Thursday, June 26, 2008

Membaca Al Qur'an



Menanamkan kebiasaan yang baik untuk anak harus didahului dari kebiasaan orang tua. Orang tua adalah contoh yang sempurna bagi anak-anak. Bahkan anak-anak umur kurang dari 7 tahun adalah pribadi-pribadi kecil yang pandai menirukan tabiat orang tua. Apa yang dilihat dan didengar, dominan diikuti.
Jadi kalau kita menyuruh anak sholat, mutlak mesti kita orang tua dulu yang mengerjakan sholat, baru bisa menyuruh anak sholat.
Mau menyuruh anak mengaji, mesti orang tuanya dulu yang mengaji.
Maka, kegiatan mengaji menjadi agenda rutin untuk seluruh keluarga 2 kali seminggu.
Hajjah Ani datang ke rumah tiap hari Rabu dan Jum’at sore pukul 16.30 WIB untuk mengajari papi, mommy, Gallo, Nadjwa dan Ruben membaca kitab suci Al’Quran.

Dimulai dari belajar IQRA
Metode yang dipakai sama dengan yang diajarkan dari sekolah. Memakai metode IQRA.
Bedanya metode Iqra' ini dgn metode konfensional (jaman dulu) adalah tidak dikenalkannya tanda2 baca seperti 'kasroh', 'fatah' dll.
Metode Iqra' menggunakan cara 'langsung baca'. A-i-u, ban-bin-bun.
Jadi bagi yg baru mengenal atau belajar bisa cepat bisa. Insya Allah.
Perbedaan lainnya, tentu saja buku yg digunakan. Kalau metode Iqra' dgn buku khusus jilid 1 s/d 6, sedangkan metode konfensional pakai buku yg biasa dikenal dgn nama 'turutan' atau 'juz amma'.

Beda Gallo dengan Ikal
Bu Ani sangat telaten mengajar kami membaca Al Quran. Suaranya bagus dan merdu.
Kami senang diajar mengaji oleh bu Ani.
Jadi teringat kisah Ikal & Arai di novel Sang Pemimpinya Andrea Hirata, saat mereka masih kecil, mereka belajar mengaji dibawah pengawasan telinga tajam seorang ustadz. Rotan siap di tangan. Kalau mereka terlambat datang ke surau atau cara bacaan Al’quran mereka salah, maka hukuman berat sudah menanti
Sungguh berbeda cara mengaji Gallo dan Nadjwa dengan Arai dan Ikal. Meski rambut mereka sama-sama ikal walau Gallo nggak ikal banget seeh.... tapi Arai dan Ikal harus terbirit-birit lari pontang-panting menghindari hukuman guru ngaji dengan sabetan rotan di badan sementara Gallo dan Nadjwa baru lari pontang panting dari bermain di rumah tetangga kalau mendengar suara mommy memanggil untuk segera ngaji karena bu Ani sudah menunggu.
Bahkan sebagai hadiah pemanis, Gallo dan Nadjwa sering dibawain sebungkus permen coklat kalau bacaan Al Quran mereka benar dan bagus.