Saya agak shock ketika tahu puncak acara self
management training yang diadakan oleh kantor adalah RAFTING..!!! Hiksss…. Shoooock.…
alay bin lebay yaa… :D
Tapi whatever lah … sah
sah saja ya respon tiap orang khan beda
beda yaa… dan saya memilih kaget..hehehehe tepatnya takut... Sebenarnya bisa
pilih paintball kalau takut tapi saya pengen juga merasakan gimana serunya olah
raga air yang sangat memacu adrenalin ini. Paintball menarik juga siih… tembak
tembakan berasa ala ala tentara memburu teroris..wekekekkkkk
So… bismillah… saya
ikutan Rafting. Dan buru buru nemplok ke beberapa teman yang senior
rafting..qiqiqi…. maksudnya mereka sudah pernah rafting dan merasakan terjatuh
dari boat saat mengikuti rafting di sungai yang gradenya lebih tinggi dari
grade yang akan saya ikuti sekarang.
Gabung di Team Satu, Saya, Munawar, Wafa, Sigit dan Lusi dan di
pandu oleh Fuad sebagai skipper.
Setelah pengarahan dari
Progo Rafting kami lantas menuju boat . Strating point dimulai dari bantaran
kali progo yang terletak di halaman belakang Hotel Puri Asri – Basecamp PROGO
RAFTING, berbatasan langsung dengan sungai Progo. Kami bakal menyusuri sungai
Progo Atas sepanjang 9 km dengan jarak tempuh sekitar 2 jam.
Progo Atas rafting yang
saya ikuti ini masuk Grade III, kriteria jeram dibagi menjadi VI… artinya
sungai Progo Atas berada ditengah tengah tingkat kesulitannya.
Siang itu.. Magelang
turun hujan sejak pagi… tidak terlalu deras tapi tentu menambah debit air
sungai.. Fuad menyampaikan kalau air sungai yang banyak cukup membantu karena
tidak banyak membutuhkan tenaga untuk mendayung tetapi jeram yang akan dilalui
juga bergolak cukup besar.
“ Tapi tidak perlu
khawatir karena ciri utama sungai dengan klasifikasi jeram grade III ini
adalah, pada setiap jeramnya selalu di akhiri dengan arus tenang atau flat yang
cukup panjang… “ imbuh Fuad.
“ Jadi maksudnya kita
punya tempat buat tarik nafas dan tenang setelah terombang ambing jeram gituuhh..”
sahut saya.
“ wwaaaaaa…. Jeramnya ngeriii
gaaakkk….??!! “ Lusi mulai khawatir.
“ tenang….tenang…. ibu…ibu
… tidak perlu takut… ada bapak bapak yang siap menolong kalau tercebur…!!”
timpal bapak bapak diiringi tawa keras.
Ya ampun…..saya nyengir
nyeri… membayangkan saya tercebur dan terbawa arus.. jantung saya mulai berpacu
kencang.
Dan 5 menit kemudian
setelah jeram pertama terlewati .. mulailah kami sedikit bisa mempelajari medan. Beberapa teman dari
boat lain ada yang tercebur dan skipper dengan cekatan menolong.
Dan jangan tanya keseruan
menit menit berikutnya… :D …. Super katrok… pada gak ingat kalau sudah tua..
dah punya anak gedhe… bahkan sudah punya cucu…
Semua serempak kompak saling
ciprat cipratan air.. tabrak menabrak perahu… entah berapa gelas air sungai
terminum bila ketawa terbahak bahak dan kena guyuran air di jeram atau cipratan
air dari perahu tetangga. Yang ada hanya tawa, jeritan dan keseruan yang menyenangkan.
Rafting atau Arung jeram adalah
olah raga kelompok, sangat mengandalkan kekompakan. Kerja sama dan pengertian antar
awak perahu adalah faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai
hambatan di sungai.
Tak ada batasan tua muda,
atasan bawahan… semua kompak saling bekerja sama mengarahkan perahu untuk
melaju dan mengatasi kendala bila sedang memasuki jeram dengan air yang
bergolak golak .
Salah satu yang membuat
saya di dera takut diawal karena tak dibantah bahwa Arung Jeram merupakan olah
raga yang penuh resiko (high risk sport). Rafting memiliki potensi kecelakaan
paling tinggi dalam dunia olahraga, walaupun kita dapat mengantisipasi dengan
melakukan prosedur-prosedur yang benar, pengetahuan, serta keahlian yang
memadai, seperti yang dijelaskan oleh pemandu saat sebelum turun ke sungai,
satu hal lagi kita harus dalam kondisi “baik”; baik dalam arti pemahaman
teknis, kemampuan membaca medan secara kognitif, sehat fisik dan mental.
“ mbaaakk Thaa… Sudah
minum milo berapa gelas…??? “ teriakan seorang teman ketika saya muncul dari
jalan setapak seusai rafting.
Saya tergelak… minum
milooooo…. Tentulah maksudnya air sangai yang coklat pekat .
Dan saya mengacungkan 2
jari kanan disambut acungan jempol dan tawa beberapa teman.
Alhamdullilah… menyusuri
sungai progo selesai ketika waktu menunjukan pukul 17. Saatnya balik lagi ke
hotel, mandi dan menghangatkan badan dengan segelas milo asli…hehehehe..