikut, selain sebagai pengobat rindu akan kegemarannya menggambar dan mewarnai, saya berharap Nadjwa juga bisa bersenang-senang dengan banyak teman-teman baru yang mungkin akan dikenalnya nanti. Beberapa hari terbaring dirumah sakit pasti membosankan maka acara lomba ini semoga bisa menghiburnya.

Sampai kampus atau lokasi lomba sudah banyak anak-anak yang diantar dan ditunggui orang tuanya berkumpul di aula tengah. Cantik-cantik dan ganteng-ganteng dengan mengenakan baju muslim, bahkan ada serombongan yang memakai seragam.

“ mbaaak… apa khabar…?” terdengar seruan dari samping saya berdiri. Saya buru-buru menoleh dan melihat seorang ibu tersenyum kearah saya sambil menepuk bahu saya.
“ baik mbaakk… apa khabar juga..?” balas saya sambil berangkulan dan cium pipi, tapi saya belum bisa mengingat siapa nama wanita yang seumuran saya ini.
“ wah sdh lama nggak ketemu, lebih dari 3 tahun lho sejak anak-anak kita lulus TK. Nadjwa makin cantik … itu Manda sudah duduk didepan dekat panggung…”.
Saya sontak baru teringat kalau wanita ini adalah mbak Risti mamanya Manda teman sekolah di TK ABA. Setelah ngobrol sebentar saya kemudian minta diri buat ngantar Nadjwa cari nomer tempat duduk krn panitia sdh menempatkan anak-anak duduk dikarpet aula sesuai nomer urut pendaftaran peserta.

Nadjwa mendapat nomer urut 32. Setelah mempersiapkan alat-alat menggambar dan crayon Nadjwa segera duduk rapi dan anteng. Saya tidak meninggalkan Nadjwa sendirian karena Nadjwa terlihat enggan berbaur dengan teman TKnya dulu. Jadi saya menemani disamping tempatnya duduk, kebetulan panitia juga tidak melarang orang tua mendampingi anak-anaknya.

Setelah dibuka oleh Bapak Dekan FE UII, lombapun dimulai dengan terlebih dahulu berdoa bersama. Waktu lomba 1,5 jam. Panitia membagikan kertas ukuran A2 dengan gambar kaligrafi diatasnya. Para peserta diperbolehkan menambahi gambar dan mewarnainya sesuai kreatifitas masing-masing.


Nadjwa segera saja menggunakan hampir semua warna crayon utk mempercantik gambarnya. Saya hanya mengamati sambil sesekali mengangguk bila Nadjwa menanyakan pilihan warna.


Suasana terlihat lengang tapi seru. Anak-anak terlihat gembira mewarnai. Mereka tak takut-takut memulaskan crayon aneka warna. Bidang gambar yang besar membuat mereka bisa bebas menambahkan gambar disekeliling Kaligrafi.
Waktu 1,5 jam tak terasa terlampaui. Panitia meminta anak-anak untuk tetap duduk tenang sementara mereka mengambil hasil karya peserta lomba.

Selanjutnya peserta lomba dipersilahkan menunggu hasil pengumuman sambil menyantap snack yang dibagikan dan disuguhi pengisi acara seperti nyanyi, menari dan baca puisi.

Setelah menunggu hampir 1 jam, panitia mengumumkan hasil lomba. Dan sungguh bersyukur ketika akhirnya Nadjwa memperoleh juara II. Nadjwa berhak memperoleh Tropy, sertifikat dan uang tunai.
Aaaahhhh senangnya melihat Nadjwa tertawa riang. Pulang dengan banyak penghargaan untuk hasil jerih payahnya mewarnai. Sukses ya deq, smoga makin banyak prestasi yang akan kamu peroleh kelak. Aamiin ya Allah , terima kasih atas karuniaMu.

Monday, July 2, 2012

Local Brand Bandung

oleh-olehnya jangan lupa lhoo….’ ucapan sekedar basa-basi atau bisa jadi sungguhan ini kerap terdenger ketika kita pamit akan bepergian, piknik misalnya.
Maka saya borong oleh-oleh khas Bandung seperti dodol aneka rasa dan manisan strawberry untuk oleh-oleh teman di Jogja ketika mampir di Pasar Baru.


manisan strawberry
Lain saya, lain kakak yang heboh cari oleh-oleh untuk temannya sekolah, Gallo ribut sendiri memilih oleh-oleh yang akan diberikan ke teman-temannya sepulang dari Bandung.
‘ temanku pesan kaos distro dan kalung..’ jawab Gallo ketika saya tanya.

Dodol Susu

Maka ketika shopping ke Heritage Bandung, kakak malah hilir mudik mencari pernak-pernik untuk temannya dan bukan memilih untuk dirinya sendiri.
‘ kak, gak cari kaos nich…? “ saya mengibarkan sehelai kaos dengan mode yang sedang digandrunginya.
“ihhh unyu… mommy dapat dimana..?” mata kakak berbinar terang sambil merebut kaos yang saya pegang.

aneka dodol
“ tuch… warna-warni lagi….” saya tunjuk tumpukan kaos dibawah tulisan new arrival.


“ mommy buat adeq mana…?’ suara Nadjwa yang lucu mirip bayi chipmunk terdengar ditelinga saya.


“ apaaaa……?” tanya saya pura-pura nggak dengar sambil menunduk dan mencium pipinya gemas.


“ buat adeq nggak ada…” bisiknya lirih sambil mengalungkan lengan ke leher saya.
ketan manis


“ ooohh untuk adeq ada diruangan belakang , kak..” jawab mbaknya ketika saya tanya dimeja kasir.



Setelah mendapat beberapa potong baju untuk kakak, saya segera menuju counter kiddies di ruangan belakang.
“ boleh beli untuk Tasya..?” tanya Nadjwa sambil membawa 2 potong t-shirt kembar.
Saya tersenyum dan mengangguk, Tasya adalah sahabat baik Nadjwa di sekolah. Saya juga sangat mengenal kedua orang tuanya.

‘ mommy nggak beliin baju utk temannya mommy..’ tanya Gallo setengah bercanda melihat nominal angka yang digesek melalui kartu kredit saya.
siomay


Hahahaha… bangkrut mommy semua dibeliin baju, ntar teman-teman mommy dibeliin makanan saja, dodol bandung dan strawberry…” ucap saya sambil mencubit pipi Gallo.

Selain baju dan pernak-pernik, Bandung juga surganya makanan. Sayang sekali saya dan anak-anak tak sempat wisata kuliner karena waktu yang tidak memungkinkan.

es durian
Tapi kami cukup puas ketika Pak Yono mengajak kami ke Pasir Kaliki atau Paskal Food Market untuk makan malam. Wah tempatnya lumayan cozy… penataan food counter dgn meja-meja makan yang menyebar luas dan terang benderang oleh lampu-lampu yang ditata exotic.

Semangkok es durian yang sejak siang dipingini anak-anak dan sepiring siomay asli bandung menjadi pilihan menu makan malam yang cukup berat. Tapi nggak apa-apa lah.. namanya juga piknik J

Sambil ngemil kacang bogor yang kami beli sebelumnya, suasana makan malam yang tenang dan cerah di Bandung sungguh berkesan.

Dari kejauhan saya melihat Gallo dan Nadjwa tengah melempar koin di wish 
fountain tangga masuk Paskal Food Market, yang kata pak Yono menyediakan 1100 menu pilihan dari jajanan tradisional hingga internasional.  Hhhmmmm… rekomendasi untuk didatangi.