Wednesday, May 7, 2008

Pebisnis Cilik

Hp yang tergeletak di meja kerjaku berbunyi, dari seberang aku mendengar suara Papanya anak-anak.

“ Mah, anakmu itu besok kalau gedhe bisa jadi pebisnis sukses lho…” .

“ Lho emang kenapa..?” Aku bertanya penasaran.

“ Tadi waktu aku jemput sepulang sekolah Gallo (7th) cerita kalau barusan dapat uang . Aku dah khawatir jangan-jangan minta temennya. Ternyata tadi pagi ke sekolah bawa bola tenis waktu jam bermain katanya disewakan ke temannya eh.. ada juga yang mau, yang nyewa bola bayar Rp. 1.000.. “ dari seberang Papanya tertawa ngakak.

Aku juga tertawa, he…he…he…

Kelihatannya tidak sekali ini saja, ide bisnis Gallo muncul.

Sebelumnya dia jual jasa. Kalau ada temannya yang pingin didorong ketika bermain di lingkaran berputar dia mematok harga Rp. 1.000 tiap anak. Alhasil 3 temannya naik dan dia dorong sampai teriak-teriak ketakutan saking kencangnya. Gallo tertawa geli, Rp. 3.000 masuk ke kantongnya.

Aku tertawa tergelak mendengar ceritanya, aku usap rambutnya lembut.

“ Nggak capek dorong-dorong temanmu ? ada Gizza nggak disitu ?”

“ Nggak dong Mah, kalu Gizza naik aku nggak kuat, dia khan beratnya 40 kilo…”

“ Gimana klau kita bikin sesuatu untuk dijual di sekolahan Gallo ?”

“ Mau saja tapi mainan ya Mah… aku nggak mau kalau disuruh jualan kue bikinan Mamah..”.

Ha..ha..ha..

Hari selanjutnya ada ide kreatif keluar lagi. “ aku mau jualan kelereng, Mah..”. Sekantung kelereng kulihat tergenggam ditangannya.

Aku nyengir. Kuangsurkan kantong plastik berflip kecil ketangannya.

“ Isinya 5 kelereng, aku jual Rp. 500..” terangnya sambil sibuk memilih kelereng dari kotak “harta karunnya”.

Bangga juga kalau melihat anak punya potensi, potensi apapun asalkan baik dan positif. Kesuksesan seorang anak tak lepas dari peran orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya.

Yang harus di mengerti sebagai orang tua kita hanya membimbing mereka. Memaksakan kehendak itu tidak baik, ajak anak berdiskusi tentang keinginan-keinginan mereka itulah kuncinya.

Hal yang paling saya sukai adalah tumbuhnya rasa percaya diri anak. Bagaimana mereka menumbuhkan keberanian untuk berbicara, menawarkan dan bernegosiasi sejak usia dini.

Senang sekali melihat matanya berbinar.. “ Mamah kelerengku laku satu bungkus..!!”