Saturday, March 7, 2015

Berenang di DSC

Selain wisata kuliner anak-anak juga sangat suka berenang. Saya mengagendakan rutin berenang di Depok Sport Center (DSC) Babarsari minimal 2 kali sebulan. Saya bersyukur anak-anak bisa berenang sejak kecil, karena sewaktu sekolah di Budi Mulia renang menjadi pelajaran wajib. Berenang memang termasuk olahraga yang menyenangkan. 



Tetapi kebanyakan orang lebih menganggap olahraga di air ini sebagai sarana menjaga kebugaran tubuh serta sendi, dan jarang dianggap sebagai olahraga untuk mempercepat penurunan berat badan. Apalagi yaa… selesai berenang langsung wisata kuliner seperti Gallo dan Nadjwa..wah.. ditanggung susah nurunin berat badan..hehehehe.





Kegiatan berenang buat anak-anak lebih banyak untuk sarana bermain. Paling banter bolak-balik kolam 2-4 kali setelah itu lebih banyak berendamnya. Kalau saya suruh nambah putaran lagi mereka sudah cepat-cepat geleng kepala… “ capek mom…”



Padahal nih… kutipan penting buat yang suka berenang :  berenang termasuk olah raga kardio tingkat rendah atau ringan seperti berjalan atau jogging ringan, berenang amat baik sebagai olah raga karena menggerakkan seluruh tubuh. Bahkan seperti halnya olahraga jalan kaki, yang bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi upaya penurunan berat badan yang stagnan, berenang juga punya efek yang sama.


Sambil mengamati gaya berenang anak-anak saya berdiri dibibir kolam menenteng kamera. Iihhhh sayang saya tidak bisa berenang… jadi cuma bisa melihat anak-anak meliuk-liuk dikolam dengan berbagai gaya. Saya paling suka melihat Galo berenang gaya punggung… 




Ngomongin gaya berenang, saat ini terbagi menjadi lima, yaitu gaya bebas, punggung, dada, kupu-kupu dan samping (sidestroke). Selain gaya dada, gaya samping merupakan gaya tertua yang telah digunakan pada abad ke-19. Saat ini gaya samping hanya digunakan dalam teknik penyelamatan (rescue) dan tidak dipertandingkan dalam kejuaraan renang. 

Adapun empat macam gaya renang yang dipertandingkan adalah :

Gaya bebas. Ciri khas gaya ini adalah seluruh anggota badan berada dalam 

satu garis lurus. gerakan kedua lengan berada pada permukaan air. Gaya ini merupakan gaya tercepat dalam renang.

Gaya dada. Gaya ini sering disebut dengan gaya katak. Seseorang yang menggunakan gaya dada dapat berenang dalam jarak yang jauh dalam waktu yang lama. Akan tetapi energi yang dibutuhkan lebih besar dari pada gaya bebas dan gaya punggung.

Gaya punggung. Gaya punggung hampir sama dengan gaya bebas, akan tetapi perbedaannya terletak pada posisi tubuh dan gerakan lengan. Pada gaya punggung, posisi tubuh terlentang dengan bagian punggung mengapung di permukaan air.

Gaya kupu-kupu. Gaya ini merupakan pengembangan dari gaya dada. Kedua lengan diayunkan kedepan ketika tubuh keluar dari air. Gaya yang sering disebut dengan gaya lumba-lumba ini paling sulit dipelajari di bandingkan dengan gaya-gaya renang yang lain.


Empat gaya diatas merupakan gaya renang yang sering digunakan dalam kejuaraan renang. Baik itu tingkat Nasional maupun Internasional.