Untuk kesekian
kalinya mengunjungi Taman Sari , mengisi hari libur bersama anak-anak dihari
minggu .
Taman sari memang tidak pernah membuat
bosan untuk didatangi. Lokasinya tidak jauh dari rumah dan tempatnya indah
untuk menikmati suasana hari juga hunting foto.
Taman sari berada di dalam kawasan ndalem
benteng keraton Yogyakarta . Sebagian orang menyebut Taman Sari sebagai Water Castle The Fragarant Garden. Hal
tersebut karena dulunya taman yang
awalnya memiliki luas lebih dari 10 hektare, terdapat banyak bangunan yang
terkait dengan air. Di lokasi ini terdapat sekitar 57 bangunan baik berupa
gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan
beserta pulau buatan dan lorong bawah tanah.
Sekarang ini Taman Sari telah melalui
beberapa kali episode pemugaran. Sejarah telah banyak menulis betapa indahnya
Taman Sari tempo dulu. Tak dapat dipungkiri sekarang ini Taman Sari terlihat
sesak dipenuhi oleh 2.500 rumah warga
yang berjejal dikawasan tersebut. Sebuah persoalan utama yang tidak mudah
dipecahkan untuk ‘mengembalikan’ Taman
Sari seperti landskap asli .
Jaman dulu Taman Sari merupakan tempat
rekreasi dan peristirahatan bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng
pertahanan yang dibangun pada tahun 1758-1765 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono
I.
“ tiap kali dolan kesini selalu
bingung.. ni harus lewat kemana saja siih…” celetuk Nadjwa (13th)
sambil celingukan didepan bangunan yang ternyata jalan buntu.
Nadjwa tidak keliru.. Taman Sari memang
memiliki banyak keunikan. Salah satunya
adalah banyaknya lorong-lorong di bawah tanah.
Banyaknya lorong-lorong bawah tanah ini
menjadi keunikan dan misteri tersendiri. Bahkan konon ada lorong bawah tanah
yang sangat panjang, yang bisa digunakan untuk melarikan diri keluar dari
wilayah keraton.