Wednesday, July 18, 2012

Gallo dan Gitar Galau


Seems like everybody’s got a price,I wonder how they sleep at night. When the sale comes first, And the truth comes second, Just stop for a minute and
Smile…..

Melihat Gallo bernyanyi sambil asyik memetik dawai gitar dan menyanyikan Price Taq –nya Jessy J, sungguh membanggakan bagi saya. Bangga dan terharu karena Gallo mampu membuktikan ke saya kalau keinginannya untuk punya gitar dan mampu membunyikannya benar terwujud.
Waktu duduk di sekolah dasar, karena ‘ambisi’ saya sebagai orang tua didukung gencarnya tawaran ekstrakulikuler biola dan banyak teman-temannya mengambil kegiatan yang sama, Gallo akhirnya mengikuti ekskul Biola.
Alhamdullilah prestasi kakak cukup baik dan selalu perform bila SD Budi Mulia mengadakan acara baik didalam dan luar sekolah. Tiap tahun juga mengisi acara Orchestra malam perpisahan grade VI.

Namun sejak lulus sekolah dasar, tak lagi biolanya disentuh. Sungguh sayang memang tapi akhirnya saya harus menyadari kalau hobbynya bukan main biola melainkan petikan dawai gitar dari jemarinya yang lentik panjang.


Ketika rejeki datang, Gallo akhirnya mendapatkan gitar classic impiannya. Bukan barang yang termahal tapi cukup nyaman sesuai ukuran Gallo dan suara gitarnya jernih dan lumayan indah.
Rekomendasi bagi pemula, saya membelikan sebuah gitar merk Yamaha middle type. Kata penjualnya bagus untuk anak-anak yang lagi belajar main gitar karena petikan snar nya empuk dan suaranya bagus dan gak bikin anak-anak frustasi memainkannya.
“ lhaa gimana ya bu, ada orang tua yang malah sering berkata jangan yang mahal-mahal, khan masih belajar..” ucap penjualnya sambil tersenyum.
“ lha kalau belajar saja sdh dipakaiin gitar yang tidak nyaman, harus menekan dengan sangat keras agar bisa menghasilkan nada, khan anak-anak bisa malas belajar karena lelah..” lanjut si engkoh serius.
Dan saya membenarkan. Kenyamanan dan kualitas sebanding, jadi kalau menginginkan anak belajar alat musik dengan tekun dan senang tentu kualitas alat diutamakan.

Sudah hampir setahun Gallo setia memetik dawai gitarnya. Anak itu hebat, bakat musikalnya membuat proses belajar otodidaknya berjalan lumayan lancar. Bahkan kalau sedang ‘galau’, sebuah lagu mampu diciptakannya dengan cepat.
Ngomongin lagu ciptaan, saya teringat saat Gallo dan teman-temannya perform di Pyramid saat acara lomba nyanyi yang diadakan sekolah music Talenta Svara Bertha.
Gallo dan 3 temannya Akira, Fira dan Diva sebagai pengisi acara menyumbangkan beberapa lagu termasuk sebuah lagu ciptaan mereka ber-4.
Diva dan Akira sebagai vocal, Gallo dan Fira sebagai pemetik gitar.
Sungguh di luar dugaan, seorang produser musik sangat tertarik dengan mereka ber-4. Begitu turun panggung bapak produser tersebut menghampiri mereka berempat dan mengatakan sangat tertarik dengan bakat musik dan suara mereka, sang bapak langsung menawarkan rekaman untuk lagu hasil ciptaan mereka.
Wah tentu saya yang mendapat laporan dari mbak Dewi mamanya Fira sontak mengucap syukur dan bahagia luar biasa.
Saya bahagia karena Gallo memang mampu dan lumayan bagus bermain gitar untuk anak seusianya, dan seorang produser musik sudah menunjukkan dengan tawaran tersebut.
Tapi saya tidak tega dan belum mau menanggapi serius tawaran tersebut karena Gallo masih disibukkan urusan kelulusan sekolah.
Saya yakin kalau kesempatan rekaman itu adalah rejeki Gallo pastilah satu saat nanti datang diwaktu yang tepat.

Melihat keseriusan Gallo belajar, saya sangat ingin memberikan pendidikan yang baik untuk bakat musiknya. Salah satunya dengan memberinya les musik.
Insya Allah semoga rejeki mommy dilancarkan ya Gallo… sehingga mampu menyekolahkan Gallo disekolah musik yang bagus.

…. Waiting to see a sign of defeat Uh uh
So we gonna keep everyone Moving their feet So bring back the beat And then everyone sing

It’s not about the money… money..money… J

Senyum saya terkembang lagi .., melihat Gallo bernyanyi dan jemarinya lincah memetik nada-nada. Hhhmmmm… suara Gallo juga cukup merdu… J