“ … please ya mom…. please…oleh-olehin permen bulat warna warni yang besar itu ya… yang kayak kita beli di Bandung dulu… “ tangan mungil Nadjwa mengatup didepan bibirnya yang komat-kamit memohon.
Aku tertawa geli, mencubit pipi gembulnya. “ gak mau ahhh… adek gak buleh maem permen banyak-banyak.., coba bayangkan harga permen itu Rp. 30.000 sebiji artinya 3 kilo gula.. ntar gigi adek bolong-bolong kebanyakan ngisep permen..!!
Bibir mungil bayi ragilku menjebik siap meluncurkan senjata pamungkas, tangisan bombay palsu.
“ mom… nadjwa pingiiinn…. buat dikasih temen-temen juga.. ntar kalau momy pulang dari Jakarta tak pijitin dech..” kata-kata rayuannya meluncur mengiringi mewek palsunya.
" pleseeeeee....." rajuk Nadjwa panjang , kelopak matanya ketip-ketip menatapku
Geli membuatku luluh.
“ tapi janji gak dimakan banyak-banyak? “
Geli membuatku luluh.
“ tapi janji gak dimakan banyak-banyak? “
Nadjwa mengangguk cepat
“ mom selesaiin tugas dulu kalau ada waktu baru nyari permen pesenan Nadjwa ya..” ucapku diiringi seringai kemenangan Nadjwa.
Hiks.. aku menghela nafas… tak pernah tega menolak keinginan anak-anak. Apalagi cuma makanan.
Sesaat sebelum boarding, dari telepon seberang Nadjwa masih mengingatkan “ permennya jangan lupa ya mom….” Aku tertawa dalam hati.. apa ya di Jogja gak ada permen bulet gedhe model candy land itu... *-*
-**-
Amanat Nadjwa membawaku menyelusuri deretan toko di Mall Taman Anggrek 2 hari kemudian, mall terdekat sebelum aku harus ke bandara Soetta , terbang pulang ke Jogja . Dua lantai yg aku telusuri nihil.
“ Sepertinya ada dilantai 3 bu..” jawab petugas keamanan yang aku tanyai.
Hiks.. aku masih mampu tersenyum simpul disertai rasa kemrungsung karena waktu makin mengejar untuk segera beranjak menuju Bandara.
Sampai dilantai 3 , iseng aku nanya seorang satpam lain yg berdiri di ujung tangga elevator. Dan jawabnya ada dilantai 2..!!!
“ itu bu.. kelihatan dari sini… gerai permen didepan sport center..” mataku memicing mengikuti arah telunjuk pak satpam.
Hedeewwww… mesti balik ke lantai 2 lagi, aduh pak satpam 1 .. sadizz dueh...”batinku menggerutu gemas.
Tapi gak masalah, demi keinginan Nadjwa , kuseret stiletto hitamku menuruni tangga berjalan balik ke lantai 2.
Hurrayy… akhirnya permen yang diidamkan Nadjwa kudapat juga. Walau sedikit kecewa karena warna dan bentuknya tidak semenarik permen di Bandung dulu, tapi aku senang membayangkan senyum ceria Nadjwa ketika dia membongkar travel bag ku mencari oleh-oleh pesanannya.
-**-
circle crop candy land |
“assalamu’alaikum….” salamku dari balik pintu ruang tamu segera disahut Nadjwa sesaat aku menginjakan kaki kembali ke rumah.
“ waalaikum salam… yeeeee… momy sudah pulang… mana permenku mom…” teriak Nadjwa girang.
Duh gusti… gadis kecilku melonjak-lonjak minta kucium pipinya yang menggemaskan. sambil tetap meminta permen idamannya. Aku benar-benar bersyukur bisa membelikan permen sesuai keinginan Nadjwa, tak terbayang betapa kecewanya anakku kalau tadi siang aku tak cukup berusaha mencarikan pesanannya walau hanya sebatang permen.
Bahagia melihat Nadjwa suka cita menghitung permen dan membaginya untuk teman-teman sekolahnya.
“ buat Fika.. Adel..Disa..Intan…Vania… “ tangannya sibuk memilah candy cane buat teman-temannya.
“ buat aku yang paling besaaarrrrrr….!!!! “ mata Nadjwa berbinar sambil menunjuk sebuah permen besar bulat warna-warni dengan stik sebagai pegangannya.
Aku tersenyum, ketika Nadjwa mencium pipiku sambil mengucapkan terima kasih.
Gallo menghampiriki disertai senyum kulum.
“ mom… ternyata di depan carefour Amplaz ada juga Candy Land..” Gallo memelukku sambil berbisik ditelingaku.
“ mom… ternyata di depan carefour Amplaz ada juga Candy Land..” Gallo memelukku sambil berbisik ditelingaku.
Hah…. Gubrakkkssss…..!!!!
Tawa kami berderai memenuhi dinding-dinding omahijo.
... ****** ...