Gusti Allah… matur nuwun dengan semua
anugerah ini… Engkau beri kami kesehatan dan umur panjang . Tak kuasa air mata mengambang
dipelupuk mata .. disela kesibukan saya menyiapkan bekal sekolah pagi itu
tanggal 1 November 2016. Pagi yang sunyi.. pagi yang terasa sepi namun tentram.
Angin sejuk berhembus dari sela pintu dan jendela yg terkuak… membawa wangi
bunga wijaya kusuma yang bermekaran semalam di tiang serambi lantai 2.
Saya hirup keindahan pagi itu… memenuhi
rongga dada saya dengan sebanyak banyak udara segar nan wangi.
Setiap moment hari lahir anak-anak.. ada
rasa haru yang menyesakkan dada. Moment bahagia yang telah beberapa tahun ini
dilalui tanpa kehadiran ayahnya. Serasa ada yang tidak lengkap. Tanpa Galo dan
Nadjwa ucapkan pastilah salah satu keinginan adalah ayahnya mengingat dan datang untuk ulang tahun mereka , tapi
telah sekian tahun keinginan mereka tak terwujud. Dan saya juga tak mampu
melakukan hal apapun untuk mewujudkan keinginan mereka selain berharap dalam
doa.
Jam dinding menunjuk angka 05.00 wib.
Satu masakan sudah selesai saya buat. Buru buru saya menuruni tangga menuju
ruang makan. Tangan saya bergegas mengeluarkan kue tart dari dalam almari
pendingin milik ibu dilantai 1..hehehe di sembunyikan dulu agar Galo tidak
tahu, menyalakan lilin dan kembali bergegas menuju kamar anak-anak. Saya ingin
memberi sedikit surprise untuk anak sulung yang tengah ulang tahun.
Ketika hendak membuka pintu, saat yang
bersamaan Galo lebih dulu menarik gagang pintu.. dan yang terjadi sama sama
seruan kaget. Adik yang tengah menggeliat dari tidurnya ikut kaget. Dan tawa
kami berderai mewarnai pagi itu.
“ Happy birthday ya sayang…” ucap saya
sambil mengecup pipi Galo.
Galo tertawa
“ makasih mami… “ balasnya sambil
mencium pipi saya
“ tiup lilinnya…. Make a wish….” Sahut
Nadjwa dari atas bed.
Galo lantas memejamkan mata. Tak berapa
lama nyala api diatas lilin angka 18nya padam karna tiupannya.
“ dipotong nanti sore saja yaa… sekarang
subuhan dulu giih dah kesiangan banget niihhh…” . Galo tersipu dan segera
bergegas ke kamar mandi.
Dan saya segera melanjutkan acara
membuat lauk untuk bekal , melengkapi sayur yg telah selesai dimasak.
Sore harinya Galo kembali mendapat surprised
dari sahabat sahabatnya. Mereka membawa kue ulang tahun dan bernyanyi Happy
Birthday sembari menaiki tangga menuju kamar Galo. Galo yang sedang sibuk
bercengkerama dengan Farah terlihat kaget mendapati teman-teman datang membawa
kejutan, riuh jerit tawa terdengar juga ucapan panjang umur diiringi doa dari
sahabat sahabatnya.
Kejutan semakin lengkap ketika Galo
mendapat bingkisan pizza dari pakdhenya…. Hehehe… Makasih ya pakdhe Munawar…
surprised buat Galo beneran lengkap.
Selamat ulang tahun yang ke 18 anakku. Bahagia
selalu ya Gal..
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.... Sujud
syukur atas semua nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami. Jadikanlah kami..
hamba yang selalu berbakti dan taat kepada-Mu.