Monday, July 2, 2012

Local Brand Bandung

oleh-olehnya jangan lupa lhoo….’ ucapan sekedar basa-basi atau bisa jadi sungguhan ini kerap terdenger ketika kita pamit akan bepergian, piknik misalnya.
Maka saya borong oleh-oleh khas Bandung seperti dodol aneka rasa dan manisan strawberry untuk oleh-oleh teman di Jogja ketika mampir di Pasar Baru.


manisan strawberry
Lain saya, lain kakak yang heboh cari oleh-oleh untuk temannya sekolah, Gallo ribut sendiri memilih oleh-oleh yang akan diberikan ke teman-temannya sepulang dari Bandung.
‘ temanku pesan kaos distro dan kalung..’ jawab Gallo ketika saya tanya.

Dodol Susu

Maka ketika shopping ke Heritage Bandung, kakak malah hilir mudik mencari pernak-pernik untuk temannya dan bukan memilih untuk dirinya sendiri.
‘ kak, gak cari kaos nich…? “ saya mengibarkan sehelai kaos dengan mode yang sedang digandrunginya.
“ihhh unyu… mommy dapat dimana..?” mata kakak berbinar terang sambil merebut kaos yang saya pegang.

aneka dodol
“ tuch… warna-warni lagi….” saya tunjuk tumpukan kaos dibawah tulisan new arrival.


“ mommy buat adeq mana…?’ suara Nadjwa yang lucu mirip bayi chipmunk terdengar ditelinga saya.


“ apaaaa……?” tanya saya pura-pura nggak dengar sambil menunduk dan mencium pipinya gemas.


“ buat adeq nggak ada…” bisiknya lirih sambil mengalungkan lengan ke leher saya.
ketan manis


“ ooohh untuk adeq ada diruangan belakang , kak..” jawab mbaknya ketika saya tanya dimeja kasir.



Setelah mendapat beberapa potong baju untuk kakak, saya segera menuju counter kiddies di ruangan belakang.
“ boleh beli untuk Tasya..?” tanya Nadjwa sambil membawa 2 potong t-shirt kembar.
Saya tersenyum dan mengangguk, Tasya adalah sahabat baik Nadjwa di sekolah. Saya juga sangat mengenal kedua orang tuanya.

‘ mommy nggak beliin baju utk temannya mommy..’ tanya Gallo setengah bercanda melihat nominal angka yang digesek melalui kartu kredit saya.
siomay


Hahahaha… bangkrut mommy semua dibeliin baju, ntar teman-teman mommy dibeliin makanan saja, dodol bandung dan strawberry…” ucap saya sambil mencubit pipi Gallo.

Selain baju dan pernak-pernik, Bandung juga surganya makanan. Sayang sekali saya dan anak-anak tak sempat wisata kuliner karena waktu yang tidak memungkinkan.

es durian
Tapi kami cukup puas ketika Pak Yono mengajak kami ke Pasir Kaliki atau Paskal Food Market untuk makan malam. Wah tempatnya lumayan cozy… penataan food counter dgn meja-meja makan yang menyebar luas dan terang benderang oleh lampu-lampu yang ditata exotic.

Semangkok es durian yang sejak siang dipingini anak-anak dan sepiring siomay asli bandung menjadi pilihan menu makan malam yang cukup berat. Tapi nggak apa-apa lah.. namanya juga piknik J

Sambil ngemil kacang bogor yang kami beli sebelumnya, suasana makan malam yang tenang dan cerah di Bandung sungguh berkesan.

Dari kejauhan saya melihat Gallo dan Nadjwa tengah melempar koin di wish 
fountain tangga masuk Paskal Food Market, yang kata pak Yono menyediakan 1100 menu pilihan dari jajanan tradisional hingga internasional.  Hhhmmmm… rekomendasi untuk didatangi.