CHESTNUT… Salah
satu camilan yang happening di salah
satu mall terbesar di Jogja dan bisa buat tontonan saat dimasak on spot. Disangrai dengan biji kopi dalam penggorengan
besar.
Chestnut cukup mahal
harganya.. tapi rasanya memang enak. Empuk manis gurih creamy.. gak salah kalau ada yang menyebut kacang keju.
Di Indonesia , masyarakat Riau biasa menyebut chestnut
dengan Berangan atau Kastanya.
Tanaman yang dulunya
banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan ini semakin jarang ditemui karena
penebangan pohon. Walaupun demikian, seiring dengan semakin tumbuhnya
kesadaran masyarakat akan kesehatan, Chestnut yang banyak manfaatnya ini
kembali dilirik.
Chesnut dapat tumbuh
dengan baik pada suhu 10-35 derajat . Dalam satu tangkai, buah chestnut bisa
mencapai sepuluh dan akan berwarna coklat ketika matang. Biji buah tersebut yang bisa dinikmati.
Negara Perancis,
Eropa, dan Amerika memanfaatkan Chestnut sebagai cemilan atau campuran untuk
sayuran. Karena lebih banyak dihasilkan di daerah pegunungan berhawa dingin,
maka di luar negeri chestnut biasanya ramai dijual pada musim dingin.
Chestnut kaya akan
nutrisi dan vitamin C, disebut-sebut
kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan apel.
Kepopuleran Chestnut
memang berlangsung cukup lama bahkan sejak zaman Romawi Kuno. Tanaman ini juga
kaya akan energi.
Banyak manfaat yang
didapat dari mengkonsumsi 100 gram chesnut, antara lain sebagai anti oksidan,
memperbaiki metabolisme dan mencegah beberapa penyakit yang berhubungan dengan
darah.
Ada beberapa cara
untuk mengolah Chestnut. Pernah dengar
istilah "Memanggang Chestnut di Api yang Membara”? Meskipun memanggang
chestnut adalah cara yang paling umum untuk memasaknya, bisa juga direbus atau
memasaknya di dalam microwave. Berikut langkah-langkah mengolah kacang Berangan