Tuesday, May 6, 2008

Sibling Rivalry

Suara tangis Nadjwa begitu keras sore itu, aku yang tengah tidur geragapan mendapati anakku yang bungsu menangis keras dan memelukku erat.
“ Mama … Galo nakal…. Sakit.. dicubit…” teriak Nadjwa.
Dari luar anakku yang sulung menyahut keras, “ Nadjwa itu yang nakal.. merebut mainanku dan diberantakin..”.

Kuelus rambut Nadjwa dan mencium pipinya yang penuh air mata. “ “Sudah… cup ya.. jangan nangis.. yang sakit mana ?” tanyaku.
Dengan menahan isak ditunjukan semburat merah dikulit lengannya.
Aku menghela nafas, pertengkaran antar anak memang kerap terjadi. Terutama saat bermain bersama, bila salah satu mulai mengganggu pasti tangislah yang mengakhiri.Kenapa sih mereka selalu bertengkar..?

Apakah semua kakak adik itu selalu bertengkar..?

Salah satu kesulitan yang kita hadapi sebagai orang tua adalah saat anak-anak bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan: ''Sebagai orang tua kita harus mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah''.

Berikut 4 trik jitu cara menyiasati agar si kecil bisa berhenti bertengkar:

1. Habiskan Waktu yang Sama untuk Setiap Anak

Situasi:
Galo tidak mau keluar kamar sejak pulang sekolah. Dia ngambek begitu tau papanya menemani Nadjwa main sepeda sore ini. Pikir Galo papanya tidak adil, karena ia tidak pernah ditemani ayahnya les renang.

Trik:
Habiskan waktu yang sama untuk setiap anak. Temani mereka dalam melakukan hobi atau kursus yang mereka kerjakan.

Ahli mengatakan:
Rasa marah si kecil karena cemburu akhirnya membuat mereka mencari alasan untuk bertengkar dengan saudaranya. ''Mereka akan berpikir Anda tidak adil karena Anda hanya mencintai yang lain'', ujar Dr Liz Norris.

Nah, menghabiskan waktu bersama, selain menghapus kecemburuan itu juga membuat ikatan kekeluargaan semakin erat.

2. Beri Jam Weker
Situasi:
Galo & Nadjwa ribut memperebutkan remote TV. Galo ingin menonton Film Miss Spider sementara Nadjwa ingin menonton film Barbie

Trik:
Pasang jam weker! setiap anak diberi waktu 15 menit untuk menonton acara favoritnya. Bila alarm jam sudah berbunyi berarti 15 menit berikutnya untuk anak yang lain.

Ahli mengatakan:
''Adanya jam weker membuat mereka merasa mendapatkan pembagian waktu yang persis sama'', ujar Dr. Mark W Roberts, profesor di The Idaho state University. Namun sebaiknya Anda mengajak mereka bicara dahulu, ajarkan untuk menyelesaikan masalah bersama dengan sikap toleransi . Bila tidak ada titik temu barulah dipakai trik ini. Jika tidak ada yang mau mengalah, bertindaklah tegas tidak memperbolehkan keduanya menonton televisi, agar mereka tahu bahwa sikapnya bisa merugikan dirinya juga.

3. Beri Kode untuk Barang Setiap Anak
Masalah:
Galo & Nadjwa selalu rebutan botol minum saat mau piknik. Teriakan ''Ini punya aku!'' jadi sering terdengar di kuping.

Trik:
Beri kode tertentu untuk setiap anak. Misalnya warna biru untuk Galo dan warna hijau untuk Nadjwa. Bisa juga menggunakan angka.

Ahli mengatakan:
''Anak-anak sering ribut hanya untuk sesuatu yang tidak jelas. Pemberian kode bisa mengajarkan mereka berempati terhadap sesama, mereka akan mengerti bagaimana perasaan orang lain bila barangnya dipakai atau direbut'', ujar Dr. Janet Brown penulis What Colour is Your Personality.

4. Periksa Program Televisi
Masalah:
Akhir-akhir ini Galo suka memukuli Nadjwa adiknya. Tidak keras sih tapi cukup membuat Nadjwaberteriak mengaduh dan membalas memukul. Ketika ditanya Galo bilang kalau dia sedang berperan menjadi jagoan seperti di film yang ditontonnya.

Trik:
Periksa program televisi yang hendak ditonton. Jangan sampai si kecil menonton film yang penuh adegan kekerasan.

Ahli mengatakan:
''Di masa pertumbuhan, anak mudah sekali dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar'', ujar Joanna Sulli, seorang psikolog anak. Bila sang buah hati ingin menonton suatu program acara pastikan Anda sudah menontonnya terlebih dahulu sebagai pencegahan bila ternyata program tersebut tidak cocok untuk anak-anak.

Ada pendapat pakar psikolog anak lain dari HUMANIKA (Human Development Centre) & RS AWAL BROS Batam

Penyebab pertengkaran anak disebut dengan “Sibling Rivalry” yaitu permusuhan dan kecemburuan antara saudara kandung yang menimbulkan ketegangan diantara mereka. Hal ini tak dapat disangkal bahwa perselisihan antar mereka akan selalu ada.

Biasanya ini terjadi apabila masing-masing pihak berusaha untuk lebih unggul dari yang lain.
Kemungkinan sibling rivalry akan semakin besar apabila mereka berjenis kelamin sama dan jarak usia keduanya cukup dekat.

Apa penyebab terjadinya Sibling rivalry ?
1. Anak-anak sangat bergantung akan cinta dan kasih sayang orang tuanya.
Mereka merasa terancam apabila orang tua membaginya kepada orang lain. Hal ini sering terlihat saat ibu hamil, anak mulai menunjukan protesnya melalui perilaku yang 'sulit'.

2. Kecenderungan terhadap satu anak.
Hal ini dapat menimbulkan perasaan kesal dan cemburu bagi anak yang lain dan anak yang lain akan merasa tersisihkan.

3. Bila seorang anak menyadari kekurangannya dari saudaranya yang lain.
Terlebih apabila si anak berjenis kelamin sama dan jarak usia yang berdekatan, maka diam-diam anak akan mengembangkan rasa benci terhadap saudaranya tersebut. Biasanya ketika orang tua sering memuji kemampuan anak yang lain dihadapan anak yang memiliki kekurangan, tentu saja akan membuat anak yang ‘kekurangan’ menjadi minder dan merasa kurang diterima ditengah-tengah keluarga.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya sibling rivalry?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi maupun intensitasnya.

1. Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adik.
Pada saat hamil, libatkan anak untuk mempersiapkan kelahiran seperti ajak anak memilih pakaian ataupun perlengkapan bayi lainnya dan juga beritahukan bahwa adik barunya tidak akan merebut perhatian ibunya.

2. Beri setiap anak perhatian dan cinta yang khusus dan istimewa.
Berikanlah perhatian yang khusus pada setiap anak, terutama bila anak tidak sepandai atau semenarik saudaranya, sehingga ia juga merasa dirinya istimewa.

3. Jangan membanding-bandingkan anak.
Hindarkan perkataan ''kamu kok bandel banget, lihat adikmu, sudah pintar, penurut lagi, tidak seperti kamu.. mama kehabisan akal menghadapi kamu..!'' Ucapan ini tidak akan memotivasi anak namun justru perlahan-lahan menumbuhkan rasa cemburu dan kebencian terhadap saudaranya tersebut.

4. Jangan menjadikan anak sebagai pengasuh adiknya.
Jangan paksa anak yang lebih tua sebagai pengasuh adiknya. Karena anak akan merasa terbebani dan mempengaruhi anak menjadi lebih dewasa dari waktunya.

5. Buatlah pembagian tugas rumah masing-masing anak.

6. Kembangkan dan ajarkan anak bersikap empati dan memperhatikan saudaranya yang lain.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung (sibling rivalry) dalam keluarga tidak dapat dihindari. Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati dan kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain.

Tidak ada yang dapat membahagiakan kecuali senantiasa melewatkan waktu-waktu bersama senyuman lucu buah hati kita.