Saturday, August 10, 2013

Jalan-jalan Lebaran

Pengennya kalau libur panjang gini diisi dengan piknik ke tempat wisata. Gallo sudah berulang kali ngajak jalan ke Bromo tapi saya belum siap dari segi finansial. Sabar ya kak… moga-moga sebelum akhir tahun keinginan untuk melihat sunrise di gunung berketinggian 2.392 meter dpl  yang terletak 85 km dari Surabaya Jawa Timur dan berstatus  gunung berapi yang masih aktif ini bias terwujud.

Jadi, sementara liburan diisi dengan jalan megelin kaki di mall, nonton film atau makan.
Seperti hari kemarin, hari kedua lebaran, anak-anak minta jalan ke Ambarrukmo Plaza, nonton film dan makan siang ke Pizza Hut.
Mall belum begitu ramai ketika kami sampai, masih lengang walaupun semua toko sudah buka pada jam 11.00 wib.
Berhubung belum sarapan pagi, maka tujuan pertama adalah makan pagi menjelang siang ke pizza hut. Thanks God tempatnya belum penuh sesak, walaupun sdh rame.


Setelah nunggu 15 menit, akhirnya menu pilihan sudah bisa dinikmati.
Menu pilihan sensasi delight ber-4. Malas pilih menu satu-satu krn tempatnya rame dan pelayannya terlihat sangat kewalahan melayani tamu-tamu yang mulai memadati restoran. 
Saya hanya nambah hot bread strawberry puding utk makanan penutup. Menunya sudah cukup lengkap ada nasi, pizza, pasta, spagetti dan roti bawang, selain itu 4 gelas minuman soda dan lemon tea sdh tersedia.
Ditanggung bakal cukup banget energi yang dihasilkan buat muterin mall seharian...hahahaha

Setelah makan siang mulailah kakak adek ngajak jalan-jalan.
Tapi arah jalannya jelas yaitu ke Cinema studio 21.
Awalnya gak begitu tertarik buat nonton karena film-nya kebanyakan film Indonesia. Hikss.. bukan apa-apa, isinya film drama doang, lg pengen nonton film action. Tapi karena salah seorang temen Gallo sudah nonton salah satu film Indonesia yang ditawarkan, dan katanya lumayan bagus, jadilah kami beli 3 tiket nonton Moga Bunda disayang Allah.
Berikut sinopsisnya buat yang tertarik nonton dengan keluarga : 

Diadaptasi dari novel mega bestseller karya Tere Liye dengan judul yang sama.


Diangkat dari salah satu kisah nyata paling mengharukan


Karang adalah seorang pemuda yang mencintai anak-anak. Tapi semua itu berubah ketika sebuah kecelakaan kapal laut terjadi dan Karang tidak dapat menyelamatkan anak-anak yang bersamanya. Karang merasa trauma dan dihantui rasa bersalah. Ia menjauh dari anak-anak dan memutuskan hubungannya dengan Kinarsih karena merasa dirinya tidak pantas untuknya. Ia pun mengasingkan diri di sebuah pulau yang jauh dari ibu kota dan menjadi seorang pemabuk Kehidupannya berubah ketika Bunda HK, istri dari Tuan HK yang kaya raya dan dihormati di daerah itu datang memintanya untuk menjadi guru untuk Melati. Melati adalah anak perempuan mereka yang buta, tuli dan juga bisu. Melati tidak bisa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Karena sering mabuk, cara mengajar Karang menjadi sangat kasar dengan meneriaki dan memperlakukan Melati dengan semena-mena sehingga membuat semuanya bingung dan takut. Tapi perlahan Karang dan Melati makin saling butuh. Apakah Karang bisa bangkit lagi? Bisakah Karang dan Kinarsih bersatu lagi? Dapatkah Karang menemukan cara agar Melati bisa berkomunikasi dengan dunia? Dan dapatkah Melati mengenal Bundanya, ayahnya dan paling penting...Allah?


Bagi saya alur ceritanya agak kurang halus dan beberapa hal malah terlihat aneh. Tapi saya suka acting Alya Rohali, bagus dan menyentuh, terutama krn saya seorang ibu yang bisa memahami perasaan sedihnya sbg ibu yg punya anak cacat. Beberapa potong adegan mampu melelehkan airmata.

Setelah selesai nonton jalan-jalan sebentar ke beberapa toko. Dapat beberapa potong blouse untuk kakak dan celana jeans untuk adek.

Hari makin sore... badan juga sudah capek... saatnya pulang setelah beli donat J.Co untuk oleh-oleh Ruben Semeru yang ditinggal sendiri di rumah.
Qiqiqiqi..pizz ya Ben...