Friday, June 1, 2012

Fast Food

Makanan cepat saji atau fast food benarkah tidak sehat ?
Sebagai seorang ibu dengan 2 anak Ɣªήğ menyukai makanan fast food tentu tidak sepenuhnya membenarkan.
Walaupun separohnya ada benarnya, namun sangat mudah kok membuat makanan Ɣªήğ dituduh 'tidak sehat' tersebut jadi sehat. Tinggal combaining saja dan bijak menghitung seberapa banyak kita boleh mengkonsumsi jenis-jenis fast food.
Tentu bukan hal yang baik bila kita membiarkan anak-anak menyantap burger atau fried chicken tiap hari. Sekali lagi ingat takaran yang pas.
Tak ada salahnya acara weekend di mall diselingi santap siang di AW dgn menu nasi dan sepotong ayam Ɣªήğ dimasak dgn metode deep frying tsb. Tapi alangkah lbh bagus jika ditambah soup dan sepotong puding.

Sekarang ini, banyak produk olahan makanan fast food dikemas persis dgn label berbeda. Burger, hot dog, ayam goreng dll banyak dijumpai membuka kedai-kedai kecil didepan mini market disekitar lingkungan tinggal kita.
Perubahan pada pola hidup dan pola makanlah yang telah menyebabkan maraknya muncul makanan Fast Food.
Jujur saja , sbg seorang ibu dan pekerja kantoran tak ada banyak waktu untuk menyiapkan makanan. Alhasil sepulang kantor saya sering mengandalkan ayam goreng tepung kriuk-kriuk tsb sbg lauk makan anak-anak.

Fast food, seperti burger, frech fries, fried chicken, pizza, dsb sering dikacaukan dengan Junk Food, yang definisinya adalah makanan dengan nilai gizi yang rendah. Snack kesukaan anak-anak spt Chikie, Cheese Ball, mie kering adl bbrp contoh junk food.

Fast food mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula dan garam yang membuat kita menolaknya. Kebanyakan fast food mengandung lebih dari 50% lemak, rendah besi, kalsium, riboflavin, serat makanan, vitamin A dan C. Kandungan vitamin C rendah bila tidak dimakan bersama buah atau juice buah.

Sekali lagi tidak ada makanan tunggal yang "baik" atau "buruk". Makanan yang bervariasi atau aneka ragamlah yang menyebabkan makanan kita seimbang (=balanced diet).

Nah berikut panduan memilih dan mengkonsumsi fast food agar tidak terjebak tak sehat dan cara untuk memodifikasinya sehingga makanan tsb berkualitas :

BURGER
Pilih regular size, kurangi saus dan mayonaisenya
Pilihkan ayam/daging yang dibakar, grilled, baked, atau rebus. Tambahan lettuce dan tomat bila memungkinkan.

DEEP FRIED CHICKEN
Pilih regular size, buang kulitnya. Hindari sausnya, maka akan mengurangi asupan kalori dan  garam

KENTANG
Kentang rebus lbh baik dari goreng, mengurangi sekitar 200 kalori. Pesan ukuran kecil daripada ukuran besar atau sedang akan mengurangi 100 - 180 kalori

SANDWICH
Pilihlah ukuran regular atau junior

PIZZA
Pilihlah pizza keju dengan jamur, green pepper, dan bawang. Campuran pepperoni, saus, sandwich atau keju extra akan menambah lemak, garam, dan kalori sebanyak 170 kalori per potong.
Buanglah olives dan anchovies untuk mengurangi tambahan garam natrium. Pilih pizza yang tipis bukan yang tebal akan mengurangi 130 kalori
Makan maksimum dua potong pizza.

SALAD
Pilih sayuran yang segar seperti lettuce, cucumber, tomat, wortel dan sayuran hijau, kidney bean, garbano bean, jagung, dan peas merupakan sumber serat yang baik. Pilihlah sayuran yang segar bukan sayuran kaleng dalam sirup yang pekat untuk mengurangi asupan gula.

Makan fast food tidak akan merugikan tubuh, tetapi perlu kebijakan untuk tdk mengkonsumsinya terlalu sering. Bagaimanapun juga banyaknya kandungan lemak dalam fast food bila dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan obesitas.

Bijaklah memilih makanan.