my white wing
Senangnya bisa menemani anak-anak akhir minggu ini.
“ mommy libur 2 hari..?” Gallo bertanya seakan tak percaya.
“ yee…..” Nadjwa bersorak lebih dulu.
Itu artinya Nadjwa senang karena ikut membolos sekolah. Sekolah Nadjwa tidak libur pada hari sabtu, tapi kalau aku libur hari sabtu Nadjwa pasti merengek ikut tidak masuk sekolah.
“ mommy tungguin dech di sekolah..” rayuku agar Nadjwa mau sekolah.
“ nggak mau, aku pinginnya sama mommy di rumah..” dengan manja si mungil menggelayut di lenganku.
Aku lebih sering menyerah, tak apalah membolos toh aku lebih sering tugas kantor hari sabtu dari pada berada di rumah, jadi…. Berada di rumah di hari sabtu bersama anak-anak sangat spesial bagiku.
“ mommy tungguin aku latihan biola siang nanti ya..” pinta Gallo dengan mata berbinar.
Aku mengiyakan. Akhir minggu inipun sudah kupersiapkan untuk menunggui Gallo latihan orchestra dan paduan suara hari minggu besok.
Day off akhir minggu juga kupergunakan sebaik-baiknya untuk merawat koleksi adeniumku, musim panas mulai datang, bunga-bunga adenium atau biasa disebut desert rose si mawar gurun kembali semarak bermekaran. Sudah saatnya minggu ini dipupuk agar tanaman tumbuh subur dan rajin berbunga.
Pagi itu setelah selesai memandikan anak-anak, biasa… kalau tidak sekolah mereka berdua berubah manja dan minta dimandikan sambil berendam, aku segera beranjak ke kebun.
Hmmmm.. senangnya melihat aneka bunga adenium bermekaran aneka warna, tiap pagi keindahan ini yang selalu kami nikmati dari balik jendela kamar. Hamparan bunga yang termasuk dalam famili Apocynaceae dan masuk ke Indonesia sekitar 20-30 tahun lalu itu tengah memamerkan keindahan bunganya.
“ mommy libur 2 hari..?” Gallo bertanya seakan tak percaya.
“ yee…..” Nadjwa bersorak lebih dulu.
Itu artinya Nadjwa senang karena ikut membolos sekolah. Sekolah Nadjwa tidak libur pada hari sabtu, tapi kalau aku libur hari sabtu Nadjwa pasti merengek ikut tidak masuk sekolah.
“ mommy tungguin dech di sekolah..” rayuku agar Nadjwa mau sekolah.
“ nggak mau, aku pinginnya sama mommy di rumah..” dengan manja si mungil menggelayut di lenganku.
Aku lebih sering menyerah, tak apalah membolos toh aku lebih sering tugas kantor hari sabtu dari pada berada di rumah, jadi…. Berada di rumah di hari sabtu bersama anak-anak sangat spesial bagiku.
“ mommy tungguin aku latihan biola siang nanti ya..” pinta Gallo dengan mata berbinar.
Aku mengiyakan. Akhir minggu inipun sudah kupersiapkan untuk menunggui Gallo latihan orchestra dan paduan suara hari minggu besok.
Day off akhir minggu juga kupergunakan sebaik-baiknya untuk merawat koleksi adeniumku, musim panas mulai datang, bunga-bunga adenium atau biasa disebut desert rose si mawar gurun kembali semarak bermekaran. Sudah saatnya minggu ini dipupuk agar tanaman tumbuh subur dan rajin berbunga.
Pagi itu setelah selesai memandikan anak-anak, biasa… kalau tidak sekolah mereka berdua berubah manja dan minta dimandikan sambil berendam, aku segera beranjak ke kebun.
Hmmmm.. senangnya melihat aneka bunga adenium bermekaran aneka warna, tiap pagi keindahan ini yang selalu kami nikmati dari balik jendela kamar. Hamparan bunga yang termasuk dalam famili Apocynaceae dan masuk ke Indonesia sekitar 20-30 tahun lalu itu tengah memamerkan keindahan bunganya.
omahijo blooming
red dust
Sejak tahun 2000 makin banyak jenis-jenis hybrida Adenium yang lahir, awalnya bunga yang dulunya dikenal dengan sebutan kamboja jepang ini mempunyai corak biasa, namun ditangan para breeder-breeder handal lahirlah ratusan jenis corak baru beraneka warna.
blue hawai
omahijo blooming
fitizsa
blue hawai
omahijo blooming
fitizsa
Aku dan suami mulai mengoleksi tanaman berbonggol aneka bentuk ini sejak tahun 2003, awalnya hanya sebagai pengisi halaman dan pemanis rumah, namun sekarang hobbi tersebut telah berkembang menjadi bisnis sambilan karena kami berhasil mengawin silangkan adenium dan menghasilkan benih adenium. Ternyata sudah banyak juga hybrid-hybrid baru silangan kami, alhamdullilah hingga saat ini adenium merupakan jenis tanaman hias yang tetap menjadi pilihan ornamen utama untuk taman. Kehadiran bunganya yang selalu semarak sepanjang tahun selalu memikat penghobi tanaman hias.
Tak terasa hampir 2 jam berkutat dengan tanaman bikin kulit menghitam juga, he..he..he..
Agenda lain sudah menunggu, mengantar Gallo latihan biola.
Latihan di mulai pukul 09.30 di hall lt 3 SD Budi Mulia Dua. Sudah banyak pula orang tua murid yang berkumpul menunggui buah hati masing-masing.
Setelah saling berjabat tangan dan saling bertukar khabar aku memilih sudut ruang untuk mengamati latihan Gallo.
Musik memang luar biasa indahnya, apalagi bila sudah digabung dalam satu orchestra, makin indah dan menghanyutkan. Menikmati suara gesekan biola anak-anak yang seakan bernyawa lantunannya membuat hati terasa damai dan tenang.
Gallo terlihat bersemangat mengikuti latihan, lagu mars dan hymne Budi Mulia, We Are The Champion, medley lagu-lagu daerah semua dibawakan dengan apik oleh anak-anak SD dan SMP di bantu Mahasiswa UNY yang tergabung dalam BMD Music Management.
“ mommy, sudah lagu ke 6…” bisik Nadjwa ditelingaku.
Aku tertawa geli.
Mama Desi, mamanya Sheila teman Gallo mengernyitkan jidat ke arahku.
“ ono opo..?” tanyanya.
“ Nadjwa ngitung lagu yang dimainkan kakaknya, tadi sudah janjian kalau sudah 6 lagu aku harus mau turun menemaninya bermain di playground bawah..” Jawabku.
Mama Desi tertawa melihat Nadjwa yang senyum-senyum simpul.
“ Dah ya, tak tinggal ke bawah ..” aku pamit dan menggandeng tangan mungil Nadjwa.
Di halaman sekolah yang sarat mainan perosotan, ayunan dan jaring-jaring panjat Nadjwa segera menguji kelincahannya bergelantungan dan meluncur.
Jeritan-jeritan riang terdengar dari bibir mungilnya.
Serasa tak punya capek dan letih, si mungil itu berlari kesana kemari mencoba mainan satu per satu. Anehnya saat ditawari salah satu guru TK yang menghampiri Nadjwa untuk pindah sekolah Nadjwa menggeleng.
Tak terasa hampir 2 jam berkutat dengan tanaman bikin kulit menghitam juga, he..he..he..
Agenda lain sudah menunggu, mengantar Gallo latihan biola.
Latihan di mulai pukul 09.30 di hall lt 3 SD Budi Mulia Dua. Sudah banyak pula orang tua murid yang berkumpul menunggui buah hati masing-masing.
Setelah saling berjabat tangan dan saling bertukar khabar aku memilih sudut ruang untuk mengamati latihan Gallo.
Musik memang luar biasa indahnya, apalagi bila sudah digabung dalam satu orchestra, makin indah dan menghanyutkan. Menikmati suara gesekan biola anak-anak yang seakan bernyawa lantunannya membuat hati terasa damai dan tenang.
Gallo terlihat bersemangat mengikuti latihan, lagu mars dan hymne Budi Mulia, We Are The Champion, medley lagu-lagu daerah semua dibawakan dengan apik oleh anak-anak SD dan SMP di bantu Mahasiswa UNY yang tergabung dalam BMD Music Management.
“ mommy, sudah lagu ke 6…” bisik Nadjwa ditelingaku.
Aku tertawa geli.
Mama Desi, mamanya Sheila teman Gallo mengernyitkan jidat ke arahku.
“ ono opo..?” tanyanya.
“ Nadjwa ngitung lagu yang dimainkan kakaknya, tadi sudah janjian kalau sudah 6 lagu aku harus mau turun menemaninya bermain di playground bawah..” Jawabku.
Mama Desi tertawa melihat Nadjwa yang senyum-senyum simpul.
“ Dah ya, tak tinggal ke bawah ..” aku pamit dan menggandeng tangan mungil Nadjwa.
Di halaman sekolah yang sarat mainan perosotan, ayunan dan jaring-jaring panjat Nadjwa segera menguji kelincahannya bergelantungan dan meluncur.
Jeritan-jeritan riang terdengar dari bibir mungilnya.
Serasa tak punya capek dan letih, si mungil itu berlari kesana kemari mencoba mainan satu per satu. Anehnya saat ditawari salah satu guru TK yang menghampiri Nadjwa untuk pindah sekolah Nadjwa menggeleng.
ayunan
“ Kenapa nggak mau ya bu, padahal kakaknya sudah sekolah disini juga..”
“ nggak tahu tuch , kalau saya tanya besok saja kalau masuk SD..” jawabku.
“ mommy, beli minuman yuk.. aku haus..” Nadjwa menghampiriku.
perosotan
“ nggak tahu tuch , kalau saya tanya besok saja kalau masuk SD..” jawabku.
“ mommy, beli minuman yuk.. aku haus..” Nadjwa menghampiriku.
perosotan
Aku kembali bangkit dan mengikuti langkahnya menuju mini market yang terletak di depan sekolah.
Setelah membeli 2 botol minuman dingin , Nadjwa kembali berlari ke lantai atas.
“ lihat kakak lagi yuk..”
Kuikuti langkah-langkah kaki kecil Nadjwa. Ternyata latihan hampir usai, lagu terakhir sudah terdengar.
Tak berapa lama, satu per satu calon musisi-musisi cilik itu berhamburan keluar ruangan.
Gallo terlihat celingukan mencariku, kulambaikan tangan ke arahnya.
“ haus mom…” ucapnya sambil meraba leher.
“ nich tadi mommy sudah beli minuman di bawah..”
“ ah… thanks mom… enaknya kalau tiap latihan ditungguin mommy… hidupku terjamin..” dengan sigap Gallo membuka botol minum dan meneguk isinya dengan nikmat.
Aku tertawa geli mendengar ucapan anak sulungku. Sambil berjalan kurengkuh pundaknya, sebentar lagi tinggi badan kami pasti sudah sama.., dan tahun-tahun berikutnya ketinggian badanku pasti segera tertinggal jauh…he..he..he..
“ pulang yukk… istirahat.. trus kalian bobok ya…”
Kami segera bergegas ke area parkir.
Matahari pukul 1 terasa menyengat di kulit. Terasa panas namun memberikan energi yang sangat besar untuk kelanjutan hidup kami.
Terima kasih ya Allah, baru separo hari kami melalui hidup ini betapa indahnya kenikmatan yang Engkau berikan. Semoga kami senantiasa menjadi hambaMu yang pandai berterima kasih di sepanjang hidup ini.
Jalan-jalan yang kami lalui terasa lengang, kulirik anak-anak dari balik kaca spion, sambil menikmati minuman mata mereka menerawang, entah apa yang mereka pikirkan, semoga saja mereka sedang mensyukuri keindahan hari ini.
Setelah membeli 2 botol minuman dingin , Nadjwa kembali berlari ke lantai atas.
“ lihat kakak lagi yuk..”
Kuikuti langkah-langkah kaki kecil Nadjwa. Ternyata latihan hampir usai, lagu terakhir sudah terdengar.
Tak berapa lama, satu per satu calon musisi-musisi cilik itu berhamburan keluar ruangan.
Gallo terlihat celingukan mencariku, kulambaikan tangan ke arahnya.
“ haus mom…” ucapnya sambil meraba leher.
“ nich tadi mommy sudah beli minuman di bawah..”
“ ah… thanks mom… enaknya kalau tiap latihan ditungguin mommy… hidupku terjamin..” dengan sigap Gallo membuka botol minum dan meneguk isinya dengan nikmat.
Aku tertawa geli mendengar ucapan anak sulungku. Sambil berjalan kurengkuh pundaknya, sebentar lagi tinggi badan kami pasti sudah sama.., dan tahun-tahun berikutnya ketinggian badanku pasti segera tertinggal jauh…he..he..he..
“ pulang yukk… istirahat.. trus kalian bobok ya…”
Kami segera bergegas ke area parkir.
Matahari pukul 1 terasa menyengat di kulit. Terasa panas namun memberikan energi yang sangat besar untuk kelanjutan hidup kami.
Terima kasih ya Allah, baru separo hari kami melalui hidup ini betapa indahnya kenikmatan yang Engkau berikan. Semoga kami senantiasa menjadi hambaMu yang pandai berterima kasih di sepanjang hidup ini.
Jalan-jalan yang kami lalui terasa lengang, kulirik anak-anak dari balik kaca spion, sambil menikmati minuman mata mereka menerawang, entah apa yang mereka pikirkan, semoga saja mereka sedang mensyukuri keindahan hari ini.