Thursday, May 15, 2008

Buah Amandel

 
tetap ceria 


Teringat saat acara keluarga dan piknik ke Semarang (19/11/2006) yang hampir gagal.

Gallo mendadak panas tinggi di tengah perjalanan. Usai berhenti di Pom Bensin, Gallo mengeluh pusing, ketika kupegang tangan dan dahinya panas menyengat.

“ wah.. panas tinggi. Jadi ke Semarang nggak kak ? “ tanyaku khawatir.

Gallo tetap mengangguk.

“ yang sakit mana ?” Gallo mengelus leher dan bilang kepalanya pusing sekali.

Akhirnya perjalanan di lanjutkan. Gallo sudah mulai tidur lagi.

Sampai di Semarang pukul 10.30 WIB. Gallo sudah mulai ceria. Biasa … anak-anak kalau sakit tidak dirasakan terlebih didepannya terbentang aneka mainan di Wonderia, dari carrosel, speddy car, kereta api sampai mini roller coster.

Untuk sejenak Gallo & Nadjwa ceria bermain aneka mainan, semua permainan dicobanya, sampai saat makan siang ternyata panas badan Gallo makin tinggi. Gallo mulai mengeluh dan akhirnya menangis kesakitan.

Oh.. no padahal masih ada beberapa agenda yang harus dipenuhi.

Aku menyalahkan diri sendiri , piknik ke Semarang kali ini kok ya tidak membawa obat-obatan.

Akhirnya Om Adhy membantu mencarikan panadol di mini counter arena bermain.

Untuk sementara Gallo sedikit tenang.

Satu per satu agenda kami lalui. Pukul 16.00 WIB dengan percepatan acara dikarenakan kondisi Gallo yang melemah kami segera balik ke Jogja.

Malam hari Gallo makin panas. Dia mulai mengigau . Sesaat cerita meluncur dari bibirnya, kemudian dia mulai menyanyi, tiba-tiba dia terbangun dan berlari keluar kamar tidur mencari-cari papanya, kalau sudah ketemu kemanapun papanya jalan dia mengikuti dari belakang. He..he..he.. aku dan Wie jadi geli-geli cemas.

Pagi hari aku baru membawanya ke Dokter. Ternyata amandel Gallo membengkak. Dokter melarang Gallo minum es dan gorengan.

Sedikit lega, dokter mengatakan belum perlu operasi asal di jaga agar tidak makin membesar dan mengganggu pernafasan.

Aku was-was kalau sampai operasi, menurut cerita yang kudengar setelah operasi amandel biasanya anak malah gampang sakit. Hal itu bisa dipahami karena tonsil yang berfungsi untuk mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman yang memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan kemudian dihilangkan. Bak jalan bebas hambatan maka tidak akan ada lagi penyaring sumber-sumber penyakit tersebut.

Kakak iparku menyarankan untuk minum juice Nanas. Katanya juice Nanas bisa mengempiskan amandel.

Nanas mengandung pigmen (zat pewarna alami), seperti karotenoid, flavonoid, dan klorofil. Karotenoid terdapat juga pada buah-buahan berwarna kuning orange lainnya seperti belimbing, pepaya, dan mangga.

Betakarotenoid berpengaruh baik terhadap pencegahan kanker paru-paru dan tenggorokan akibat merokok.

Flavonoid mempunyai peran sebagai anti peradangan, antialergi, antivirus, dan antikarsinogen.

Sama seperti pada pigmen lainnya, klorofil (pemberi warna hijau pada buah-buahan) juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker.

Amandel Perlukah Dibuang . . . ?

Tentu saja dokter tidak bisa gegabah menentukan apakah amandel si anak akan diangkat atau tidak. Keadaannya pasti akan dilihat dulu, apakah sudah terjadi infeksi kronis, sudah mulai mengganggu jalan saluran napas, atau bahkan sudah sampai mengganggu pencernaan bagian atas.

Organ sekecil apa pun pastilah ada manfaatnya. Karena itu, diangkat atau tidaknya perlu dilihat kasus per kasus. Amandel, yang sebenarnya sebutan awam bagi tonsilla palatina (tonsil), punya peran di dalam tubuh (disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel). Amandel merupakan salah satu jaringan limfoid di daerah faring. Fungsi jaringan yang letaknya di bagian belakang rongga mulut itu memproduksi sel-sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih).

Organ ini juga berperan penting dalam tahap-tahap awal kehidupan untuk melawan infeksi selaput lendir na-sofaring (di belakang rongga hidung) dari udara pernapas-an sebelum masuk ke saluran napas bagian bawah. Dari penelitian juga diketahui, tonsil dapat memproduksi anti-bodi yang berperan dalam memproduksi Imunoglobulin A. Antibodi inilah yang membuat jaringan lokal tahan terhadap kuman penyakit. Dapat dikatakan, amandel menjadi benteng pertahanan terdepan yang menangkis serangan kuman penyakit yang masuk lewat pernapasan.

Berada di tengah struktur telinga, hidung, dan tenggorokan, tonsil sebenarnya terdiri atas tiga pasang. Pasangan pertama, tonsil faringealis, terletak pada dinding belakang saluran napas bagian atas atau faring dan di belakang hidung. Kedua, tonsil palatina pada sisi kiri dan kanan - pada lengkungan antara anak lidah dan dasar mulut (amandel). Pasangan ketiga, tonsil lingualis (tonsil lidah) yang letaknya di permukaan atas pangkal lidah.


Karena letaknya yang strategis, yaitu pada pintu masuk saluran napas dan makanan, maka fungsi utama tonsil ialah menghancurkan mikro-organisme yang masuk di pintu atas sistem pernapasan dan pencernaan. Tonsil-tonsil itu membentuk lingkaran pertahanan yang saling dihubungkan oleh garis khayal yang disebut cincin Waldeyer.

Gallo sekarang lebih manut kalau dilarang minum es dan gorengan.

“ Mama, ini boleh kumakan..? “ tangannya mengenggam sebungkus keripik potatoes.

“ Ehmmm.. gimana kalau enggak..?? ” kerlingku

“ Lho ini khan yang beli Mama dari supermarket tadi. Trus untuk siapa ? ” tanyanya dengan jenaka.

Aku tertawa.

“ Lupa .. kalau Gallo sekarang sudah mengurangi gorengan. Buat Mama saja ya..”. ucapku sambil meminta keripik yang tergenggam ditangan Gallo.

Gallo meringis lucu.