Sunday, January 15, 2012

Lampion

Tugu Lampion
Akhir tahun 2011 lalu kids ngajak jalan-jalan ke Monumen Jogja Kembali (Monjali), info dari kakak di tempat tersebut ada wahana baru namanya Taman Lampion yang berisikan kuliner khas Yogyakarta dan aneka hiburan yang dapat dinikmati selama liburan akhir tahun.
Wah... Sebuah terobosan baru bila Monjali Ɣªήğ biasanya hanya dikunjungi sebagai monumen sejarah disiang hari, dan skrg pengunjung jůgªªªª bisa menikmatinya dimalam hari.

Akhirnya selepas magrib kami berlima ke Monjali ... WwooWw... ramainyaaaaa pengunjung. Kebanyakan adalah anak-anak dan keluarga juga muda-mudi Ɣªήğ datang berpasang2an.
Dengan tiket masuk sebesar Rp.10.000, kami berlima disuguhi aneka bentuk wujud lampion disepanjang jalan yang mengitari monjali, warna-warni lampu semarak memperindah malam.

Banyak stand bermain anak-anak spt trampolin, go kart, sepeda tendem, mandi bola, mini carousel , dll yang memanjakan anak-anak utk menggerakkan badan, beraktifitas olah raga dan menjadi ajang santai bagi keluarga utk berkumpul menikmati suasana malam Jogja. Selain tentunya tempatnya cocok utk menyalurkan hobby foto, aneka macam bentuk lampion Ɣªήğ berwarna-warni tak luput diabadikan kilatan kamera.

Menutur info pak Yoga Pranowo Kepala Bagian Umum Monjali Yogyakarta, dgn dibukanya monjali night spektakuler tingkat kunjungan wisatawan ke monumen tahun ini bisa melebihi target dari angka 250.000 pengunjung tiap tahunnya, namun saat ini baru mencapai 229.899 orang, sehingga diharapkan dengan adanya wahana Taman Lampion ini target kunjungan wisatawan bisa terpenuhi. Selain membantu biaya operasional dan meningkatkan kunjungan, tidak bisa dipungkiri museum harus melakukan terobosan baru agar dikunjungi wisatawan.

"Kedepan jika kuliner lampion ini berhasil maka akan dibuat kuliner dunia yang tentunya untuk keberlangsungan hidup museum yang akan datang,"

Waahhh... Siiipppp pak... Ayo kita tunggu inovasi baru dari monjali. Jangan tanggung-tanggung bila ingin membuat kemajuan, kalau manfaat Ɣªήğ didapat bisa lebih, baik bagi pihak monumen dan pengunjung, why not?

Terus maju kota Jogja.... :-)