Sunday, April 29, 2012

Tirai Rambut


Nadjwa antipati potong rambut. "....gak boleh .." Teriaknya sengit tiap kali mom mau bawa nadjwa ke salon.
" Aku mau rambut panjaaaangggggg " ucapnya dengan logat mirip iklan kartu telpun.
" Mom risih tiap liat adik pulang sekolah rambutmu awul2an deq... Ayolah dipotong yang rapi.." Bujuk mom.
Nadjwa menggeleng berulang-ulang.
Semua bujukan gak mempan, dari iming2 sampai ancaman. Bujukan eyang, sepupu, kakak, ditanggapinya enteng. "..aahhhh sirik ya liat rambutku Ɣªήğ lurus tebal dan hitam...?" Ucapnya sambil mengibaskan rambutnya bak iklan shampoo.
" Kalau begitu poninya aja.. Sudah kepanjangan deq...matamu dah kayak dipasangi tirai ajaa.." Mom kembali mengulang.
Kakak tertawa geli.
" Hihihihihi kayak jendela aja dikasih tirai.."
" Biariin...ntar ajaaa... Khan bisa di jepit poninya .. Adeq sdh beli jepit rambut lucu-lucu kok di Embun.." Ucapnya sambil menunjukkan beberapa hiasan rambut warna warni.
Mom menghela nafas.
Maka kejadian setiap pagi adl mengucir rambut panjang Nadjwa agar tak diterbangkan angin saat naik motor dan klu sdh sampai dihalaman sekolah mom harus menyisir rambut panjangnya dan memasang sepasang jepit diponi Nadjwa agar tak menutupi pandangan mata.
" Nggak dikucir saja..biar rapi sampai pulang sekolah.."
" Enggak... Adeq maunya digerai.."
" Tapi kalau rambutnya dah gak rapi mbok ya disisir.. khan dah bawa.." Ucap mom sambil menyisipkan sisir mungil didalam tas sekolah Nadjwa.
Adeq mengangguk dan mencium tangan mommy sebelum melangkah menuju lobby sekolah.
Akhirnya berminggu2 kmdn rambut adeq makin panjang dan tirai rambut juga makin tumbuh menjuntai didahi.
Mom tetap berharap bisa membawa nadjwa ke salon, tapi tetap saja sulit.
Hingga satu hari....
Keputusan adeq utk tidak mau bersinggungan dengan gunting rambut akhirnya goyah ketika sore itu pulang sekolah mendapati seonggok rambut terpotong2 di atas meja rias.
" Mooommm..... Kakak potong rambutnya sendiriiii..." Teriak nadjwa dari balik jendela kamar.
Mom yang tengah sibuk menyiram tanaman menoleh kaget dan segera buru2 masuk rumah.
" Tuch liat..." Ucap adeq sambil menunjuk tumpukan rambut di atas kertas koran Ɣªήğ lupa blom dibuang kakak.
Mommy tersenyum geli. Membayangkan kakak sibuk memotong rambutnya sendiri.
Ketika kakaknya pulang sekolah, adeq sudah langsung memberondong dengan pertanyaan.
" Kakak bisa potong rambut sendiri..?" Tanyanya dengan antusias
" Iya bisa, nich poni ku aku potong sendiri..." Jawab kakak sambil membuka jilbab seragam sekolahnya.
" Potongin poni ku kak..." Sahut adeq tanpa perlu melihat hasil prakarya kakaknya.
Mom dan kakak serentak menoleh, adeq meringis sambil mengangguk2 dari balik rambut pony yang sdh menutupi matanya.



Horeeeee .... Mom dan kakak kegirangan sambil ber high five.
Mom segera menyeret adeq yang tertawa-tawa ke teras samping sementara kakak ambil gunting dan sisir rambut.
7 menit kemudian : ..... Whoaalaaaa....




DadadadaaaaqqqQqqq bye bye tirai rambut panjang...:-)
Powered by Telkomsel BlackBerry®