Jawa, Jogja khususnya , memang istimewa. Sampai pada aneka makanan
dan jajanan yang menjadi ciri dan kebanggaan masyarakatnya.
Jajan pasar tampah contohnya,
adalah sajian tradisi di pulau jawa yang biasanya berisikan 7 macam jajan
pasar. Berasal dari budaya sesembahan yg mengharuskan sesaji 7 rupa, tradisi
ini diadaptasi oleh budaya modern menjadi lebih bebas dan kreatif. Ada yang
tetap mempertahankan jumlah jenis makanannya sebanyak 7 macam, tetapi lebih
banyak yang tidak lagi mengindahkan kaidah angka dan lebih memilih variasi
penganan yang lebih banyak. Dalam bahasa jawa 7 artinya pitu, kependekan dari
pitulungan yang artinya pertolongan atau pituturan yang artinya nasehat.
Bentuk lingkaran tampah
menandakan garis yang tidak pernah putus melambangkan harapan rejeki yang tidak
pernah putus pula.
Seiring berjalannya
waktu, ketujuh macam penganan ini tidak lagi disajikan dalam ukuran normal,
namun dalam ukuran mungil untuk menghadirkan tampilan yang manis dan mengundang
selera, mudah diambil dengan tangan, ringan dan tidak mengenyangkan seperti halnya
finger food di pesta cocktail modern.
Penganan yang harus ada:
Kue ku merah
Kue ku merah
melambangkan kemakmuran dengan warnanya yang merah.
Kue lapis
Kue ini melambangkan
rejeki yang berlapis-lapis.
Selebihnya boleh
divariasikan dengan jenis jajan pasar lainnya, seperti klepon, kipo, talam, wajik,
onde2, sosis solo, lemper mini, bitterballen, dan lain-lain.