Wednesday, January 8, 2014

Garuda Wisnu Kencana

Proyek megah pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akan segera dilanjutkan..!!!.
Wah siipp..siippp…. J Tapi kok akan yaa…
Yang pasti awal tahun persis saat saya kembali mengunjungi untuk yang kedua kalinya.. masih sama tidak ada perubahan, dan setiap saya ke sana pasti lagi hujan gerimis agak deres… hikss.hikss… Kayaknya saya emang harus menjadwalkan tiap tahun ke Bali, scara saya saat ingin bisa banyak foto-foto di GWK, tapi selalu terkendala cuaca. Tapi ambil baiknya saja… hujan adalah rejeki..smoga rejeki saya melimpah sehingga saya bisa balik lagi dan lagi ke pulau Dewata.

Pembangunan GWK yang menjadi landmark pulau dewata ini memang sempat 'mati suri' alias mandek. Dilihat dari maket jadinya yang bakal seperti ini



 Kemudian masih saja tetap seperti 2 tahun lalu





 Tentunya proyek ini membutuhkan dana yang tak sedikit.

Good newsnya :  Ini adalah berita yang saya dapat dari Detik News pada akhir Agustus tahun lalu.

Setelah mengakuisisi perusahaan yang menangani GWK sebelumnya, PT Alam Sutra Realtry Tbk (ASRI) kini menjadi pemilik saham terbesar dalam proyek GWK. Mereka mengaku akan mengucurkan dana sebesar 450 miliar untuk menuntaskan pembangunan patung itu.

Weeee….keren nich.. hehehehe

"Untuk investasi, tahap pertama sebesar 450 miliar. Untuk patungnya sendiri 300 miliar. Sisanya (150 miliar.red) untuk merapikan infrastruktur kompleks GWK, yaitu supportingnya," ujar Direktur Utama PT Garuda Adrimata Indonesia (GAIN) Harjanto Tirto Hadiguno, saat Press Conference Groundbreaking di Restoran Jendela Bali di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/8/2013).

"Untuk supportingnya ini yang kita godok terus, seperti fasilitas-fasilitas, kebersihan, lampu-lampu di malam hari kita tingkatkan. Ini untuk membedakan dengan tempat wisata yang lain," tambahnya.


Sementara itu, pematung yang membuat GWK, Nyoman Nuarte mengatakan, untuk menemukan investor yang rela mengembangkan kawasan GWK seluas kurang lebih 60 hektar sangatlah susah. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang lebih mementingkan segi komersial semata.

"Alam Sutra ini mengerti aspek ideal untuk mengedepankan GWK ini cultural park. Lebih daripada aspek komersial," ujar Nyoman Nuarta, pematung asal Tabanan, Bali yang menggarap patung GWK dari awal itu.

Nyoman juga sempat memuji pemilik PT ASRI, The Ning King, bahwa dia sangat mendukung aspek ideal pembangunan kawasan GWK dengan mendahulukan pembangunan patung itu.
"Patungnya harus didulukan. Ini penting buat bangsa," ujar Nyoman menirukan ucapan King.




Acara press conference itu sendiri dihadiri juga oleh Ketua Yayasan GWK I Gde Ardika dan pemerhati budaya asal Perancis Jean Couteau. Jean sendiri sudah tinggal di Bali selama 34 tahun.

Pembangunan patung GWK sendiri pernah berhenti pada tahun 1997 karena Indonesia dilanda krisis moneter. Dan setelah kurun waktu 16 tahun, proyek pembangunan ini akan dilanjutkan dengan investor baru.

Menilik sejarah pembangunan patung GWK yang sempat mandek itu, pihak investor yakin bahwa proyek ini tetap akan berjalan seperti yang sudah mereka rencanakan.

"Kita lihat potensi dan harapan. Kita coba memplanningkan dengan baik. Perkara jadi atau tidak jadi itu risiko yang kita hadapi. Yang jelas mental kita siap 100 persen," tegas Harjanto di hadapan para wartawan.





Ya..ya..ya… moga-moga akhir tahun 2014 kalau liburan lagi ke Bali, Saya sudah bisa melihat adanya ‘perubahan’ di lanskap GWK.