Friday, October 24, 2008

Empedu Papi

Pagi hari ini, saat ngantar mommy ke kantor.
“ Mom, perutku kok kembung lagi ya…” ucap papi sambil meringis menahan sakit.
“ kambuh lagi Pi..?” mommy mulai khawatir penyakit lama papi datang lagi.
“ bikinin jamu lagi ya..” pinta papi.
Mommy mengangguk.
Bulan ini, Oktober 2008 , genap 2 tahun sejak papi didiagnosa sakit pembengkakan empedu. Selama 2 tahun ini papi rutin mengkonsumsi jamu bikinan mommy, temulawak direbus dengan gula aren dan asam jawa.
Sejak tahun 2006 perkembangan kesehatan papi cukup bagus dengan mengkonsumsi jamu, walau kadang lupa tidak dibuatkan mommy karena papi merasa enak badan. ( uh… kebiasaan jelek ya..! )
Nah kalau sudah mulai sakit punggung papi mulai lagi order dibuatkan jamu.

Posting Oktober 2006, cerita saat papi sakit.
Papi mencoba menyembunyikan rasa sakit dari aku dan anak-anak. Tapi ketika suhu badannya terasa makin panas, mual yang hebat dan sakit punggung bagian kanan atas aku tak bisa lagi mentolerer. Harus segera ke dokter.

Wie jarang sakit, kalau sampai sakit paling susah periksa ke Dokter. Tapi aku merasa sakit yang dideritanya sekarang tidak boleh dianggap enteng.

Malam itu (14/9/06) aku membawa Wie ke Dokter Spesialis Internis di dekat rumah.

“ Saya mencurigai sesuatu di empedu, dari gejala yang timbul dan dirasakan, kita check up ke Lab dan segera saya jadwalkan untuk USG..”.

Pagi hari berikutnya ( 15/9/06 ) aku segera membawa Wie ke Lab, kondisi masih puasa sejak semalam.

“ Nggak usah khawatir Mah… nggak ada apa-apa..” Ucapnya berulang sambil menggenggam erat tanganku.

Malam harinya kami kembali lagi ke Dokter dengan hasil Lab.

Dokter Bambang Djarwoto geleng-geleng kepala. Aku sudah menduga, secara awam aku dan Wie juga sudah membaca hasil test darah dan urine, hasilnya memang tidak begitu bagus.

Dari kadar SGPT dan SGOT yang tinggi, kolesterol tinggi sampai adanya pengkristalan di saluran kencing.

Ya Allah.. kuatkan kami…

“ Besok pagi kita ketemu di ruang USG RS. Dr. Sardjito ..” Ucap Pak Dokter sembari tersenyum.

“ Tidak apa-apa.. nanti kita obati, yang pasti sekarang ini pola makan harus diperbaiki, rajin olahraga dan rokok harus dihentikan tuch pak…” Nasehat dokter Djarwoto.

Sepanjang perjananan pulang ke rumah kami mulai membahas ‘penyakit’ Wie. Sembari bercanda tentunya, aku nggak mau Wie jadi lebih khawatir dari aku..

Pagi hari (16/9/06) jam 6.30 wib aku dan Wie sudah berada di RS . Deg-degan menunggu kedatangan Pak Dokter.

Akhirnya yang ditunggu muncul juga, Dokter Bambang Djarwoto menyalami kami dan segera meminta kami memasuki ruang USG.

Beberapa orang ikut masuk, mereka diperkenalkan sebagai ‘siswa’ ( Dokter yang tengah mengambil Spesialis penyakit dalam ) Pak Dokter.

Dengan sabar dan teliti mereka mulai memeriksa perut suamiku. Beberapa gambar organ mulai diambil. Seperti dugaan Dr. Djarwoto ketika sampai di empedu beberapa siswa spontan terkejut dan mempertanyakan ‘kelainan’ tersebut.

Aku tak paham dengan apa yang mereka bicarakan tapi aku sudah bisa menduga ada yang tak beres dengan si empedu. Dokter mengatakan kantong empedu Wie membesar.

Bolak-balik perut di periksa, akhirnya Dokter memutuskan untuk CT SCAN Lower abdomen.

Suspect tetap di empedu.

Aku segera mendaftar ke Bagian Radiologi RS. Dr. Sardjito, dan dijadwalkan Selasa (19/9/06)

Sambil menunggu hari, aku sibuk surfing internet. Mencari informasi sebanyak mungkin tentang organ Hati & Empedu. Dan tentu saja berdoa semoga tidak ada hal yang membahayakan pada kesehatan suamiku, amien..

*-*

Sebagai bahan bacaan dan renungan, agar kita selalu menjaga kesehatan dengan baik :

Hati & Kandung empedu

DEFINISI

hati dan kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan keduanya dihubungkan oleh suatu saluran yang dikenal sebagai duktus biliaris (saluran empedu).

meskipun memiliki saluran penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat berbeda satu sama lain.
hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.

hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah.

kandung empedu berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat penyimpanan empedu (cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati).

HATI
Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks.

salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.

hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan.

sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.

kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).

hati juga merubah zat-zat di dalam makanan menjadi protein, lemak dan karbohidrat.

gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah).

Fungsi lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

salah satu senyawa yang dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. senyawa ini dikenal sebagai faktor pembekuan.

hati menerima darah dari usus dan jantung.

pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding usus mengalirkan darahnya ke dalam vena porta, yang akan masuk ke dalam hati. selanjutnya darah mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses.

arteri hepatika membawa darah dari hati ke jantung. darah ini membawa oksigen untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya.

darah dari usus dan jantung kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena hepatika.

kelainan fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:

kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel-sel di dalam hati (misalnya sirosis atau hepatitis)

kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran empedu dari hati melalui saluran empedu (misalnya batu empedu atau kanker).

Kandung empedu
kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati).

empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama.

duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empedu utama.

saluran empedu utama masuk ke usus bagian atas pada sfingter oddi, yang terletak beberapa sentimeter dibawah lambung.

sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan dialirkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. sisanya langsung mengalir ke dalam saluran empedu utama, menuju ke usus halus.

jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu.

empedu terdiri dari:

- garam-garam empedu

- elektrolit

- pigmen empedu (misalnya bilirubin)

- kolesterol

- lemak.

fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus.

hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.

berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.

batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu, dan menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung empedu (kolesistitis).

batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus.

penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor.