Pengennya
kalau libur panjang gini diisi dengan piknik ke tempat wisata. Gallo sudah
berulang kali ngajak jalan ke Bromo tapi saya belum siap dari segi finansial.
Sabar ya kak… moga-moga sebelum akhir tahun keinginan untuk melihat sunrise di
gunung berketinggian 2.392 meter dpl yang terletak 85 km dari Surabaya Jawa Timur
dan berstatus gunung berapi yang masih aktif ini bias terwujud.
Jadi,
sementara liburan diisi dengan jalan megelin kaki di mall, nonton film atau
makan.
Seperti
hari kemarin, hari kedua lebaran, anak-anak minta jalan ke Ambarrukmo Plaza,
nonton film dan makan siang ke Pizza Hut.
Mall belum
begitu ramai ketika kami sampai, masih lengang walaupun semua toko sudah buka
pada jam 11.00 wib.
Berhubung
belum sarapan pagi, maka tujuan pertama adalah makan pagi menjelang siang ke
pizza hut. Thanks God tempatnya belum penuh sesak, walaupun sdh rame.
Setelah
nunggu 15 menit, akhirnya menu pilihan sudah bisa dinikmati.
Menu pilihan sensasi delight ber-4. Malas pilih menu satu-satu krn tempatnya rame dan pelayannya terlihat sangat kewalahan melayani tamu-tamu yang mulai memadati restoran.
Saya hanya nambah hot bread strawberry puding utk makanan penutup. Menunya sudah cukup lengkap ada nasi, pizza, pasta, spagetti dan roti bawang, selain itu 4 gelas minuman soda dan lemon tea sdh tersedia.
Ditanggung bakal cukup banget energi yang dihasilkan buat muterin mall seharian...hahahaha
Setelah makan siang mulailah kakak adek ngajak jalan-jalan.
Tapi arah jalannya jelas yaitu ke Cinema studio 21.
Awalnya gak begitu tertarik buat nonton karena film-nya kebanyakan film Indonesia. Hikss.. bukan apa-apa, isinya film drama doang, lg pengen nonton film action. Tapi karena salah seorang temen Gallo sudah nonton salah satu film Indonesia yang ditawarkan, dan katanya lumayan bagus, jadilah kami beli 3 tiket nonton Moga Bunda disayang Allah.
Berikut sinopsisnya buat yang tertarik nonton dengan keluarga :
Karang adalah seorang pemuda yang mencintai anak-anak.
Tapi semua itu berubah ketika sebuah kecelakaan kapal laut terjadi dan Karang
tidak dapat menyelamatkan anak-anak yang bersamanya. Karang merasa trauma dan
dihantui rasa bersalah. Ia menjauh dari anak-anak dan memutuskan hubungannya
dengan Kinarsih karena merasa dirinya tidak pantas untuknya. Ia pun
mengasingkan diri di sebuah pulau yang jauh dari ibu kota dan menjadi seorang
pemabuk Kehidupannya berubah ketika Bunda HK, istri dari Tuan HK yang kaya raya
dan dihormati di daerah itu datang memintanya untuk menjadi guru untuk Melati.
Melati adalah anak perempuan mereka yang buta, tuli dan juga bisu. Melati tidak
bisa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Karena sering mabuk, cara mengajar
Karang menjadi sangat kasar dengan meneriaki dan memperlakukan Melati dengan
semena-mena sehingga membuat semuanya bingung dan takut. Tapi perlahan Karang
dan Melati makin saling butuh. Apakah Karang bisa bangkit lagi? Bisakah Karang
dan Kinarsih bersatu lagi? Dapatkah Karang menemukan cara agar Melati bisa
berkomunikasi dengan dunia? Dan dapatkah Melati mengenal Bundanya, ayahnya dan
paling penting...Allah?
Diadaptasi dari novel mega bestseller karya Tere Liye
dengan judul yang sama.
Diangkat dari salah satu kisah nyata paling mengharukan
Bagi saya alur ceritanya agak kurang halus dan beberapa hal malah terlihat aneh. Tapi saya suka acting Alya Rohali, bagus dan menyentuh, terutama krn saya seorang ibu yang bisa memahami perasaan sedihnya sbg ibu yg punya anak cacat. Beberapa potong adegan mampu melelehkan airmata.
Setelah selesai nonton jalan-jalan sebentar ke beberapa toko. Dapat beberapa potong blouse untuk kakak dan celana jeans untuk adek.
Hari makin sore... badan juga sudah capek... saatnya pulang setelah beli donat J.Co untuk oleh-oleh Ruben Semeru yang ditinggal sendiri di rumah.
Qiqiqiqi..pizz ya Ben...