Tidak
setiap saat kami sekeluarga mengunjungi makam leluhur untuk nyekar yaitu
menaburkan bunga dan berdoa dimakam mereka. Kami yakin berdoa untuk mereka bisa
dilakukan setiap saat dari rumah. Tapi sebagai orang tua , saya ingin anak-anak saya tahu siapa saja
saudara-saudara mereka yang telah tiada, ya setidaknya mengenal leluhur mereka.
Sehingga saat ada yang bertanya eyang buyut dimakamkan dimana..mereka bisa menjawab.
Nyekar
atau ziarah sebenarnya hanyalah sebuah tradisi. Dan tradisi sebelum nyekar ya
membeli bunga sebab nyekar berasal dari kata sekar yang artinya adalah bunga.
Tapi yang terpenting memang bukan bunga ataupun siraman air diatas pusara,
melainkan adalah doa. Kita mendoakan dengan sungguh-sungguh agar para kerabat
yang mendahului kita di ampuni dosanya dan di terima amal ibadahnya.
Biasanya
kami nyekar sebelum bulan ramadhan atau bulan syawal dihari kedua Idul Fitri. Dipilihnya
hari kedua karena adik yang tinggal diluar kota pas mudik ke jogja hingga kami
bisa beberapa keluarga berbarengan ziarah. Ada 4 tempat yang akan kami kunjungi
yaitu makam simbah dari pihak bapak dan ibu serta simbah gede yang merawat saya
sejak bayi.
1. Makam eyang putri dari pihak ibu, dimakamkan di Dorogayun Jatimulyo
2. Makan eyang gedhe kakung dan putri di Kricak Kidul
3. Makam eyang kakung dan putri dari pihak bapak di Kuncen
4. Makam eyang kakung dari pihak ibu di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara
Dalam
Islam ada tuntunan ziarah kubur, yang disyari’atkan agar kaum muslimin ingat
bahwa dirinya juga akan mati menyusul saudara-saudaranya yang telah meninggal
dunia lebih dahulu, sehingga dia pun harus mempersiapkan dirinya dengan iman
dan amal shalih.