Thursday, May 8, 2008

Beda DBD dengan TYPUS

Sebagai seorang ibu, kita mesti tahu lebih dalam tentang DBD dan Typus. Penyakit mematikan yang apabila terlambat penanganannya tersebut jadi momok menakutkan bagi keluarga hampir di setiap tahun.

Walaupun fogging sudah dilakukan, tidak lantas menjadikan lingkungan kita aman dari serangan nyamuk penyebab demam berdarah. Kebersihan lingkungan yang kontinyu dilaksanakan sangatlah penting.
Lingkungan selain rumahpun sangat penting untuk menjadi perhatian, sekolah misalnya. Hampir lebih dari setengah hari anak-anak berada dilingkungan sekolah. Kondisi lingkungan yang tidak bersih dan sehat sangat membahayakan kesehatan anak-anak.

Berikut ini cuplikan artikel tentang DBD &Typus yang saya kumpulkan . Kedua jenis penyakit tersebut hampir mirip dan sering salah di diagnosa awal ketika periksa ke dokter sebelum cek darah. Semoga bermanfaat.

MENGENALI DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit akut yang disebabkan infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus betina (lihat: "Siapa Aedes Aegypti Itu?") yang umumnya menyerang pada musim panas dan musim hujan. Virus itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan DBD dengue.

Virus dengue termasuk famili flaviviridae, yang berukuran kecil sekali (35-45 nm). Virus ini dapat tetap hidup (survive) di alam ini lewat dua mekanisme:
Mekanisme pertama, tranmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.
Mekanisme kedua, tranmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh makhluk ~Vertebrata~ dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan makhluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.

Nyamuk sendiri mendapatkan virus ini pada saat menggigit manusia (makhluk vertebrata) yang saat itu darahnya (viraemia) sedang mengandung virus dengue. Virus yang sampai ke dalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi (memecah diri atau berkembang biak), kemudian akan migrasi dan akhirnya sampai di kelenjar ludah.

Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit. Empat hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya secara cepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah dan saat itulah manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas.

Tapi, reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit. Bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue itu adalah:
Terjadi netralisasi virus, disusul dengan mengendapnya bentuk netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash).
Terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.
Terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura.
Jika tubuh manusia hanya memberi reaksi pertama dan kedua, orang itu akan menderita demam dengue. Sementara, jika ketiga reaksi terjadi, orang itu akan mengalami DBD dengue.

Jika demam dengue terjadi, gejala-gejala yang timbul adalah:

1. Demam, yang timbul secara mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40 derajat celcius) dan dapat disertai dengan menggigil. Demam ini hanya berlangsung 5-7 hari. Saat demam berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak (lysis), disertai dengan keringat banyak dan tubuh tampak loyo. Kadang-kadang, dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun ditengahnya menjadi normal, lalu naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh.

2. Timbulnya gejala panas, akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya, yang dikeluhkan adalah nyeri otot, sendi, punggung dan bola mata yang semakin meningkat apabila digerakkan. Adanya gejala nyeri ini, masyarakat awam sering menyebutnya flu tulang. Setelah penderita sembuh, gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh juga akan hilang.

3. Ruam, yang dapat timbul pada saat awal panas (berupa flushing: kemerahan pada daerah muka, leher dan dada). Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan atau kaki.

4. Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD dengue selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita. Bahkan pada sebagian besar penderita, tanda perdarahan ini muncul baru setelah dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), agak besar di kulit (echimosis), gusi, hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berakhir dengan kematian. Pada anak-anak tertentu, jika menderita panas juga disertai dengan perdarahan hidung (epistaksis). Hal itu dikenal sebagai habitual epistaksis, sebagai akibat kelainan sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Ada juga pada penderita lainnya, jika minum obat disaat panas, akan disusul dengan terjadinya perdarahan hidung.

Pada DBD dengue, secara umum, empat gejala seperti yang terjadi pada demam dengue juga akan terjadi. Bedanya adalah adanya manifestasi gejala klinis sebagai akibat adanya reaksi ketiga tubuh manusia terhadap virus dengue: keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah keluar dan masuk ke dalam rongga perut dan rongga selaput paru. Jika ini tidak segera ditanggulangi, manifestasi gejala perdarahan menjadi sangat masif. Prakteknya, sering kali dokter terpaksa memberikan tranfusi darah dalam jumlah yang tidak terbayangkan. Yang perlu dicermati adalah kapan penderita DBD dengue mulai mengalami keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah. Biasanya, keluarnya plasma darah terjadi pada sakit hari ke-3 sampai ke-6. Gejalanya didahului dengan penurunan panas badan penderita secara mendadak (lysis), diikuti dengan tubuh yang tampak loyo, pada perabaan akan didapatkan ujung-ujung tangan atau kaki dingin dan nadi yang kecil dan cepat. Saat itulah sebenarnya kondisi kritis yang harus dicermati. Karena semakin lemah dan loyo-nya penderita, akan terlambat atau kurang optimal untuk diselamatkan.

Bila seseorang terserang DBD, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak, seperti air susu, teh, air bening, oralit atau air minum lainnya. Sementara itu, si penderita dapat dikompres dengan air dingin atau es dan diberi obat penurun panah seperti parasetamol. Selanjutnya, si penderita harus segera dibawa ke dokter. Sebenarnya, belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan DBD secara langsung.

Cara tradisional juga bisa dilakukan sebagai pertolongan terhadap penderita DBD, seperti diantaranya dengan memberikan:

- Jambu biji atau jambu klutuk secukupnya + 10 gram kunyit + 10 gram temu lawak, dijus, diminum.
- 30 gram daun dewa segar + 30 gram sambiloto segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
- Bubuk kunyit + bubuk temu lawak + bubuk sambiloto masing-masing 5 gram diseduh dengan air mendidih secukupnya + madu secukupnya, diminum hangat-hangat.
- 30 gram kerikan kayu secang direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring + madu secukupnya, diminum.
- Konsumsi angco atau oco setiap hari, dapat juga mengkonsumsi kie cie dan kiam boi/sun boi.

Sementara itu, agar terhindar dari gigitan nyamuk dapat memanfaatkan: 10 gram temu hitam + 10 gram kunyit + 10 gram temu lawak + 10 gram sambiloto direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring + madu secukupnya, diminum.

Penderita DBD dapat mengalami gangguan pada trombosit atau butiran darah merahnya menurun yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan terjadi pendarahan. Untuk mengatasi itu dapat memanfaatkan: 30 gram sambiloto segar + 30 gram daun dewa segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring dan diminum.

Bagi mereka yang terserang DBD akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Untuk mengembalikan daya tahan tubuh secara cepat dan efektif dapat memanfaatkan:

- 30 gram umbi daun dewa (thien chi) dijadikan bubuk, ambil 10 gram bubuk tersebut dan seduh dengan 200 cc air mendidih, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 3 kali.
- 30 gram daun dewa segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum.
- Konsumsi angco atau oco dan kie cie.

Untuk penderita DBD yang disertai pendarahan, dapat menggunakan:
- 200 gram akar teratai segar dijus, diminum atau dibuat masakan sop atau sesuai selera.
- 60 gram akar alang-alang segar + 10 butir angco direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum, angconya dimakan.

Sementara itu, untuk menambah nafsu makan penderita DBD dapat menggunakan:
- 1 – 3 buah kiam boi/sun boi diseduh dengan 200 cc air + madu secukupnya, diminum.
- 15 gram asam jawa segar + 15 gram kencur segar + gula jawa secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum.
o Catatan: Proses merebus disarankan untuk menggunakan panci enamel atau periuk tanah.

Cara efektif yang perlu kita lakukan sebagai masyarakat untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah lewat 3M (menguras bak mandi, menutup tandon air dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan).

Menurut Rita Kusriatuti dari Bagian Arbovirusasi Departemen Kesehatan, “Penyemprotan (fogging) secara massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk bertelur 200-400 butir perhari, disemprot lalu mati, tapi esoknya lahir nyamuk baru,” kata Rita.

Walaupun demikian cara ini tetaplah cara yang cukup efektif bila penyebaran nyamuk dewasa telah meluas.

Siapa Aedes Aegypti itu?

Nyamuk aedes aegypti mempunyai badan kecil, berwarna hitam dengan bintik-bintik putih. Hidup di dalam dan di sekitar rumah, nyamuk ini bersarang dan bertelur di genangan air jernih, bukan di got atau selokan kotor. Bahkan, nyamuk ini sangat menyukai bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung, perangkap semut dan lainnya. Kebiasaan lainnya adalah suka hinggap pada pakaian yang bergantungan di kamar dan menggigit atau menghisap darah pada siang hari.

Dalam hidupnya, nyamuk ini mempunyai perilaku: mencari darah, istirahat dan berkembang-biak. Di saat setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur. Untuk itulah, nyamuk betina akan menghisap darah manusia setiap 2–3 hari sekali, selama pagi sampai sore hari pada waktu-waktu tertentu seperti pukul 08.00–12.00 dan 15.00–17.00. Untuk mendapatkan cukup darah, nyamuk betina sering menggigigt lebih dari satu orang. Nyamuk betina yang biasanya mencapai umur satu bulan ini mempunyai jarak terbang sekitar seratus meter.

Setelah kenyang menghisap darah, nyamuk betina memerlukan istirahat 2–3 hari untuk mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukainya adalah tempat-tempat lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi, dapur, WC, baju yang digantung di dalam rumah, kelambu, tirai, tanaman hias di luar rumah.

Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih, seperti tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari: bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara (tower air) yang tidak tertutup, sumur gali. Selain itu, wadah berisi air bersih atau air hujan: tempat minum burung, vas bunga, pot bunga, ban bekas, potongan bambu yang dapat menampung air, kaleng, botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainnya yang dapat menampung air walau dengan volume kecil, juga menjadi tempat kesukaannya. Telur akan diletakkan dan menempel pada dinding penampungan air, sedikit di atas permukaan air. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan sekitar seratus butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 milimeter perbutir. Di tempat kering (tanpa air), telur dapat bertahan sampai enam bulan. Telur akan menetas menjadi jentik setelah sekitar dua hari terendam air. Setelah 6-8 hari, jentik nyamuk akan tumbuh menjadi pupa nyamuk. Pupa nyamuk yang masih dapat aktif bergerak di dalam air tanpa makan, itu akan memunculkan nyamuk aedes aegypti baru setelah 1–2 hari.

Kalau dilihat dari siklusnya, nyamuk ini mempunyai fase menjadi telur, jentik, pupa dan nyamuk dewasa. Telur nyamuk ini tidak berpelampung, sehingga satu per satu akan menempel ke dinding. Jentik, berbentuk sifon dengan satu kumpulan rambut yang saat istirahatnya akan membentuk sudut dengan permukaan air. Pupa yang berbentuk terompet panjang dan ramping, sebagian kecil tubuhnya kontak dengan permukaan air. Nyamuk dewasa dengan panjang 3–4 milimeter, mempuyai bintik hitam dan putih pada badan dan kepala serta ring putih di kakinya.

MENGENALI THYPUS

Tifoid atau biasa disebut dengan demam tifoid adalah suatu infeksi bakterial yang mencakup seluruh tubuh, terutama pada usus halus.

Penyakit ini menular melalui air dan makanan yang tercemar oleh air seni dan kotoran penderita tifoid. Ada penderita yang sudah mendapat pengobatan, tetapi di dalam air seni dan kotorannya masih mengandung bakteri. Penderita ini disebut sebagai pembawa (carrier) dan dapat menularkan penyakit pada orang lain, atau melalui lalat, kecoa, juga tikus.

Penyakit tipus mempunyai gejala antara lain:
Demam yang meningkat, sementara penderita merasa dingin.
Tidak ada nafsu makan
Sakit kepala, batuk
Sukar buang air besar
Mengigau
Sangat lemah dan berat badan menurun
Perut bengkak dan sakit

Penderita tipus dapat mengalami komplikasi perdarahan pada usus halus dan usus halus berlubang, infeksi paru, infeksi empedu. Malangnya pula penyakit ini dapat kambuh sesudah 2 minggu pemberian antibiotik.

Pencegahan:
Makanlah makanan dan minuman yang sudah dimasak
Lindungi makanan dari lalat, kecoa dan tikus
Cucilah tangan dengan sabun setelah ke WC
Hindari jajan ditempat yang kurang bersih

Kenali gejala tipus (thypus abdominal atau typhoid fever) yang tergolong berat dan berbahaya. Gejala awalnya perlu dikenali sebelum terlambat diobati. Selain itu, tipus kasus infeksi perut yang banyak di sini. Diawali demam lebih dari seminggu. Mulanya seperti orang mau flu. Bedanya, demam tipus umumnya muncul sore dan malam hari. Tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat. Perut terasa tidak enak, dan tidak bisa buang air beberapa hari.

Pada paratipus - jenis tipus yang lebih ringan - mungkin sesekali mengalami buang-buang air . Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipus organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak.

Kuman tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong.

Ini komplikasi tipus yang paling ditakuti. Komplikasi tipus umumnya muncul pada minggu kedua demam. Yaitu jika mendadak suhu turun dan disangka sakitnya sudah menyembuh, namun denyut nadi meninggi, perut mulas melilit, dan pasien tampak sakit berat. Kondisi begini membutuhkan pertolongan gawat darurat, sebab isi usus yang tumpah ke rongga perut harus secepatnya dibersihkan. Untuk tahu benar kena tipus harus periksa darah. Setelah minggu pertama demam tanda positif tipus baru muncul di darah (Uji Widal).

Jika tes Widal negatif padahal pasien menunjukkan gejala tipus, tes perlu diulang sambil menunggu tes Gaal atau biakan kuman. Tanpa tes Widal diagnosis tipus tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik dan melihat gejalanya semata. Penyakit tipus mudah disembuhkan. Jika tak mempan obat konvensional golongan chloramphenicol, kini sudah ada beberapa generasi obat baru.

Tenang adalah syarat utama sikap yang harus kita tunjukan. Tenang menghadapi situasi, syukur-syukur semua tugas terakomodir tidak ada yang terbengkalai.

Kalau tugas kantor memang tidak bisa ditinggalkan ya kita memang harus ke kantor, sementara kita meminta bantuan pembantu atau seseorang yang bisa kita serahi tugas menjaga anak dengan langkah-langkah perawatan yang kita jelaskan sedetail mungkin agar tidak ada penanganan yang salah.

Pengalaman bagaimana menangani anak yang sakit sangatlah berguna, kita akan tahu batas-batas toleransi parah tidaknya keadaan anak.

Pertolongan pertama sangatlah penting. Dan sebagai ibu, itu adalah keahlian dasar yang harus kita dimiliki. Tenang tapi tahu apa yang harus dilakukan untuk menangani situasi.

Haruskah Rawat Inap? Jika kondisi pasien tidak berat, dan penyakitnya masih awal, yaitu sudah didiagnosis sebelum demam lebih dari 3 minggu, umumnya masih bisa dirawat di rumah. Namun mesti diawasi jika mendadak suhu turun, nadi meninggi, dan perut mulas melilit. Makanan tak selalu harus lunak, asal jangan jenis yang merangsang. Waspadai jika buang air ada darahnya, tanda awal usus jebol, dan demamnya muncul lagi, dan kondisi pasien cepat menurun setelah sebelumnya tampak menyembuh. Tipus bisa kambuh. Tandanya, demam yang sama muncul lagi setelah mereda. Kemungkinan kuman tipusnya tersasar ke kandung empedu. Tipus begini biasanya lebih sukar disembuhkan. Sebagian dari kasus tipus menjadi pembawa kuman tipus.

Sekarang tipus bisa dicegah dengan imunitas tipus. Penyakit tipus di Indonesia masih banyak. Mereka yang punya risiko tertular, tidak ada salahnya ikut vaksinasi.

Sumber : Pribadi, Kompas, Nakita.