Proyek megah pembangunan patung Garuda Wisnu
Kencana (GWK) akan segera dilanjutkan..!!!.
Wah
siipp..siippp…. J Tapi kok akan yaa…
Yang pasti awal
tahun persis saat saya kembali mengunjungi untuk yang kedua kalinya.. masih
sama tidak ada perubahan, dan setiap saya ke sana pasti lagi hujan gerimis agak
deres… hikss.hikss… Kayaknya saya emang harus menjadwalkan tiap tahun ke Bali,
scara saya saat ingin bisa banyak foto-foto di GWK, tapi selalu terkendala
cuaca. Tapi ambil baiknya saja… hujan adalah rejeki..smoga rejeki saya melimpah
sehingga saya bisa balik lagi dan lagi ke pulau Dewata.
Pembangunan GWK
yang menjadi landmark pulau dewata ini memang sempat 'mati suri' alias mandek. Dilihat
dari maket jadinya yang bakal seperti ini
Kemudian masih
saja tetap seperti 2 tahun lalu
Tentunya proyek
ini membutuhkan dana yang tak sedikit.
Good newsnya : Ini adalah berita yang saya dapat dari Detik
News pada akhir Agustus tahun lalu.
Setelah
mengakuisisi perusahaan yang menangani GWK sebelumnya, PT Alam Sutra Realtry
Tbk (ASRI) kini menjadi pemilik saham terbesar dalam proyek GWK. Mereka mengaku
akan mengucurkan dana sebesar 450 miliar untuk menuntaskan pembangunan patung
itu.
Weeee….keren
nich.. hehehehe
"Untuk
investasi, tahap pertama sebesar 450 miliar. Untuk patungnya sendiri 300
miliar. Sisanya (150 miliar.red) untuk merapikan infrastruktur kompleks GWK,
yaitu supportingnya," ujar Direktur Utama PT Garuda Adrimata Indonesia
(GAIN) Harjanto Tirto Hadiguno, saat Press Conference Groundbreaking di
Restoran Jendela Bali di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Nusa Dua,
Bali, Kamis (22/8/2013).
"Untuk
supportingnya ini yang kita godok terus, seperti fasilitas-fasilitas,
kebersihan, lampu-lampu di malam hari kita tingkatkan. Ini untuk membedakan
dengan tempat wisata yang lain," tambahnya.
Sementara itu,
pematung yang membuat GWK, Nyoman Nuarte mengatakan, untuk menemukan investor
yang rela mengembangkan kawasan GWK seluas kurang lebih 60 hektar sangatlah
susah. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang lebih mementingkan segi
komersial semata.
"Alam
Sutra ini mengerti aspek ideal untuk mengedepankan GWK ini cultural park. Lebih
daripada aspek komersial," ujar Nyoman Nuarta, pematung asal Tabanan, Bali
yang menggarap patung GWK dari awal itu.
Nyoman juga
sempat memuji pemilik PT ASRI, The Ning King, bahwa dia sangat mendukung aspek
ideal pembangunan kawasan GWK dengan mendahulukan pembangunan patung itu.
"Patungnya
harus didulukan. Ini penting buat bangsa," ujar Nyoman menirukan ucapan
King.
Acara press
conference itu sendiri dihadiri juga oleh Ketua Yayasan GWK I Gde Ardika dan
pemerhati budaya asal Perancis Jean Couteau. Jean sendiri sudah tinggal di Bali
selama 34 tahun.
Pembangunan
patung GWK sendiri pernah berhenti pada tahun 1997 karena Indonesia dilanda
krisis moneter. Dan setelah kurun waktu 16 tahun, proyek pembangunan ini akan
dilanjutkan dengan investor baru.
Menilik sejarah
pembangunan patung GWK yang sempat mandek itu, pihak investor yakin bahwa
proyek ini tetap akan berjalan seperti yang sudah mereka rencanakan.
"Kita
lihat potensi dan harapan. Kita coba memplanningkan dengan baik. Perkara jadi
atau tidak jadi itu risiko yang kita hadapi. Yang jelas mental kita siap 100
persen," tegas Harjanto di hadapan para wartawan.
Ya..ya..ya…
moga-moga akhir tahun 2014 kalau liburan lagi ke Bali, Saya sudah bisa melihat
adanya ‘perubahan’ di lanskap GWK.