Sejak kemarin, mom harus ke Jakarta karena ada tugas. Meninggalkan rumah berarti meninggalkan pula 2 buah hati tercinta, Gallo dan Nadjwa.
Gallo dan Nadjwa tak pernah protes, walaupun begitu mom tetap meminta tolong eyang untuk menjaga kedua cucu mereka tersebut.
Seruan kecil menjelang mom berangkat adl 'jangan lupa oleh2nya ya mommmm.....'
Jauh dari anak-anak sesungguhnya hal terberat yang harus mom jalani. Terlebih tak bisa menemani mereka bobok malam dan membangunkan mereka dipagi harinya untuk bersiap ke sekolah.
Malam tanpa melihat nyenyaknya mereka bergelut dengan mimpi selalu membawa kesulitan tidur buat mom.
Walaupun mom tidur dihotel berbintang 5 dengan bed besar dan bantal yang empuk, tp tetap saja mom kesulitan tidur. Sendirian tidur tanpa anak-anak disamping mom membuat mom berulang kali terbangun dan kesulitan untuk tidur lagi.
Maka pagi hari ketika mentari baru saja malu-malu mengerjapkan sinarnya mom sdh buru2 menelpon kakak. Suara kakak yang masih digayut kantuk terdengar dari seberang " hallo mommy..."
Mom tersenyum haru.
" Bangun kakak, sdh siang..."
" Iya... Mommy kapan pulang..? "
" Nanti siang ya... Pesawat mommy jam 8".
Gallo berdehem pelan.
" Oleh2nya gak lupa khan..." Ucapnya berubah ceria.
" Gak lah sayang.. tunggu ya..."
Sambil menunggu penerbangan pulang di gate A1 terminal 1A bandara Soekarno Hatta mom kembali menelephone ke rumah, suara adeq yang lucu dan berubah cedal tiap ditelpon mommy semakin membuat mom ingin segera sampai ke Jogja.
" Nadjwa kangeeennn... tadi malam boboknya gak diselimuti kakak...".
Adeq melapor .. Mom tersenyum geli. Semakin membuncahkan rindu rumah.
" iya sayang... sebentar lagi mommy sampai rumah ..."
“Rumah. Sejauh manapun melangkah dan berlari, kepadanya juga kembali. Karena disanalah hati begitu nyaman berdiam. Ada rindu yang terus bernyawa. Membawa ingin selalu kembali kepadanya. Rumah adl semesta nyaman yang menjalar dan teduh yang berjajar. Menguar rindu yang tak terbilang. Mengeja cinta – tanpa tanda tanya, berulang-ulang. _ dear You.
Gallo dan Nadjwa tak pernah protes, walaupun begitu mom tetap meminta tolong eyang untuk menjaga kedua cucu mereka tersebut.
Seruan kecil menjelang mom berangkat adl 'jangan lupa oleh2nya ya mommmm.....'
Jauh dari anak-anak sesungguhnya hal terberat yang harus mom jalani. Terlebih tak bisa menemani mereka bobok malam dan membangunkan mereka dipagi harinya untuk bersiap ke sekolah.
Malam tanpa melihat nyenyaknya mereka bergelut dengan mimpi selalu membawa kesulitan tidur buat mom.
Walaupun mom tidur dihotel berbintang 5 dengan bed besar dan bantal yang empuk, tp tetap saja mom kesulitan tidur. Sendirian tidur tanpa anak-anak disamping mom membuat mom berulang kali terbangun dan kesulitan untuk tidur lagi.
Maka pagi hari ketika mentari baru saja malu-malu mengerjapkan sinarnya mom sdh buru2 menelpon kakak. Suara kakak yang masih digayut kantuk terdengar dari seberang " hallo mommy..."
Mom tersenyum haru.
" Bangun kakak, sdh siang..."
" Iya... Mommy kapan pulang..? "
" Nanti siang ya... Pesawat mommy jam 8".
Gallo berdehem pelan.
" Oleh2nya gak lupa khan..." Ucapnya berubah ceria.
" Gak lah sayang.. tunggu ya..."
Sambil menunggu penerbangan pulang di gate A1 terminal 1A bandara Soekarno Hatta mom kembali menelephone ke rumah, suara adeq yang lucu dan berubah cedal tiap ditelpon mommy semakin membuat mom ingin segera sampai ke Jogja.
" Nadjwa kangeeennn... tadi malam boboknya gak diselimuti kakak...".
Adeq melapor .. Mom tersenyum geli. Semakin membuncahkan rindu rumah.
" iya sayang... sebentar lagi mommy sampai rumah ..."
“Rumah. Sejauh manapun melangkah dan berlari, kepadanya juga kembali. Karena disanalah hati begitu nyaman berdiam. Ada rindu yang terus bernyawa. Membawa ingin selalu kembali kepadanya. Rumah adl semesta nyaman yang menjalar dan teduh yang berjajar. Menguar rindu yang tak terbilang. Mengeja cinta – tanpa tanda tanya, berulang-ulang. _ dear You.