Wednesday, February 11, 2015

ICT di Vredeburg Fortress

Cukup bangga juga ketika Nadjwa dan Intan masuk dalam kelompok 20 besar Lomba Kreativitas Siswa yang diadakan oleh Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (BTKP) dalam rangka  ICT CAMP AND EDU FAIR 2014 , Agustus 2014 lalu.

Dengan wajah berseri Nadjwa memperlihatkan pengumuman yg di sounding oleh sekolahnya melalui link di facebook : “ Finalis Lomba Kreativitas Siswa, dimohon untuk datang ke Benteng Vredeburg Yogyakarta pada hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2014, pukul 08.00 s.d. 18.00, untuk mengikuti Babak Final Lomba Kreativitas Siswa. Khusus untuk finalis Lomba Kreativitas Siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, kami wajibkan untuk membawa laptop, modem, kamera, dan apabila memungkinkan handycam, untuk melakukan kegiatan observasi di sekitar Benteng Vredeburg dengan tema baru yang telah ditentukan oleh Panitia pada saat hari H pelaksanaan lomba.

Persiapan selanjutnya yang dilakukan Nadjwa dan Intan adalah membuat presentasi, saya hanya kebagian sibuk antar jemput dari sekolah atau rumah Intan, keduanya terlihat cukup baik mempersiapkan kebutuhan lomba final.


Walapaun keduanya tak mendapatkan juara tapi saya sangat senang melihat perkembangan akademis Nadjwa yang sangat signifikan. Dia mulai tumbuh menjadi anak yang komunikatif dan ‘mau tampil’. Terkadang terselip rasa gemas melihat anak-anak yang sangat banyak dianugerahi potensi dan bakat tapi mereka seakan ‘malas’ mengeksplorasi diri. Mereka mulai enggan mengikuti lomba-lomba. Saya terkadang menyindir dengan kata-kata… ‘wah.. gak ada tambahan piala nich tahun ini….’ Tapi dengan tangkas keduanya menjawab.. ‘almari mommy sudah penuh piala tuuhh…gak cukup lagi…hehehehe’

Siang itu saya ke Benteng Vredeberg dengan tujuan melihat Nadjwa dan Intan presentasi. Walaupun hanya kebagian secuil adegan ketika mereka berbicara didepan juri tapi saya senang bisa mendampinginya saat lomba.
Usai presentasi anak-anak mengajak keliling lokasi benteng. Menarik juga acara lomba diadakan di museum, mengajak anak untuk mengenal sejarah sekaligus berwisata.



Saya sendiri baru sekali ini masuk Vredeburg, maka cukup antusias ketika nadjwa minta diantar mengitari benteng.

Sedikit sejarah tentang benteng vredeburg :
At first, the name of Vredeburg Fortress is Rustenberg Fortress. Rustenberg means resting place. At 1765 - 1788, this building was completed by Sri Sultan Hamengku Buwono I permission and the name has changed become Vredeburg. It means the reconcilement fortress. At 1760 - 1830, Vredeburg was changed function to fortification fortress. At 1830 - 1945, Vredeburg Fortress was used to the Holland and Japanese camp militaries. After 1977, the fortress was resigned by the government. Daoed Yoesoep as the Education and Culture Ministry by the permission Sri Sultan Hamengku Buwono IX as the owner of the palace, Vredeburg Fortress as the center of information and development of National Culture at August 09th, 1980.
The building shape is a square, like a big turtle. In four corners of fortress, you can find seloka which are function as the controlling room. The internal building was adapted with the new function as the museum. Vredeburg Fortress has many buildings collection. The collections are jagang or the ditches / gutters; bridges; walls or beteng in Javanese; gates; and the middle part of the building like a hall or barn which is function as soldiers shed.
The museum also has realia collections, which are real, not imitation. Realia collections have direct role in a historical moment, a development of history, science and technology development and the development of culture. The example of realia collections are households, clothes, kitchen equipments, weapons, manuscripts, etc. Except the realia collections, this museum also has the photo collections, miniatures, replicas, the paintings, and the many visualization and miniramas. Miniramas is the description of history moment with three dimensions display. Now, Vredeburg Fortress Museum has totally 55 miniramas which are seted up on four rooms.(taken from MUSEUM BENTENG VREDEBURG, Exploring the Secret of Vredeburg Fortress, jogjatrip.com)





Selain sebagai museum, benteng vredeburg juga sering dipakai sebagai lokasi pentas seni, perlombaan dan pameran. Didalam benteng juga terdapat cafĂ©, "Indische Koffie" cafe dan resto yang bernuansa Indo-Holand , ya semacam konsep "culinary and history tours".. hmm menarik juga yaa… next time kita coba yaaa… Saat sekarang nunut photo ajahh..hehehe