Monday, May 9, 2011

Man jadda wajada


Sejak 2 minggu lalu, Nadjwa makin giat mengaji. Terutama membaca surat Al Mukminun. “ Nadjwa mo di wisuda TPA lho mom..” jawab Nadjwa ketika mommy tanya. Alhamdullilah…. ucapku bersyukur. Man Jadda Wajada… siapa yg bersungguh2 pasti berhasil. … sungguh senang dan bangganya mommy mendengarnya.
“ nanti di wisuda bareng acara ulang tahun sekolahku, mommy datang khan? “ matanya yang bening memandang penuh harap.
 “ tentu sayang… mommy pasti usahakan, mendampingi Nadjwa pas di wisuda..”. Nadjwa terlihat tersenyum lega.
Aku trenyuh memandang anak bungsuku.
Entah apa yang terpikir dalam benak Nadjwa, tapi dia selalu menarik kesimpulan kalau aku terlalu sibuk kerja hingga tak mungkin meluangkan waktu untuk urusan sekolahnya. Pernah aku tertegun tak mampu mengucap apapun ketika satu siang aku menjemput Nadjwa pulang sekolah. Kebetulan aku harus keluar kantor siang itu untuk urusan kerjaan jadi kusempatkan sekalian untuk menjemput Nadjwa.

Waktu itu … aku tengah berdiri didepan kelas Nadjwa dan celingukan mencari sosok gadis mungil berambut lurus sebahu itu, pak Kris wali kelas Nadjwa menghampiriku dan menjabat tangan … “ acaranya masih nanti jam 14.00 wib, bu.., Nadjwa juga sedang sholat di mushola..” sambut pak Kris.
OMG… aku terpaku.. ADA ACARA..?? acara apa? Dan aku bener2 nggak tahu. Untuk menghilangkan kesan bingungku aku hanya bisa senyum dan menganggukkan kepala sambil mengucapkan terima kasih dan ngeloyor ke mushola.

Begitu Nadjwa muncul dari balik pintu mushola dan mendapatiku berdiri didepannya, Nadjwa terlihat kaget… “ mommmm…. Bisa jemput aku to? Bisa ambil nilai ujianku to..? serunya begitu gembira seakan mendapat surprize yg sangat besar hanya karena kedatanganku utk menjemputnya sekolah.
Rasanya ada gumpalan yg menyesakkan dadaku, sekuat tenaga aku menahan airmata yg rasanya sudah pingin berebut menetes.

“ kok Nadjwa gak bilang mommy kalau hari ini orang tua diundang untuk ambil nilai hasil ujian tengah semester..?” kugandeng tangan mungilnya menuju kursi taman sekolah.
“ Mommy gak usah ke sekolah, nanti mommy harus bolos kantor. Mommy sibuk… “ Mata bening itu berkilat-kilat menatapku seakan sebilah sembilu yang menghujam tepat dijantungku.
Semakin sulit kutahan air mata yang siap meleleh. Kucium pipi gembulnya gemas. Aku segera bergegas mengajak Nadjwa menuju ruang pertemuan sambil mengusap ujung mataku yang basah air mata.
Ya Allah…. Berikan aku kuasamu ya Allah… agar aku tetap bisa menjadi ibu mereka, menjaga dan merawat mereka selama-lamanya.

= ** =

Akhirnya hari wisuda datang juga. Bangga sekali melihat Nadjwa mengenakan baju wisuda satin biru berikut toga warna senada. Kerudung putih makin mempercantik putri kecil.  Senyum manisnya tersungging ketika gurunya memberi selamat, mengalungkan samir dan menyerahkan selembar ijazah kelulusan. Alhamdullilah…. Jerih payahmu telah membuahkan hasil yang manis nak.. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Teruslah giat mengaji agar makin mahir… begitu pesan Pak Iwan guru agama Nadjwa yang selalu rajin memberi motivasi kepada anak2 didiknya. Sekali lagi terima kasih untuk para guru di SDN Model Internasional yg selalu memberi ilmu tanpa pamrih. Semoga Allah SWT membalas jasa baik mereka dengan balasan yang berlipat, Aamiin.

- end -