Jalan-jalan
edukatif nich… heheheh… ke museum. Tepatnya Monumen Bajra Sandhi Renon.
Letaknya di jantung kota Denpasar, tempatnya di daerah Renon. Menurut info Monumen
ini dibangun dan didedikasikan untuk perjuangan rakyat pulau Bali.
Sampai di lokasi masih pagi, banyak
penduduk lokal yang melakukan aktifitas olah raga. Kami lantas memutari halaman
monument yang sangat asri dan hijau. Pantas pada betah berolah raga atau
sekedar kumpul-kumpul di kawasan tersebut.
Ketika saya dan Nadjwa tengah menaiki tangga
menuju tugu yang menjulang tinggi untuk sekedar foto saya diikuti 2 orang anak
kecil yang terus minta untuk ikut naik dan di foto … duh saya longok-longok
mencari orang tuanya , tapi tak saya temukan orang dewasa yang tengah melihat
adegan kami jongkok di lantai tangga yang
cukup tinggi… saya tanya ke anak yang lebih besar dan dijawab kalau datang dengan
ayah mereka dan sedang olah raga. Saya minta dia menunjuk dimana ayah mereka..
dan jari mungilnya mengarah pada seorang bapak yang mengenakan kaos warna biru
.. jauuh dari posisi kami berdiri. Ya ampun pak..nii anaknya naik segini jauh
gak diperhatiin. Saya lantas cepet-cepat membantu 2 bocah ini kembali turun,
khawatir keselamatan mereka.
Kami bertiga lantas berjalan memutar
menuju pintu depan masuk monumen. Bajra Sandhi semacam Monasnya Jakarta.
Sama-sama berfungsi sebagai monumen tugu peringatan. Rancangan arsitektur dari
Monumen Bajra Sandhi sangat kental dengan arsitektur khas Bali, banyak ukiran
dan pahatan yang sangat unik.
Nama Bajra Sandi berasal dari kata Bajra
dan Sandhi. Bajra artinya Genta dan Sandhi artinya suci. Jika dilihat dari
bentuk bangunan monumen, memang terlihat seperti Genta Suci yang digunakan oleh
para pendeta agama Hindu, saat mengucapkan mantra dalam upacara
persembahyangan.
Bagi wisatawan Asia seperti Jepang,
China, Korea, keunikan monumen Bajra Sandhi terlihat seperti Pagoda. Oleh
karena itu, banyak wisatawan Asia yang mengangap monumen ini adalah Pagoda,
seperti di negara mereka.