Friday, June 14, 2019

Kami berlebaran


Puasa ramadhan dan libur lebaran telah usai. Alhamdullilah Allah masih memberikan umur untuk melaksanakan ibadah wajib puasa tahun ini, 2019.
Tidak banyak yang berubah pada kegiatan kami di bulan Ramadhan tahun ini. Bangun pagi pukul 03.00 pagi untuk nyiapkan lauk dan  makan sahur bareng bareng dengan ayah ibu, anak-anak dan keponakan, menunya masih sama pilih telur dadar, chicken roll, Nugget atau kornet.. hahahaha. Kebiasaan .. kalau makan sahur kering keringan gitu. Kami menjalankan puasa dari subuh hingga maqrib,dan tetap  berangkat kerja, kuliah atau  sekolah. Sore hari kami berkumpul kembali untuk bersama-sama buka puasa , dan menu buka puasa tahun ini banyak bikin soup… gak kehitung selama sebulan berapa kali kami makan dengan sayur nan segar dan sehat itu. So yummy.. Alhamdullilah Allah memberikan  rejeki yang cukup untuk kami sekeluarga.



Yang beda tahun ini malahan pada kesehatan kami sekeluarga. Sebelum memasuki puasa pertama saya sakit flu dan batuk. 2 Minggu sebelumnya anak-anak yang terserang sakit, ketika anak-anak sembuh, saya gentian sakit. Eehh menyusul bapak ibu dan 2 keponakan juga silih berganti tidak baik kondisi kesehatannya. Memang cuaca saat ini sedang tidak bersahabat banyak juga rekan kantor yang satu persatu pakai masker karena flu batuk.
Kebiasaan kita untuk menyediakan es teler special ala cempaka juga otomatis hilang tahun ini karena kami banyak flu dan batuk. Kami menjauhi es dan minum kelapa muda tanpa es. Lumayan lebih irit pengeluaran… hehehehe

Tahun ini saya agak minim buka puasa bareng dengan teman-teman. Kebanyakan rencana dan wacana saja akhirnya malah tidak terwujud. Sudah cukup Bukber kantor 3 kali. Terus terang acara bukber diluar kadang bikin memeng, terutama perjalanan macet menuju lokasi. Kalau ke hotel atau resto yang sdh dipesan memang lebih nyaman tapi kalau makan ke mall tanpa bisa pesan dulu.. duuh.. ngantri dan cari tempat duduk kadang merepotkan. Tahun ini anak-anak sering ninggalin saya buka puasa sendirian.. hikkss.. agenda mereka lumayan padat… makin besar makin banyak acara ya nak…hehehe
Dari kantor dan rekanan , alhamdullilah masih menerima beberapa bingkisan parcel. Jadi sudah ada banyak persediaan kue kaleng untuk tamu tamu saat lebaran nanti.  Tapi saya tetap practice kue kering walaupun jumlahnya tidak banyak.. tombo kangen denger suara mixer setelah sebulan lebih tidak bikin kue. Konsumsi rapat atau acara lain di kantor juga diberikan dalam bentuk lauk jadi beberapa kali pulang kantor sudah tidak repot untuk menyiapkan makanan buka puasa.

Menjelang lebaran, persiapan kami menuju Idul Fitri ya masih sama dengan tahun sebelumnya… Persiapan mengikuti sholat Ied di tanah lapang dekat rumah dan tentunya memasak ketupat opor…saya hanya bantu belanjaan karena semua urusan masak memasak ibu yang turun tangan. Masakan ibu memang juara… sedep luar biasa. Sambal Goreng daging dan Opor ayam telur.
Malam hari menjelang lebaran, suara takbir dan tahmid menggema di seluruh wilayah di Indonesia, tak terkecuali kota kami di Jogjakarta, takbir keliling mewarnai seluruh jalan-jalan baik kota dan desa. Mengungkapkan kebahagiaan setelah berhasil memenangi ibadah puasa, rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Dimalam nan syahdu itulah, saya selalu meneteskan air mata. Ada rasa haru menyesak dada ketika bibir ini berucap .. “ Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"

Puja dan puji kami "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".
Ya Allah semoga Engkau masih memberikan kesehatan dan umur panjang agar kami bisa bertemu kembali dengan RamadhanMu..

                                   ***

Pagi hari nan cerah.. pagi hari yang penuh kemenangan kami sekeluarga menjalankan Sholat Ied. Beriringan kami berangkat pukul 06.30 wib. Memakai pakaian terbaik kami dan wewangian yang mengharumi indahnya hari raya. Bersama-sama dengan warga dilingkungan kampung kami menjalankan sholat 2 rakaat dan mendengarkan khotbah hari raya.



Seusai sholat Ied dilanjutkan dengan saling bermaafan, dengan tetangga dan keluarga. Dan tentunya kami sudah tak sabar untuk segera menyantap masakan yang sepertinya wajib ada di keluarga Indonesia saat hari raya Idul Fitri… Ketupat opor sambal goreng buatan ibu tercinta.




Moment lebaran yang tak kalah penting lainnya adalah Halal bihalal. Moment yang hanya ada di Indonesia. Saling berkunjung dan meminta maaf agar Idul Fitri benar benar kembali suci dan bersih.




Sebagai anak mbarep, ibu akan mendapat kunjungan dari adik-adiknya. Dan kami sekeluarga akan bergantian berkunjung ke rumah pakde, kakaknya Bapak.
Tak lupa juga kami akan mengunjungi makam simbah simbah kami yang telah mendahului menghadap Yang maha Kuasa. Nyekar juga menjadi tradisi bagi kami di hari raya.










Semua hal baik, Insha Allah … yang telah kami kerjakan semoga diterima Allah. Dari tahun ke tahun kami berusaha menjadi umat muslim yang lebih baik, Hablum Minallah Wa Hablum Minannas.

Taqabbalallaahu minnaa wa minkum wa ja’alana minal ‘aaidin wal faaiziin.
.
Ramadhan membasuh hati yang berjelaga. Saatnya meraih rahmat dan ampunanNya.
Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya.

Selamat hari raya Idul Fitri 1440H
Mohon maaf lahir dan batin
.
.
2019 - Tarie dan Keluarga