Sabtu siang sepulang dari jemput Gallo les Biola tiba-tiba Papi ber ide jalan-jalan ke pantai.
" iyeee..... " ucapan serentak dari bibir Gallo dan Nadjwa dengan suka cita.
Jam 1 siang rombongan berangkat, Eyang Manto dan Ruben ikut serta. Sayang eyang Panto tidak bisa ikut karena mobil tidak muat. Maaf ya Panto... Doain anakmu ini biar segera bisa beli mobil yang lebih gede jadi Panto bisa ikut jalan-jalan..."
Tujuan sudah ditetapkan, yaitu ke Pantai Baron dan sekitarnya. Pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 23km arah selatan kota Wonosari ini , merupakan pantai pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.
Hujan mengguyur selama perjalanan, bukit-bukit gersang mulai basah tersiram air. Jalan yang berkelok-kelok disertai terjangan hujan deras membuat Gallo berkali-kali mengingatkan papinya untuk nyetir pelan-pelan.
" jangan ngebut-ngebut papi.. jalannya licin lho..." ingat Gallo.
Tiba-tiba mommy teriak.. membuat seisi mobil kaget.
" kameranya lupa dibawa...!"
Si Ruben malah menyambut senang.
" asyik... nggak disuruh-suruh ber pose sama budhe.."
Mommy makin cemberut.
" pakai kamera Hp aja mom.." tawar Papi.
Mommy luar biasa sebel, kenapa kamera yang menjadi benda wajib bawa kalau jalan-jalan malah lupa. Apa asyiknya pergi ke tempat wisata tanpa bisa mengabadikan momentnya.
Ya sudahlah... kamera HP nggak apa-apa.. Hp jadul type 6 tahun 2003.. yang penting dokumentasi kalau sudah sampai di pantai tetap terekam walau hasil gambar tidak begitu memuaskan.
Akhirnya sampai juga di pantai Kukup, cukup dengan bayar retribusi sebesar Rp. 8.000 sampailah rombongan di pantai nan cukup indah dengan pasir putihnya.
Hmmm kalau diliat-liat pantainya mirip pantai tanah lot di Bali lho.. ada pulau-pulau karangnya.
Pantainya landai berpasir putih dan terdapat jalan setapak yang membelah bukit sampai Pantai Baron, serta sebuah pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan senggol. Dari atas Pulau karang kita dapat melihat hamparan pantai yang cukup luas dan sangat indah.
Selain itu pantai ini kaya akan biota laut dan juga terkenal dengan beragam ikan hias air laut yang sangat indah di Aquarium Laut atau yang dijajakan oleh para pedagang di sepanjang pantai.
Gallo dan Nadjwa sudah tak sabar pingin segera nyebur, tapi karena ombaknya cukup besar papi hanya mengijinkan bermain di antara lekukan karang di pinggir pantai sehingga air laut tak langsung menerjang keduanya.
Teriakan suka cita keduanya mulai terdengar di sela-sela debur ombak.
Mommy dan eyang Manto tersenyum-senyum melihat keduanya berguling-guling di pinggir pantai, badan mereka basah kuyup di balut pasir pantai yang putih.
Sambil menikmati rempeyek udang dan rajungan goreng yang dibeli di pedagang makanan sepanjang jalan menuju pantai, mommy dan Manto duduk-duduk di bawah batu karang besar yang banyak terdapat di pinggir pantai.
Melihat pemandangan indah, mendengar debur ombak yang memecah karang, hmmmm suasana sore yang menyenangkan.
Walaupun.... ah.. sudahlah.. masih tetap ada moment yang tertangkap walau lewat kamera Hp jadul. He..he..he..
" iyeee..... " ucapan serentak dari bibir Gallo dan Nadjwa dengan suka cita.
Jam 1 siang rombongan berangkat, Eyang Manto dan Ruben ikut serta. Sayang eyang Panto tidak bisa ikut karena mobil tidak muat. Maaf ya Panto... Doain anakmu ini biar segera bisa beli mobil yang lebih gede jadi Panto bisa ikut jalan-jalan..."
Tujuan sudah ditetapkan, yaitu ke Pantai Baron dan sekitarnya. Pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 23km arah selatan kota Wonosari ini , merupakan pantai pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.
Hujan mengguyur selama perjalanan, bukit-bukit gersang mulai basah tersiram air. Jalan yang berkelok-kelok disertai terjangan hujan deras membuat Gallo berkali-kali mengingatkan papinya untuk nyetir pelan-pelan.
" jangan ngebut-ngebut papi.. jalannya licin lho..." ingat Gallo.
Tiba-tiba mommy teriak.. membuat seisi mobil kaget.
" kameranya lupa dibawa...!"
Si Ruben malah menyambut senang.
" asyik... nggak disuruh-suruh ber pose sama budhe.."
Mommy makin cemberut.
" pakai kamera Hp aja mom.." tawar Papi.
Mommy luar biasa sebel, kenapa kamera yang menjadi benda wajib bawa kalau jalan-jalan malah lupa. Apa asyiknya pergi ke tempat wisata tanpa bisa mengabadikan momentnya.
Ya sudahlah... kamera HP nggak apa-apa.. Hp jadul type 6 tahun 2003.. yang penting dokumentasi kalau sudah sampai di pantai tetap terekam walau hasil gambar tidak begitu memuaskan.
Akhirnya sampai juga di pantai Kukup, cukup dengan bayar retribusi sebesar Rp. 8.000 sampailah rombongan di pantai nan cukup indah dengan pasir putihnya.
Hmmm kalau diliat-liat pantainya mirip pantai tanah lot di Bali lho.. ada pulau-pulau karangnya.
Pantainya landai berpasir putih dan terdapat jalan setapak yang membelah bukit sampai Pantai Baron, serta sebuah pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan senggol. Dari atas Pulau karang kita dapat melihat hamparan pantai yang cukup luas dan sangat indah.
Selain itu pantai ini kaya akan biota laut dan juga terkenal dengan beragam ikan hias air laut yang sangat indah di Aquarium Laut atau yang dijajakan oleh para pedagang di sepanjang pantai.
Gallo dan Nadjwa sudah tak sabar pingin segera nyebur, tapi karena ombaknya cukup besar papi hanya mengijinkan bermain di antara lekukan karang di pinggir pantai sehingga air laut tak langsung menerjang keduanya.
Teriakan suka cita keduanya mulai terdengar di sela-sela debur ombak.
Mommy dan eyang Manto tersenyum-senyum melihat keduanya berguling-guling di pinggir pantai, badan mereka basah kuyup di balut pasir pantai yang putih.
Sambil menikmati rempeyek udang dan rajungan goreng yang dibeli di pedagang makanan sepanjang jalan menuju pantai, mommy dan Manto duduk-duduk di bawah batu karang besar yang banyak terdapat di pinggir pantai.
Melihat pemandangan indah, mendengar debur ombak yang memecah karang, hmmmm suasana sore yang menyenangkan.
Walaupun.... ah.. sudahlah.. masih tetap ada moment yang tertangkap walau lewat kamera Hp jadul. He..he..he..