Mengawali tahun nan baru, melanjutkan cerita tentang piknik ke Jatim akhir tahun kemarin.
Day two - Masjid Tiban
Saya terpaksa memilih stay di hotel pada hari kedua karena nyeri dibawah perut makin menjadi dan juga diare.
Anak-anak terlihat
murung ketika saya sampaikan kalau mommy tdk bisa ikut berwisata pada hari
kedua. Bahkan mereka ikut memilih tinggal dihotel menemani saya.
Duh sedihnya… saya
sdh berusaha mengobati diri sendiri dengan kembali minum obat anti nyeri tapi
sepertinya saya tetap membutuhkan waktu untuk menghilangkan sakit dengan
istirahat dan tidur, sebab semalam sejak pukul 2 dini hari saat sakit mulai
datang saya tidak bisa memejamkan mata.
Akhirnya saya
memberikan janji ke anak-anak kalau mommy akan sembuh siang hari dan akan
nyusul ke tempat wisata kedua yaitu Museum Angkut.
Dengan bantuan Pak
Munawar, teman sekantor, saya menitipkan anak-anak dan ibu selama wisata ke
Masjid Tiban.
Alhamdullilah anak anak mau kompromi tapi disertai kalimat : ' bener ya mom.. nyusul ya mom...' Nadjwa berkata sambil memeluk saya erat.
Saya mengangguk dan mencium pipinya lembut.
Alhamdullilah anak anak mau kompromi tapi disertai kalimat : ' bener ya mom.. nyusul ya mom...' Nadjwa berkata sambil memeluk saya erat.
Saya mengangguk dan mencium pipinya lembut.
Setelah rombongan
berangkat saya had breakfast yg diantar room service dan minum obat, then berusaha untuk tidur, perlahan obat mulai bekerja dan saat
bangun tengah hari saya sudah merasa lebih baik.
Saya check kiriman
WA dari Pak Munawar setelah siap berangkat ke titik pertemuan saya dengan rombongan
wisata. Dengan perhitungan jarak dan waktu saya bisa menemui mereka di tempat
belanja oleh-oleh Brawijaya.
Pak Munawar
mengirimi saya beberapa foto anak-anak saat di Masjid Tiban diselipi kata-kata
‘ klu gak sama mommy anak anak gak cemungudss piknik’.
Saya tersenyum makhlum.
Saya texting Gallo
utk mengingatkan jangan lupa foto , eehh dijawab kameranya malah ketinggalan di
bus, lokasinya jauh kalau ambil… hahahaha…
Untung ada pak
Munawar yg bersedia mengambil beberapa foto pakai HP.
Museum Angkut
Awesome.. ! satu
kata ini sudah cukup mewakili tempat wisata baru yang memiliki konsep unik ini.
Dibuka pada tanggal 9 Maret 2014, Museum Angkut menjadi tempat wisata pertama
di Asia Tenggara yang mengusung tema transportasi. Museum ini dibangun sebagai
tanda apresiasi untuk perkembangan dunia transportasi nusantara dan dunia.
Dengan luas sekitar
3,7 hektar, tempat wisata ini dibagi menjadi beberapa zona dan dilengkapi
dengan beragam ornamen dan landmark khas setiap zona.
Antara lain : Zona
Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Jepang, Zona Uni Eropa, Zona
Hollywood, dan Zona Gangster & Broadway zona populer seperti diajak masuk
ke dalam dunia gangster dan broadway yang hits di tahun 1970an. Suasana di Zona
ini diatur sedemikian rupa seperti berada di kota yang sama dengan Al Capone,
seorang gangster ternama di zamannya.
Gerimis menyapa saat
rombongan mengitari area museum.. tapi tak menyurutkan keantusiasan kami untuk
menikmati setiap sudut area yang tahun 2015 ini dikategorikan sebagai Most
Photographed Spots Top 10 oleh media sosial Path.
Path merilis
trending topik 2015 global dan regional
Indonesia. 2015 Most Photographed
Spots Top 10 menjadi ajang yang bergengsi dan museum angkut menjadi salah satu
tempat terfavorit pilihan pengguna path.