Monday, August 29, 2016

Catatan ke Taiwan ~Part 1~

Flashback lagi ke bulan Juni 2016 nich ceritanya… dan bakalan banyak lagi tulisan yg mundur kebelakang kayak gini. Sejak pertengahan tahun kegiatan baik di kantor maupun rumah emang gak pernah sepi.. Musti punya mood buster kuat buat bisa nulis dan ceritain moment nya. Capek dan gak aga ide yang bikin tertunda terus buat nulis dan publish… but..  try the best ajalah…. Bismillah..

Dan ini salah satu hasil tulisan ketika tempo hari Negeri  Formosa  Taiwan ..

Siapa yang gak seneng ketika tiba tiba diajak ke Taiwan. Alhamdullilah … jalan jalan ke Luar Negeri lagi. Tidak murni jalan jalan sebenarnya krn saya tercatat sebagai peserta workshop sehari di acara SAP conference Asia Pacific Japan 2016 yang diselenggarakan di NCU Taoyuan Taipei Taiwan.
Kesempatan kadang tak datang 2 kali...hehehhe.. so saya langsung iyakan. Persiapan pertama adalah passport...hikss tahun ini passport saya habis masa berlaku. Jadi mulailah mengurus syarat perpanjangan ke kantor Imigrasi Jogjakarta. Urusan passport kelar 2 minggu.. sekarang ini ngurus passport sangat mudah.. tinggal klik daftar online , bayar dan datang ke Imigrasi pada tanggal yg telah dipilih, foto dan seminggu kemudian buku syarat traveling ke luar negeri tsb sdh dapat diambil.
Syarat ke dua melengkapi syarat visa. Utk visa ada travel agent yg menguruskan...so tinggal melengkapi saja semua syarat dan seminggu juga dah kelar.
Hari H akhirnya datang juga. Saya berangkat berdua dgn Iksan Pamungkas salah seorang teman kantor yg akan mengikuti SAP conference di Taiwan.
Tiket perjalanan dimulai dari Jogja - Jakarta, Jakarta - Hong Kong, Hong Kong Taipei.

Tanggal 22 Juni 2016 saya berangkat menggunakan maskapai penerbangan Garuda menuju Jakarta. Jam keberangkatan 19.25 wib. Pas bulan ini adalah bulan Ramadhan..sehingga saya harus mempercepat makan saat buka puasa dan segera berangkat ke bandara.
Cium tangan Fikri dan peluk sayang Galo Nadjwa mengiringi pesawat yg sy tumpangi tinggal landas.

Tiba di Jakarta hampir 2 jam kemudian krn delay..langkah kaki kami berdua harus dipercepat untuk menuju check in counter cathay pacific penerbangan lanjutan yang akan membawa kami ke Hongkong. Setelah selesai urusan check in saya dan Iksan segera sholat Isya. Waktu yg sudah mepet harus segera ke counter imigrasi saya sisihkan sebentar untuk menemui hun yang sdh menunggu di gate.

Alhamdullilah bisa ketemu sekitar 15 menit sebelum saya pamit utk segera melanjutkan perjalanan.
Tak menunggu lama kami berdua sudah diminta masuk ke pesawat dan tepat pukul 00.15 wib pesawat tinggal landas menuju Hongkong , yaitu wilayah administratif khusus (semacam Daerah Khusus) di Republik Rakyat China. Perjalanan akan kami tempuh sekitar 5 jam.
Perjalanan yang cukup melelahkan buat saya... yang tidak terbiasa terganggu waktu tidur. Saya paling susah tidur dalam perjalanan even malam hari. Dan lagi tempat duduk kami sangat tidak nyaman. Dapat dibelakang toilet dan jadi jalan lalu lalang orang. Walaupun kaki longgar tapi semalaman saya terganggu dgn orang yg keluar masuk toilet dan gak berhenti berhenti. Yaaah makhlum perjalanan malam hari.. kedinginan ac membuat sering buang air.


Singkat kata akhirnya kami mendarat di HK.. transit sekitar 2 jam untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Taipei.
Sekitar pukul 10.00 kami mendarat di kota Taipei yaitu ibukota sementara republik tiongkok serta merupakan kota terbesar di Taiwan.
Begitu mendarat hal pertama yang kami cari adalah kartu telpun.. banyak pilihan dan paket data yang tersedia.. akhirnya kami pilih Chunghwa Telecom.. counter yg agak sepi saja sih..cause rata rata juga selisih harga dikit..lebih mahalan dikit tp cepet daripada antri mengular. Ambil paket yang 7 hari unlimited seharga NT$500 .
Prosesnya cepet banget.. nunjukin passport tulisan nama dan tanda tangan di form.. digantiin kartunya dan whoalaaa sdh langsung on... so simple..

Then jalan lagi menuju counter imigrasi.. pake ngantri tapi cepet.. difoto dan setor dua jari telunjuk dan akhirnya selesailah urusan di bandara... eiittsss tunggu... ambil bagasi dulu. Setelah ambil koper kami lantas menuju pintu keluar. Cari taxi utk menuju hotel.

Mulailah berkomunikasi dgn orang taiwan yg ternyata tdk banyak paham bahasa inggris... so bahasa gambarlah yg terjadi..saya tunjukan booking hotel.. drivernya manggut manggut dan mengangkat koper saya ke dalam bagasi.

Hawa panas Taiwan terasa menyengat tp segera padam ketika saya menghempaskan badan ke dalam taxi. Perjalanan ternyata lumayan jauh.. kesan saya kota taiwan dlm perjalanan ke hotel tidak terlalu ramai..cukup lengang dan driver taxinya super ngebut.
Sekitar 45 menit taxi berhenti didepan Hotel King Paradise. Lumayan mahal ongkos taxi dari bandara NT$550.
Sudah lewat tengah siang ketika akhirnya bisa merebahkan badan ... pengen bisa tidur sebentar tp mata tak bisa terpejam.

Akhirnya saya bongkar koper dan menyegarkan badan dengan mandi. Hari pertama di Taiwan saya belum mengerjakan apa apa krn baru keesokan harinya saya terdaftar mengikuti workshop di NCU.

Hari berikutnya , Bus yang akan mengantar kami peserta workshop menuju NCU sudah siap sejak pagi. Hari ini saya memutuskan untuk tidak puasa.
Tak sampai satu jam kami sudah sampai di National Central University (NCU) yang berlokasi di Kota Jhong Li, Distrik Tao Yuan. Sebuah Universitas yang dikenal dengan berbagai keunggulan, baik akademik maupun riset berskala global. Di tingkat Taiwan, NCU masuk dalam 7 universitas terbaik.
Workshop hari ini saya take a class "SuccessFactors" with Kristof Schneider Global lead SAP University Alliance Learning Portfolio - SAP Academic Conference 2016. Kristof mengupas sukses faktor sebuah perusahaan adalah dari SDMnya.. Dalam presentasinya Kristof mengatakan bahwa  dalam era sistem kerja berkinerja tinggi, sebuah organisasi  akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang menyadari kinerja sumber daya manusia sbg modal tercermin dalam pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristiknya. Strategis mengelola modal manusia mengharuskan perusahaan menciptakan nilai perusahaan dengan cara yang berbeda, unik, dan strategis. SAP system menunjang sebuah perusahaan untuk mengelola aset perusahaan tersebut dengan sangat efektif dan maksimal.
Workshop selesai sekitar jam 15.00. Dan kami melanjutkan tujuan untuk melihat Menara  Taipei 101.. yang berdiri megah di tengah keramaian Ibu Kota Taiwan.
Dari stasiun Taoyuan kami menuju stasiun MRT dan dilanjutkan ke Taipei 101.
Taipei 101 adalah sebuah Menara yang dibangun sejak 1999 dan selesai pada 2004 ,  menjadi destinasi wajib wisatawan yang berkunjung ke Taipei. Sebuah ikon modernisasi Taiwan. Sayangnya kami tidak naik ke atas menara… hanya melihat dari bawah dan malahan sibuk belanja di Mall bawah Taipei 101… hehehehehe.





Hari berikutnya kami mengunjungi Daxi Old Street di Taouyuan.
Salah satu jalanan tua yang merupakan peninggalan sejarah di Taiwan. Sebagai salah satu jalan tua yang terkenal, Daxi Old Street dulunya merupakan pusat perdagangan teh dan kamper. Di Daxi Old Street terdapat kumpulan toko-toko tua yang berada di tiga kawasan yakni Heping Road, Zhongshan Road dan Zhongyang Road. Jalanan dipenuhi dengan beragam bangunan yang mengadaptasi gaya Baroque namun juga penuh dengan dekorasi patung totem yang merupakan karakteristik Cina. Keunikan itulah yang menunjukkan perpaduan budaya timur dan barat pada bangunan jaman Taisho tersebut.


Hingga lepas tengah hari kami menikmati jalan-jalan di Daxi Street… Jangan tanya panasnya sengatan matahari saat itu…hahahahaha…. Panas banget meeennn… Tapi tak apalah…namanya juga wisata… explore dan nikmati.
Sore harinya kami menuju Shin Kong Mitsukoshi Mall… window shoping…hahahaha…

Hari terakhir sebelum kembali ke Indonesia… rombongan mengikuti city tour. Kami menggunakan mytaiwantour.com .
Pagi-pagi setelah selesai sarapan (hari kedua tidak puasa), dengan kereta api kami menuju Taipei. Meet point kami ada di salah satu pintu keluar. Tak berapa lama setelah sedikit muter muter mencari pintu yang dimaksud tampak seseorang melambaikan tangan di depan mobil sewaan kami… dialah Mr. Yellow. Setelah berkenalan dan mendapat sedikit pengarahan tentang kemana saja kami hari ini.. meluncurlah kendaraan yang kami tumpangi ke tujuan pertama yaitu Chiang Kai-shek Memorial Hall di pusat kota Taipei.
Memorial Hall ini dibangun untuk mengenang mantan presiden Cina, Chiang Kai-shek.


Chiang Kai-shek Memorial Hall menjadi landmark kota Taipei dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Monumen ini menempati tanah seluas 250.000 m2 dan dikelilingi oleh taman yang sangat luas.

Pas kita sampai… pas upacara pergantian penjaga…  pergantian shift yang dilakukan pukul 10.00. Cukup beruntung berkesempatan melhat pergantian shift tersebut. Saya yang sedang mengantri masuk lift dari lantai 1 tiba tiba diajak omong seseorang yang mengenakan seragam hitam … ngomong bahasa taiwan… hihihihi… dan saya ketawa… can you speak english sir..? jawab saya.. Si mas dengan wajah tanpa senyum lantas bicara kalau lift akan dipakai untuk 3 orang tentara karena pergantian shif penjagaan. Oow.. saya manggut manggut dan seketika menoleh ke arah pintu ketika mendengar hentakan suara yang sangat keras. Wolaahh… 3 orang berpakaian militer bersenjata jalan dengan menghentakan kaki menuju arah saya. Buru buru saya menyingkir  dan menuju lift lain untuk bisa segera menyusul mas mas berwajah datar tadi…hahahaha


 Ketika pergantian shift akan dimulai, semua pengunjung yang berada di ruangan dibatasi oleh pita berwarna merah untuk “mengamankan” area yang hendak digunakan. Pergantian shift dimulai dengan suara hentakan kaki yang sangat keras dari sudut ruangan. Beberapa saat kemudian barulah terlihat tiga orang tentara. Satu diantaranya merupakan pemimpin dan dua orang lainnya akan menggantikan pengawal sebelumnya
Setelah menyaksikan upacara, dilanjutkan jalan-jalan mengitari taman dan tentunya foto foto.


To be countinued

Friday, August 26, 2016

Opname di JIH

Selasa 9 Agustus lalu adalah hari yang mengejutkan. Saat sedang berbincang dengan teman satu kantor di ruang meeting tiba tiba dikejutkan oleh dering telpun dari nomer lokal yang tidak saya ketahui. Dan makin mengejutkan karena telpun tersebut berasal dari sekolah Nadjwa, yang memberitahukan kalau Nadjwa sakit dan harap segera dijemput.

Saya kaget…  karena saat berangkat sekolah tadi pagi kondisi nadjwa baik baik saja.

Saya segera meraih tas dan segera melesat ke area parkir, pak satpam yang melihat saya tergesa-gesa bertanya dengan wajah heran. Saya tersenyum dan mengatakan kalau harus ke sekolah anak karena ditelpun dari sekolah. Pak satpam bergegas memberi aba-aba kendaraan agar keluar lebih dulu karena parkir mobil yang sangat ramai saat itu.

Tiga puluh menit kemudian saya sudah berbincang dengan miss Wulan guru bahasa inggris Nadjwa .. menyampaikan kalau sebaiknya Nadjwa pulang saja karena kesakitan di perut. Sudah diminumi mimik anget dan istirahat di UKS tapi tetap kesakitan. Saya rengkuh bahu anak bungsu yang terlihat meringis kesakitan dgn  air mata yang mengambang dipelupuknya. Segera saya minta ijin dan bergegas membawa Nadjwa ke Rumah Sakit.

“ mami sakit sekali….” Rintih Nadjwa di dalam mobil

Saya genggam tangannya basah oleh keringat dingin. Telapak tangannya dingin sekali.

“ sebentar lagi kita sampai sayang… tahan yaa…. “ ucap saya lirih sambil mempererat genggaman. Air mata Nadjwa mulai meleleh. Duuuhhh lemas badan saya melihatnya… seandainya tidak sedang memegang stir saya akan memeluk tubuh ringkihnya erat erat.

“Nadjwa… kalau mami bawa adek ke UGD.. mami yakin adek pasti opname melihat kondisimu sekarang. Adek siap yaa… gak apa apa ya bobok di RS biar cepat sehat…” Nadjwa mengangguk lemah dan menghapus air matanya.
Saya usap kepala Nadjwa beberapa kali… Ya Allah mohon hilangkanlah sakit yang diderita anakku… mulutku komat kamit berdoa.

Setelah melalui gerbang parking RS JIH, saya lantas menuju UGD. Nadjwapun segera ditangani oleh perawat dan dokter UGD. Setelah ditanya sakit yang dirasakan, ukur tensi badan dll, penanganan pertama adalah injeksi penghilang nyeri. Dokter lantas meminta untuk test darah, urin dan USG.

Dan benar saja… hasil check urin nadjwa jelek sekali.. diagnosa dokter adalah infeksi di kemih.. karena lekosit, epitel dan bakterinya jauh berada dibatas angka maksimal . Bahkan bakterinya mencapai angka 3843 atau 38 kali lipat dari angka maksimal. Hadoohh… gimana tuh rasanya badan diserang ribuan bakteri… pastinya nyeri sekali.. demam..pusing.. seperti yang dirasakan adek.

Tak perlu menunggu lagi , saya langsung mengiyakan untuk opname.
Selanjutnya proses rawat inap harus segera diurus. Awalnya Nadjwa ditangani oleh dr. Ade, tetapi karena bangsal anak penuh maka Nadjwa pindah ke bangsal dewasa dan otomatis juga mengganti dokter. Setelah selesai proses administrasi.. adek langsung didorong dengan kursi roda menuju kamar Camelia 2109.



Sore harinya saat visit, dokter Carina menyampaikan kalau adek sakit Infeksi saluran kemih, adek harus banyak minum air putih, tidak boleh menahan pipis dan tepat waktu minum obat. Dokter mengatakan kalau akan diinjeksi obat antibiotik setiap 8 jam , sebelumnya adek akan di test dulu apakah alergi obatnya atau tidak.

Ternyata obat yang akan disuntikkan tidak cocok untuk adek.. adek alergi obat Ceftriaxone golongan cephalosporin. Akhirnya dokter mengganti obat tersebut.

Pemberian antibiotik memang tidak selalu melalui injeksi , namun dalam khasus Nadjwa , dokter Carina sudah menyampaikan diawal karena infeksinya parah makan harus diberikan melalui suntikan. Agar  lebih cepat beraksi melawan infeksi, karena langsung menuju pembuluh darah.


"Kalau antibiotik oral, obat akan masuk ke saluran cerna, baru ke lambung. Setelah itu masuk ke usus halus, kemudian diserap oleh pembuluh darah dan masuk ke pembuluh darah untuk diteruskan ke organ yang diobati. Proses ini tentunya membutuhkan waktu “ terang bu dokter.

Beberapa jam setelah diberi obat melalui injeksi, infus dan diminum berangsur angsur kesehatan Nadjwa membaik. Sungguh menenangkan melihat Nadjwa tak lagi merintih kesakitan. Saya bisa merasakan bagaimana sakitnya nyeri perut. Pengalaman beberapa tahuan lalu saat sakit Tromosis dan akhirnya didiagnosa kista serta akhirnya operasi pengangkatan membuat saya bisa tahu bagaimana sakitnya nyeri di perut dan sakitnya diinjeksi obat antibiotik.

“ Agak sakit ya dek…. “ itulah kata kata yang selalu diucapkan suster ketika Nadjwa disuntik, tak terkecuali pagi itu ketika saya menunggui Nadjwa . Dan untuk beberapa saat Nadjwa akan kesakitan dan menangis. Saya hanya bisa mempererat genggaman tangannya. Setiap akan disuntik Nadjwa selalu meminta saya menggenggam jari tangannya yang dingin dan basah keringat. Duhhh sabar ya dek… Allah tidak memberimu cobaan diluar batas kemampuanmu.

Selain minum obat, adek juga harus banyak minum air putih. Obat yang diberikan dokter juga memperlancar berkemih. Jadi hampir 15 menit sekali Nadjwa turun dari bed untuk pipis. Jika malam hari Nadjwa terlihat sangat kepayahan dan tidak bisa tidur nyenyak. Berulang kali terbangun untuk pipis, semakin repot dan tidak leluasa bergerak karena harus membawa tiang infus.

“ capek mommy…..” rintihnya pagi itu. Saya hanya mampu tersenyum dan mengelus rambut panjangnya. Dan tetap memberikan sebotol air mineral setiap Nadjwa selesai pipis.

“ sabar ya nok… biar bakteri kecil kecil yg ada diperut adek segera keluar yaaa…. “ jawab saya sembari menjentik hidung mungilnya. Nadjwa tertawa kecil.

“ mommy jangan pergi yaa…. Disini saja….” Ucap Nadjwa memandang dengan penuh harap.

Saya mengangguk dan membantunya kembali berbaring.

Sebenarnya saya harus ke kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan dan ada janjian dengan orang tua salah satu mahasiswa yang akan mengikuti course di kampus. Saya pun sudah janjian dengan eyangnya Nadjwa untuk gantian menunggui kalau saya akan berangkat ke kantor.

Tapi permintaan Nadjwa membuat saya harus mencari cara agar tetap bisa menunggui Nadjwa tapi kerjaan saya tidak terbengkalai.

Alhamdullilah orang tua mahasiswa bersedia menemui saya di rumah sakit dan pekerjaan kantor sementara bisa dicicil melalui email dan chat.

Teman teman sekolah Nadjwa hari itu menengok ke rumah sakit, jJuga guru sekolah Nadjwa. Silih berganti teman kantor, teman sekolah dan rekan rekan saya juga datang menengok, memberikan doa yang terbaik untuk Nadjwa agar segera cepat sembuh dan dapat kembali beraktifitas. Terima kasih ya Allah..  Engkau berikan kami sahabat sahabat terbaik di saat lara. Tak ada yang lebih membuat kami menjadi kuat kecuali atas ridhoMu ya Allah.

Hun yang saya khabari kalau Nadjwa opname juga datang ke Jogja.  Mas ganteng jadi super sibuk mengurusi penghuni di rumah dan penghuni di rumah sakit. Beberapa hari harus bolak balik ke rumah untuk antar dan ambil barang ke rumah sakit, juga membelikan lauk pauk untuk maem Galo. Selain itu jadi sopir prinadi sementara antar dan jemput saya ke kantor walau hanya sejam duajam.

Setelah dirawat 4 hari akhirnya Nadjwa bisa pulang. Hasil lab nya sudah sangat bagus. Ribuan bakteri yang menyerangnya sudah berhasil dimusnah.
Proses administrasi hari itu berjalan lancar, sebagai pemegang asuransi Prudential pruhospital semua obat , biaya dokter dan separo harga kamar rumah sakit ditanggung oleh asuransi.  Saya hanya membayar kekurangan biaya kamar karena memang harga kamar diatas plafond insurance.


Kekancan Saklawase ... Teman teman SMP yg selalu memberi support

Mbak Lucky .. thank you .. you always be my side

Arum, Ariek, Utiek & Lina... thank you girls


Teman teman sekolah yang baik hati

Teman teman sekolah yang selalu tulus



Sore hari setelah proses administrasi selesai, kami membawa nadjwa pulang.

Syukur alhamdullilah ya Allah.

Ibu guru Fatonah dan wali kelas , melalui beliau saya menitipkan pesan
agar murid tidak dilarang ke toilet saat jam pelajaran


Bu Narti, staf sekolah yang juga tetangga

Pak Adi, suami Mb. Nunung teman kantor yg juga opname
 pada waktu dan bangsal yang sama krn batu empedu

Teman teman kantor yg selalu memberi support

Eyang dan kakak sepupu Ruben

Teman teman SMA yang selalu penuh perhatian

Allysa ... teman sekolah dan sahabat sejak SD

Kakak Galo & kakak Fikri ... selalu menyayangi dan menjaga

Sahabat dan juga orang tua murid di sekolah Nadjwa


Dan saya juga mengucapkan banyak banyak terima kasih untuk semua teman-teman yang memberikan support dan doa baik datang langsung ke rumah sakit atau melalui sosmed. Terima kasih sahabat, doa terbaik untuk kalian semua.. semoga Allah memberikan berlipat lipat balasan kebaikan untuk sahabat sahabatku.