…ternyata.. tidak banyak yang saya tulis tahun lalu.. Kenapa oh kenapa…
ternyata saya keasyikan posting dan berinteraksi dengan instagram.
Beberapa
kali sudah diingatkan oleh pembaca blog saya, kenapa kok tidak updates.. blog
sepi dari cerita… hehehe.
Menulis
emang ada pasang surutnya ya… dan tahun kemarin masuk ke masa surut. Jari dan
ide gak sinkron. Padahal klu dirunut dari
postingan IG saya.. banyak sekali yang bisa dijadikan bahan cerita. Saya
kembali senang bercocok tanam, membuat video kuliner, dan oyaa… sekarang saya
senang membuat cookies. Hobby baru yang tidak pernah saya nyana, karena selama
ini saya mengira kalau gak sanggup bikin aneka camilan yang butuh ketelatenan
dan seni itu… eeh ternyata setelah beberapa kali mencoba , hasil camilan buatan
saya cukup enak dan disukai.
So…
Bismillah… sepertinya saya sudah mulai ada waktu ( hopefully ) menulis dan
mengisi blog lagi. Jadi saya coba lanjutkan lagi tulisan saya.
Dan
Alhamdullilah posting pertama saya sudah muncul. Cerita tentang Graduation Day
Nadjwa.
Karena
di atas saya sudah singgung hobby baru yaitu bikin camilan, untuk postingan
kedua saya ingin cerita ‘cikal bakal’ (hikkk… ) kesibukan baru tersebut.
Jadi
idea atau niatan awal kenapa saya tiba-tiba seakan ‘tercerahkan’ untuk belajar
membuat aneka kukis, roti, cake atau jajanan lain karena :
Buchet List nomer 33
Lupa
saya kapan ditulis, tapi intinya kalau dapat libur panjang, saya harus
praktekin one day one snack recipe … : D mbuh ini saya juga gak ngerti dasarnya
apa.. yang pasti bulan Agustus lalu saya mulai terpikir untuk praktekin resep
camilan.
Karena Nadjwa Diet
Looh…
anak diet kok malah dibuatkan camilan…? Yups… karena saya trenyuh badan
kurusnya hanya diasupi panggangan moesli dan susu low fat. Maka saya harus
provokasi untuk mau ‘sedikit’ mengunyah, dan tentunya camilannya sehat dan dari
bahan yang kualitas bagus.
Saya
beneran heran… ngapain coba Nadjwa yang sudah kurus malah diet dan tiap hari
workout. Harusnya saya mommy nya yang diet.. hahaha.
Tapi
ya.. walaupun diet, menu dietnya Nadjwa tetap sehat , dan tetap memberinya
energy yang banyak untuk aktifitasnya .
Untuk
camilan anak-anak misalnya kukis, saya menggunakan butter dan tidak terlalu
manis. Untuk penggunaan telur sebisa mungkin diminimalkan. Panganan lain adalah
pudding (wajib ada di kulkas), saya suka membuat pudding jagung, pudding buah
(mangga, strawberry, buah naga) atau pudding coklat.
Sequelnya Isi kotak bekal
Setiap
hari Nadjwa dan Galo ( sampai dengan klas XII ), selalu membawa bekal sekolah.
Kesibukan saya tiap pagi yang sangat saya nikmati adalah menyiapkan bekal
anak-anak yang enak, praktis, sehat, lucu, menarik di dalam kotak bekal yang
juga lucu dan menarik. Hehehehe
Salah
satu hobby saya adalah koleksi kotak bekal, dan anak-anak sampai geleng kepala
melihat banyaknya timbunan kotak aneka warna dan bentuk di almari rak. Dan
kalau ada paket untuk saya pasti mereka menebak.. ‘ paling kotak bekal…’ jawab
Galo ketika ditanya Eyang.
Nadjwa Jualan Jajanan di Sekolah
Alasan
ini yang paling kuat menaikan mood booster saya. Suatu hari Nadjwa minta saya
untuk bikin makanan dan dijual di sekolah.
Dan
saya terperanjat…
“
aku yang jualin muter kelas kelas mi.. “
Dan
saya terpana…
“Tapi
seribu rupiah di ambil untuk kepanitian. Khan aku sie urusan dana …”
Dan
saya kagum ….
“
nahh ayoo mommy mau bikin apa…?? “
Dan
saya bingung ….
“
Kata temen temenku, masakan mommy enak, bekalku menarik dan lucu.. ayo mau
bikin apa…?”
Dan
saya senyum-senyum ….
Alasan
lain adalah karena Saya mulai sepi sendirian di rumah
Amazing
bener… mereka sudah bukan anak-anak kecil lagi. Galo sudah sangat sibuk dengan
urusan kuliah, banyak sekali aktivitasnya sebagai mahasiswi Arsitektur. Bahkan
bisa nginap di kampus kalau sedang dikejar deadline ngumpul tugas. Si bungsu
Nadjwa sejak masuk SMA juga gak kalah banyak agendanya. Bahkan weekend yang
harusnya untuk istirahat, lebih sering dipakai untuk ikut kegiatan ekstra
sekolah.
Sebagai
ibu saya senang dengan perkembangan aktivitas mereka, tapi dampaknya saya
sering bengong sendirian, gabut istilah anak-anak jaman now. Jadi daripada kena
sambet.. saya mulai menyibukan diri begitu anak-anak pamit hendak bepergian.
Entah itu nanem aneka macam biji bijian ,dan merawat tanaman, bikin kue dan tentunya kesibukan
harian ibu untuk bersih-bersih rumah sudah pasti gak akan habis setiap harinya.
Dan oh ya.. kesukaan saya fotografi.. obyeknya ya tentu saja hasil olahan
makanan saya dan kebun seuprit yang tiap hari saya rawat.
Nikmati
saja situasi yang tengah saya jalani ini.. sungguh kalau mau jujur ada saatnya kesendirian itu menyenangkan asal
kita tau bagaimana memanfaatkan waktu.. Ada hal yang mendamaikan tentang
kesendirian.