Thursday, January 8, 2015

Surgery Preparation

You never know how STRONG you are.. until being strong is the ONLY choice you have.

Yups.. bener banget kata-kata diatas… terutama buat saya yang lagi persiapan menjalani operasi pengangkatan tumor/kista dari dalam perut saya.

Saya yang kata banyak orang termasuk wanita yang kuat ..harus lebih kuat lagi menghadapi episode baru dalam hidup, FIRST SURGERY experience.. hehehe

Apa-apa dipersiapkan sendiri, alhamdullilah ada mbah gugle yg bantu-bantu saya kasih petunjuk gratis. Maka beberapa hari menjelang tanggal operasi saya rajin baca-baca pengalaman orang yang punya penyakit dan akan di operasi seperti saya.

Maka ketika hari operasi tiba , tanggal 15 Desember ,  pagi hari saya berangkat nyetir sendiri ke rumah sakit sekalian bawa koper berisi pakaian dan tak lupa selimut bulu kesayangan saya… hikkss… khawatir gak bisa bobok tanpa diselimuti si kumel kesayangan.

Saya pesan ke bapak ibu kalau ke rumah sakit dan antar anak-anak sore hari saja setelah saya sudah aman nyaman di rumah sakit… hiks…

Setelah mendaftar dengan menggunakan fasilitas asuransi BPJS klas I saya lantas diantar menuju ruang rawat inap di lantai IV RS Happy Land.

Didalam kamar saya masih bisa santai-santai sambil menunggu beberapa pemeriksaan yg harus saya jalani sebelum operasi seperti yang sudah diinfokan perawat sebelum meninggalkan saya sendirian antara lain tes darah, foto torax dan Pemeriksaan ektrokardiogram (EKG) yaitu pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik (listrik)  jantung  sebagai grafik jejak garis pada kertas grafik.

Tak berapa lama perawat kembali masuk ke ruangan sambil membawa kursi roda, saya lantas dibawa ke laboratorium utk ambil darah dan ke ruang radiolog untuk foto torax.

Setelah selesai 2 pemeriksaan tersebut saya kembali diantar ke ruang inap. Sebelum beranjak mbak perawat menginfokan kalau pemeriksan EKG akan dilakukan diruangan saya, alatnya akan dibawa ke ruang inap.

Tak berapa lama 3 orang perawat masuk sambil mendorong alat EKG dengan banyak kabel-kabel.

“ sendirian mbak…?” sapa seorang perawat

Saya mengiyakan,  tersenyum dan mengangguk. Hikkss… sedih juga gak ada seseorang yang mendampingi saya selama proses pra surgery berlangsung. But.. not a big deal.. saya sendiri yang memutuskan untuk tidak perlu merepotkan orang lain. Beberapa teman kantor sudah menawarkan diri untuk menemani operasi tapi saya tolak, saya nggak mau membuatnya bolos kantor.

Sementara my beloved Hun, lagi sibuk kerja di luar pulau. Kebetulan jadwal pekerjaannya di Medan dan sekitarnya sudah tidak bisa ditunda, jadi saya harus ikhlas tidak ditemani kali ini. Tapi Hun datang dari Jakarta minggu lalu saat saya opname pertama, menunggui saya selama 2 hari. Bahkan my lovely LDR ini memberi saya surprise dengan melingkarkan sebuah cincin dijari manis saya sambil berbisik ‘happy birthday cantik’ ketika saya tengah setengah tertidur setelah mendapat injeksi obat anti nyeri.
Saya tersenyum sambil memandang wajah gantengnya, "thank you " ucap saya lirih



“ mbak.. saya bantu lepas kancing bajunya ya…” terdengar suara perawat membuyarkan lamunan saya. Saya segera mengangguk dan tak berapa lama gel dingin terasa membasahi dada, perut, kaki dan tangan saya saat perawat mulai mengambil rekam jantung.

Setelah selesai pemeriksaan saya memutuskan untuk makan siang, late lunch… jam sudah menunjuk pukul 15.00 wib.

Ternyata masih ada satu pemeriksaan lagi yaitu test darah untuk alergi. Mbak perawat mengintruksikan kalau agak sakit saat disuntik karena dibawah kulit. Haduh… saya hanya bisa memalingkan wajah dan menggigit bibir erat-erat saat rasa nyeri menusuk lengan bawah tangan saya.

“ kita tunggu sekitar 15 menit ibu, kalau muncul bentol kemerahan, seperti gigitan nyamuk, artinya hasil pengujian positif... kalau tidak ada kemerahan artinya tidak alergi utk obat yang akan digunakan.. Nanti saya check kembali…” ucap mbak perawat.

Saya mengangguk.

Alhamdullilah hasilnya negatif.

Saya lantas memutuskan untuk segera mandi, harus cantik sebelum dua bidadari unyu2 saya datang ke rumah sakit… hehehehehe

Malam harinya, si sulung Galo nggak mau pulang dan ngotot menginap dirumah sakit untuk menemani saya.. Si bungsu Nadjwa sebenarnya nggak mau pulang juga, namun karena sofa hanya cukup untuk satu orang , Nadjwa ngalah untuk ke rumah sakit besok pagi-pagi diantar bapak ibu.

Pukul 21.00 wib saya mulai dipasang slang infus dan mulai puasa. Besok pagi pukul 06.00 wib adalah jadwal operasinya.

Malam sebelum tidur saya sholat memohon agar Allah SWT memberikan saya kekuatan dan melancarkan semua proses operasi , tak kuasa air mata menitik membasahi pipi, melihat Galo yang tengah tertidur meringkuk di sofa membuat keharuan makin menyesaki dada saya.. Ya Allah sembuhkan saya dari sakit, angkatlah semua penyakit hamba, dan ampuni dosa-dosa hamba…


Malam nan hening… slang infus bergoyang-goyang disamping simpuh dan sujud saya…

to be continued